Teraso (Terrazo) adalah merupakan hasil limbah daru penambangan marmer yang diolah
kembali menjadi bahan penutup lantai alternative. Industri teraso di Italia lahir sejak tahun 1920.
Munculnya produk teraso di Indonesia tidak lepas dari sejarah masuknya penjajahan Belanda di
Indonesia. Produk teraso dibawa ke Indonesia oleh orang Belanda beserta teknologi
pembuatannya. Produksi dan industry teraso di Indonesia mulai ada sejak 1957berasal dari kata
Italia “terrazza”, yang artinya teras, atau penutup lantai untuk teras depan rumah. Teraso
Struktur bahan
Ketebalan lantai teraso yakni 2 centi meter terdiri dari bagian badan & kepala, dinamakan
bagian badan terdiri dari campuran beton (Pasir & semen sedangkan kepala terdiri dari
campuran semen ditambah batu teraso (Batu Padalarang, Batu Lampung, Batu Tulung
Akbar & lain lain) dengan perbandingan 1 : 2, satu bagian untuk campuran semen & dua
bagian batu alam
Harga
300.000/m2
Kekurangan
Kelebihan
Untuk pemasangan teraso cor ditempat dengan ketebalan 2 cm mesti berada di atas lantai
kerja dengan ketebalan minimal 5 cm, lantai kerja yakni campuran beton (rabat beton).
Sesudah lantai kerja tersedia baru kita cor teraso dengan ketebalan 2 cm, dimana campuran
teraso ini terdiri dari campuran semen & batu dengan komposisi per meter persegi yaitu 20
kg buat semen & 35 kg utk batu teraso, diratakan & dibiarkan selama kurang lebih 7 hari
sebelum dilakukan pemolesan.