PERCOBAAN I
DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah swt. yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya
pada akhirnya bisa menyelesaikan laporan Praktikum Fisika Dasar tepat pada
waktunya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing yang
selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga Laporan Praktikum
Fisika Dasar ini dapat disusun dengan baik.
Semoga Laporan Praktikum Fisika dasar yang telah kami susun ini turut
memperkaya khazanah ilmu fisika Dasar serta bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman para pembaca.
2
I. Tujuan Praktikum
Agar mengenal cara kerja alat ukur mekanik (jangka sorong dan
micrometer sekrup),serta memahami dasar pengukuran dan kesalahan
pengukuran .
3
Selain penggaris ada banyak sekali alat ukur ilmiah. Salah
satunya adalah jangka sorong. Alat ukur ini merupakan alat ukur
panjang yang memiliki bagian utama yaitu rahang tetap dan rahang
geser. Alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi, yaitu
berkisar antara 0,01 mm sampai 0,05 mm. Skala panjang yang tertera
pada rahang sorong disebut nonius atau vernier. Jangka sorong yang
akan digunakan memiliki skala nonius yang panjangnya 10 cm dan
terbagi atas 20 bagian, sehingga beda satu skala nonius dengan skala
utama adalah 0,05 mm (Sutrisno, 2001).
A. Jangka Sorong
4
Setelah anda berhasil melakukan pengukuran dengan jangka
sorong, selanjutnya hitunglah pengukuran jangka sorong tersebut.
Adapun cara menghitung hasil pengukuran jangka sorong adalah
sebagai berikut:
PEMBAHASAN:
5
B. Mikrometer Sekrup
Contoh:
Panjang benda=(sku.0,5+skn.0,01)mm
=(9.0,5+43.0,01)mm
= (4,5 + 0,43) mm
= 4,93 mm
III. Alat dan Bahan
1. Alat-alat praktikum :
a. Sepasang micrometer sektup
6
b. Sepasang jangka sorong
2. Bahan-bahan praktikum :
a. 1 buah gelas minuman plastic
b. 1 buah uang logam
c. 1 lembar kertas A4
IV Prosedur Percobaan
A. Jangka sorong
1. Mengukur diameter dari 1 buah gelas minuman plastik, 1 keping
uang 500 Rupiah dan mencatat hasil pengukurannya.
2. Menghitung rata-rata diameter 1 buah gelas plastic dan 1 keping
uang logam 500 Rupiah tersebut.
3. Menghitung selisih nilai data dan nila rata-rata yang diperoleh
kemudian menulis hasilnya dalam bentuk tabel.
4. Menulis hasil pengukuran
B. Micrometer sekrup
1. Menghitung rata-rata ketebalan bibir gelas minuman plastik 1
keping uang 500 rupiah dan kertas A4
2. Menghitung selisih nilai data dengan nilai rata-rata yang
diperoleh kemudian menulis hasilnya dalam bentuk table
3. Menulis hasil pengukuran
7
n 12,3
1. ∑ n= = =4,1 cm
x 3
n 12,3
2. ∑ n= = =4,1 cm
x 3
n 12,3
3. ∑ n= = =4,1 cm
x 3
n 7,5
1. ∑ n= = =2,5 cm
x 3
n 7,5
2. ∑ n= = =2,5 cm
x 3
n 7,5
3. ∑ n= = =2,5 cm
x 3
1. d⃗ = ⃗d −d
= 4,1 – 12,3
= −8,2 cm
2. d⃗ = ⃗d −d
= 4,1 – 12,3
= −8,2 cm
3. d⃗ = ⃗d −d
= 4,1 – 12,3
= −8,2 cm
Analisis data diameter uang logam :
1. d⃗ = ⃗d −d
= 2,5 – 7,5
= −5 cm
2. d⃗ = ⃗d −d
= 2,5 – 7,5
= −5 cm
3. d⃗ = ⃗d −d
8
= 2,5 – 7,5
= −5 cm
2. Mengukur ketebalan bibir gelas plastik minuman dan 1 buah uang logam
Rp. 500
9
n
√
1. SD= ∑ ❑( X j− X )2
j−1
n
n ( n−1 )
=
√ ∑ ❑(X 1− X 2−X 3 )2
j−1
n (n−1)
(0,42−0,42−0,42)2
=
√ 2
3(3−1)
√
= (−0,42)
6
=
√ −0,84
6
=√ −0,49
= −0,49 mm
n
√
2. SD= ∑ ❑( X j− X )2
j−1
n
n ( n−1 )
=
√ ∑ ❑(X 1− X 2−X 3 )2
j−1
n (n−1)
(0,42−0,42−0,42)2
=
√ 3(3−1)
2
√
= (−0,42)
6
=
√ −0,84
6
=√ −0,49
= −0,49 mm
n
3. SD=
√ ∑ ❑( X j− X )2
j−1
n ( n−1 )
10
n
=
√ ∑ ❑(X 1− X 2−X 3 )2
j−1
n (n−1)
(0,42−0,42−0,42)2
=
√ 2
3(3−1)
√
= (−0,42)
6
=
√ −0,84
6
=√ −0,49
= −0,49 mm
1. SD=
√ ∑ ❑( X j− X )2
j−1
n
n ( n−1 )
=
√ ∑ ❑(X 1− X 2−X 3 )2
j−1
n (n−1)
(0,2−0,2−0,2)2
=
√ 2
3(3−1)
√
= (−0,2)
6
=
√ −0,4
6
=√ −0,23
= −0,23 mm
n
2. SD=
√ ∑ ❑( X j− X )2
j−1
n ( n−1 )
11
n
=
√ ∑ ❑(X 1− X 2−X 3 )2
j−1
n (n−1)
(0,2−0,2−0,2)2
=
√ 2
3(3−1)
√
= (−0,2)
6
=
√ −0,4
6
=√ −0,23
= −0,23 mm
n
3. SD=
√ ∑ ❑( X j− X )2
j−1
n
n ( n−1 )
=
√ ∑ ❑(X 1− X 2−X 3 )2
j−1
n (n−1)
(0,2−0,2−0,2)2
=
√ 3(3−1)
(−0,2)2
=
√ 6
=
√ −0,4
6
=√ −0,23
= −0,23 mm
1. Percobaan pertama
Hasil pengukuran = 4,1 ± (0,49)
= 4,1 − (0,49)
12
2. Percobaan kedua
Hasil pengukuran = 4,1 ± (0,49)
= 4,1 − (0,49)
3. Percobaan ketiga
Hasil pengukuran = 4,1 ± (0,49)
= 4,1 − (0,49)
1. Percobaan pertama
Hasil pengukuran = 2,5 ± (0,,23)
= 2,5 − (0,23)
2. Percobaan kedua
Hasil pengukuran = 2,5 ± (0,23)
= 2,5 − (0,23)
3. Percobaan ketiga
Hasil pengukuran = 2,5 ± (0,23)
= 2,5 − (0,23)
13
VI. Pembahasan
14
2. Membaca garis skala nonius yang berimpit dengan garis skala utama
kemudian dikalikan dengan batas ketelitian yaitu 0,01 mm
Selain itu, kesalahan dapat terjadi karena kondisi alat dan kesalahan titik
nol.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://rumushitung.com/2013/02/02/mikrometer-sekrup-micrometer-screw/
https://www.academia.edu/36167502/PRAKTIKUM_FISIKA_JUDUL_ALAT_UKUR_MEKA
NIK_SEKOLAH_TINGGI_TEKNIK_STT_IBNU_SINA_BATAM_PROGRAM_STUDI_TEKNIK_IN
DUSTRI_BATA
16