Anda di halaman 1dari 13

Oleh Kelompok 2

1.Iwan Supriyadin
2.Nike Astria
3.Ririn Octapia
4.Uswatun Hasanah
Pengertian dari
filosofis,fsikologis,padagogis,dan
pendidikan sd.
Pengertian filosofis,fsikologis,padgogis

Filsafat
 (dari bahasa Yunani  philosophia, secara harfiah
bermakna "pecinta kebijaksanaan" ) adalah kajian 
masalah umum dan mendasar tentang persoalan
seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran,
dan bahasa.
 Menurut J.Hoogveld,pedagogogis adalah ilmu yang
mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan
tertentu,supaya kelak ia mampu mampu secara mandiri
menyelesaikan tugas hidupnya.
 Pedagogis (tenaga pengajar), sendiri juga memiliki arti yaitu
ilmu pendidikan yang menyelidiki atau mengintai
mengawasi tentang gejala perbuatan pendidik atau
membahas tentang cara pembelajaran pendidik terhadap
anak
Pendidikan sd(sekolah dasar)

Pengertian pendidikan dasar dalam UU 50 yang disebut


dengan pendidikan
rendah, definisinya sangat jelas, bahwa level ini adalah
level untuk menumbuhkan
minat, mengasah kemampuan pikir, olah tubuh dan
naluri.
Berdasarkan pasal 17 UU RI No. 20 tahun 2003
menerangkan bahwa:
(1) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan
yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
 Landasan Filosofis, Psikologis, Pedagogis Pendidikan Sekolah
Dasar
  Pandangan filosofis adalah cara melihat pendidikan dasar
dari hakikat pendidikan dalam kehidupan manusia.
Pertanyaan filosofis yang akan kita bahas adalah untuk apa
pendidikan Sekolah Dasar dikembangkan.
1. Landasan Filosofis dan Psikologis-Pedagogis
  Ada beberapa argumen tentang keniscayaan pendidikan
untuk usia sekolah 6-13 tahun.
a) Pelembagaan proses pendidikan untuk usia dalam system
pendidikan persekolahan atau scooling system, diyakini
sangat strategis artinya sangat tepat dilakukan, untuk
mempengaruhi, mengondisikan, dan mengarahkan
perkembangan mental, fisik, dan sosial anak dalam
mencapai pendewasaannya secara sistematik dan sistemik.
b) Proses pendewasaan yang sistematik dan sistemik itu
diyakini lebih efektif dan bermakna, artinya lebih
memberikan hasil yang baik dan menguntungkan, daripada
proses pendewasaan yang dilepas secara alami dan
kontekstual melalui proses sosialisasi atau pergaulan dalam
keluarga budaya semata-mata.
c) Berbagai teori psikologi khususnya teori belajar yang
menjadi landasan konseptual teori pembelajaran, seperti
teori behaviorisme, kognitisfisme, humanisme, dan sosial.
 Terkait pada berbagai pandangan pakar tersebut di atas
yang sangat relevan untuk menggali landasan filosofis dan
psikologis-pedagogis pendidikan di SD/MI.
Teori Kognifisme
Pieget menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah duplikat
dari objek, dan bukan pula sebagai tampilan kesadaran dari
bentuk yang ada dengan sendirinya dalam diri individu.
 Secara teoritik perkembangan kognitif mencakup tiga
proses mental yakni:
a) Assimilation atau asimilasi
Assimilation atau asimilasi adalah integrasi data baru
dangan struktur kognitif yang sudah ada dalam pikiran
b)Accommodation atau akomodasi
Accommodation atau akomodasi menunjuk pada proses
penyesuaian struktur kognitif dengan situasi baru
c)Equilibration atau ekuibrasi
Equilibration atau ekuibrasi adalah proses penyesuaian yang
sinambung antara asimilasi dan akomodasi.
 mengenal bahwa imajinasi peserta didik seperti
dicerminkan dalam seni, impian, cerita, dan fantasi.
memberikan perhatian khusus terhadap ekspresi non-verbal
seperti isyarat
menggunakan pemainan, improvisasi, dan bermain peran
b) Teori Historis-Kultural (Cultural Historical Theories)
Secara sosial-kultural aktivitas mental merupakan sesuatu
hal yang unik hanya pada manusia
c) Teori Humanistik
Pendekatan humanistic memiliki karakteristik :
 menjadikan peserta didik sendiri sebagai isi
 mengenal bahwa imajinasi peserta didik seperti dicerminkan
dalam seni, impian, cerita, dan fantasi
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai