ACARA I
BIOKIMIA UMUM
“LARUTAN BUFFER”
DisusunOleh :
NIM : 2020C1A002
Kelompok : IV (Empat)
Ada beberapa fungsi dari larutan penyangga, salah satunya dalam bidang
kesehatan. Dalam bidang farmasi (obat-obatan), banyak zat aktif yang harus
berada dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiatzat
aktif tersebut berkurang atau hilang sama sekali.
TINJAUAN PUSTA
Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar merupakan suatu
larutan yang dapat menahan perubahan pH yang besar ketika ion – ion hidrogen
atau hidroksida ditambahkan, atau ketika larutan itu diencerkan. Secara umum,
larutan buffer mengandung pasangan asam-basa konjugat atau terdiri dari
campuran asam lemah dengan garam yang mengandung anion yang sama dengan
asam lemahnya, atau basa lemah dengan garam yang mengandung kation yang
sama dengan basa lemahnya. Oleh karena mengandung komponen asam dan basa
tersebut, larutan buffer dapat bereaksi dengan asam (ion H+) maupun dengan basa
(ion OH-) apa saja yang memasuki larutan. Oleh karena itu, penambahan sedikit
asam ataupun sedikit basa ke dalam larutan buffer tidak mengubah pH-nya.
Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan
penyangga basa. Apabila asam lemah dicampur dengan basa konjugasinya maka
akan terbentuk larutan buffer asam, dimana larutannya mempertahankan pH pada
daerah asam (pH 7) (Underwood, 2002 ).
Larutan buffer adalah campuran asam lemah dengan garamnya dari basa
kuat atau campuran basa lemah dengan garamnya dari asam kuat. Misalnya
CH3COOH dengan CH3COONa dan larutan NH3 dengan larutan NH4CI.
Campuran larutan ini mempunyai sifat penyangga (penahan) terhadap usaha untuk
mengubah pH penambahan sedikit asam, sedikit basa, atau penambahan air tidak
mengubah pH larutan (Pujiyanti, 2008).
Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan
yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu.Adapun sifat yang paling menonjol
dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit
pada penambahan sedikit asam kuat.Disamping itu larutan penyangga merupakan
larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugatnya
ataupun oleh basa lemah dengan asam konjugatnya.Reaksi ini disebut sebagai
reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan
komponen-komponen pembentuknya (Zulfiky, 2003).
Buffer merupakan suatu sistem dalam larutan yang terdiri dari asam dan
basa konjugasi yang pH nya dipertahankan tidak berubah walaupun dengan
penambahan ion-ion OH- atau H+. Biasanya larutan buffer terdiri atas campuran
asam Bronsted lemah dan basa konjugasinya, misalnya campuran asam asetat
dengan natrium asetat atau campuran amonium hidroksida dengan amonium
klorida (Girindra,1993)
Mengambil larutan A sebanyak 10 ml dengan pipet ukur dan
menambahkan aquades 30 ml dalam labu ukur. Campur rata dan
tambahkan aquades sampai 20 ml dalam labu ukur. Campur rata dan
tambahkan aquades sampai volume larutan akhir mencapai 40 ml
(larutan C).
a. Pengujian kapasitas larutan buffer fosfat
1) Mempersiapkan 8 buah tabung reaksi dan memberikan label kode
nomor dari 1 sampai 8.
2) Tabung reaksi nomor 1-4 diisi dengan masing masing 10 ml berturut
turut aquades, larutan A,B dan larutan C dan ditambahkan dengan
larutan HCL 0,2 M sebanyak 5 ml dengan interval penambahan 1 ml.
3) Tabung reaksi nomor 5-8 diisi dengan masing masing 10 ml berturut
turut aquades, larutan ,B dan larutan C dan ditambahkan dengan
larutan NaOH 0,2 M sebanyak 5 ml dengan interval penambahan 1
ml.
4) Aduk rata dan ukur pH masing masing tabung ( tabung nomor 1
dan 5 adalah larutan blanko).
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil pengamatan
4.1.1 Sifat Asam Larutan Buffer
Tabel 1. Perubahan pH Larutan HCL 0,1 M dengan Penambahan NaOH
0,01 N.
Volume NaOH 0,01 M (ml) yang ditambahkan
pH larutan 0 5 10 15 20 25 30
6,0 6,3 6,6 6,8 7,7 8,1 8,1
HCL
Grafik :
pH Larutan HCl
8.5
7.5
6.5
6
0 5 10 15 20 25 30
pH Larutan HCl
pH Larutan H3PO4
8.95
8.9
8.85
8.8
8.75
8.7
8.65
8.6
8.55
0 5 10 15 20 25 30
pH Larutan H3PO4
4.1. Pembahasan
4.1.1. Sifat Asam Larutan Buffer
Untuk praktikum kali ini, akan dilakukan titrasi HCL dengan
mengambil 2 ml larutan HCL 0,1 m dengan pipet ukur. Kemudian larutan
hcl yang telah diambil kemudian dimasukkan ke dalam gelas piala yang
sudah diisi dengan 18 ml aquades, setelah itu diaduk rata dengan pengaduk
magnetic. Selanjutnya larutan tersebut diukur menggunakan ph meter
kemudian dititrasi lagi dengan larutan NaOH 0,01 m sebanyak 30 ml dan
diukur pHnya lagi menggunakan ph meter dengan selang waktu pengukuran
ph setai 2-4 ml sambil diaduk rata.
Berdasarkan hasil penelitian tadi didapatkan perubahan pH larutan HCl
0,1 m dengan penambahan naoh 0,01 m sebagai berikut: pada volume naoh
0,01 m yang ditambahkan sebanyak 0 ml ph larutannya yaitu 6,0. Pada
volume NaOH 0,01 M yang ditambahkan sebanyak 5 ml ph larutannya yaitu
6,3. Pada volume naoh 0,01 m yang ditambahkan sebanyak 10 ml pH
larutannya yaitu 6,6. Pada volume naoh 0,01 m yang ditambahkan sebanyak
15 ml pH larutannya yaitu 6,8. Pada volume naoh 0,01 m yang ditambahkan
sebanyak 20 ml ph larutannya 7,7. Pada volume naoh 0,01 m yang
ditambahkan sebanyak 25 ml pH larutannya 8,1. Pada volume naoh 0,01 m
yang ditambahkan sebanyak 30 ml ph larutannya sebanyak 8,1. Dari hasil
penelitian ini didapatkan bahwa titrasi hubungan antara larutan hcl dengan
larutan naoh mengalami peningkatan ph seiring dengan bertambahnya
volume NaOH yang ditambahkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
a. Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan
yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling
menonjol dari larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya
berubah sedikit pada penambahan sedikit asam kuat. Disamping itu larutan
penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah
dengan basa konjugatnya ataupun oleh basa lemah dengan asam
konjugatnya. Reaksi ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi.
Disamping itu mempunyai sifat berbeda dengan komponen-komponen
pembentuknya.
b. Dalam penentuan sifat asam dan basa pada suatu larutan adalah dengan
melihat ph nya, untuk ph dari 1-6 bersifat asam, untuk ph 7 bersifat netral
dan untuk ph 8-14 bersifat basa.
5.2. saran
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, Wiro 2011. Buffer dan kapasitas buffer. Yogyakarta: pustaka pelajar
Anonim, 2013. Larutan penyangga, larutan dengan dua sisi kepribadian,
http:/belajarkimia.com/larutan-penyangga-larutan-dengan-dua-sisi-
kepribadian/. Diakses pada 16 desember 2020
Day, R.A, dan Underwood, A.L., (2002), analisis kimia kuantitatif edisi keenam,
erlangga : jakarta
Rohman abdul golib i.g (2007). Kimia farmasi analisis. Pustaka belajar:
Yogyakarta.