Anda di halaman 1dari 9

BAB III

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS HOLISTIK


PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL TERHADAP BY. NY. E
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL
KABUPATEN SUKOHARJO

Masuk BPM tanggal / jam : 03 Maret 2020 / 18.30 WIB


Dirawat di ruang : Bersalin

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Bayi
Nama : By. Ny. E
Tanggal Lahir : 03 Maret 2020
Jam : 22.05 WIB
Jenis Kelamin : Laki-laki
Orang Tua
Ibu Ayah
Nama : Ny. E Nama : Tn. J
Umur : 35 tahun Umur : 39 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Semimin Wetan 3/2 Wonogiri

2. Riwayat Kehamilan Ibu


a. Riwayat Obstetric : G2P1A0 UK : 37+6 Minggu
b. Riwayat ANC : teratur
Trimester I
Frekuensi :2x
Tempat : Bidan dan Puskesma Grogol
Oleh : Bidan
Keluhan : mual
Terapi : B6
Trimester II
Frekuensi :4x
Tempat : Puskesmas Grogol
Oleh : Bidan
Keluhan : t.a.k
Terapi : Fe 1x1, Kalk 1x1
Trimester III
Frekuensi :5x
Tempat : Bidan dan Puskesmas grogol
Oleh : Bidan dan dokter
Keluhan : t.a.k
Terapi : Fe 1x1, Kalk 1x1
c. Imunisasi TT : Status TT ibu TT 5
d. Obat-obatan/jamu yang diminum :
Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi jamu-jamuan dan hanya
mengkonsumsi obat dari tenaga kesehatan.
e. Kenaikan BB selama hamil : 6 kg
f. Riwayat penyakit penyerta : tidak ada
g. Komplikasi selama hamil : tidak ada
3. Riwayat Persalinan Ibu
a. Jenis persalinan : Normal, spontan, pervaginam
b. Penolong/tempat : Bidan/Puskesmas Grogol
c. Lama persalinan :
Kala I : 7 jam, perdarahan 10 cc
Kala II : 0 jam 20 menit, perdarahan 100 cc
Kala III : 0 jam 5 menit, perdarahan ± 50 cc
Kala IV : 2 jam 0 menit, perdarahan 100 cc
d. Air ketuban : Jernih
e. Komplikasi
Ibu (Hipertensi, partus lama, infeksi, KPD, perdarahan) :
t.a.k
Janin (prematur, malposisi, gawat janin, prolaps tali pusat) :
t.a.k

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Bayi menangis kuat, gerak aktif, kulit kemerahan
APGAR Score
Waktu
No Aspek yang Dinilai
1 menit 5 menit 10 menit
1 Pernafasan 2 - -
2 Denyut jantung 2 - -
3 Reaksi terhadap rangsang 1 - -
4 Tonus otot 2 - -
5 Warna kulit 2 - -
Jumlah 9 - -

C. ASSESMENT
Diagnosa : Bayi Ny. E umur 0 jam fisiologis
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : mengeringkan dan menghangatkan bayi

D. PELAKSANAAN DAN EVALUASI


Tanggal : 03 Maret 2020 Pukul : 22.05 WIB
1. Menjaga kehangatan bayi, mengeringkan tubuh bayi dengan kain atau
handuk yang kering dan bersih kecuali bagian telapak tangan bayi.
Rasionalisasi : Pada bayi baru lahir sangat rentan terjadi hipotermi,
sehingga pencegahan kehilangan panas harus benar
dilakukan. Aroma tangan bayi sama dengan aroma
putting ibu sehingga dapat mempermudah bayi
menemukan puting susu ibunya.
Hasil : Bayi telah dijaga kehangatannya dengan dikeringkan
dengan kain yang bersih dan kering.
2. Melakukan jepit potong tali pusat.
Mengklem tali pusat dengan satu buah klem, pada titik kira-kira 2 cm
dan 3 cm dari pangkal pusat bayi letakkan klem ke dua ± 3 cm
Rasionalisasi : Memotong tali pusat diantara kedua klem sambil
melindungi bayi dari gunting dengan tangan kiri.
Memertahankan kebersihan pada saat memotong tali
pusat. Memotong tali pusatnya dengan pisau atau
gunting tali pusat yang steril, kemudian ikat tali pusat
dengan pengikat tali pusat steril. (Bari
Syaifuddin,Abdul : 2002)
Hasil : Tali pusat bayi telah dipotong dan diikat dengan
pengikat tali pusat steril
3. Mengganti kain bayi dengan kain yang bersih dan kering untuk
mencegah terjadinya hipotermi pada bayi baru lahir.
Rasionalisasi : agar bayi tidak hipotermi akibat kehilangan panas
melalui sentuhan benda.
Hasil : Kain bayi telah diganti dengan kain yang bersih dan
kering
4. Lakukan IMD dengan kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi,
selimuti tubuh ibu dan bayi, pakaikan topi pada bayi. Pastikan posisi
bayi benar dengan posisi menyerupai katak, dan jalan nafas bayi tidak
tertutup.
Rasionalisasi :IMD dapat mencegah terjadinya hipotermi pada bayi
baru lahir karena adanya kontak kulit ke kulit antara ibu
dan bayi yang menghasilkan kalor, selain itu IMD
dapat menstimulasi produksi dan pengeluaran ASI,
serta membantu proses involusi uteri, menciptakan
bounding attachmen.
Hasil : Bayi sudah dalam posisi IMD dengan benar, dan bayi
mulai bisa melakukan IMD

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal/ Catatan Perkembangan Paraf


Jam
02 Maret Data Subjektif :
2020 -
Pukul Data Objektif :
23.05 Waktu
No Aspek yang Dinilai 1 5 10
menit menit menit
1 Pernafasan 2 2 2
2 Denyut jantung 2 2 2
3 Reaksi terhadap rangsang 1 2 2
4 Tonus otot 2 2 2
5 Warna kulit 2 2 2
Jumlah 9 10 10

HR: 140 x/m, R: 40 x/m, S:36,8 °C. Kepala tidak ada caput
succedaneum dan cephal hematom, mata konjungtiva merah
muda, seklera putih, reflek glabella(+), tidak ada napas
cuping hidung, tidak ada pengeluaran lendir hidung, mulut
gusi dan langit-langit normal, bibir tidak sianosis, reflek
rooting(+), sucking (+), swallowing (+), telinga tidak ada
pengeluaran secret abnormal,reflek moro (+), leher tidak ada
pembesaran vena jugularis, reflek tonic neck (+), tidak ada
fraktur klavikula, dada tidak ada retraksi dinding dada,
simetris,abdomen tidak kembung, tali pusat baik, tidak ada
perdarahan, punggung tidak terdapat tonjolan abnormal,
ekstremitas atas dan bawah simetris, gerak aktif tidak ada
kelainan polidaktil dan sindaktil, reflek palmar grasp(+),
reflek babinski (+), kulit kemerahan, genitalia labia mayora
sudah menutupi labia minora, lubang uretra ada, miksi ada,
anus ada,meconium ada.
Antropometri :
BBL : 3700 gr LK : 34 cm
PB : 50 cm LD : 34 cm
Analisa Data :
Bayi Ny. E umur 1 jam Fisiologis
Penatalaksanaan :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang
akan diberikan, ibu dan keluarga paham
2. Menjalin hubungan baik dengan ibu dan keluarga
3. Mengobservasi KU dan TTV bayi, keadaan stabil
4. Menjaga kehangatan bayi, bayi hangat
5. Setelah ± 1 jam IMD, beri salp mata pada kedua mata bayi
mulai dari bagian dalam ke luar.
Rasionalisasi :Untuk mencegah terjadinya infeksi pada
mata bayi.
Hasil: Bayi telah mendapat salp mata pada kedua matanya.
6. Memberi suntikkan vitamin K1 pada 1/3 atas lateral paha
kiri bayi secara IM, dengan dosis 0,5cc.
Rasionalisasi : untuk mencegah terjadinya perdarahan
karena defisiensi vitamin K.
Hasil : Vitamin K1 telah disuntikkan pada paha
kiri bayi.
7. Setelah 1 jam pemberian suntikkan vitamin K1, beri
suntikkan HB0 untuk memberi kekebalan terhadap virus
hepatitis B pada bayi. Suntikkan diberikan pada 1/3 atas
paha kanan lateral bayi secara IM dengan dosis tunggal
uniject.
Hasil : Bayi telah mendapat suntikkan HB0.
8. Melakukan rawat gabung antara ibu dan bayi.
Rasionalisasi : agar tercipta bounding attachment, bayi
bisa disusui on demand, dan ibu maupun
keluarga dapat memantau bayi secara
langsung.
Hasil : Ibu dan bayi berada dalam satu ruangan.
9. Mengajarkan dan membantu ibu melakukan teknik
menyusui yang baik dan benar. Di mana telinga dan
punggung bayi berada pada 1 garis lurus, bayi menempel
pada perut ibu, mulut bayi harus menghisap sampai bagian
areola mamae ibu, dan ibu harus mengoleskan sedikit ASI
pada puting susu sebelum dan setelah menyusui, serta kaki
ibu tidak menggantung.
Rasionalisasi : Teknik menyusui yang benar akan memberi
kenyamanan pada ibu sehingga ibu tidak
kelelahan karena posisi yang tidak nyaman,
produksi ASI lancar dan cukup, nutrisi bayi
terpenuhi, dan bayi tidak rewel.
Hasil : Ibu sudah dibantu melakukan teknik
menyusui yang benar, ibu mampu
melakukan, ibu dan bayi terlihat tenang dan
nyaman.
10.Melakukan pemantauan lanjutan pada dua jam pertama
sesudah lahir
Hal-hal yang di nilai  waktu pemantauan bayi pada jam
pertama sesudah kelahiran yaitu:
a Kemampuan menghisap kuat atau lemah
b Bayi tampak aktif atau lunglai
c Bayi tampak kemerahan atau biru
Rasionalisasi :
Masa transisi adalah waktu ketika bayi melakukan stabilitasi
dan penyusaian terhadap kehidupan diluar uterus. Ada 3
priode transisi, yaitu:
1) Tahap pertama /periode reaktif  adalah dimulai segera
setelah lahir  dan berakhir  setelah 30 menit.
2) Tahap kedua/ periode interval adalah berlangsung
mulai menit 30 sampai 2 jam setelah lahir (biasanya
pada priode ini banyak tidur).
3) Tahap ketiga /periode reaktif kedua adalah yang
berlanjut dari dua jam sampai enam jam.
Tujuan dari pemantauan lanjutan ini adalah mengetahui
aktifitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah
kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian dan
tindak lanjut dari petugas kesehatan.
Hasil :
Telah dilakukan pemantauan, dan hasilnya dalam batas
normal, bayi sudah bisa menyusu, kulit bayi kemerahan, dan
gerakan bayi aktif.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Nuryn Uridha
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen7 halaman
    Bab Iv
    Nuryn Uridha
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Nuryn Uridha
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv
    Nuryn Uridha
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen8 halaman
    Bab Iii
    Nuryn Uridha
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Nuryn Uridha
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen7 halaman
    Bab Iii
    Nuryn Uridha
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen5 halaman
    Bab Iv
    Nuryn Uridha
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Nuryn Uridha
    Belum ada peringkat
  • Pathway Sifilis Kongenital
    Pathway Sifilis Kongenital
    Dokumen3 halaman
    Pathway Sifilis Kongenital
    Nuryn Uridha
    Belum ada peringkat
  • Tugas Clinical Pathway
    Tugas Clinical Pathway
    Dokumen4 halaman
    Tugas Clinical Pathway
    Nuryn Uridha
    Belum ada peringkat