LAPORAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Bayi
Nama : By. Ny. E
Tanggal Lahir : 03 Maret 2020
Jam : 22.05 WIB
Jenis Kelamin : Laki-laki
Orang Tua
Ibu Ayah
Nama : Ny. E Nama : Tn. J
Umur : 35 tahun Umur : 39 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Semimin Wetan 3/2 Wonogiri
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Bayi menangis kuat, gerak aktif, kulit kemerahan
APGAR Score
Waktu
No Aspek yang Dinilai
1 menit 5 menit 10 menit
1 Pernafasan 2 - -
2 Denyut jantung 2 - -
3 Reaksi terhadap rangsang 1 - -
4 Tonus otot 2 - -
5 Warna kulit 2 - -
Jumlah 9 - -
C. ASSESMENT
Diagnosa : Bayi Ny. E umur 0 jam fisiologis
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : mengeringkan dan menghangatkan bayi
CATATAN PERKEMBANGAN
HR: 140 x/m, R: 40 x/m, S:36,8 °C. Kepala tidak ada caput
succedaneum dan cephal hematom, mata konjungtiva merah
muda, seklera putih, reflek glabella(+), tidak ada napas
cuping hidung, tidak ada pengeluaran lendir hidung, mulut
gusi dan langit-langit normal, bibir tidak sianosis, reflek
rooting(+), sucking (+), swallowing (+), telinga tidak ada
pengeluaran secret abnormal,reflek moro (+), leher tidak ada
pembesaran vena jugularis, reflek tonic neck (+), tidak ada
fraktur klavikula, dada tidak ada retraksi dinding dada,
simetris,abdomen tidak kembung, tali pusat baik, tidak ada
perdarahan, punggung tidak terdapat tonjolan abnormal,
ekstremitas atas dan bawah simetris, gerak aktif tidak ada
kelainan polidaktil dan sindaktil, reflek palmar grasp(+),
reflek babinski (+), kulit kemerahan, genitalia labia mayora
sudah menutupi labia minora, lubang uretra ada, miksi ada,
anus ada,meconium ada.
Antropometri :
BBL : 3700 gr LK : 34 cm
PB : 50 cm LD : 34 cm
Analisa Data :
Bayi Ny. E umur 1 jam Fisiologis
Penatalaksanaan :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang
akan diberikan, ibu dan keluarga paham
2. Menjalin hubungan baik dengan ibu dan keluarga
3. Mengobservasi KU dan TTV bayi, keadaan stabil
4. Menjaga kehangatan bayi, bayi hangat
5. Setelah ± 1 jam IMD, beri salp mata pada kedua mata bayi
mulai dari bagian dalam ke luar.
Rasionalisasi :Untuk mencegah terjadinya infeksi pada
mata bayi.
Hasil: Bayi telah mendapat salp mata pada kedua matanya.
6. Memberi suntikkan vitamin K1 pada 1/3 atas lateral paha
kiri bayi secara IM, dengan dosis 0,5cc.
Rasionalisasi : untuk mencegah terjadinya perdarahan
karena defisiensi vitamin K.
Hasil : Vitamin K1 telah disuntikkan pada paha
kiri bayi.
7. Setelah 1 jam pemberian suntikkan vitamin K1, beri
suntikkan HB0 untuk memberi kekebalan terhadap virus
hepatitis B pada bayi. Suntikkan diberikan pada 1/3 atas
paha kanan lateral bayi secara IM dengan dosis tunggal
uniject.
Hasil : Bayi telah mendapat suntikkan HB0.
8. Melakukan rawat gabung antara ibu dan bayi.
Rasionalisasi : agar tercipta bounding attachment, bayi
bisa disusui on demand, dan ibu maupun
keluarga dapat memantau bayi secara
langsung.
Hasil : Ibu dan bayi berada dalam satu ruangan.
9. Mengajarkan dan membantu ibu melakukan teknik
menyusui yang baik dan benar. Di mana telinga dan
punggung bayi berada pada 1 garis lurus, bayi menempel
pada perut ibu, mulut bayi harus menghisap sampai bagian
areola mamae ibu, dan ibu harus mengoleskan sedikit ASI
pada puting susu sebelum dan setelah menyusui, serta kaki
ibu tidak menggantung.
Rasionalisasi : Teknik menyusui yang benar akan memberi
kenyamanan pada ibu sehingga ibu tidak
kelelahan karena posisi yang tidak nyaman,
produksi ASI lancar dan cukup, nutrisi bayi
terpenuhi, dan bayi tidak rewel.
Hasil : Ibu sudah dibantu melakukan teknik
menyusui yang benar, ibu mampu
melakukan, ibu dan bayi terlihat tenang dan
nyaman.
10.Melakukan pemantauan lanjutan pada dua jam pertama
sesudah lahir
Hal-hal yang di nilai waktu pemantauan bayi pada jam
pertama sesudah kelahiran yaitu:
a Kemampuan menghisap kuat atau lemah
b Bayi tampak aktif atau lunglai
c Bayi tampak kemerahan atau biru
Rasionalisasi :
Masa transisi adalah waktu ketika bayi melakukan stabilitasi
dan penyusaian terhadap kehidupan diluar uterus. Ada 3
priode transisi, yaitu:
1) Tahap pertama /periode reaktif adalah dimulai segera
setelah lahir dan berakhir setelah 30 menit.
2) Tahap kedua/ periode interval adalah berlangsung
mulai menit 30 sampai 2 jam setelah lahir (biasanya
pada priode ini banyak tidur).
3) Tahap ketiga /periode reaktif kedua adalah yang
berlanjut dari dua jam sampai enam jam.
Tujuan dari pemantauan lanjutan ini adalah mengetahui
aktifitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah
kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian dan
tindak lanjut dari petugas kesehatan.
Hasil :
Telah dilakukan pemantauan, dan hasilnya dalam batas
normal, bayi sudah bisa menyusu, kulit bayi kemerahan, dan
gerakan bayi aktif.