Anda di halaman 1dari 52

LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN STATUS GIZI IBU

PADA SAAT HAMIL DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI

LAPORAN TUGAS AKHIR


Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Menyelesaikan
Pendidikan pada Program Studi Diploma III Kebidanan
pada Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit

NANDA WIDI ANGELIA


NIM. 10617029

POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU CIUMBULEUIT


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
BANDUNG
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN STATUS GIZI IBU PADA SAAT


HAMIL DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI

NANDA WIDI ANGELIA

NIM. 10617029

Bandung, Juli 2020

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Fifi Citra Wiryadi, SST., M.Keb. Ice Aan Solihah, SST., M.Keb.

NIK. 10070885711 NIK. 10110887591


PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ LITERATURE

REVIEW: HUBUNGAN STATUS GIZI IBU PADA SAAT HAMIL

DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI ” ini sepenuhnya karya saya

sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang

lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang

tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Atas pernyataan ini, saya siap

menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau

ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini. Barang siapa yang

hendak mengutip dari Literature Review ini, harap mencantumkan sumbernya.

Bandung, Juli 2020

Yang membuat pernyataan

Materai Rp. 6000

(Nanda Widi Angelia)


LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN STATUS GIZI IBU PADA SAAT
HAMIL DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI

Abstrak
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin
yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan
selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan
dengan berat badan normal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi ibu pada saat
hamil dengan beratbadan lahir bayi. Jenis penelitian yang digunakan adalah
kepustakaan, sumber penelitian ini terdiri dari 25 sumber yang terdiri dari 7
jurnal ilmiah, 3 jurnal internasional, 5 skripsi/tesis, dan 10 buku. Pencarian
sumber menggunakan google scholar, microsoft academic, media neliti, google.
Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara status giziibu pada saat
hamil dengan berat badan lahir bayi.

Kata kunci: Status gizi ibu hamil, berat badan lahir bayi
LITERATURE REVIEW: THE RELATIONSHIP OF NUTRITIONAL
STATUS OF MOTHER IN PREGNANT WITH INFANT WEIGHT

Abstract

The nutritional status of the mother before and during pregnancy can affect the
growth of the fetus that is being conceived. If the mother's nutritional status is
normal before and during pregnancy, it is likely that she will give birth to a
healthy baby, just months at a normal weight.
This study aims to determine the relationship between the nutritional status of the
mother at the time of pregnancy and the birth weight of the baby. The type of
research used is literature, the source of this research consists of 25 sources
consisting of 7 scientific journals, 3 international journals, 5 theses / theses, and
10 books. Source search using google scholar, microsoft academic, media
research, google.
The results showed that there was a relationship between the nutritional status of
the mother during pregnancy and the birth weight of the baby.

Keywords: Nutritional status of pregnant women, Birth weight of the baby


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkah rahmat,
karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal laporan tugas
akhir ini yang berjudul “Literature Review: Hubungan Status Gizi Pada Ibu
Saat Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi” dapat diselesaikan sebagaimana
semestinya. Proposal laporan tugas akhir ini dibuat untuk memenuhi salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan pada
Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit.
Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga proposal

laporan tuugas akhir ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tunjukan

kepada :

1. dr. Krismono Irwanto MH. Kes Marsekal Pertama TNI (Purn), selaku

Direktur Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung.

2. Lia Nurwiliani. M.Keb., selaku Ketua Program D III Kebidanan Politeknik

Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung.

3. Fifi Citra Wiryadi, SST., M.Keb, selaku Pembimbing I proposal tugas

akhir yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, revisi dan saran

sehingga terwujudnya proposal laporan tugas akhir ini.

4. Ice Aan Solihah, SST., M.Keb., selaku Pembimbing II proposal tugas

akhir yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, revisi dan saran

sehingga terwujudnya proposal laporan tugas akhir ini.

5. Seluruh Dosen Prodi D III Kebidanan Politeknik Kesehatan TNI AU

Ciumbuleuit Bandung yang telah memberikan ilmu kepada penulis,

i
semoga ilmu yang diajarkan bisa bermanfaat dan menjadi amal kebaikan

dimasa depan kelak.

6. Kepala Ruangan dan semua bidan yang bertugas di RSUD Subang.

7. Kedua orang tua tercinta yang senantiasa mendoakan dengan tulus dan

memberikan dukungan tiada henti kepada penulis.

8. Rekan-rekan mahasiswi D III Kebidanan Angkatan XI Politeknik

Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung yang telat membantu dan

memberikan dukungan dalam penyusunan penelitian kepada penulis.

Semoga Allah SWT selalu memberikan kebaikan semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan proposal laporan tugas akhir ini.

Meskipun telah sebaik mungkin, penulis menyadari dalam penyusunan dan

penulisan proposal laporan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna dan

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk

menyempurnakan penulisan proposal laporan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap semoga studi ini dapat bermanfaat bagi seluruh

pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Amin.

Bandung, Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERNYATAAN PLAGIARISME

ABSTRAK

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL..................................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................3

1.3 Tujuan......................................................................................................4

1.3.1 Tujuan Umum..................................................................................4

1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................................4

1.4 Manfaat....................................................................................................4

1.4.1 Bagi Institusi.....................................................................................4

1.4.2 Bagi Instansi Pelayanan...................................................................4

1.4.3 Bagi Penulis......................................................................................4

iii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6

2.1 Status Gizi Ibu Hamil..............................................................................6

2.2 Berat Badan Bayi Lahir..........................................................................9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................16

3.1 Pendekatan dan Analisis Data..............................................................16

3.2 Sumber Data..........................................................................................16

3.3 Teknik Pengumpulan Data...................................................................17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................19

4.1 Hasil dari Berbagai Literature (Matrik).............................................19

4.2 Pembahasan...........................................................................................30

BAB V SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................35

5.1 Simpulan.................................................................................................35

5.2 Saran.......................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.1 Kategori Indeks Massa Tubuh


Tabel 4.1 Hasil

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Riwayat Hidup


Lampiran 2 : Form Kontrol

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber

daya manusia di masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan

kondisinya janin dalam kandungan. Status gizi ibu hamil sebelum dan selama

hamil dapat memengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Status

gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan

melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dan berat badan bayi normal.

Kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu

sebelum dan selama hamil.1

Gizi disebut juga nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari perihal

makanan serta hubungannya dengan kesehatan. Gizi dalam masa kehamilan

sangat penting, bukan saja karena makanan yang diperoleh memengaruhi

kesehatan ibu dan bayi, tetapi juga berpengaruh saat menyusui nanti.

Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambah kira-kira 80.000

kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Zat-zat gizi penting yang

dibutuhkan ibu selama hamil sebesar 2500 kalori per hari, terdiri dari:

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, kalsium, dan zat besi.2

Selama kehamilan, ibu akan mengalami penambahan berat badan sekitar

10-12 kg, pada trimester I biasanya terjadi peningkatan berat badan yang

1
2

berarti yaitu sekitar 1-2 kg, sedangkan pada trimester II dan III kenaikan berat

badan sekitar 0,4 kg tiap minggu.2

Berat badan lahir (BBL) adalah berat badan pertama bayi yang diukur

setelah bayi lahir. Berat badan lahir dikatakan normal bisa berada di kisaran

2500–4000 gram, pada bayi yang lahir cukup umur (usia kehamilan 37-40

minggu).3

Berat lahir bayi yang tidak normal akan memberikan risiko pada ibu dan

bayi. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (<2.500 g) banyak

dihubungkan dengan meningkatnya risiko kesakitan dan kematian bayi,

terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan kognitif, dan selanjutnya

menderita penyakit kronik di kemudian hari. BBLR mempunyai risiko

kematian neonatal hampir 40 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi

dengan berat lahir normal, penurunan durasi menyusui dan risiko untuk tubuh

pendek (stunted) pada masa anak. Sebaliknya, berat lahir bayi yang besar

(>4.000 g) juga berisiko karena banyak dikaitkan dengan peningkatan

melahirkan caesar, perdarahan, komplikasi pada ibu, distosia pada bahu bayi,

trauma saat melahirkan dan gangguan metabolik lainnya termasuk obesitas

pada masa anak-anak.4

Menurut penelitian Irawati, menunjukkan IMT pra hamil merupakan faktor

yang paling berpengaruh terhadap berat badan bayi lahir (RR=3,8), berarti ibu

yang mempunyai pertambahan berat badan selama kehamilan kurang dari 9,1

kg berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir <3.000 g dibanding ibu yang

mempunyai pertambahan berat badan lebih dari 9,1 kg(15). Berat lahir
3

khususnya BBLR merupakan masalah intergenerasi penting karena

mempengaruhi kualitas kesehatan sepanjang daur kehidupan manusia. IMT

pra hamil digunakan sebagai pedoman status gizi ibu sebelum hamil dan juga

menentukan penambahan berat badan optimal pada kehamilan.5

Pada penelitian Juminten, kematian bayi akibat BBLR dapat dicegah

dengan pemantauan kesehatan dan status gizi ibu hamil baik pada awal

kehamilan dan selama kehamilan. Pemeriksaan antropometrik dapat

digunakan untuk menentukan status gizi ibu hamil misalnya dengan cara

mengukur berat badan sebelum hamil, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh

(IMT), dan lingkar lengan atas. Cara tersebut sederhana dan mudah dikerjakan

oleh siapa saja misalnya petugas kesehatan di lapangan, kader kesehatan

maupun masyarakat sendiri meskipun cara tersebut tidak bisa dipakai untuk

memantau status gizi dalam waktu pendek, tetapi cara ini dapat digunakan

dalam deteksi dini dan menapis risiko BBLR6.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Hubungan Status Gizi Ibu Pada Saat Hamil Dengan Berat

Badan Lahir Bayi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan adalah “Apakah Terdapat Hubungan Status Gizi Ibu Pada Saat

Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi?”.


4

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui adakah hubungan antara status gizi ibu hamil

dengan berat badan bayi yang dilahirkan.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui status gizi ibu pada saat hamil

b. Mengetahui angka kejadian BBLR, Bayi normal dan Bayi besar

c. Mengetahui adakah hubungan antara status gizi ibu hamil dengan

berat badan bayi yang dilahirkan

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Institusi

Sebagai informasi dan bahan masukan untuk mengambil kebijakan

berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, serta meningkatkan

SDM (Sumber Daya Manusia) di institusi pendidikan.

1.4.2 Bagi Instansi Pelayanan

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

membuat program perbaikan gizi pada wanita hamil serta dapat

digunakan sebagai acuan dalam peningkatan pelayanan kesehatan

terutama tentang gizi ibu hamil

1.4.3 Bagi Penulis

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam

melaksanakan penelitian kebidanan serta sebagai bahan evaluasi


5

tentang kemampuan penerapan teori-teori konsep kebidanan yang

didapat selama mengikuti pendidikan dalam praktik kebidanan secara

langsung dan penanganan kasus.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Status Gizi Ibu Hamil

Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam

kandungan. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil

kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan

berat badan normal. Apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan

dan selama kehamilan akan menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR).

Di samping itu, akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan otak janin,

anemia pada bayi baru lahir, bayi lahir mudah terinfeksi, abortus dan

sebagainya. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung

pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Ada beberapa cara yang

digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain memantau

pertambahan berat badan selama hamil dan mengukur kadar Hb.7

2.1.1 Indeks Massa Tubuh (IMT)

a. Definisi

Indeks massa tubuh (IMT) merupakan nilai yang diambil dari

perhitungan hasil bagi antara berat badan (BB) dalam kilogram

dengan kuadrat dari tinggi badan (TB) dalam meter.7

IMT hingga kini dipakai secara luas untuk menentukan status

gizi seseorang. Hasil survei di beberapa negara, menunjukkan

bahwa IMT ternyata merupakan suatu indeks yang responsif,

sensitif terhadap perubahan keadaan gizi, ketersediaan pangan

6
7

menurut musim, dan produktivitas kerja. IMT dipercayai dapat

menjadi indikator atau menggambarkan kadar adipositas dalam

tubuh seseorang. IMT merupakan alternatif untuk tindakan

pengukuran lemak tubuh.7

Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

IMT = (Berat Badan (kg))/(Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m))

IMT diinterpretasikan menggunakan kategori status berat badan

standar yang sama untuk semua umur bagi pria dan wanita secara

umum.7

Tabel 2.1 Kategori Indeks Massa Tubuh

Kategori Indeks Massa Tubuh


Underweight < 18,5
Normal range 18,5-22,9
Overweight ≥ 23,0

Overweight dibagi menjadi

3 yaitu:

1. At risk 23,0-24,9

2. Obese I 25-29,9

3. Obese II ≥ 30,3

b. Faktor yang Mempengaruhi Indeks Massa Tubuh (IMT)

1) Usia
8

Penelitian yang dilakukan oleh Tungtrochitr dan Lotrakul

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

usia yang lebih tua dengan IMT kategori obesitas. Subjek

penelitian pada kelompok usia 40-49 dan 50- 59 tahun

memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas dibandingkan

kelompok usia kurang dari 40 tahun. Keadaan ini dicurigai oleh

karena lambatnya proses metabolisme, berkurangnya aktivitas

fisik, dan frekuensi konsumsi pangan yang lebih sering.7

2) Jenis kelamin

IMT dengan kategori kelebihan berat badan lebih banyak

ditemukan pada laki-laki. Namun, angka kejadian obesitas

lebih tinggi pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki.7

3) Pola makan

Pola makan adalah pengulangan susunan makanan yang

terjadi saat makan. Pola makan berkenaan dengan jenis,

proporsi dan kombinasi makanan yang dimakan oleh seorang

individu, masyarakat atau sekelompok populasi. Makanan

cepat saji berkontribusi terhadap peningkatan indeks massa

tubuh sehingga seseorang dapat menjadi obesitas. Hal ini

terjadi karena kandungan lemak dan gula yang tinggi pada

makanan cepat saji. Selain itu peningkatan porsi dan frekuensi

makan juga berpengaruh terhadap peningkatan obesitas. Orang

yang mengkonsumsi makanan tinggi lemak lebih cepat


9

mengalami peningkatan berat badan dibanding mereka yang

mongkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dengan jumlah

kalori yang sama.7

4) Aktifitas fisik

Aktifitas fisik menggambarkan gerakan tubuh yang

disebabkan oleh kontraksi otot menghasilkan energi

ekspenditur. Menjaga kesehatan tubuh membutuhkan aktifitas

fisik sedang atau bertenaga serta dilakukan hingga kurang lebih

30 menit setiap harinya dalam seminggu. Penurunan berat

badan atau pencegahan peningkatan berat badan dapat

dilakukan dengan beraktifitas fisik sekitar 60 menit dalam

sehari.7

2.2 Berat Badan Bayi Lahir

2.2.1 Pengertian

Berat bayi lahir adalah berat badan bayi yang di timbang dalam

waktu 1 jam pertama setelah lahir. Hubungan antara berat lahir dengan

umur kehamilan, berat bayi lahir dapat dikelompokan : bayi kurang

bulan (BKB), yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi < 37

minggu (259 hari). Bayi cukup bulan (BCB), bayi yang dilahirkan

dengan masa gestasi antara 37-42 minggu (259 – 293 hari), dan Bayi

lebih bulan (BLB), bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi > 42

minggu (294 hari).8

2.2.2 Klasifikasi Berat Bayi Lahir


10

Berat bayi lahir berdasarkan berat badan dapat dikelompokan

menjadi :

a. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang saat

lahir beratny kurang dari 2500 gram. Bayi BBLR dibagi lagi

menjadi kelompok berdasarkan derajat :

1) Berat badan lahir rendah (BBLR) dengan berat lahir 1500 -

2499 gram.

2) Berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat lahir

1000 -1499 gram. Berat badan lahir ekstrem rendah (BBLER)

dengan berat lahir <1000 gram

b. Bayi Berat Lahir Normal

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan

sampai 42 minggu dan berat badan lahir > 2500 - 4000 gram

c. Bayi Berat Lahir Lebih

Bayi berat lahir lebih adalah Bayi yang dilahirkan dengan berat

lahir lebih > 4000 gram8

2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Berat Bayi Lahir

Berat lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor melalui

suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan.8

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir adalah

sebagai berikut :

a. Umur Ibu Hamil


11

Umur di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun merupakan usia

yang dianggap risiko dalam masa kehamilan. Kehamilan pada usia

kurang dari 20 tahun panggul dan rahim masih kecil dan alat

reproduksi yang belum matang. Usia di atas 35 tahun, kematangan

organ reproduksi mengalami penurunan dibandingkan pad saat

umur 20 – 35 tahun. Hal ini dapat mengakibatkan timbulnya

masalah – masalah kesehatan padasaat persalinan dan berisiko

terjadinya cacat bawaan janin.7

Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang

hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan.

Umur muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain

digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri

juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandung. Umur

yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang

makin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka

memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung

kehamilan yang sedang berlangsung.7

b. Jarak Kehamilan/Persalinan

Kehamilan yang perlu diwaspadai adalah jarak persalinan

terakhir dengan awal kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun, bila

jarak terlalu dekat maka rahim dan kesehatan ibu belum pulih

dengan baik. Keadaan ini perlu diwaspadai kemungkinan

pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama atau perdarahan.7


12

c. Paritas

Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh

seorang ibu. Paritas mempengaruhi durasi persalinan dan insiden

komplikasi.Pada ibu yang baru pertama melahirkan bayi karena

pengalaman melahirkan belum pernah maka kelainan dan

komplikasi yang dialami cukup besar. Persalinan premature lebih

sering terjadi pada kehamilan pertama. Kejadiannya akan

berkurang dengan meningkatnya jumlah paritas yang cukup bulan

sampai dengan paritas keempat. Kejadian BBLR dan kematian

perinatal meningkat seiring dengan meningkatnya paritas ibu,

terutama bila paritas lebih dari 3. Paritas yang terlalu tinggi akan

mengakibatkan terganggunya uterus terutama dalam hal fungsi

pembuluh darah. Kehamilan yang berulang – ulang akan

menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah uterus. Hal

ini akan mempengaruhi nutrisi ke janin pada kehamilan

selanjutnya. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan

yang selanjutnya akan melahirkan bayi dengan BBLR.8

d. Kadar Hemoglobin (Hb)

Kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil sangat mempengaruhi berat

bayi yang dilahirkan. Anemia adalah suatu kondisi dimana terdapat

kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Kadar Hb < 11 g/dl

(pada trimester I dan III) atau < 10,5 g/dl (pada trimester II).

Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan


13

pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia

gizi dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan,

abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan,

hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian

perinatal secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu hamil yang

menderita anemia berat dapat meningkatkan risiko morbiditas

maupun mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi

BBLR dan prematur juga lebih besar.7

e. Status Gizi Ibu Hamil

Status gizi adalah keadaan tingkat kecukupan dan penggunaan

nutrient atau lebih yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Status

gizi seseorang pada hakekatnya merupakan hasil keseimbangan

antara konsumsi zat -zat makanan dengan kebutuhan dari orang

tersebut. Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan

janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada

masa kehamilan maka kemungkinan besar melahirkan bayi yang

sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Kualitas bayi yang

dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu selama hamil.

Status gizi ibu yang kurang baik sebelum dan selama kehamilan

merupakan penyebab utama dari berbagai persoalan kesehatan

yang serius pada ibu dan bayi yang berakibat terjadinya bayi lahir

dengan berat badan rendah, kelahiran prematur serta kematian


14

neonatal dan prenatal. Indeks massa tubuh (IMT) masih merupakan

indikator yang banyak dipakai untuk menentukan status gizi ibu.9

f. Pemeriksaan Kehamilan/ANC

ANC digunakan untuk memantau perkembangan kehamilan ibu,

frekuensi minimal 4 kali selama kehamilan. Pemeriksaan antenatal

yang teratur akan memberikan kesempatan untuk dapat

mendiagnosis secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi

yang mungkin terjadi pada ibu dan janin selama kehamilan

sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat secepatnya.

Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah

minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu :

minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali pada

triwulan kedua serta minimal 2 kali pada triwulan ketiga.9

g. Penyakit Pada Saat Kehamilan

Penyakit yang diderita pada kehamilan seperti malaria, ayan,

penyakit jantung, asma, penyakit yang diderita keluarga ada

kemungkinan muncul pada kehamilan oleh karena itu, ibu hamil

yang mempunyai riwayat penyakit diderita harus segera diobati

supaya tidak mengganggu kesehatan ibu dan janin yang

dikandungnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir

secara tidak langsung / eksternal dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Faktor lingkungan yang meliputi kebersihan dan kesehatan

lingkungan serta ketinggian tempat tinggal.


15

2) Faktor ekonomi dan sosial meliputi jenis pekerjaan, tingkat

pendidikan danpengetahuan ibu hamil9


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Analisis Data

Pendekatan yang dilakukan pada laporan tugas akhir ini menggunakan

pendekatan Systematic literature review yang merupakan metode

literature review yang mengidentifikasi, menilai, dan menginterpretasi

seluruh temuan-temuan pada suatu topik penelitian, untuk menjawab

pertanyaan penelitian (research question) yang telah ditetapkan

sebelumnya.10

Analisis data laporan ini menggunakan metode matrik sintesis

(shynthesis matrix) yang dikelola berdasarkan key studies pada topik

tertentu. Matrik sintesis adalah sebuah tabel atau diagram yang

memungkinkan peneliti untuk mengelompokkan dan mengklasifikasi

argument-argumen yang berbeda dari beberapa artikel dan

mengkombinasikan berbagai elemen yang berbeda untuk mendapatkan

kesan atau kesimpulan terhadap keseluruhan artikel secara umum.10

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah relevansi dan kemutakhiran

sumber data/ informasi, yaitu mencari referensi dan jika terdapat beberapa

referensi, maka direkomendasikan untuk memilih yang paling terbaru.

16
17

Referensi dalam literature yang akan dianalisa sebanyak 25 pustaka, yang

terdiri dari jurnal ilmiah (10 buah), tugas akhir/KTI/skripsi/tesis (5 buah),

dan buku (10 buah) yang digunakan dalam studi literature review ini

didapatkan dari google scholar dengan cara mencari kata kunci : status gizi

ibu hamil, berat bayi lahir, faktor resiko status gizi ibu hamil, faktor yang

mempengaruhi berat badan lahir bayi, skripsi hubungan status gizi dengan

luaran bayi, nutritional status of pregnant woman, birth weight, factors

that affect a baby;s birth weight.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan pada laporan tugas akhir ini

adalah metode studi literature review (review literature). Literature review

adalah sebuah metode yang sistematis, eksplisit dan reprodusibel untuk

melakukan identifikasi, evaluasi dan sintesis terhadap karya-karya hasil

penelitian dan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan oleh para peneliti

dan praktisi.10

Pengkajian yang dilakukan diantaranya adalah sebagi berikut :

1. Membuat analisis matrik. Analisis matriks terdiri dari kolom-kolom

yang membuat data tentang jurnal. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan adalah :

a) Nomor setiap jurnal

b) Nama, judul dan tanggal penelitian yang terdapat pada setiap

literature
18

c) Metode penelitian yang digunakan dalam setiap literature

d) Hasil penelitian pada setiap literature.

2. Pembahasan Jurnal

Langkah ini dilakukan sesuai interpensi setelah menganalisa jurnal-

jurnal yang dipilih yaitu :

a) Analisis aspek dari berbagai literature

Membuat ringkasan berbagai literature dalam bentuk matriks.

b) Analisa aspek substansi dari berbagai literature

Tuliskan hasil penelitian dari setiap jurnal, lalu bahas kekurangan,

kesamaan dan perbedaannya untuk melakukan kajian selanjutnya.

c) Kerangka Teori

Setelah jurnal yang dipilih dianalisis, di dapat variabel-variabel

yang akan membentuk suatu kerangka teori yang mendukung

topik masalah.10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dari Berbagai Literature (Matrik)

Setelah melakukan pengumpulan dari berbagai sumber didapatkan 25

sumber yang terdiri dari jurnal ilmiah, skripsi, tesis dan buku. Untuk

mempermudah melakukan literature review sehingga dibuat dalam bentuk

matriks sintesis yang terdapat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil

No. Peneliti Judul Hal Sampel Metode Output


1. Hasan Relationship 199 110 Cross Hasil penelitian ini menunjukan

NE1, Between Sectional frekuensi asupan protein ibu

Shalaan Maternal pada trimester ke-3 berpengaruh

A2, El- Characteristics signifikan terhadap berat badan

Masry And Neonatal lahir bayi (P <0,05).

SA3 Birth Size In

(2011) Egypt

281-289, 2011

https://apps.who

.int/iris/handle/1

0665/118118
2. Cleary- Impact of 216 96 Analitik Ibu yang lebih berat dan lebih

Goldman Maternal Age Retrospektif tinggi rata-rata mempunyai bayi

J1, On Obstetric 500 gram lebih berat

Malone Outcome dibandingkan dengan bayi yang

19
20

FD2, https://journals.l dilahirkan ibu yang lebih kurus

Vidaver ww.com/greenjo dan lebih pendek

J3, Ball urnal/fulltext/20

RH4, 05/05000/impac

Nyberg t_of_maternal_a

DA5, ge_onobstetric_

Comstoc outcome.11.asp

k CH6 x

(2010)
3. Ludwig The Asociation 100 250 Cross Hasil analisis pada penelitian ini

DS1, Between Sectional terdapat hubungan yang

Currie J2. Pregnancy konsisten antara kenaikan berat

(2010) Weight Gain badan kehamilan dan berat lahir

And (β 7 · 35, 95% CI 7 · 10–7 · 59,

Birthweight: A p <0 · 0001).

Within Family

Comparison

https://doi.org/1

0.1016/S0140-

6736(10)60751-

9
4. Khaula Status Gizi Ibu 118 118 Cross Hasil studi menunjukkan

Karima1, dan Berat Badan Sectional hubungan yang bermakna antara

Endang Lahir Bayi berat badan prahamil dan

L. http://dx.doi.org pertambahan berat badan ibu

Achadi2 /10.21109/kesm selama kehamilan dengan berat

(2012) as.v7i3.57 badan lahir, dikontrol berbagai

variabel lain, analisis regresi

logistik ganda menemukan berat


21

badan ibu prahamil,

pertambahan berat badan selama

kehamilan, usia ibu, dan urutan

kelahiran merupakan faktor

yang memengaruhi berat badan

lahir. Berat badan prahamil ibu

merupakan faktor yang paling

berpengaruh terhadap berat

badan lahir (odds ratio, OR =

6,64)
5. Rr. Dewi Hubungan Vol. V 55 Analitik Hasil analisa data mendukung

Susilojati Pertambahan No. 02 Retrospektif data-data tersebut dimana


1
, Sri Berat Badan Ibu 44 dengan uji Kendalls Tau

Handaya Saat Hamil dihasilkan koeficient korelasi

ni2 Berdasarkan sebesar 0.399, artinya memiliki

(2013) Indeks Massa hubungan yang signifikan yaitu

Tubuh (IMT) nilai τhitung= (0.399) > τtabel=

Dengan Berat (0,185) dan nilai probabilitas

Badan Bayi sebesar 0.0001 atau karena

Baru Lahir nilainya lebih kecil dari ά =

http://dx.doi.org 0.05, maka Ho ditolak, jadi ada

/10.35872/jurke hubungan antara pertambahan

b.v5i2.121 berat badan ibu dengan berat

badan bayi baru lahir.


6. Fabella Hubungan Vol.4 96 Observasion Terdapat hubungan antara

K1, Dian Pertambahan No.3 al pertambahan berat badan ibu

Isti A2, Berat Badan Ibu 53 Cross selama hamil dengan kejadian

Novita Selama Hamil sectional BBLR di wilayah Kecamatan

Carolina3 Dengan Berat Metro Pusat dengan nilai p =


22

, Asep Bayi Lahir 0,000. Pada penelitian ini

Sukohar Rendah didapatkan kesimpulan yaitu

(2014) http://juke.kedo pertambahan berat badan ibu

kteran.unila.ac.i selama hamil berhubungan

d/index.php/maj dengan berat bayi yang

ority/article/vie dilahirkan.

w/550
7. Eka Indeks Massa Vol.4 71 Retrospektif Hasil penelitian menunjukkan

Nurhayat Tubuh (IMT) No.1 ada hubungan signifi kan antara

i (2015) Pra Hamil dan 4 IMT pra hamil dengan berat

Kenaikan Berat badan lahir p=0,006, begitu juga

Badan Ibu dengan kenaikan berat badan

Selama Hamil selama hamil mempunyai

Berhubungan hubungan signifi kan dengan

dengan Berat berat badan lahir dengan nilai

Badan Bayi p=0,024.

Lahir

https://scholar.g

oogle.com/schol

ar?

hl=id&as_sdt=0

%2C5&q=Indek

s+Massa+Tubuh

+%28IMT

%29+Pra+Hami

l+dan+Kenaikan

+Berat+Badan+

Ibu+Selama+Ha
23

mil+Berhubung

an+dengan+Ber

at+Badan+Bayi

+Lahir&btnG=
8. Ana Faktor Internal Vol.11 60 Observasion Pada perhitungan status gizi

Wigunan Yang No.1 al Analitik mempunyai nilai signifikansi

tiningsih1 Mempengaruhi 13 Cross 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak

, Luluk Berat Badan Sectional dan Ha diterima, artinya ada

Nur Lahir Bayi Di yang pengaruh yang nyata

Fakhidah Kabupaten antara status gizi ibu hamil


2
(2017) Karanganyar trimester tiga terhadap berat

https://ejurnal.st badan lahir bayi, nilai

ikesmhk.ac.id/in signifikansi pada faktor usia ibu

dex.php/jurnal_i 0,300 > 0,05, jarak kehamilan

lmiah_maternal/ 0,493 > 0,05, gravida 0,341>

article/view/571 0,05 dan kadar Hb 0,337 > 0,05

maka Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya tidak ada

pengaruh yang nyata antara

usia, jarak kehamilan, gravida

kadar Hb ibu hamil trimester

tiga terhadap berat badan lahir

bayi.
9. Vinta Hubungan Vol. 11 105 Kuantitatif Status gizi ibu hamil yang

Mayanda Status Gizi Ibu No. 1 Survey berhubungan dengan BBLR

(2017) Hamil Dengan 234 Cross adalah variable LILA ibu

Berat Badan Sectional (p<0,05), BB ibu (p<0,05).

Lahir Rendah

(BBLR) RSIA
24

Mutia Sari

Kecamatan

Mandau

http://jurnal.ums

b.ac.id/index.ph

p/menarailmu/ar

ticle/view/93
10 Elisa Hubungan Vol.7 84 Deskriptif Berdasarkan hasil penelitian

Murti Status Gizi Ibu No.2 Analitik diperoleh ada hubungan antara

Puspitani Hamil Dengan 6 Retrospektif status gizi ibu hamil dengan

ngrum Kejadian Berat kejadian Berat Badan Lahir

(2018) Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSIA

Rendah (BBLR) Annisa Kota Jambi Tahun 2018

Di RSIA Annisa dengan p- value = 0.016.

Kota Jambi

Tahun 2018

https://www.neli

ti.com/publicati

ons/286357/hub

ungan-status-

gizi-ibu-hamil-

dengan-

kejadian-berat-

badan-lahir-

rendah-bblr-di
11. Charles Korelasi Antara 9 105 Cross Pada penelitian ini, didapatkan

Budiman Berat Badan Ibu Sectional bahwa makin berat badan ibu

(2011) Hamil Dengan hamil, makin bertambah juga

Berat Lahir berat bayi lahir bayi, hal ini


25

Bayi ditunjukkan dengan hasil uji

http://eprints.un statistik dengan tingkat

dip.ac.id/32931/ kemaknaan sebesar p<0,01

1/Charles.pdf dengan kekuatan korelasi

sedang.
12. Nurul Hubungan 47 60 Cross Hasil menujukkan terdapat

Asniatin Pertambahan Sectiona hubungan yang signifikan antara

(2018) Berat Badan Ibu pertambahan berat badan ibu

Selama Hamil selama hamil dengan kejadian

Dengan Bayi Berat Lahir Rendah

Kejadian Bayi p=0,011 RP=7,534 CI 95%

Berat Lahir (1,269-87,882).

Rendah

http://eprints.pol

tekkesjogja.ac.i

d/1453/1/SKRIP

SI.pdf
13. Lilik Hubungan 101 95 Retrospektif Hasil penelitian menunjukkan

Hanifah Antara Status bahwa terdapat hubungan yang

(2010) Gizi Ibu Hamil signifikan antara status gizi ibu

Dengan Berat hamil dengan berat badan bayi

Badan Lahir lahir (p : 0,000 dan R:

Lahir 0,591), sedangkan faktor –

https://digilib.un faktor lain yang mempengaruhi

s.ac.id/dokumen berat badan bayi lahir hanya Hb

/download/1058 yang memiliki hubungan yang

1/MjM5Mzc signifikan dengan berat badan

%3D/Hubungan bayi lahir (p : 0,000 dan R :

-antara-status- 0,427).
26

gizi-ibu-hamil-

dengan-berat-

badan-bayi-

lahir-studi-

kasus-di-RB-

Pokasi-

abstrak.pdf&pre

v=search&pto=a

ue
14. Eka Hubungan 184 36 Cross Variabel status gizi ibu pada

Pramudie Status Gizi Ibu Sectional saat hamil berhubungan

ta,. Dkk Saat Hamil signifikan dengan berat bayi

(2019) Dengan Berat saat lahir.

Lahir Bayi di

Wilayah

Kerja

Puskesmas

Pegantenan

Pamekasan

https://ejournal.

undip.ac.id/inde

x.php/jmki/articl

e/download/241

38/16455&prev

=search&pto=au

e
15. Heni Hubungan 11 46 Cross Hasil penelitian ini

Purwanti Status Gizi Ibu Sectional menunjukkan hasil analisis

(2017) Hamil Dengan didapatkan nilai OR sebesar


27

Birth Weight Di 6,68 (95% CI : 1,18-37,8) yang

UPTD memiliki arti bahwa ibu dengan

Puskesmas status gizi kurang berpeluang

Tiron 6,68 kali lebih besar untuk

Kecamatan melahirkan bayi dengan berat

Banyakan badan lahir rendah

Kabupaten dibandingkan dengan status gizi

Kediri Jawa ibu yang baik.

Timur Tahun

2017

http://digilib.uni

sayogya.ac.id/7

56/1/SITI

%20INDRAWA

TI_2014101043

09_NASKAH

%20PUBLIKA

SI.pdf
16. Gizi Ibu Hamil 40 Ibu yang hamil harus memiliki
Weni
Yogyakarta: gizi yang cukup karena gizi
Kristiyan
Nuha Medika yang didapat akan digunakan
asari
untuk dirinya sendiri dan juga
(2010)
janinnya.
17. Feri Kehamilan, 2 Status gizi ibu sebelum hamil

Ahmadi Janin dan dan selama kehamilan

(2019) Nutrusi merupakan faktor penting

Yogyakarta: terhadap outcome

Deepublish kehamilannya.
18. Merryana Peranan Gizi 2 Seorang ibu hamil akan
28

Adriani1, Dalam Siklus melahirkan bayi yang sehat bila

Bambang Kehidupan tingkat kesehatan gizinya berada

Wijatma Jakarta: pada kondisi yang baik.

di2 Prenada Media

(2012) Grup
19. Aritonan Kebutuhan Gizi 46 Status gizi ibu pada kehamilan

g1, Ibu Hamil berpengaruh pada status gizi

Evawany IPB Press janin.


2

(2010)
20. Nuriah Bahan Ajar 407 Pertambahan berat ibu selama

Arma1, Obstetri kehamilan memang

Nelly Fisiologi mempengaruhi berat badan lahir

Karlinah2 Yogyakarta: bayi.

, Efrida Deepublish

Yanti3

(2015)
21. Manuaba Ilmu 68 Berat badan bayi baru lahir

, IBG1. Kebidanan, ditentukan oleh faktor genetis

(2010) Penyakit, dan status gizi janin. Status gizi

Kandungan dan janin ditentukan antara lain oleh

KB Untuk status gizi ibu waktu melahirkan

Pendidikan dan keadaan ini dipengaruhi

Bidan. Jakarta: pula oleh status gizi ibu pada

EGC waktu konsepsi


22. Medforth Kebidanan 55 Hasil prenatal memiliki satu

, J., Oxford dari hubungan kompleks dengan

(2013) Bidan untuk indeks massa tubuh di masa

Bidan. sebelum hamil, begitu juga

Jakarta: dengan pertambahan berat


29

Penerbit Buku badan di masa antenatal.

Kedokteran

EGC
23. Majestik Status Gizi 110 Pertambahan berat badan ibu

a Anak dan selama kehamilan secara

Septikasa Faktor yang langsung memengaruhi berat

ri mempengaruhin badan lahir.

(2018) ya

UNY Press
24. Ana Nutrisi Ibu dan 95 Gizi ibu pada waktu hamil

Samiatul Anak hamil sangat penting untuk

Milah Tasikmalaya: pertumbuhan janin yang

(2019) Edu Publisher dikandungnya.


25. Siti Buku Ajar 100 Peningkatan berat badan pada

Fauziah1, Keperawatan trimester kedua dan ketiga

Sutejo2 Maternitas merupakan petunjuk penting

(2012) Kehamilan perkembangan janin.

Jakarta:

Kencana

4.2 Pembahasan

Status gizi ibu hamil sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi

pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada

masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi

yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas

bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan

selama hamil. Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi adalah dengan
30

mengukur berat bayi pada saat lahir. Seorang ibu akan melahirkan bayi yang

sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik.11

Asupan makanan ibu dapat masuk ke janin melalui tali pusat yang

terhubung kepada tubuh ibu. Kondisi terpenuhinya kebutuhan zat gizi janin

terkait dengan perhatian asupan gizi dari makanan yang adekuat agar tumbuh

kembang janin berlangsung optimal.12

Faktor internal ibu hamil, antara lain usia ibu, paritas, jangka waktu

kehamilan, jarak kehamilan, status gizi, penyakit selama kehamilan, dan faktor

genetik sedangkan faktor eksternal, kebiasaan hidup ibu hamil, karakteristik

asuhan antenatal, dan keadaan sosial ekonomi keluarga juga turut

mempengaruhi pertumbuhan intrauterin sehingga juga berdampak terhadap

berat bayi lahir.13-14

Pada penelitian Ana Wigunatiningsih1, Luluk Nur Fakhidah2 yang berjudul

faktor internal yang mempengaruhi berat badan lahir bayi, mayoritas

responden berada pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak 54 responden

(90%), dengan jarak kehamilan > 2 tahun 29 responden (48,3%), memiliki

gravida 2-5 sejumlah 34 responden (56,7%), dan yang tidak mengalami

anemia sebanyak 45 (75%) serta berada pada status gizi baik 53 responden

(58,3%). Tidak ada pengaruh yang nyata antara usia, jarak kehamilan, gravida

kadar Hb ibu hamil trimester tiga terhadap berat badan lahir bayi dengan nilai

signifikansi pada faktor usia ibu 0,300 > 0,05, jarak kehamilan 0,493 > 0,05,

gravida 0,341> 0,05 dan kadar Hb 0,337 > 0,05. Ada pengaruh yang nyata
31

antara status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir bayi dengan nilai

signifikansi 0,000 < 0,05.15

Kenaikan berat badan selama kehamilan merupakan gambaran laju

pertumbuhan janin dalam kandungan yang perlu diperhatikan karena kenaikan

berat badan yang kurang maupun berlebih bisa menimbulkan permasalahan

yang serius bagi bayi dan ibunya.16

Pertambahan berat badan ibu selama kehamilan secara langsung

memengaruhi berat badan lahir.17

Pada penelitian ini, didapatkan bahwa makin berat badan ibu hamil, makin

bertambah juga berat bayi lahir bayi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji

statistik dengan tingkat kemaknaan sebesar p<0,01 dengan kekuatan korelasi

sedang. Berat badan ibu hamil merupakan komponen hasil penjumlahan berat

badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan. Jika

ditinjau berdasarkan komponennya, maka hasil penelitian ini memiliki

kemiripan dengan beberapa penelitian. Berat badan ibu sebelum hamil yang

merupakan gambaran status gizi ibu, memiliki hubungan erat dengan berat

lahir bayi, dimana ibu yang kurus atau malnutrisi melahirkan bayi berat lahir

rendah dan ibu yang obesitas melahirkan bayi makrosomia.18

IMT pra hamil digunakan sebagai pedoman status gizi ibu sebelum hamil

dan juga menentukan penambahan berat badan optimal pada kehamilan.19

Kemudian pada penelitian Eka Nurhayati yang berjudul Indeks Massa

Tubuh (IMT) pra hamil dan kenaikan berat badan ibu selama hamil

berhubungan dengan berat badan bayi lahir menunjukkan bahwa dari hasil uji
32

statistik menggunakan chi- square fisher exact terlihat bahwa hubungan

signifikan antara IMT pra hamil dengan berat badan lahir dengan nilai p-

value=0,006 dengan OR: 11,6 (95% CI:0,29-38,0) artinya ibu dengan IMT pra

hamil rendah mempunyai peluang 11,6 untuk melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah dibanding dengan ibu yang mempunyai IMT sedang. IMT

pra hamil digunakan untuk memonitor pertambahan BB selama kehamilan

karena secara rasional wanita hamil yang kurus membuthkan pertambahan BB

yang lebih banyak selama kehamilan dari pada wanita normal. IMT pra hamil

juga dapat digunakan sebagai indikator baik atau buruknya status gizi wanita

pra hamil. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian Erika yang

melaporkan adanya hubungan signifi kan berkorelasi positif antara IMT pra

hamil ibu dengan berat lahir bayi. Hasil analisis kenaikan berat badan selama

hamil dengan berat badan lahir juga menunjukkan adanya hubungan yang

signifikan dengan p-value=0,024 dengan OR:3,3 (95% CI: 1,00-13,4) yang

artinya ibu yang mempunyai kenaikan berat badan tidak sesuai rekomendasi

mempunyai peluang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

dibandingkan dengan ibu yang mengalami kenaikan berat badan sesuai

rekomendasi.20

Dalam penelitian Rr. Dewi susilojati 1 dan Sri Handayani2 yang berjudul

hubungan pertambahan berat badan ibu saat hamil berdasarkan IMT dengan

berat badan bayi baru lahir juga menyebutkan bahwa ibu yang mengalami

pertambahan berat badan normal sebagian besar berat badan bayinya normal

yaitu sebayak 50 orang (58,8%). Sedangkan ibu yang mengalami pertambahan


33

berat badan tidak normal sebagian besar berat badan bayinya juga normal

yaitu sebanyak 22 orang (25%). Dengan uji Kendalls Tau dihasilkan

koeficient korelasi sebesar 0.399. Artinya memiliki hubungan yang signifikan

yaitu nilai τhitung= 0.399 >τtabel= 0,185 dan nilai probabilitas sebesar

0.0001 < ά (ά = 0.05) maka Ho ditolak.21

Dampak jika status gizi ibu hamil baik, maka janin yang dikandungnya akan

baik juga dan kesehatan ibu sewaktu melahirkan akan terjamin. Sebaliknya

jika keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil kurang, maka akan dapat

berakibat janin lahir mati (perenatal death) dan bayi lahir dengan berat badan

kurang dari normal (low birth weight) yang dikenal dengan istilah berat lahir

rendah.22

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dari faktor-faktor yang

mempengaruhi berat badan lahir bayi, status gizi ibu sangat berpengaruh

terhadap berat badan lahir bayi dan perkembangan bayi selama dalam

kandungan. Gizi ibu selama hamil sangat menentukan kualitas bayi yang

dilahirkan.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari 25 sumber yang telah dilakukan literature review terdapat kesamaan

antara teori yang ada di buku dengan berbagai penelitian yang didapatkan dari

tugas akhir dan jurnal baik jurnal internasional atau jurnal dalam negeri.

Terdapat hubungan antara status gizi ibu pada saat hamil dengan berat badan

lahir bayi hal itu dikarenakan terdapat berbagai faktor dari keduanya yang

saling berhubungan.

5.2 Saran

Dalam penelitian yang menggunakan literature ini masih jauh dalam kata

sempurna dikarenakan ada kesulitan peneliti dalam mendapatkan sumber-

sumber yang ada. Pada penelitian ini saya menggunakan e-book namun

penggunaan e-book tidak maksimal dikarenakan ada beberapa halaman yang

tidak bisa terbuka. Sehingga akan lebih mudah apabila fasilitas perpustakaan

kampus menyediakan e-library sehingga mempermudah akses mahasiswa

untuk mendapatkan sumber (buku).

34
DAFTAR PUSTAKA

1. Chirunita, Hardiansyah, Dwiriani. M. C. 2006. Model Penduga Berat Bayi

Lahir Berdasarkan Pengukuran Lingkar Panggul Ibu Hamil. Jurnal Gizi dan

Pangan

2. Asiyah S., Kurniawati I.,.(2014). Hubungan Status Gizi Ibu Selama Hamil

Dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir Di Wilayah Kerja Puskesmas Kediri.

Jurnal Poltekkes Kemenkes Malang , III (1), 36-40.

3. Manuaba, IAC.,I Bagus dan, IB Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit

Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta : EGC

4. FERBER A. Maternal Complications of Fetal Macrosomia. Clin Obstet

Gynecol [Internet]. 2000 Jun;43(2):335–9. Available from: http://content.

wkhealth.com/linkback/openurl?sid=WKPTLP:la ndingpage&an=00003081-

200006000-00011

5. Irawati A, Triwinarto A, Salimar S, Raswanti I. Pengaruh Status Gizi Selama

Kehamilan dan Menyusui terhadap Keberhasilan Pemberian ASI. J Penelit

Gizi dan Makanan [Internet]. 2003;26(2):10–9. Available from:

http://ejournal. litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/ view/1431

6. Juminten,S.2003. Hubungan antara Bayi Baru Lahir dengan Status Gizi Ibu

berdasarkan Lingkar Lengan Atas. Skripsi.FK UNHAS. Makasar.

7. Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka

Sawono Prawiharjo

8. Pusdiknakes, 2002. Asuhan Antenatal. Jakarta : WHO-JHPIEGO.


9. Asfuah, S. &Proverawati, A. 2009. Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha

Medika

10. Romi S. Pengantar Literature Review. [cited 2020 20 Juni] Available from:

https://romisatriawahono.net/2016/05/15/systematic-literature-review-

pengantar-tahapan-dan-studi-kasus/

11. Hastono, S. & Sabri, L, 2010. Statistik Kesehatan, Rajawali Pers, Jakarta.

12. Nadesul, H. 2010. Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil. Puspa Swara. Jakarta.

13. Prawirohardjo S, 2006. Ilmu Kebidanan . Jakarta: Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

14. Maryunani, A. 2013. Buku Saku Asuhan Bayi Dengan Berat Badan Lahir.

Rendah. Jakarta. Trans Info Media.

15. Septikasari M, 2018. Status Gizi Anak dan Faktor Yang Mempengaruhinya.

Yogyakarta: UNY Press

16. Hasan NE, Shalaan AH, El-Masry SA. Relationship between maternal
characteristics and neonatal birth size in Egypt. Eastern Mediterranean Health
Journal. 2011
17. Phaneendra RRS, Prakash KP, Sreekumaran NN. Influence of Pre-Pregnancy

Weight, Maternal Height and Weight Gain During Pregnancy on Birth

Weight. Bahrain Med Bull. 2001;23(1):22-26

18. Nur AH. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Saat Hamil dengan Berat

Bayi Lahir di Praktik Bidan Sumiariani, AMKeb Kecamatan Medan Johor

[skripsi]. Medan: FK USU. 2010.

19. Institute of Medicine. Weigt gain during Pregnancy: reexamining the

guidelines. Washington DC: The National Academy Press; 2010.


20. Ota E, Haruna M, Suzuki M, Anh DD, Tho LH, Tam NTT, et al. Maternal

body mass index and gestational weight gain and their association with

perinatal outcomes in Viet Nam. Bull World Health Organ [Internet]. 2011

Feb 1;89(2):127–36. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/

pubmed/21346924

21. Bascommetro, 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi Berat Bayi Lahir.

Tersedia dalam www.bascommetro.com/2011/h ome.html (diakses 10 Juli

2020)

22. Kusmiyati, dkk. (2009) Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya


RIWAYAT HIDUP

Nama : Nanda Widi Angelia

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 18 Juli 1999

NIM : 10617029

Alamat : Kp. Dangdeur Rt.0 04/08 Desa Weninggalih,

Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung

Barat

Riwayat Pendidikan Formal

1. SD Negeri 1 Wangun lulus tahun 2011

2. SMP Negeri 2 Sindangkerta lulus tahun 2014

3. MA Negeri 1 Bandung Barat lulus tahun 2017


Form Kontrol Literature Review Untuk Karya Akhir Program D3*)

Berdasarkan Kebijakan Jurusan perihal Literature Review KTI, mahasiswa wajib

memenuhi persyaratan minimal 25 (dua puluh lima) pustaka untuk D3 yang terdiri

dari :

1. Jurnal Ilmiah : 10 buah / 10 buah

2. Tugas Akhir/ KTI/ Skripsi/ Tesis : 5 buah / 5 buah

3. Buku dan Sumber Pustaka lainnya : 10 buah / 10 buah

Berdasarkan hasil pengecekan KTI atas nama: Nanda Widi Angelia

(NIM 10617029) adalah sebagai berikut :

No Kategori Terdapat pada halaman

(maksimal satu kali

literature review)
A. Jurnal Ilmiah
1. Hasan et al. 2011. Relationship Between 199

Maternal Characteristics And Neonatal

Birth Size In Egypt


2. Cleary et al. 2010. Impact of Maternal Age On Obstetric 216

Outcome
3. Ludwig et al. 2010. The Asociation Between Pregnancy 100

Weight Gain And Birthweight: A Within

Family Comparison
4. Karima et al. 2012. Status Gizi Ibu dan Berat Badan 118
Lahir Bayi
5. Susilojati et al. 2012. Hubungan Pertambahan Berat 44

Badan Ibu Saat Hamil Berdasarkan Indeks

Massa Tubuh (IMT) Dengan Berat Badan Bayi

Baru Lahir
6. Fabella et al. 2014. Hubungan Pertambahan Berat Badan 53

Ibu Selama Hamil Dengan Berat Bayi Lahir

Rendah
7. Nurhayati, E. 2015. Indeks Massa Tubuh (IMT) Pra 4

Hamil dan Kenaikan Berat Badan Ibu Selama

Hamil Berhubungan dengan Berat Badan Bayi

Lahir
8. Wigunantiningsih et al. 2017. Faktor Internal Yang 13

Mempengaruhi Berat Badan Lahir Bayi Di

Kabupaten Karanganyar
9. Mayanda, V. 2017. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil 234

Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

RSIA Mutia Sari Kecamatan Mandau


10 Puspitaningrum, E.M. 2018. Hubungan Status Gizi Ibu 6

. Hamil Dengan Kejadian Berat Badan Lahir

Rendah (BBLR) Di RSIA Annisa Kota Jambi

Tahun 2018
B. Skripsi dan Tesis
1. Budiman, C. 2011. Korelasi Antara Berat Badan Ibu 9

Hamil Dengan Berat Lahir Bayi


2. Asniatin, N. 2018. Hubungan Pertambahan Berat Badan 47

Ibu Selama Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat

Lahir Rendah
3. Hanifah, L. 2010. Hubungan Antara Status Gizi Ibu 101

Hamil Dengan Berat Badan Lahir Lahir


4. Pramudieta et al. 2019. Hubungan Status Gizi Ibu Saat 184

Hamil Dengan Berat Lahir Bayi di Wilayah

Kerja Puskesmas Pegantenan Pamekasan


5. Purwanti, H. 2017. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil 11
Dengan Birth Weight Di UPTD Puskesmas

Tiron Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri

Jawa Timur Tahun 2017


C. Buku
1. Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: 40

Nuha Medika
2. Ahmadi, F. 2019. Kehamilan, Janin dan Nutrusi. 2

Yogyakarta: Deepublish
3. Adriani, M dkk. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus 2

Kehidupan. Jakarta: Prenada Media Grup


4. Aritonang, Evawany. 2010. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. 46

Bogor: IPB Press


5. Arma, N dkk. 2015. Bahan Ajar Obstetri Fisiologi. 407

Yogyakarta: Deepublish
6. Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit, 68

Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan.

Jakarta: EGC
7. Medforth, J. 2013. Kebidanan Oxford dari Bidan untuk 55

Bidan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC


8. Septikasari, M. 2018. Status Gizi Anak dan Faktor yang 110

mempengaruhinya. Yogyakarta: UNY Press


9. Milah, A.S. 2019. Nutrisi Ibu dan Anak. Tasikmalaya: 95

Edu Publisher
10 Fauziah, Sutejo. 2012. Buku Ajar Keperawatan 100

. Maternitas Kehamilan. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai