Anda di halaman 1dari 12

TUGAS WAWASAN KEMARITIMAN

SEJARAH WAWASAN KEMARITIMAN DI INDONESIA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

TAHUN 2021

DISUSUN OLEH:

NAMA : HIDAYATNO

NIM : 112001032

KELAS : C
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya saya mampu menyelesaikan makalah ini. Makalah dengan judul “Sejarah Maritim
Indonesia” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Wawasan Kemaritiman

Semoga makalah ini dapat membawa manfaat khususnya bagi saya dan orang lain yang telah
membaca makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun saya harapkan dengan tujuan agar makalah
ini selanjutnya akan lebih baik. Semoga bermanfaat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2
BAB I : PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang .................................................................................................................. 3
B.      Rumusan masalah ............................................................................................................ 4
C.      Tujuan .............................................................................................................................. 4
BAB II : PEMBAHASAN
1.      Fakta Sejarah Kemaritiman di Indonesia ................................................................................. 5
2.      Kerajaan  Maritim Indonesia  ................................................................................................... 6
3.      Kejayaan Kerajaan Maritim Nusantara .................................................................................... 6
4.      Bukti-bukti kebasaran budaya Maritim Indonesia ................................................................... 7
5.      Maritim Pada Masa Kolonial ................................................................................................... 7
6.      Maritim Pada Era Kemerdekaan  ............................................................................................. 8
7. sejarah kehebatan pelaut indonesia
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 9
B. SARAN ................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA  ............................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau terbanyak di dunia.Pulau –


pulau di kepulauan Indonesia dipisahkan oleh samudra, laut maupun selat.Namun demikian, luas
wilayah lautan lebih luas bila dibandingkan dengan wilayah daratan, oleh karena itu negara
Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Selain disebut negara maritim , negara Indonesia
dikenal pula sebagai negara agraris.
            Penduduk di kepulauan Indonesia sangat heterogen, terdiri dari bermacam - macam suku,
ras, agama dan masyarakat.Berdasarkan kondisi geografisnya masyarakat Indonesia dapat dibagi
menjadi dua, yaitu masyarakat pesisir dan masyarakat agraris.Masyarakat pesisir mendiami di
wilayah – wilayah sekitar pantai, sedangkan masyarakat agraris mendiami di daerah pedalaman
pulau yang ada di Indonesia.Kondisi yang demikian menjadikan masyarakat pesisir dan
pedalaman mempunyai perbedaan dalam berbagai aspek kehidupannya. Masyarakat pesisir atau
dapat pula disebut masyarakat laut adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama dalam suatu
tempat dekat daerah pantai dengan ikatan – ikatan tertentu.Masyarakat laut umumnya mendiami
daerah – daerah di sekitar pantai yang ada di pulau – pulau di kepulauan Indonesia.Wilayah
kepulauan Indonesia sebagian besar terdiri dari wilayah perairan yang didalamnya terdapat
ribuan pulau. Atau dengan kata lain, secara geografis Indonesia berbentuk kepulauan dengan
wilayah laut lebih besar dari pada wilayah daratan. Hal ini memungkinkan peran dari masyarakat
laut atau pesisir tidak bisa dilepaskan dari berbagai segi kehidupan di Indonesia.
            Indonesia sebagai negara yang dikelilingi oleh laut hampir semua provinsinya memiliki
wilayah perairan, kondisi geografis yang demikian menjadikan Indonesia negara maritim yang
mempunyai daerah perikanan laut tak kurang dari 6,85 juta km2 dan diperkirakan daerah tersebut
memiliki kandungan produksi ikan 10 juta ton pertahunnya. Namun sayangnya dengan potensi
kelautan yang berlimpah itu masyarakat Indonesia belum dapat memaksimalkan potensi
tersebut.Hal ini diakibatkan oleh paradikma pembangunan yang lebih memprioritaskan
masyarakat perkotaan dan pertanian di pedalaman sehingga kurang memperhatikan kehidupan
masyarakat di daerah pesisir. Sebab lain yang mengakibatkan kurang diperhatikannya
masyarakat didaerah pesisir dari segi historis karena masih kurangnya para sejarawan yang
melakukan penelitian dibidang kemaritiman. Perhatian para sejarawan pada aspek maritim
seperti perdagangan, pelayaran, perkapalan, perikanan, perompakan, dan sebagainya masih
sangat kurang proporsinya jika dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya seperti bidang
pertanian, industri, perhubungan politik dan sebagainya.Hal tersebut mungkin berkaitan dengan
pengalaman sebagai bangsa Indonesia yang semenjak memproklamirkan kemerdekaannya lebih
banyak di warnai dengan persoalan-persoalan kebaratan daripada persoalan-persoalan
kebaharian, inilah yang menyebabkan bangsa Indonesia naluri kebahariaannya semakin tumpul
sehingga kurang mampu melihat apalagi bertindak untuk memanfaatkan dunia kebahariaan.
            Secara geografis wilayah Indonesia merupakan kawasan kepulauan yang menempatkan
laut sebagai jembatan penghubung bukan sebagai pemisah.Dengan demikian, penguasaan
terhadap laut merupakan suatu keharusan bagi penduduk yang menghuni pulau – pulau yang ada
di Indonesia.  Kondisi semacam ini, membentuk mereka sebagai manusia yang akrab dengan
kehidupan laut.
B. Rumusan Masalah
1.        Sejarah Kemaritiman di Negara Kesatuan Republik Indonesia

C. Tujuan
         
          Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang asal usul masuknya
kemaritiman di negara Indonesiambahan wawasan kepada para pembaca tentang hal – hal yang
berhubungan dengan masyarakat laut dan permasalahan yang ada di dalamnya, yang nantinya
akan memberikan kontribusi terhadap penentuan kebijakan – kebijakan yang bersangkutan
dengan masalah-masalah kemaritiman.
BAB II
PEMBAHASAN
Sepertiga wilayah Indonesia terdiri dari bentangan perairan, mulai dari laut hingga danau dan
sungai. Secara khusus laut memiliki peranan penting dalam dinamika politik dan masyarakat
Indonesia. Dari sudut pandang masa kini, laut tidak lagi dipandang sebagai pemisah daratan atau
pulau-pulau tetapi lebih sebagai pemersatu. Selain itu, laut merupakan urat nadi penting dalam
komunikasi antar tempat di nusantara.

Dewasa ini di tengah-tengah persaingan ekonomi bangsa-bangsa yang semakin menajam,


konsep Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic state) perlu dimantapkan untuk
disebarluaskan dan diperjuangkan di tingkat internasional. Sudah tahun 1957, ketika Deklarasi
Juanda dicanangkan, gagasan itu muncul. Deklarasi ini menyatakan bahwa batas territorial atau
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah garis terluar dari batas pantai yang saling
berhubungan dan tidak ada celahnya. Gagasan ini merupakan jawaban terhadap pandangan Laut
Bebas yang menimbulkan anggapan perairan di seluruh dunia sebagai common property.

Pada tahun 1980-an muncul gagasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yang memberikan
kedaulatan kepada Negara kepulauan untuk menggarap sumber daya maritimnya. Belitung termasuk
dalam jajaran pulau-pulau terdepan (Zuhdi 2006: 8). Kemudian, perhatian terhadap Sejarah Maritim
membawa perubahan besar dalam metodologi Historiografi Indonesia. Sudut pandang Sejarah
Indonesia bertambah dengan “sudut pandang dari laut.” Maksudnya, dinamika kelautan menjadi
bagian perubahan di Indonesia terutama yang “berlangsung di daratan.” Dengan begitu, penulisan
sejarah Indonesia menjadi lengkap dan komprehensif. Dalam pemikiran Susanto Zuhdi (2006),
seorang Guru Besar Sejarah Indonesia di Universitas Indonesia, perspektif Tanah Air perlu
memperoleh pertimbangan dalam Historiografi Indonesia. Penulisan Sejarah Maritim berawal dari
karya A.B. Lapian (1987) yang mengetengahkan trikotomi tipologi dalam konstelasi dan dinamika di
laut, sebagai Raja Laut, Bajak Laut dan Orang Laut.

1.        Fakta Sejarah Kemaritiman  di Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia. Negeri ini memiliki bentang Laut
wilayah 70% dibanding dengan luas daratan yang hanya 30%.
Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia tidak pelak lagi terbukti dengan pengakuan
dunia yang tertuang dalam UNCLOS (United Nation Convention on the Law of the Sea) yang
diratifikasi oleh negara-negara sedunia, serta melalui Deklarasi Juanda yang mengatur hal-hal
yang berkaitan kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan
adanya temuan-temuan situs prasejarah dibeberapa belahan pulau. Penemuan situs prasejarah di
gua-gua Pulau Muna, Seram dan Arguni yang dipenuhi oleh lukisan perahu-perahu layar,
menggambarkan bahwa nenek moyang Bangsa Indonesia amerupakan bangsa pelaut
2.        Kerajaan Maritim Indonesia

Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting sejak abad ke-7, yaitu
ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan perdagangan dan agama dengan
Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan hindu  dan budha telah tumbuh pada awal abad 7 Masehi,
diikuti para pedagang yang membawa agama Islam serta berbagai kekuatan Eropa yang saling
bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah semasa era penjelajahan samudra.
 Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya adalah suatu kerajaan Maritim yang kuat di pulau Sumatra dan banyak memberi
pengaruh di Nusantara terutama masalah Maritim. Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya membentang
dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga ke Kamboja, Thailand dan Semenanjung
Malaya.
           
 Kerajaan Majapahit
     Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terkaya dan  mempunyai jumlah perahu dan kapal
terbesar di dunia. Namun juga merujuk kitab-kitab “musuh Majapahit” misalnya Kidung
Sundayana, Hikayat Banjar, Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah dan
sebagainya
 Kerajaaan Gowa
     Kerajaan Gowa adalah salahsatu kerajaan yang terkenal di Sulawesi Selatan .
Kerajaan Gowa menjadi kerajaan Islam berkat dakwah dari Datuk ri Bandang  dan
Sulaeman  dari Minangkabau,  pada (1605).

       Kerajaan Gowa dan Tallo akhirnya dapat menguasai  kerajaan lainnya. Dua kerajaan itu
lazim disebut Kerajaan Makassar. Makassar tumbuh menjadi pelabuhan yang ramai karena
letaknya di tengah- tengah  antara  Maluku, Jawa, Kalimantan,  Sumatra,  dan Malaka.

3.        Kejayaan Kerajaan Maritim Nusantara

Wilayah nusantara Indonesia mengalami kejayaan pada masa kerajaan Sriwijaya, Majapahit
hingga Demak, Nusantara adalah negara besar yang disegani di kawasan Asia, maupun di
seluruh dunia. Sebagai kerajaan maritim yang kuat di Asia Tenggara, Sriwijaya (683-1030 M)
telah mendasarkan politik kerajaannya pada penguasaan alur pelayaran dan jalur perdagangan
serta menguasai wilayah-wilayah strategis yang digunakan sebagai pangkalan kekuatan lautnya.
Ketangguhan maritim kita juga ditunjukkan oleh Singasari di bawah pemerintahan
Kertanegara pada abad ke-13. Dengan kekuatan armada laut yang tidak ada tandingannya, pada
tahun 1275 Kertanegara mengirimkan ekspedisi bahari ke Kerajaan Melayu dan Campa untuk
menjalin persahabatan agar bersama-sama dapat menghambat gerak maju Kerajaan Mongol ke
Asia Tenggara.
Puncak kejayaan maritim nusantara terjadi pada masa Kerajaan Majapahit (1293-1478).
4.   Bukti – bukti kebesaran Budaya Maritim Indonesia

Arkeologi maritim menemukan banyak bangkai kapal di bawah laut negeri ini, dengan tahun
pembuatan mulai dari abad 7 SM, memiliki teknologi pembuatan yang belum ada duanya di
dunia.Catatan-catatan dari para penjelajah, geographer, atau sejarawan berbagai belahan dunia
(Mesir, Yunani, China), menggambarkan tentang penjelajahan pelaut-pelaut Nusantara, dengan
kapal, hasil bumi, dan hasil budaya tinggi, ke berbagai sudut dunia.

Penemuan artefak-artefak di berbagai belahan dunia, termasuk beberapa tempat di negeri ini
(misalnya di gua Pasemah, Sumatera Selatan, gua Made di Jombang, Jawa Timur, lembah Mada
di Sulawesi Selatan, Batujaya di Bekasi, atau banyak lokasi lain seperti Timor, Kutai, Maluku,
Halmahera) mengindikasikan bukan hanya terjadi perlintasan antar bangsa, tapi juga kebudayaan
advance yang telah dicapai.Penyebaran bahasa yang mencakup setengah dunia, dan
mengikutsertakan lebih dari 400 juta penutur membuktikan keberadaan bangsa-bangsa di
Nusantara di atas bumi ini.

Persenjataan, alat musik, hingga ilmu perbintangan dari berbagai kawasan, sejak dari Afrika,
Timur Tengah, India, hingga Polynesia, memperlihatkan bagaimana pengaruh kultural sudah
jauh lebih dulu sebelum bangsa asing datang ke negeri ini.

5.        Maritim pada Masa Kolonial

Sejarah Maritim Indonesia (Masa Kolonial Hindia Belanda)Perdagangan di Asia sudah


berawal di masa Portugis dan VOC, bahkan telah ada berabad-abad sebelumnya, baik
perdagangan melalui darat (jalan sutra) maupun melalui laut  Dalam masa modern awal itu
terjadi interaksi dagang antara para penguasa dan para penjajanya di Nusantara dan organisasi-
organisasi dagang besar dari Eropa seperti Estado da India dan East India Company EIC) dari
Inggris serta VOC dari Belanda. Banyak bangsa-bangsa yang memasuki Indonesia seperti
Portugis, Inggris dan Belanda motivasi bangsa Eropa ke wilayah Nusantara disebabkan oleh
faktor seperti Jatuhnya Konstatinopel ke tangan Turki Ottoman yang merupakan pusat rempa-
rempah dengan itu mereka mencari sumber rempah-rempah terbaru, lali semangat 3G (Gold,
Glory, Gospel), dan perkembangan teknologi dan sistem angin seiring berjalannya waktu
Belanda  berhasil berkuasa tunggal di Indonesia dengan itu VOC pun berkuasa di nusantara.
Seiring berjalannya waktu karena terus merugi VOC tidak sanggup membayar dividen dari
saham yang dibeli rakyat.Oleh sebab itu, dari tahun ke tahun perusahaan itu harus berutang
kepada negara untuk membayar kewajibannya.Namun tahun 1795 negara mengambil alih
seluruh kekayaan VOC sebagai pelunasan utang-utang tersebut.Tahun 1799 VOC
dinyatakan failite dan bubar.Harta kekayaan VOC yang tidak bergerak seperti benteng-benteng
atau daerah-daerah produksi rempah di Nusantara, diambil alih oleh negara. Itulah asset kerajaan
Belanda yang menjadi cikal bakal dari negara lolonial Hindia Belanda yang berdiri sejak tahun
1817. Wilayah yang dimiliki oleh Belanda kurang strategis karena wilayah daratannya kecil dan
wilayahnya daratnnya lebih rendah daripada laut maka merekapun bekerja keras dan menjadi
cikal bakal semangat kerja dan tuntunan hidup bagi bangsa Belanda khususnya para Pelaut
Belanda itu sendiri untuk mengembangkan jiwa bahari karena lewat laut mereka dapat
mengembangkan perekonomian negeri mereka sebagai contoh dari semangat kerja mereka yaitu
Bangsa Belanda pandai membuat Kapal-kapal Laut yang kokoh dan kuat dalam menjelajahi
perairan laut maupun samudera tidak ketinggalan para pelautnya yang sangat tangguh di lautan.

6.        Maritim Pada Era Kemerdekaan


Indonesia merdeka dan berusaha memanfaatkan keuntungan geografis yang dimilikinya.
Posisi silang Indonesia yang diapit oleh samudera Pasifik dan Hindia, serta diapit benua Asia dan
Australia, membuat Indonesia memiliki Semangat negara maritim ini dituangkan pendiri
Republik Indonesia di dalam Pancasila dan UUD 1945. Pemerintahan Soekarno pun berusaha
membuat Indonesia sebagai poros maritim.Banyak perusahaan pelayaran Indonesia pun
tumbuh.Salah satunya yakni Jakarta Lloyd yang didirikan oleh beberapa orang TNI dari
angkatanlautpada 1950.

"Jadi sebenarnya konsep poros maritim itu sudah berusaha dibuat sejak zaman Presiden
Soekarno," kata purnawirawan Mayor Jenderal TNI TB Hassanudin saat berbincang
dengan metrotvnews.com.

            Pemerintah juga berusaha menutup "lubang" di laut antar pulau dengan memperjuangkan
konsep negara kepulauan dengan mengeluarkan deklarasi Juanda. Berdasarkan hukum laut yang
berlaku saat itu, batas teritorial diukur dari garis pantai dan menyebabkan ada laut bebas di
antara pulau-pulau Indonesia. Indonesia terus mengupayakan konsep negara kepulauan diterima
negara lain dan menggunakan patokan pantai terluar sebagai titik ukur batas teritorial. Konsep ini
pun disetujui dalam PBB lewat UNCLOS (Konvensi Hukum Laut PBB) 1982 yang diratifikasi
dalam UU 17 tahun 1985. Akhirnya luas laut Indonesia bertambah hingga 2,5 kali. Industri
maritim Indonesia pun semakin menggeliat.Beberapa perusahaan pelayaran niaga bermunculan
dan semakin makmur. Selain menguasai perniagaan di laut Indonesia yang memiliki luas 5,8 juta
km2, industri maritim Indonesia juga berhasil menembus pasar dunia. "Para era saya masih
berlayar tahun 80an, Indonesia bisa dibilang menguasai ASEAN," kata Bobby. Kapal berbendera
Indonesia pun bisa ditemui  hampir di seluruh pelabuhan negara Asia Tenggara.  
7. Sejarah kehebatan pelaut Indonesia
Pelaut-pelaut nusantara telah dikenal sebagai pelaut yang ulung. Sejarah mencatat
bahwa sejak abad ke-9 M, bangsa Indonesia telah berlayar mengarungi lautan ke barat
Samudera Hindia hingga Madagaskar dan ke timur hingga Pulau Paskah. Anthony Reid,
dalam buku berjudul Sejarah Modern Awal Asia Tenggara, mengutip catatan Diego de
Couto dalam buku Da Asia. Tertulis bahwa orang Indonesia yakni orang Jawa pada awal
abad ke-16 lebih dulu berlayar ke Tanjung Harapan, Afrika, dan Madagaskar. Artinya
pelaut nusantara yaitu orang Jawa lebih dulu sampai daripada pelaut Portugis yang tiba
di pertengahan abad ke-16.

Kapal Layar Jung: Sejarah Singkat Kerajaan Maritim (https://perikanan38.blogspot.com/)

Berikut adalah uraian singkat sejarah kerajaan maritim terbesar di Indonesia. T


BAB III
PENUTUP

      A.    Kesimpulan

Jadi, tidak bisa dibantahkan lagi bahwa sesungguhnya Indonesia terlahir sebagai Negara
maritim. Hal ini terbukti dari berbagai fakta sejarah yang ada, serta bukti kejayaan nenek
moyang kita pada masa kerajaan – kerajaan, ditambah dengan peninggalan – peninggalan sejarah
yang makin menguatkan fakta tersebut. Namun keadaan maritim Indonesia saat ini justru
mengalami kemunduran yang signifikan, dikarenakan visi maritim tida lagi  jelas dan tidak
mampunya masyarakat Indonesia melihat potensi dari posisi strategis nusantara.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya jita kembali kapada visi maritim yang dulu seperti
diterapkan nenek moyang kita, karena sejatinya Indonesia menyandang predikat “Negara
Maritim” atau negara kepulauan. Sehingga dengan mengoptimalkan letak strategis dari Indonesia
dan kekayaan sember daya bahari yang  melimpah, maka bukan mustahil jika Indonesia akan
menjadi bangsa yang disegani dan diperhitunkan di dunia dalam bidang maritim layaknya
dimasa jayanya dulu.

      B.     Saran

Sebaiknya pemerintah bersama pemimpin – pemimpin lainnya menciptakan persepsi


kelautan yang  tepat bagi bangsa Indonesia, yakni laut sebagai tali kehidupan dan masa depan
bangsa. Dengan persepsi demikian tersebut dapat memacu kesadaran akan arti penting maritim
dalam pembangunan nasional.
Beberapa fungsi laut yang harusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam menetapkan
kebijakan-kebijakan berbasis maritim adalah; laut sebagai media pemersatu bangsa, media
perhubungan, media sumberdaya, media pertahanan dan keamanan sebagai negara kepulauan
serta media untuk membangun pengaruh ke seluruh dunia, yang tujuan akhirnya tentulah
penguasaan laut nasional yang dapat menegakkan harga diri bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

A. M Djuliati Suroyo, dkk, Sejarah Maritim Indonesia 1 (Semarang : Jeda,


2007) hlm. 206.

Ziendi Zetiawan, dkk. sejarah-kemaritiman-indonesia (Document.tips)

http://blogzulkiflirahman.blogspot.co.id/2012/09/makalah-wsbm.html

https://www.academia.edu/8734640/SEJARAH_KEMARITIMAN_INDONESIA

http://telusur.metrotvnews.com/read/2015/10/15/441238/riwayat-maritim-
indonesia

Anda mungkin juga menyukai