Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Olahraga merupakan aktivitas yang diperlukan oleh tubuh, apalagi pada usia anak
masih di sekolah dasar. Karena dengan berolahraga tubuh akan menjadi sehat dan bugar.
Untuk anak yang masih berusia 7 sampai 12 tahun olahraga sangat bermanfaat bagi
perkembangannya, baik perkembangan scara biologis maupun psikologis.
Dalam kehidupan sehari hari kita tidak akan pernah lepas dengan aktivitas tubuh.
Namun semua aktivitas tubuh yang kita lakukan belum tentu baik untuk tubuh kita. Oleh
karena itu kita harus memahami apa makna dari aktivitas tubuh itu sendiri, atau yang lebih
populer dengan kata olahraga. Olahraga merupakan suatu bentuk kerja atau aktivitas badan
kita yang mengikut sertakan sistem-sistem sel, jaringan dan alat-alat badan secara terpadu
untuk melayani kebutuhan-kebutuhan demi tercapainya tujuan kerja tersebut.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu olahraga?
2.      Jenis olahraga apasaja yang cocok untuk anak?
3.      Apa manfaat dan mudarat olahraga bagi anak?
C.     Tujuan
1.      Mengetahui tentang olahraga.
2.      Mengidentifikasi jenis olahraga yang cocok untuk anak.
3.      Mengidentifikasi manfaat dan mudarat olahraga bagi anak.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN OLAHRAGA
Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang
melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani. Sedangkan Definisi Olahraga menurut International Council of Sport and Physical
Education (ICSPE) yaitu:
a.       Setiap kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan dengan diri
sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi dengan unsur-unsur alam disebut olahraga
b.      Kalau kegiatan ini meliputi jumlah pertandingan, maka kegiatan itu harus dilaksanakan
dengan semangat / jiwa sportif. Tidak mungkin ada olahraga dalam arti sebenarnya tanpa
isi fair plate.
c.       Olahraga seperti dinyatakan diatas merupakan alat pendidikan yang ampuh.[1]

Rosyid mengungkapkan ada tiga ciri utama yang menonjol pada masa SD yakni:
1)      Dorongan yang besar untuk berhubungan dengan kelompok sebaya;
2)      Dorongan ingin tahu tentang dunia sekitarnya;
3)      Pertumbuhan fisik mendorong anak untuk menyenangi permainan yang dapat mengarah ke
dunia pekerjaan. Karakteristik anak SD lebih senang bermain dan dalam menerima
pembelajaran harus dalam suasana yang menyenangkan agar pembelajaran dapat berlangsung
secara efektif.[2]

B.     Jenis Olahraga

1.      Baseball & Softball


Selama lebih dari satu abad, anak laki-laki dan perempuan bermimpi menjadi pemain
baseball. Mengapa tidak mengajak anak Anda olahraga ini sejak dini? Anak-anak usia 5
tahun dapat belajar bermain T-ball. Setelah itu, itu beralih ke softball dan kemudian
memainkan olahraga baseball.
Tim baseball lokal adalah bagian dari organisasi Little League Baseball. Hampir 3 juta
anak-anak di Amerika Serikat saat ini yang berusia antara 5 sampai 18 tahun berpartisipasi
dalam Little League. Panjangnya musim Little League tergantung dari negara bagian tempat
Anda tinggal. Biasanya Little League ini berlangsung selama tiga pada musim semi atau
musim panas.
Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari bermain baseball atau softball:
• Kekuatan Fisik
• Tangan-koordinasi mata
• keseimbangan
• Kebersamaan
• Disiplin
• Teamwork
• Kepemimpinan

2. Sepak Bola
Sepakbola sangat popular di Eropa. Namun kini sepak bola salah satu olahraga yang
paling sering dimainkan di Amerika. Organiasai Pemuda Sepakbola AS didirikan pada tahun
1974 dan tercatat ada 100.000 pemain yang terdaftar. Saat ini, terdapat lebih dari 3 juta
pemain.
Sebagian besar tim sepak bola adalah bagian dari Organisasi Pemuda Sepakbola AS.
Anak-anak usia 4 tahun dapat berpartisipasi. Awalnya mereka bermain dengan bola kecil dan
di lapangan yang lebih kecil. Permainan sepak bola yang cepat  ternyata mampu menarik
perhatian anak-anak.
Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari bermain sepak bola:
• Ketahanan Kardiovaskular
• Kekuatan otot
• Fleksibilitas
• Koordinasi
• Keseimbangan
• Kontrol Berat Badan
• Disiplin
• Teamwork
• Kepemimpinan
• Keadilan

3. Bersepeda
Setiap anak pasti ingat saat belajar naik sepeda. Pada awalnya, anak akan memberikan
sepeda roda empat sementara orangtua mereka memegang bagian belakang kursi sepeda.
Tapi dengan cepat anak akan mahir dan menikmati kebebasannya bermain sepeda.
Selain memberi banyak kesenangan, bersepeda juga merupakan bentuk olahraga. Anak-
anak dapat mulai menaiki sepeda plastik, dan sepeda roda tiga saat usia mereka 2 tahun.
Orangtua kemudian mengenalkan sepeda roda dua pada usia 5 tahun. Untuk alasan
keamanan, disarankan agar anak-anak tidak naik sepeda yang menggunakan gigi, sepeda
gunung, atau sepeda dengan rem tangan sampai usia 9 tahun. Anak-anak di bawah usia 8
tahun juga tidak boleh naik sepeda di jalan sendirian.
Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari bersepeda:
         Kekuatan kaki
         Koordinasi
         Keseimbangan
         Disiplin
         Merakyat
         Ikatan Keluarga
         Kebebasan
         Kesadaran Lingkungan
         Fleksibilitas
         Kontrol Berat Badan
         Kebugaran otot jantung[3]

4. Inline Skating
Inline skating adalah salah satu kegiatan yang paling populer di kalangan anak-anak di
Amerika Serikat saat ini. Tapi sebelum Anda mendapati kenyataan si kecil jatuh ke beton
yang keras, Anda harus tahu bahwa ada langkah-langkah aman yang dapat Anda lakukan
untuk menjaga anak Anda ketika dia bermain sepatu roda.
Anak-anak yang memiliki keterampilan motorik yang baik dapat mulai inline skating saat
usia 4 atau 5 tahun. Jika anak Anda tertarik pada inline skating, Anda haru membawanya
belajar dengan profesional. Pastikan anak Anda mengenakan semua peralatan keamanan yang
tepat ketika ia belajar. Alat yang harus dikenakan adalah helm, bantalan siku, bantalan lutut,
dan pergelangan tangan. Sepatu rodanya juga harus delengkapi dengan rem.
Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari inline skating:
• Keseimbangan
• Koordinasi otot
• Fleksibilitas
• Kebugaran jantung
• Kekuatan otot
• Kebebasan

5. Berjalan
Ini mungkin terdengar membosankan bagi sebagian orang. Tapi, berjalan salah satu
olahraga terbaik bagi anak-anak dan orang dewasa. Berjalan sangat berguna bagi anak-anak
yang tidak bisa menikmati aktivitas fisik ekstrim atau permainan kompetitif.
Berjalan adalah istilah yang sangat umum. Bisa diartikan jalan-jalan melalui taman lokal
atau mendaki gunung. Anak-anak usia 2 tahun bisa jalan-jalan bersama dengan ibu atau ayah
mereka. Tapi Anda mungkin harus menunda mendaki gunung sampai anak berusia 5 atau 6
tahun. Berjalan merupakan kesempatan melihat isi dunia, dan dapat berhubungan dengan
alam, dan tetap bugar.
Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak  dari berjalan:
• Keseimbangan
• Koordinasi otot
• Kekuatan kaki
• Kontrol Berat Badan
• Kebebasan
• kesadaran lingkungan
• Ikatan Keluarga
6. Bola Basket
Salah satu olahraga permainan beregu yang diajarkan pada matapelajaran pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan di SD adalah bolabasket. Bolabasket adalah salah satu
olahraga popular di dunia dan digemari oleh semua kalangan baik pria maupun wanita, usia
tua ataupun muda. Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
menjadikan teknik permainan bolabasket mengalami perkembangan. Dewasa ini banyak
sekali cabangcabang olahraga yang dipelajari di setiap sekolah dengan menggunakan teknik
dan gerakan yang bervariasi, baik sekolah dasar hingga sekolah menengah umum, termasuk
olahraga bolabasket yang juga selalu mengalami perkembangan. Semakin hari minat siswa
SD terhadap olahraga bolabasket semakin bertambah.[4]
Menurut Bompa perkembangan keterampilan dan kemampuan berolahraga dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu; 1) kelompok praktis dimulai olahraga; 2) kelompok umur
pengkhususan; dan 3) kelompok untuk jangka penampilan tertinggi. Usia umum untuk
memulai latihan bolabasket adalah usia 7-8 tahun, pengkhususan atau spesialisasi pada
rentang usia 10-12 tahun, dan prestasi tertinggi dicapai pada usia 2025 tahun.[5]

C.    Manfaat Dan Mudarat Olahraga Bagi Anak


Manfaat olahraga bagi anak adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkan Kesehatan
Para peneliti di Centers for Disease Control mengungkapkan, salah satu masalah yang
dialami anak-anak di Amerika adalah obesitas. Masalah kelebihan berat badan ini akan
meningkatkan faktor risiko penyakit diabetes dan darah tinggi tiga kali lipat saat dewasa.
Salah satu cara yang paling dianjurkan untuk mencegahnya adalah dengan berolahraga.
Aktivitas fisik ini akan membantu membakar kalori yang tak dibutuhkan tubuh, dan
mencegah obesitas.
a.       Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur
dan proposional.
b.      Tangkas, gesit dan gembira.
c.       Mata bersih dan bersinar.
d.      Nafsu makan baik, pencernaan  baik, bibir dan lidah segar, pernafasan tidak terlalu bau.
e.       Senang melakukan olahraga dan menikmati masa istirahatnya secara teratur.
f.       Kulit dan rambut bersih dan tidak kering.
g.      Tidak mempunyai perasaan tertekan dan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain dan
lingkungannya.
h.      Perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat umur dan kelamin.[6]
2.      Meningkatkan Kecerdasan
Menurut para peneliti di Michigan State University's Institute, anak yang gemar
berolahraga terbukti lebih cerdas dibandingkan yang tidak. Mereka mengungkapkan,
olahraga bisa membantu mengajarkan anak untuk konsentrasi pada tugas, dan mengatur
waktu lebih efektif.
a.       Lebih Sportif
Kalah dan menang merupakan hal yang biasa dalam permainan. Namun dalam olahraga,
mereka diajarkan untuk bisa menghargai kalah dan menang dengan sportif. Mereka bisa
berjabat tangan dengan lawannya, tidak peduli apa pun hasil pertandingannya. Ketika
dewasa, sikap sportif ini akan terbawa dan membuat mereka lebih menghargai teman dan
berusaha melakukan yang terbaik dan sportif.

b.      Sarana Sosialisasi
Olahraga bisa menjadi sebuah jaringan sosial instan bagi anak-anak. Bagi anak-anak yang
cenderung tertutup dan minder, olahraga bisa jadi cara yang baik untuk meningkatkan
kepercayaan diri dan pergaulan mereka. Tim olahraga menawarkan persahabatan dan
kekompakan antaranggota, dan ini akan membantu anak untuk menjalin persahabatan.
c.       Membangun Percaya Diri
Olahraga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri anak, apalagi jika mereka bisa
menghasilkan sebuah prestasi. Olahraga memberikan kesempatan anak untuk belajar,
berprestasi, dan berpikir positif tentang diri sendiri melalui pengembangan keterampilan.
Aktivitas fisik ini akan menumbuhkan citra diri yang sehat dan penilaian positif terhadap diri
sendiri.
d.      Mengajarkan Kerjasama
Beberapa jenis olahraga berkelompok seperti sepakbola membutuhkan kerjasama tim
yang baik. Olahraga akan membantu anak untuk bisa bekerjasama dengan anggota lain,
memahami aturan, dan mendengarkan pelatih agar berprestasi. Menjadi bagian dari kelompok
dan belajar melakukan apa yang terbaik untuk tim menjadi salah satu manfaat berolahraga.
e.       Membantu Menentukan Target
Dalam olahraga, target akhir yang ingin dicapai adalah membawa pulang piala
kejuaraan, memenangkan turnamen, dan mencetak skor maksimal. Namun, sebelum meraih
itu semua, para pemain harus menguasai teknik dasar dan keterampilan olahraga. Melalui
proses ini, olahraga memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak untuk menentukan
tujuan jangka panjang dan pendek dalam hidup mereka.
f.       Membina Ketekunan
Anak-anak yang mengikuti berbagai kelas olahraga pasti punya kata-kata tertentu
untuk menyemangati dirinya sendiri. Dan kata-kata ini biasanya  terbawa untuk
menyemangati dirinya saat gagal melakukan berbagai hal. Anak yang gemar berolahraga
sudah terlatih untuk menghadapi luka, kekecewaan, dan kekalahan. Mereka diajarkan untuk
menghadapi kegagalan mereka dengan tenang, dan berusaha lebih tekun di pertandingan
berikutnya.
g.      Menghindarkan Tindak Kriminalitas
Kosongnya beberapa jam di sore hari tak jarang membuat anak cepat bosan. Daripada
keluyuran tak jelas, sebaiknya ajak mereka berolahraga karena hal ini bisa menghindarkan
mereka dari pergaulan tidak benar, dan juga tindak kriminal.
h.      Memberi Kebahagiaan
Bagaimanapun juga, olahraga adalah permainan. Permainan bertujuan untuk
memberikan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Sebagai langkah awal memperkenalkan
olahraga pada anak, ajak mereka berlari, melompat, melempar, menangkap, menyelam,
berenang, dan lain-lain. Lakukan ini agar mereka tahu bahwa olahraga itu menyenangkan,
sehingga lebih mudah membuat mereka berolahraga.
Mudorot Olahraga Bagi Anak
      Satu pengaruh negatif besar dari olahraga terhadap anak akan terjadi bila orang dewasa
mempertontonkan model olahraga professional yang salah, yang seharusnya menjadi
masukan yang menyenangkan atau yang bersifat mendidik bagi anak.  Studi modern tentang
model-model perilaku (Bandura 1977), sangat berpengaruh buruk apabila kekerasan dalam
olahraga-olahraga tingkat puncak dipertontonkan dan sering ditayang-ulang dalam televisi,
karena hal itu dapat mengajari atau memperkuat respons-respons kekerasan yang serupa pada
para penonton, khususnya anak-anak. Hal negatif ini sangat besar pengaruhnya bila pemain
yang terlibat adalah pemain yang dikagumi atau dihormati, dan apabila perilaku ini tidak
secara tulus disesalkan oleh kedua orang tua atau kelompoknya yang saat itu hadir menonton
bersamasama.  Pengaruh negatif lain dalam olahraga pada anak adalah penekanan terhadap
kemenangan yang berlebihan, yang juga lebih nyata dalam olahraga beregu. Sasaran olahraga
pada anak yang layak dan realistik adalah menerapkan kemampuan dan ketrampilan yang
mereka miliki sebaik mungkin, oleh karena yang sesungguhnya menjadi tujuan adalah
berusaha dan mendapatkan kemajuan pribadi dalam ketrampilannya berolahraga. Terlalu
menekankan kepada hasil bukannya kepada usaha, cenderung membuat anak, kelompok dan 
pengelolanya menjadi langganan pecundang. Penekanan kembali yang positif kepada usaha
masing-masing pribadi dan kemajuan kelompok akan meningkatkan rasa harga diri dan
keberhasilan. Anak-anak tidak mempunyai kemampuan untuk mengatur hasil; apabila
diperoleh hasil yang tidak menyenangkan, kemudian tokoh-tokoh pengelola yang mempunyai
kepentingan dalam hal ini lalu menjatuhkan hukuman, hal ini akan meningkatkan rasa tidak
berdaya, kurang harga diri dan hilangnya kegembiraan pada anak-anak. 
      Hal lain yang perlu dicermati adalah apabila anak-anak (pemain-pemain) yang kurang
trampil selalu tidak dapat berpartisipasi secara optimal oleh karena dikeluarkan dari team atau
dibiarkan duduk di bangku cadangan. Hal ini akan membatasi partisipasi aktif, kegembiraan
dan kesempatannya untuk mengembangkan ketrampilannya lebih lanjut pada anak-anak
anggota kelompok ini. Oleh karena itu olahraga di sekolah haruslah berbentuk olahraga
kesehatan yang dalam lingkup kurikuler harus dapat melibatkan seluruh siswa secara
bersama-sama, karena dalam lingkup kurikuler olahraga merupakan paket sehingga siswa
tidak mempunyai pilihan. Sedangkan Olahraga kecabangan yang bersifat prestatif haruslah
menjadi kegiatan extrakurikuler dan siswa akan berpartisipasi aktif karena memang itu adalah
pilihannya.  Sasaran penyelenggaraan olahraga pada anak-anak haruslah: 
a.       Menghadapkan mereka kepada pengalaman gerak/ olahraga yang luas, yang bersifat multi-
lateral 
b.      Meningkatkan kemampuan fisiknya, dalam arti meningkatkan derajat sehat dinamis
c.       Meningkatkan propriosepsi yang berarti meningkatkan kemampuan koordinasi dan respons
motorik secara akurat dalam lingkup kemampuan gerak dasarnya dan perhatian selektifnya
yang merupakan faktor positif bagi pembelajaran pada umumnya 
d.      Mengembangkan sosialisasi yang positif 
e.       Membantu mengembangkan rasa keberhasilan dan harga diri.[7]
BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Maka yang dimaksud dengan olah raga adalah aktifitas fisik yang dilakuakan secara 
berulang dengan maksud untuk mendapatkan kesehatan jasmani, baik kegiatan yang bersifat
permainan yang berisikan perjuangan pada diri sendiri atau dengan orang lain.
            Walau lahrga dimaksudkan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang
mengakibatakan akan memebaiknya keadaan dayatahan tubuh bahakan keadaan siklogi
seseorang, namun ternyata taksemua olahraga itu cocok dan baiak untuk perkembangan
seseorang.  Olahraga yang akan diberikanpun harus disesuaikan dengan usia dan masa
pertumbuhan seseorang, agar hasil yang didapat dari olah raga menjadi maksimal.
            Karna olahraga pun tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi pelakunya, namun
bisa juga menimbulkan midorot bagi sipelakunya jika tidak dilakukan sesuai dengan keadaan
sipelaku olahraga senndiri.

B.     Saran
Sebelum memeberikan pelatihan suatau bidang olahraga maka hendaknya emberi pelatihan
dapat mennetukan bidang olahraga yang cocok untuk seseorang tersebut. Dengan
mempertimbangkan usia dan taraf perkembangan seseorang yang akan melakukan olahraga
tersebut. Agar sikap positif yang menjadi tujuan utama dari olahraga tersebut dapat tercapai.
[1] Ade Mardiana dkk, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2011), h. 1.23
[2] Tegar Bayu Kharisma, PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERMAINAN
BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN BABADAN 2 KECAMATAN WLINGI KABUPATEN
BLITAR  jurnal Olahraga Pendidikan Vol. 1 No. 1 Mei 2014, (Jakarta: Kemenpora, 2014), h. 9
[3] Chris Carmichael Edmund R Burke, Bugar Dengan Bersepeda, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2003), cet. 2, h. 4-5
[4] Apta Mylsidayu, KONSTRUKSI TES KETERAMPILAN BOLABASKET  UNTUK
SISWA SEKOLAH DASAR Jurnal  Olahraga Pendidikan Vol. 1 No. 1 Mei 2014, (Jakarta:
Kemenpora, 2014), h. 33
[5] T.O Bompa, Theory and Methodologi of Training (terjemahan), (Bandung: Program
Pascasarjana Universitas Padjadjaran, 1994), h. 11
[6] Muhajir, Pendidikan Jasmani dan Olahraga dan Kesehatan Untuk SMA Kelas XI,
(Jakarta: Erlangga, 2007), h. 204.
[7] Y.S.Santosa Giriwijoyo dkk, Buku Sport Medicine Olahraga Pada Anak, (Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia, 2008), h. 106-107

Anda mungkin juga menyukai