Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN PUSKESMAS

Kelompok 4 :

FARICH JAYA A
PONIRAH
KATARINA LITANI
ANDI PRIAWAN
SATRIYO PRIYONO
MUJIASRI
ISTIANAH
SRIATUN
DEWI TRI INDARTI
RATNAWATI
M.MUSODIK AM
MADE SURYATI

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PRINGSEWU


JURUSAN KEPERAWATAN
2020
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1. Latar belakang................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 2
BAB III ISI dan PEMBAHASAN................................................................................4
3.1. Definisi Puskesmas........................................................................................... 4
Pengertian puskesmas
Visi dan misi puskesmas
3.2 Manajemen Puskesmas..................................................................................... 5
3.3 Instrumen Manajemen Puskesmas.................................................................... 6
PTP (perencanaan tingkat puskesmas).............................................................. 6
Lokakarya mini................................................................................................ 10
PKP (penilaian kinerja puskesmas)................................................................. 18
BAB IV Kesimpulan ..................................................................................................... 23
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 25
Daftar Bacaan...................................................................................................................... 26
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya, tugas
makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Makalah ini berjudul manajemen
Puskesmas akan menjadi tugas pertama kami dalam mata kuliah Kebijakan pelayanan
Kesehatan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Kebijakan pelayanan Kesehatan
para pihak yang turut serta membantu kelancaran tugas kami, terutama dosen yang telah
memberi banyak ilmu kepada kami mahasiswa. Tidak ada gading yang tak retak, begitu juga
dengan makalah kami ini.

Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi pembaca. Kami juga tidak segan-
segan untuk menerima kritik dan saran, agar penugasan makalah selanjutnya dapat menjadi
lebih baik dari sebelumnya dan sesungguhnya semua itu bersifat membangun. Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup manusia.
Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan baik,
tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal. Masyarakat di Indonesia masih
terbilang terbelakang dalam hal menjaga kesehatan, mereka masih kurang menyadari akan
pentingnya untuk menjaga kesehtan diri, keluarga dan lingkungannya, yaitu memahami akan
pentingnya promotiv dan preventif atau lebih kita kenal dengan lebih baik mencegah daripada
mengobati. Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia
terutama masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit. Melihat semua
masalah kesehatan tersebut, perlu adanya perbaikan dibidang kesehatan. Untuk itu, sangatlah
perlu terselengaranya berbagai upaya kesehatan, baik upaya kesehatan perorangan maupun
upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan. Yang hal tersebut
merupakan salah satu fungsi dari puskesmas, sehingga untuk memperbaiki kesehatan
masyarakat tersebut, perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas
benar-benar berfungsi sesuai dengan tugasnya.
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Sehingga terciptalah
masyarakat yang sehat dan produktiv. Tidak gampang terjangkit penyakit dan selalu menjaga
kesehatannya dengan baik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Puskesmas merupakan organisasi structural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas, aspek
fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan unit pelaksana pelayanan
kesehatan masyarakat tingkat 1 yang di binaoleh DKK, bertanggungjawab untuk
melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta
fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu
sumberdaya manusia dan provider,serta menetapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah.
Puskesmas dalam pelaksanaannya mempunyai dua upaya, yaitu : 
1. UKM (upaya kesehatan wajib)
upaya berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta punya daya ungkit tinggi
untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta wajib diselenggarakan puskesmas
di wilayah Indonesia.
2. UKP (upaya Kesehatan Pengembangan)
upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.Dalam peranannya,
puskesmas mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan
2. Sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Meskipun puskesmas sudah membuat berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas, namun hal ini
perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas
yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas
membentuk fungsi-fungsi manajeman. Fungsi manajemen tersebutlah yang menjadikan
puskesmas menjadi lebih baik dalam kebijakan, program maupun konsepnya.
BAB III
ISI dan PEMBAHASAN
3.1 Definisi Puskesmas
A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. UPT
tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan, sedangkan
pembangunan kesehatan maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan yang pertanggung
jawaban secara keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di Puskesmas Wilayah Kerja.
Wilayah ini dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil.
B. Visi dan Misi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat
Indikator Kecamatan Sehat:
(1) lingkungan sehat
(2) perilaku sehat
(3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
(4) derajat kesehatan penduduk kecamatan
Sedangkan misi dari puskesmas adalah :
(1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya

(2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya

(3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan


kesehatan yang diselenggarakan
(4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya
3.2 Manajemen Puskesmas
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh
manajeman Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang
bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas akan membentuk fungsi-
fungsi manajeman.
Berikut beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya :
1. Model PIE (planning, implementation, evaluation)
2. Model POAC (planning, organizing, actuating, controling)
3. Model P1 – P2 – P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan, pengawasan-
pengendalian-penilaian)
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi)
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi)
Dari berbagai model manajemen tersebut sebenarnya mempunyai fungsi manajemen yang
sama. Setiap puskesmas bebas menentukan model manajemen yang ingin diterapkan, namun
yang terpenting mempunyai hasil sebagai berikut :
1. Makin banyaknya fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, yang
ditandai dengan tingginya nilai IPTS (indeks potensi tatanan sehat)
2. Makin baiknya fungsi pemberdayaan masyarakat dengan ditandai berkembangnya
UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat). Serta makin aktifnya BPP (badan
penyantun puskesmas) dan BPKM (badan peduli kesehatan masyarakat) dapat
dijakdikan indikator meningkatnya partisipasi masyarakat setempat.
3. Makin bagusnya pemberdayaan keluarga dengan ditandainya IPKS (indeks
potensi keluarga sehat)
4. Makin bagusnya pelayanan kesehatan yang ditandai dengan tingginya cakupan
program (baik program kesehatan dasar maupun program kesehatan
pengembangan). Serta kualitan pelayanan kesehatan yang ditandai dengan
tingginya kepatuhan petugas kesehatan dan makin baiknya kepuasan pasien.

3.3 Instrumen Manajemen Puskesmas


Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas dilengkapi
dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas. Termasuk manajemen Sumber Daya termasuk alat,
obat, keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan
dan pelaporan disebutsistem informasi manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan
upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality
assurance ).
1. PTP (perencanaan tingkat puskesmas)
Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh terhadap semua
tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan dalam proses
pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif. Perencanaan Puskesmas merupakan
inti kegiatan manajemen Puskesmas, karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan
oleh perencanaan. Dengan perencanaan Puskesmas, memungkinkan para pengambil
keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk menggunakan sumber daya Puskesmas secara
berdaya guna dan berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan manajemen Puskesmas
efektif dan berkinerja tinggi diawali dari perencanaan efektif. Perencanaan Puskesmas adalah
fungsi manajemen Puskesmas yang pertama dan menjadi landasan serta titik tolak
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Semua kegiatan dan tindakan manajemen
Puskesmas didasarkan dan/atau disesuaikan dengan perencanaan yang sudah ditetapkan. Ini
berarti, setelah perencanaan disusun, kemudian struktur organisasi, tata kerja, dan personalia
Puskesmas yang akan melaksanakan tugas organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian).
Selanjutnya personalia yang bekerja dalam organisasi Puskesmas digerakan dan diarahkan
agar mereka bertindak dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas yang
direncanakan (fungsi penggerakan dan pelaksanaan). Semua aktivitas personalia dan
organisasi Puskesmas diawasi, dipantau, dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan sesuai
tujuan dan target kinerja Puskesmas (fungsi pengawasan dan pengendalian). Akhirnya
dilakukan penilaian untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pegawai dan organisasi
Puskesmas. Penilaian meliputi masukan, proses transformasi/konversi yaitu pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen dan pelaksanaan program dan kegiatan serta pelayanan kesehatan
Puskesmas. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan terget kinerja Puskesmas
yang telah ditetapkan (fungsi penilaian).
Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk memecahkan
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hal ini meliputi :
1. Upaya kesehatan wajib
2. Upaya kesehatan pengembangan
3. Upaya penunjang
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Persiapaan
mempersiapkan data yang akan di analisis, sehingga untuk selanjutnya dapat mempermudah
perencanaan yang akan dibuat.
2. Analisis situasiPenyusunan :
Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana operasional) RO
Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah. Secara konsepsual, analisis situasi
Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya dan faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah tersebut, serta potensi sumber daya Puskesmas yang dapat digunakan untuk
melakukan intervensi. Analisis situasi akan menghasilkan rumusan masalah dan berbagai
faktor yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta
potensi sumber daya Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi. Langkah
ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan dengan
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen Kesehatan, 2002).
analisis ini meliputi data umum dan data khusus. Data umum ini berupa peta wilayah dan data
sumber daya (ketenagaan, obat & bahan habis pakai, peralatan, sumber pembiayaan, sarana
prasarana, data peran serta masyarakat, data penduduk & sasaran program, data sekolah, data
kesling.

3. Rencana Usulan Kegiatan : terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan kegiatan
(RUK), yaitu :
a. Analisis masalah, meliputi :
1. identifikasi masalah,
2. prioritas masalah,
3. merumuskan masalah,
4. penyebab masalah
b. Penyusunan RUK
pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku secara
global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia
di puskesmas. Puskesmas haruslah mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui
Konsil Kesehatan Kecamatan/Badan Penyantun Puskesmas. Rencana usulan kegiatan harus
dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana, dan
operasional puskesmas. RUK yang disusun tersebut merupakan RUK untuk tahun mendatang
(H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan januari tahun berjalan (H) berdasarkan
hasil kajian pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1). Dalam hal ini diharapkan
penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di puskesmas pada akhir bulan januari tahun
berjalan (H).
Setelah menyusun, kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas kabupaten/kota, kemudian
diajukan ke Pemerintah Daerah kabupaten/kota melalui Dinas kesehatan kabupaten/kota.
RUK yang terangkum dalam usulan Dinas kesehatan kabupaten/kota akan diajukan ke DPRD
untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis.
Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya diserahkan ke puskesmas melalui dinas kesehatan
kabupaten/kota. Berdasarkan alokasi biaya yang disetujui tersebut puskesmas menyusun
rencana pelaksanaan kegiatan.
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah RUK disetujui, dengan alokasi biaya yang ditentukan, puskesmas membuat rencana
pelaksanaan kegiatan. Sumber pembiayaan puskesmas selain dari anggaran daerah (DAU),
adalah dari pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan
kabupaten/kota. RPK disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan
masukan dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan, karena RPK yang disusun adalah
persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1), alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang
diusulkan, adanya perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain dari DAU), dan
lain-lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan, dalam forum
lokakarya mini yang pertama.
2. Lokakarya mini
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional, upaya kesehatan diselenggarakan melalui upaya
kesehatan Puskesmas, peran serta masyarakat, dan rujukan upaya kesehatan.Puskesmas
mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata masyarakat, pusatpembinaan
kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam rangkamembina
petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim sehingga dapat melaksanakan fungsi
Puskesmas dengan baik, telah dikembangkan Lokakarya Mini Puskesmas.
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dan petugas
Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama tim,
memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara
terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas. Ditinjau dari fungsi manajemen yang
terdiri dari perencanaan (P1), Penggerakan Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian
Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini Puskesmas merupakan penerapan Penggerakan,
Pelaksanaan (P2).
Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan Puskesmas, bekerjasama
dalam tim dan membia kerja sama lintas program serta lintas sektoral,
2. TujuanKhusus
a) Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenagaPuskesmasdanpelaksana
b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam rangka pemantauan
hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari
setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari
daerah binaan dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.
c) Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan pengembangan
peran serta masyarakatsecara terpadu.
d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka mengkaji kegiatan
kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja tribulan
berikutnya.Manfaatnyaadalah mengevaluasi kegiatan yang telah dilakuakan pada bulan
lalu dan untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan.
3. Penggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan Puskesmas sendiri,
dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas Puskesmas untuk meningkatkan fungsi
Puskesmas.
4. LokakaryaBulananPuskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim, setiap
awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar tenaga Puskesmas untuk membandingkan
rencana kerja bulan yang lalu dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan. Bilaman
dijumpai masalah, dibahas dan dipecahkan bersama, serta kemudian menyusun rencana kerja
bulan berikutnya bagi setiap tenaga.
5. Penggalangan / peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor yang
bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama lintas sektor, yang dilaksanakan dalam satu
pertemuan setahun sekali. Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang bersangkutan. Sebagai
hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja lintas sektoral dalam membina dan
mengembanngkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. Khususnya dalam rangka
peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anak.Harapannya peningkatan
pelayanan kesehatan, laporan kegiatan tepat waktu.
Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai kegiatan adalah
melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas. Pada dasarnya ruang lingkup kegiatan lokmin
itu, mencakup dua hal pokok, yang meliputi :
1. Lokmin Lintas Program :
a. Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas
b. Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan
c. Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas
d. Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun.
2. Lokmin Lintas Sektor :
a. Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral,
b. untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
berdasarkan waktunya, lokakarya mini dibagi menjadi 2 :
1. Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2 :
a. Tujuan umum :
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka pemantauan hasil
kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap
petugas dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah
binaan dengan targetnya serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.
b. Tujuan khusus :
a. Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
b. Disampaikannya hasil rapat dari kabupaten/kota, kecamatan dan berbagai kebijakan
serta program
c. Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d. Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e. Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap, yaitu :
1. Lokakarya mini bulanan yang pertama
Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam rangka
pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana pelaksanaan kegiatan (RPK).
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang pertama sebagai berikut :
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran, tanggung jawab staf dan
kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru yang berkaitan dengan
puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan (PoA) puskesmas

b) Proses :
1. Inventarisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan dan daerah binaan
2. Analisis beban kerja tiap petugas
3. Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4. Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan RPK
c) Keluaran :
1. Rencana kegiatan puskesmas tahunan
2. Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan berdasarkan PoA
3. Matriks pembagian tugas dan daerah binaan
2. Lokakarya mini bulanan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama. Lokakarya bulanan rutin
ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan
secara teratur. Pelaksanaan lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut :
a) Masukan :
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupaten/kota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
b) Proses :
1) Analisis hambatan dan masalah, antara lain dengan menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan dengan kepatuhan standar
pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran :
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2. Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan kerjasama lintas
sektoral. Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil kegiatan kerja
sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja tribulan selanjutnya.
b. Tujuan khusus
a. Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang dihadapi
b. Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk tribulan yang akan datang.
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap :
1. Lokakarya mini tribulan pertama
Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka pengorganisasian.
Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait
dengan kesehatan. Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut :
a. Masukan :
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru.
b. Proses :
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c. Keluaran :
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam mendukung program kesehatan
2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2. Lokakarya mini tribulan rutin
Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas sektoral yang
telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan secara tetap. Pelaksanaan
lokakarya mini tribulan rutin adalah :
a. Masukan :
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslah/hambatan dari masing-masing sektor dalam pelaksanaan program
kesehatan
3) Pemberian informasi baru
b. Proses :
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masing-masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk tribulan yang baru
c. Keluaran :
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama
3. PKP (penilaian kinerja puskesmas)
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah di
bangun Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan
sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program
spesifik daerah,maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu
dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapain
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan. , mempunyai
peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat
kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
a. pengertian penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja /
prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena
setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil
pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi
Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat
menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian
kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan
analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian
kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan
terfokus.
b. tujuan penilaian kinerja puskesmas
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasilcakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok Puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tahun
yang akan datang.
c. Manfaat penilaian kinerja puskesmas
1) Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai.
2) Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisismasalah, mencari penyebab dan latar
belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya
kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out put dan out come)
3) Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu
kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya.
4) Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber
daya Puskesmas dan urgensi pembinaa
d. Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan
kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya
kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan
upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga fungsi Puskesmas yang
diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada
kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi “ Indonesia Sehat”
e. Pelaksanaan penilaian kinerja
a. Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan
kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan, sedangkan dalam pelaksanaannya
mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil/masalah sampai dengan
penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. th 2006.
b. Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini, dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas di
Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan Puskesmas th 2008 (
Jan s/d Des 2008 ) dengan variabel dan sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian
kinerja Puskesmas th 2008
2. Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan sbb :
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan variabel.
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dgn target sasaran
(T) dikalikan 100 atau
SV (%) = H/T x 100%
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh nilai subNvariabel (ΣSV) kemudian
dibagi dengan jumlah variabel (n) atau
V (%) = Σ SV/n
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per jenis kegiatan. Kinerja cakupan
pelayanan di kelompokkan sebagai berikut :
1. Kelompok I (kinerja baik) :
Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup) :
Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) :
Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan menjadi 4 kelompok :
1. Manajemen Operasional Puskesmas
2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan
mempergunakan skala nilai sebagai :
berikut :
1. Skala 1 nilai 4
2. Skala 2 nilai 7
3. Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing
kelompok manajemen :
1. Skala 1 Nilai 4
2. Skala 2 Nilai 7
3. Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian :
a. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke dalam
kolom yang sesuai.
b. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
c. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen
merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi :
* Baik : Nilai rata – rata > 8,5
* Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
* Kurang : Nilai < 5,5
BAB IV
KESIMPULAN
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Untuk
terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang
sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas
yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya :
1. Model PIE (planning, implementation, evaluation)
2. Model POAC (planning, organizing, actuating, controling)
3. Model P1 – P2 – P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan, pengawasan-pengendalian-
penilaian)
4. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi)
5. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi)
Selain itu untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas
dilengkapidengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas.
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Persiapaan
2. Analisis situasi
3. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan lokakarya mini. Lokakarya Mini
Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dan petugas Puskesmas
dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan
pelayanan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat
meningkatkan fungsi Puskesmas.
Pada dasarnya ruang lingkup kegiatan lokmin itu, mencakup dua hal pokok, yang meliputi :
1. Lokmin Lintas Program :
2. Lokmin Lintas Sektor :
berdasarkan waktunya, lokakarya mini dibagi menjadi 2 :
1. Lokakarya mini bulanan
2. Lokakarya mini tribulan
Kemudian dilanjutkan dengan penilaian kinerja puskesmas, yaitu suatu upaya untuk
melakukan penilaian hasil kerja / prestasi puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmukeperawatan.net/index.php/artikel/13-kesehatan-masyarakat/17-konsep-
puskesmas.html

http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/06/manajemen-puskesmas.html

http://puskesmasba2.web.id/wp-content/uploads/2009/02/bab-ii-kinerja-2008.pdf

http://www.puskel.com/ruang-lingkup-tujuan-lokakarya-mini-puskesmas/

http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/811/4/BK2006-G94.pdf

http://ikma10fkmua.files.wordpress.com/2011/10/instrumen-manajemen-puskesmas.pdf

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2009/11/manajemen-pelayanan-kesehatan.html

http://belibis-a17.com/2010/05/07/manajemen-puskesmas/

http://mercywords.blogspot.com/2008/09/manajemen-puskesmas.html
DAFTAR BACAAN

A.A Gde Muninjaya. (1999).Manajemen Kesehatan.EGC : Jakarta 


Elainel la Monica.(1998). Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan.EGC : 
            Jakarta 
Nasrul E. (1998). Dasar – Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC : 
            Jakarta
http://ilmukeperawatan.net/index.php/artikel/13-kesehatan-masyarakat/17-konsep-
puskesmas.html

http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/06/manajemen-puskesmas.html

http://puskesmasba2.web.id/wp-content/uploads/2009/02/bab-ii-kinerja-2008.pdf

http://www.puskel.com/ruang-lingkup-tujuan-lokakarya-mini-puskesmas/

http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/811/4/BK2006-G94.pdf

http://ikma10fkmua.files.wordpress.com/2011/10/instrumen-manajemen-puskesmas.pdf

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2009/11/manajemen-pelayanan-kesehatan.html

http://belibis-a17.com/2010/05/07/manajemen-puskesmas/

http://mercywords.blogspot.com/2008/09/manajemen-puskesmas.html
http://dinkes-sulsel.go.id/new/images/pdf/pedoman/pedoman%20phbs.pdf
http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1996/04/16/0041.html
http://utsurabaya.files.wordpress.com/2010/07/pedoman-pkp-21.pdf
//alfredsaleh.files.wordpress.com/2007/06/varmnjmpkp-05.pdf
http://nusapenida3.diskesklungkung.net/?page_id=199
http://digilib.umy.ac.id/koleksi_buku.php
http://manajemen-pelayanankesehatan.net/pelatihan/puskesmas.html
http://puskesmasba2.web.id/category/manajemen-puskesmas

Anda mungkin juga menyukai