Anda di halaman 1dari 8

pISSN: 2548-9879

eISSN: 2599-2139

Penerapan Metode Inkuiri dalam Meningkatkan Keterampilan


Berpikir Kritis dan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI
di MTs Al-Amin Pekalongan
Failasuf Fadli
IAIN Pekalongan

Abstrak
Edcomtech Kurangnya pemahaman siswa pada materi Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah merupakan
salah satu masalah serius yang dihadapi guru. Selain itu, siswa juga tidak antusias dalam merespon
Jurnal Kajian materi yang disampaikan gurunya.Perilaku yang seperti itu disebabkan karena materi PAI
Teknologi Pendidikan dianggap tidak semenarik materi lain, selain itu model pembelajaran yang terlalu sering digunakan
Volume 4, No 1, April 2019 menjadikan siswa kurang aktif serta belum dapat mengembangkan ketrampilannya dalam berpikir
19-26 kritis. Hal ini dapat dilihat dari perilaku siswa di kelas cenderung hanya melihat dan mendengar
materi pelajaran yang diberikan gurunya. Sedangkan Pembelajaran PAI merupakan materi yang
penting bagi kehidupan sehari-hari siswa, karena tidak hanya terkait duniawi saja, melainkan
Submitted 01-18-2019
terkait dengan kehidupan akhirat kelak.. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, maka
Accepted 04-07-2019
guru diharapkan dapat menerapkan suatu metode pembelajaran yang dapat mengembangkan
pola pikir siswa. Metode pembelajaran yang dimaksud salah satunya adalah metode pembelajaran
Corresponding Author inkuiri. Implentasi metode inkuiri pada mata pelajaran PAI dapat meningkatkan daya berpikir kritis
Failasuf Fadli dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
failasuffadli@gmail.com kualitatif dengan sumber primer guru yang mengampu mata pelajaran PAI (Fiqih, al-Qur’an Hadist,
Aqidah Akhlak, Sejarah kebudayaan Islam) dan peserta didik MTs Al-Amin Pekalongan. Proses
Penelitian ini mengikuti prosedur reduksi data, penyajian data dan membuat kesimpulan. Adapun
hasil dari penilitian ini mengemukakakn bahwa pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran dengan
berusaha semaksimal mungkin melibatkan potensi fisik dan intelegensi siswa untuk berpikir
mencari dan menyelidiki suatu masalah yang dikemukakan guru secara sistematis dan logis,
akan berdampak pada siswa sehingga siswa dapat memberikan jawaban yang didasarkan pada
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan penggunaan seluruh pengetahuan yang dimiliki
siswa dapat menggerakkan jiwa serta menimbulkan kemampuan dalam berpikir kritis serta aktif.

Kata Kunci: metode inkuiri, berpikir, kritis, aktif

Abstract
The lack of understanding of students in Islamic Education (PAI) material in schools is one of the
serious problems faced by teachers. In addition, students are also not enthusiastic in responding to
the material delivered by the teacher. Such behavior is caused because PAI material is considered
not as interesting as other material, besides the learning model that is too often used makes
students less active and unable to develop critical thinking skills. This can be seen from the behavior
of students in the class tend to only see and hear the subject matter given by the teacher. Whereas
PAI Learning is an important material for the daily lives of students, because it is not only related to
the world, but also related to the afterlife. To achieve maximum learning outcomes, the teacher is
expected to be able to apply a learning method that can develop students’ mindsets. . One of the
learning methods in question is inquiry learning method. The implication of the inquiry method on
PAI subjects can improve critical thinking power and student activity in the teaching and learning
process. This research uses qualitative research methods with primary sources of teachers who
teach PAI subjects (Fiqh, al-Qur’an Hadist, Aqidah Akhlak, History of Islamic culture) and MTs Al-
Amin Pekalongan students. This research process follows the procedure of data reduction, data
presentation and conclusions. The results of this study suggest that inquiry learning is learning as
much as possible involving the physical potential and intelligence of students to think looking for
and investigating a problem that the teacher put forward systematically and logically, will have an
impact on students so students can provide answers based on knowledge, attitude and skills. With
the use of all the knowledge possessed by students can move the soul and lead to the ability to think
critically and actively.

Keywords: inquiry method, thinking, critical, active


19
20 Edcomtech Volume 4, No 1, April 2019

LATAR BELAKANG Pasca era reformasi kemajuan bangsa


Pendidikan merupakan kegiatan sadar Indonesia mulai tampak dikalangan
yang direncanakan oleh manusia baik secara masyarakat, yang sebelumnya pendidikan
individu mandiri maupun sebagai makhluk formal tidak begitu dipandang penting
sosial bermasyarakat dalam hal meningkatkan kemudian sedikit demi sedikit mulai
kemampuan berpikir agar menghasilkan suatu dibutuhkan sebagian besar masyarakat
manfaat, baik bagi diri sendiri maupun kepada Indonesia. Sehingga salah satu ukuran
orang lain (Triswanti, 2017:175). Menurut kesejahteraan sesorang atau keluarga dapat
wina sanjaya, pendidikan adalah usaha dilihat dari seberapa tinggi orang tersebut
sadar yang direncanakan untuk mewujudkan mengenyam pendidikan. Semakin orang
suasana belajar yang menyenangkan dan yang berpendidikan tinggi berbanding lurus
proses pembelajaran yang aktif, sehingga dengan kesejahteraan orang tersebut, hal
dapat mengembangkan kemampuan dan ini juga dikarenakan pendidikan di Indonesia
potensi diri yang dimilki siswa tersebut. masih memerlukan beaya yang tidak sedikit.
Proses ini melibatkan dan mengikut sertakan Namun, orang yang berpendidikan belum
berbagai jenis komponen kemampuan tentu juga mempunyai kualitas pendidikan
potensi diri untuk mencapai tujuan yang yang baik. Hal ini dikarenakan banyak faktor
diinginkan. Komponen potensi diri sangat yang menjadikan pendidikan berkualitas.
berperan penting dalam meningkatkan daya Proses pembelajaran merupakan faktor yang
berpikir siswa yang diantaranya adalah tujuan penting dalam menciptakan pendidikan yang
yang ingin dicapai, kondisi siswa, sumber dan berkualitas, yang didalamnya terdapat suatu
hasil belajar (Sanjaya, 2011). Undang-undang materi pelajaran yang diampu oleh guru,
nomor 20 tahun 2003 menyatakan dengan salah satunya adalah materi Pendidikan
jelas tentang tujuan pendidikan nasional. Agama Islam. Proses pembelajaran menjadi
Tujuan Pendidikan nasional secara garis besar sangat berperan ketika guru dapat menguasai
dapat dibagi menjadi dua aspek, aspek rohani materi dengan baik, kemudian juga memiliki
dan aspek jasmani. Secara rohani, tujuan metode pembelajaran yang efektif, efisien
pendidikan nasional mempunyai peran untuk dan menarik
menghantarkan manusia menjadi manusia Untuk menghasilkan pendidikan yang
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang berkualitas tentunya memerlukan guru
Maha Esa. Sedangkan aspek jasmani tujuan yang memiliki kompetensi guru, hal ini
pendidikan nasional adalah membentuk sejalan dengan Undang-undang nomor
masyarakat Indonesia menjadi manusia luhur 14 tahun 2015. Kompetensi pedagogik
yang mempunyai kepribadian yang unggul, merupakan salah satu kompetensi yang wajib
cerdas, kreatif, mandiri dan mempunyai rasa dimiliki guru PAI. Penguasaan manajemen
tanggung jawab kemudian dua aspek diatas pembelajaran menjadi suatu keharusan yang
dibalut dengan rasa nasionalisme yang tinggi. harus di miliki guru, dari proses perencanaan
Tujuan itu dijabarkan dalam kurikulum, yang diwujudkan dalam bentuk rencana
wujud penjabaran dalam kurikulum tersebut pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
diturunkan dalam suatu mata pelajaran. sampai dengan evaluasi pembelajaran. Sejak
Tujuan mata pelajaran selain mengarahkan perencanaan pembelajaran, kreatifitas guru
siswa untuk mengatahui kemampuan sudah dapat dilihat seberapa tingkat kualitas
akademik suatu materi, namun ada tujuan pembelajaran yang direncanakan. Metode
yang lebih tinggi dari itu, yakni tujuan untuk apa yang akan di rencanakan dalam proses
mengakui keagungan Tuhan sehiingga mampu pembelajaran. Bagaimana cara mengeksplore
menjadikan manusia yang mempunyai siswa agar dapat menerima materi dengan
Iman dan takwa kepada Allah SWT yang mudah, Pembelajaran berjalan secara
menghasilkan manusia adil, jujur, saling menyenangkan , sehingga dapat siswa dapat
menghargai, disiplin, arif bijaksana, berbudi merespon baik bertanya maupun menjawab
pekerti luhur dan produktif baik individu atas diskusi pada saat pembelajaran. Aspek
personal maupun sosial masyarakat. pedagogic juga diwujudkan dalam bentuk
Fadli, Penerapan Metode Inkuiri ... 21

berbagai macam cara evaluasi digunakan, Untuk tercapainnya proses belajar tersebut,
sehingga siswa melaksanakan tes/evaluasi maka seorang guru harus menentukan
secara gembira. Aspek kompetensi yang metode apa yang sekirannya menjadikan
berkutnya yang harus dimiliki guru adalah anak berpikir kritis dan aktif belajar. Metode
kompetensi kepribadian. Perilaku luhur inkuiri merupakan salah satu metode yang
merupakan cerminan manusia yang menggunakan seluruh kemampuan fisik dan
mempunyai peradaban tinggi. Guru selalu pikiran siswa secara sistematis, logis dan
menjaga perilakunya baik ketika di sekolah kritis yang berdasarkan pada teori akademik
maupun di luar sekolah. Bertindak sesuai dalam mencari permasalahan yang ada
norma yang ada, baik norma agama, hukum di lingkungannya kemudian merumuskan
ataupun adat istiadat,sehingga menghasilkan dan mengemukakan solusi jawaban atas
akhlakul karimah yang dapat dijadikan teladan permasalahan yang dihadapinya.
secara langsung oleh siswanya. Kompetensi Dari penjabaran diatas dapat direduksi
yang harus dikuasai selain pedagogik dan bahwa dalam proses pembelajaran tidak
kepribadian adalah professional. Guru PAI seharusnya bersifat monoton, yang
harus menguasai konsep dan pola pikir suatu menjadikan siswa bosan atau jenuh dalam
materi dengan baik, dapat memanfaatkan pelaksanaannya. Dengan penerapan metode
teknologi pendidikan untuk mendukung inkuiri maka hal yang harus di perhatikan
proses pembelajarannya. Kompetensi yang ialah bagaimana cara meningkatkanan
terkahir yang harus dimiliki gur adalah kemampuan berpikir kritis siswa dengan
kompetensi sosial. Guru mampu beradaptasi menerapkan metode inkuiri pada mata
dengan lingkungannya dengan baik. pelajaran PAI? Bagaimana dan seperti
Menjalin komunikasi dengan warga sekolah apa bentuk pembelajaran aktif dengan
(kepala sekolah, guru, siswa,dll) maupun menggunakan model inkuiri dalam mata
berkomunikasi dengan masyarakat pada pelajaran PAI?. Secara teoritik akademik,
umumnya. Dapat memilih kalimat/perkataan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
yang akan diucapkan baik ketika proses konstribusi khasanah keilmuan teerhadap
pembelajaran maupun diluar pembelajaran penerapan metode yang digunakan untuk
(Nurtanto, 2016). meningkatkan berpikir kritis siswa sehingga
Sekalipun seorang guru sudah mempunyai aktif dalam proses belajar mengajar.
kompetensi, namun masih saja muncul
Permasalahan yang dialami atau ditemui METODE PENELITIAN
dalam proses belajar mengajar mata Artikel ini dihasilkan dari penelitian dengan
pelajaran PAI yaitu rendahnya kemampuan mengunakan pendekatan kualitatif artinya
berpikir kritis dan keaktifaan siswa, karena menggunakan data dengan menekankan
penggunaan metode pembelajaran yang pada kalimat verbal dalam menggali masalah
monoton menjadikan siswa jenuh. Serta secara mendalam kemudian data tersebut
fokusnya berkurang karena siswa merasa diolah secara rasional dengan pola berpikir
bosan dalam proses belajar mengajar. induktif. (Arikunto, 1998:120). Dalam hal
Berdasarkan permasalahan diatas, maka ini menggunakan teknis metode berpikir
dapat dikatakan bahwa pemilihan suatu yang berangkat dari pengetahuan atau
metode pembelajaran yang tidak tepat peristiwaperistiwa konkret, dari pola yang
akan berpengaruh pada minat dan suasana merujuk pada kejadian khusus kemudian
belajar siswa. Karena kenyataannya tidaklah ditarik pada pola umum yang bersifat
mudah dalam menentukan, memilih, dan generalisasi. (Sugiono, 2010). Objek lokasi
menggunakan model pembelajaran dan sering dalam penelitian ini adalah MTs Al-Amin
ditemukan di lapangan penggunaan metode Pekalongan dengan sumber primer guru
yang kurang efektif dan efisien, sehingga rumpun Pendidikan Agama Islam berjumlah
dapat membuat suasana kelas tidak kondusif empat, yakni mata pelajaran alQur’an Hadist,
dan berakibat kurangnya kemampuan berpikir Fiqih, Aqidah Akhlak dan Sejarah kebudayaan
kritis dan keaktifan belajar siswa. Islam. Selain guru juga peserta didik di kelas
22 Edcomtech Volume 4, No 1, April 2019

VIII sebanyak 6, yang kedua sumber primer tersebut menjadikan siswa aktif dalm
tersebut diwawancarai secara mendalam. proses belajar. MTs Al-Amin Pekalongan
Metode pengumpulan data juga dilakukan sebuah lembaga pendidikan dibawah
melalui observasi di tempat penelitian dalam naungan Kementerian Agama yang proses
hal ini di MTs Al-Amin Pekalongan, selain itu belajar mengajarnya sudah menggunakan
mengambil dokumentasi atas data-data yang berbagai metode pembelajaran, diantaranya
mendukung dalam penelitian ini. Adapun menggunakan metode pembelajaran inkuiri
Teknik analisis data merujuk kepada Miles dan di mata pelajaran rumpun PAI. Dalam
huberman yang meliputi reduksi data dengan penggunaan metode inkuiri guru MTs Al-Amin
merangkum, menilai hal-hal yang pokok, Pekalongan memperhatikan beberapa prinsip
memfokuskan pada hal-hal yang penting, diantaranya seperti gambar berikut:
dicari tema dan polanya serta membuang yang
tidak perlu. Selanjutnya ada penyajian data
dengan menyajikan sekumpulan informasi
tersusun yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
Kemudian yang terakhir adalah verifikasi yaitu
suatu kegiatan yang berupa pengambilan
intisari dan penyajian data yang merupakan
hasil dari analisis yang dilakukan (Sugiono, Gambar 1. Bagan Proses Tahapan Prinsip
2010:334). Pembelajaran Metode Inkuiri

HASIL DAN PEMBAHASAN Belajar adalah suatu cara untuk


Metode Inkuiri menemukan sesuatu hal yang baru. Sehingga
Kata inkuiri merupakan suatu kata yang cara untuk memperoleh suatu hal yang baru
berasal dari bahasa Inggris (Inquiry) yang itu diantaranya memberikan ruang dan waktu
secara bahasa mempunyai arti “penyelidikan”. untuk berpikir bebas yang disertai dengan
Kata penyelidikan jika dikaitkan dalam proses kemampuan berpikir logis dalam penalaran.
pembelajaran, maka akan berkembang Belajar yang berkualitas mempunyai ciri
menjadi suatu pola kata yang hampir sama, salah satunya adalah apa yang ditemukan
diantaranya, ingin mencari tahu, memeriksa dapat dipertanggungjawabkan secara
suatu objek, menanyakan sesuatu, meminta ilmiah kebenarannya. Maka dari itu, salah
keterangan, mencari informasi, dll. Dari satu kewajiban guru adalah membimbing
pola bahasa tersebut kemudian terus siswa untuk berpikir aktif dengan
berkembang menjadi suatu metode khusus mengembangkan seluruh kemampuan fisik
dalam suatu pembelajaran yang disebut dan menyeimbangkan kemampuan antara
metode pembelajaran inkuiri. Metode ini otak kanan dan otak kiri dalam proses
mempunyai spesifikasi dalam hal menyelidiki pembelajaran siswa. Peran guru dalam prinsip
suatu permasalahan yang dihadapi oleh siswa bertanya, guru merupakan penanya. Siswa
dengan menggunakan seluruh kemampuan yang harus menjawab. Dari proses bertanya
fisik dan kemampuan pikiran untuk mencari ini maka siswa dapat mengembangkan
jawaban atau solusi atas permasalahan keterampilan berpikirnya untuk menjawab
tersebut secara sistematis, logis dan kritis pertanyaan dari guru. Bertanya disini dalam
(Hanafiah, 2009:77). rangka mengembangkan dan menguji
Metode inkuiri suatu metode yang kemampuan siswa.
menjadikan siswa sebagai subyek, ikut serta Kegiatan di atas merupakan kegiatan
dalam memecahkan masalah, menyelidikinya bersama diantara warga MTs Al-Amin
secara sistematis, logis, dan kritis sehingga Pekalongan yang meliputi siswa, guru,
adanya perubahan terhadap pengetahuan dan pimpinan sekolah sebagai pengambil
serta keterampilan siswa. Dengan metode kebijakan dalam hal ini diwujudkan dalam
Fadli, Penerapan Metode Inkuiri ... 23

suatu kurikulum. Dalam Kurikulum 2013 menggunakan metode inkuiri di MTs Al-Amin
menyebutkan bahwa guru bukan lagi sebagai berikut:
menjadi Teacher Center, namun berlaku
seperti fasilitator dalam pembelajaran Tabel 1. Table Proses Pembelajaran dengan
yang mengarahkan agar siswa bisa Metode Inkuiri
mengembangkan pemikirannya melalui
interaksi. Proses interaksi dapat dilakukan No Kegiatan
dimana saja, apalagi dengan perkembangan 1 Eksplorasi kebutuhan siswa
teknologi komunikasi terkini, siswa dapat
berinteraksi selama 24 jam tanpa bertemu
2 Pemilihan konsep materi
dan dimanapun berada, hanya dengan 3 Seleksi bahan atau masalah yang
menggunakan smartphone. Sehingga proses
akan dipelajari
interaksi pembelajaran tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu. Hasil dari interaksi tersebut 4 Menemtukan peran yang akan
adalah suatu pengembangan intelektual dilakukan masing-masing siswa
dengan pola mengembangkan kemampuan 5 Mengecek pemahaman peserta
berpikir, dimana strategi ini lebih berorientasi didik terhadap masalah yang akan
terhadap hasil proses belajar siswa di kelas. diselidiki dan ditemukan
Keberhasilan tersebut dilihat dari proses 6 setting kelas dan fasilitas yang
pembelajaran yang dilakukan sejauh mana diperlukan
siwsa dapat mengidentifikasi, memahami, dan 7 Memberikan kesempatan kepada
mendalami suatu materi, serta menghasilkan peserta didik untuk melakukan
sesuatu yang baru dan original dalam suatu penyelidikan dan penemuan
aktifitasnya. Untuk itu ide merupakan suatu
8 Analisis Mandiri atas data temuan
yang sangat dibutuhkan dan dikembangkan
untuk menunjang proses pembelajaran. 9 Merangsang terjadinya dialog
Prinsip-prinsip diatas juga sejalan dengan interakti antar siswa
fungsi metode inkuiri yang meliputi: 10 Memberikan penguatan kepada
Membangun komitmen (commitment peserta didik untuk giat dalam
bulding). Membangun pembelajaran yang melakukan penemuan
bersifat aktif kreatif yang disertai inovatif 11 Siswa melakukan generalisasi atas
kebaruan. Membentuk kepercayaan diri hasil penemuannya berdasarkan
yang tinggi dan mengarahkan agar siswa prinsip-prinsip akademik
mempunyai cara pandang dan cara berpikir
yang terbuka terhadap hasil yang ditemukan
siswa tersebut (Hanafiah, 2009:78). Hasil observasi yang dilakukan peneliti
pada saat pembelajaran menggunakan
Langkah-Langkah Pembelajaran metode inkuiri di MTs Al-Amin Pekalongan
Pembelajaran inkuiri bukan hanya sekedar sebagai berikut:
mengembangkan kemampuan Intlegensi saja Guru memberikan fasilitas dengan
akan tetapi pembelajaran yang melibatkan memberikan dorongan (motivasi) kepada
semua kamampuan yang dimiliki siswa siswa untuk melaksanakan pembelajaran
termasuk didalamnya ketrampilan mengolah sesuai dengan tahapan yang telah
data dan kemampuan emosional. dirumuskan. Dengan menggunakan metode
Pembelajaran inkuiri berawal dari meruntut tersebut guru benar-benar menjadi fasilitator
akar permasalahan, kemudian mengidentifikasi dalam pembelajaran. Guru memberikan
masalah, mengklasisifkasi msaalah, selanjutnya kebebasan siswa dalam pemilihan mencari
mengemukakan hipotesis, menyajikan dan infromasi untuk dapat memahami secara
menganalisis data dan yang terakhir adalah mendalam materi shalat lima waktu yang
membuat kesimpulan (Al-Tabany, 2014:78). sedang dibahas. Kebebasan siswa untuk
Adapun proses pembelajaran dengan memperkuat kreativitas dan imajinasinya
24 Edcomtech Volume 4, No 1, April 2019

dalam memperkuat pemahamannya tentang lanjutan yang menjadi kemungkinannya


materi pembelajaran shalat lima waktu. (dewey dalam fisher, 2008:2).
Guru PAI melakukan interaksi dengan Beberapa perilaku yang mencerminkan
siswa yang mengarah pada upaya guru untuk ketrampilan berpikir kritis siswa di MTs Al-
memberikan kesempatan kepada siswa untuk Amin Pekalongan adalah: Siswa aktif bertanya
berpikir kritis, memberdayakan rasa ingin baik kepada guru maupun siswa lain. Aktif
tahu, dan hal tersebut dapat melatih siswa bertanya merupakan modal awal yang dimiliki
untuk memperkuat daya pikirannya. Untuk siswa dalam berinteraksi di kelas maupun
itu maka guru PAI harus berusaha agar siswa di luar kelas, sehingga terciptalah suatu
dapat memahami materi pembahasan shalat gagasangagasan materi. Siswa Mts Al-Amin
lima waktu dan sub materi membahas shalat dapat memahami suatu gagasan dengan baik
lima waktu, definisi, syarat dan rukun shalat dan sistematis. Gagasan yang berasal dari guru
lima waktu serta hal-hal yang menyebabkan mapun siswa lain diserap kemudian dipahami
batalnya shalat. secara seksama. Perilaku ini mencerminkan
Guru memfasilitasi siswa dalam mencapai bahwa tujuan berpikir kritis adalah untuk
keberhasilan belajar. Guru menyediakan mencapai penilaian yang yang dibuktikan
sumber belajar berupa buku dan referansi dengan pencarian dan penghimpunan
lain yang membahas syarat dan rukun dalam informasi sebagai suatu strategi yang tersusun
shalat, hal-hal yang membatalkan shalat. Guru secara sistematis dan logis serta memiliki
memberikan kesempatan kepada siswa untuk standar yang pada akhirnya menghasilkan
dapat memecahkan masalah yang dirumuskan penilaian atau cara pandang yang detail dan
siswa yang berkaitan dengan shalat dibawah menyeluruh. (Syafei, 2015:140). Perilaku lain
bimbingan guru. Dalam hal ini guru melatih yang mencerminkan berpikir kritis adalah
siswa untuk mampu merumuskan masalah siswa mampu memecahkan masalah secara
yang muncul dan harus dibahas serta mencari cepat dan tepat. Siswa mampu berpikir
jawaban terhadap permasalahan tersebut cepat dalam mencari akar permasalahan
dengan menggunakan metode inkuiri. dari gagasan/ide yang dibahas pada suatu
Dengan metode inkuiri yang materi. Kemudian siswa mengidentifikasi
pembelajarannya dilakukan dengan pokok maslah yang memiliki kesamaan
berkelompok, serta saling menukar pendapat jenis dan fungsi. Setelah pokk masalah
atau pengetahuan antara siswa yang satu teridentifikasi dengan baik, kemudian
dengan yang lainnya. Menjadikan proses adalah mengkonstruksi jawabanjawaban atas
pembelajaran tersebut aktif serta siswa-siswi permsalahan yang dikaji. Langkah berikutnya
pun aktif dalam menyampaikan pendapat dari adalah siswa mengevaluasi argumen atas
masing-masing kelompok, lalu memecahkan jawaban-jawaban yang dikemukakan dengan
masalah dengan mencari pengetahuan dari cara member kesempatan kepada guru atau
referensi lain sehingga sedikit demi sedikit siswa lain dalam merespon atas argumen
membentuk pola kebiasaan dengan berpikir atau jawaban yang ditawarkan. Dengan
kritis. adanya masukan atau sara maka argumen
akan semakin kuat dalam member solusi atas
Berpikir Kritis permasalahan yang ada. Dari pihak siswa
Berpikir kritis adalah kemampuan yang memberi saran atau masukan juga dapat
seseorang untuk berpendapat secara yang dijadikan suatu perilaku untuk . mendeteksi
terorganisasi (Johnson, 2009:183). Selain itu, dan mengkoreksi kesalahan umum dalam
berpikir kritis adalah suatu pertimbangan yang pemberian alasan.
aktif, terus-menerus, detail dan teliti mengenai Dari berbagai perilaku berpikir kritis siswa
sebuah keyakinan atau seuatu pengetahuan MTs Al-Amin pekalongan dapat diketahui
yang dilihat dari sudut penyebab yang bahwa berpikir kritis merupakan cara berpikir
mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan yang sistematis, logis, dan mendalam. Dalam
pembelajaran siswa diharapkan mampu
berpikir radikal dalam artian bebas, keras,
Fadli, Penerapan Metode Inkuiri ... 25

untuk melakukan kegiatan berpikir yang guru juga harus mampu menumbuhkan rasa
mendalam dan luas terhadap suatu masalah percaya diri untuk anak, menumbuhkan
yang ada pada materi pelajaran dengan mental anak supaya anak itu aktif sesuai
cara mengkonseptualisasi, menganalisis dan perkembangannya.
evaluasi. Tahap-tahap berpikir kritis dalam Dengan kebiasaan siswa aktif dalam belajar,
proses pembelajaran dapat digambarkan maka perubahan yang terjadi tidak hanya
dengan alur sebagai berikut: perubahan intelektualnya, namun emosional
serta pengetahuannya. Dengan intelektual
yang seimbang maka kedepannya anak dapat
memecahkan masalah yang tibatiba terjadi
entah itu dalam proses belajar atau dalam
dunia nyata.
Cara guru MTs Al-Amin Pekalongan dalam
meningkatkan keaktifan belajar siswanya
adalah dengan cara memperbaiki keterlibatan
di kelas antara lain: menggunakan teknik
mengajar yang baik, motivasi, dan penguatan.
Hal ini dilakukan agar siswa minat dalam
menggali ilmu pengetahuan yang ada di suatu
materi pelajaran. Ketrampilan guru dalam
mengelola kelas yang dipadu padankan
Gambar 2. Tahap berpikir kritis dengan metode inkuiri dapat membuat siswa
tertarik, jika sudah tertarik maka akan timbul
Keaktifan Belajar rasa senang pada diri siswa yang pada akhirnya
Menurut hisyam zaeni bahwa pembelajaran siswa dengan senang hati untuk berpikir yang
aktif adalah pembelajaran yang didominasi diwujudkan dalam bentuk diskusi baik antara
oleh siswa, dengan kata lain student center. siswa dengan siswa maupun siswa dengan
Keaktifan siswa di kelas menjadi suatu guru. Oleh sebab itu, kemampuan guru harus
keharusan, sedangkan guru hnaya bertindak maksimal dalam mengaitkan antara bahan,
sebagai fasilitator saja. Dominasi siswa terlihat materi, dan prosedur pembelajaran. Selain
dari cara aktifitas di kelas dalam menemukan itu perpindahan antar kegiatan dalam proses
ide pokok suatu materi pelajaran, mencari pembelajaran juga dilakukan dengan cara
akar suatu permasalahan sekaligus mencari yang cepat dan tepat, sehingga siswa tidak
solusi atas permasalahan tersebut. Hal itu kaget dengan peralihan aktifitas di dalam kelas
dapat berlaku tidak hanya ketika siswa di kelas yang menyebabkan minat belajar berkurang.
saja, namun pada kehidupan sehari-hari di Partisipasi merupakan hal yang sangat
lingkungannya pun dapat belajar secara aktif. penting dikelas. Jadi seorang guru harus
Sehingga ilmu yang didapat dari suatu materi dapat membuat siswa berpartisipasi yang
dapat diaplikasikan dalam keberlangsungan diwujudkan dalam bentuk siswa mampu
hidupya. (Zaeni, 2007:16). bertanya, memberikan pendapat, merespon
Dikatakan aktif apabila siswa itu dapat pertanyaan, mengerjakan tugas, diskusi,
mengutarakan ide pemikirannya atau pendapat. presntasi hasil belajar. Partisipasi siswa sekecil
Yang merupakan aktivitas dalam belajarnya. apapun harus diapresiasi dengan baik oleh
Memang pada dasarnya berpendapat dari suatu guru. Jika siswa mulai bosan dengan aktiftas
pemikiran tidaklah mudah untuk diutarakan, pembelajaran, guru harus segera mungkin
banyak dari siswa yang sebenarnya dia memiliki mengethui dan mengambil sikap aktif
ide pemikiran terhadap pendapatnya namun dengan menggerakkan suasana kelas agar
permasalahnnya mereke kurang percaya diri menjadi menyenangkan. Diantara yang dapat
dalam mengutarakannya, verbal linguistik nya dilakukan guru adalah mencari perhatian
kurang. Serta mental yang dimiliki siswa rendah. siswa dengan berbagai pola pertanyaan
Maka di dalam proses pembelajaran seorang ringan mengaitkan materi dengan kehidupan
26 Edcomtech Volume 4, No 1, April 2019

sehari-hari. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.


menjadikan siswa aktif dalam belajar. Hanafiah, Nanang Dan Cucu Suhana. (2009).
Konsep Strategi Pembelajaran.
KESIMPULAN Bandung: PT. Refika Aditama.
Dari uraian dan pembahasan tentang Ibnu Badar Al-Tabany, Trianto. (2014).
penerapan metode inkuiri dalam meningkatkan Mendesain Model Pembelajaran
keterampilan berpikir kritis dan keaktifan Inovatif, Progresif, dan Kontekstual.
belajar siswa pada mata pelajaran PAI di MTs Jakarta: Pranemedia Group.
Al-Amin Pekalongan dapat disimpulkan bahwa Majid, Abdul Dan Dian Andayani. (2004).
metode inkuiri yang diterapkan di MTs Al-Amin Pendidikan Ag ama Islam Berbasis
bertujuan untuk mengembangkan pola berpikir Kompetensi. Bandung: PT Remaja
kritis siswa. Proses interaksi pembelajaran Rosdakarya
metode inkuiri meliputi aspek keterbukaan, Molan, Benyamin. (2012). Logika Ilmu Dan
belajar berpikir, dan aktif bertanya. Model Seni Berpikir Kritis. Jakarta: Pt Indeks.
berpikir kritis dan keaktifan siswa MTs Al-Amin Muchlis Solichin, Mohammad. (2017).
dalam belajar dapat diketahui dengan adanya Penerapan Model Inkuiri Discovery
pola pikir yang terstruktur dalam menemukan Dalam Pendidikan Agama Islam,
masalah yang berasal dari fakta dan realita yang Jurnal Tadris, Vol. 12, No. 2: 215-231.
sesuai dengan materi yang dipaparkan guru, Doi http://dx.doi.org/10.19105/tjpi.
kemudian masalah tersebut dianalisia dengan v12i2.1580
menggunakan teori/materi yang bersumber Mustakim, Zaenal. (2009). Strategi Dan Metode
dari buku. Setelah di analisis kemudian fase Pembelajaran. Yogyakarta: Gama Media.
mengidentifikasi masalahmasalah yang Nurtanto, Muhammad. 2016. Mengembangkan
mempunyai kesamaan, sehingga memudahkan kompetensi profesionalisme Guru Dalam
untuk mencari solusi atas permasalahan yang menyiapkan Pembelajaran Yang bermutu.
sudah ditemukan, kemudian tahap akhir adalah Prosiding Seminar Nasional Inovasi
menawarkan kesimpulan, yang sebelumnya pendidikan. Universitas Negeri Surakarta.
dipaparkan sebagai argumen temuan yang Poespoprodjo. (1985). Logika Ilmu Menalar.
sudah diberi masukan dan saran dari guru Bandung: Remadja Karya.
dan siswa lain. Sehingga dapat dikatakan Sanjaya, Wina. (2011). Perencanaan Dan
bahwa metode inkuiri dapat meningkatkan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
keterampilan berpikir kritis dan keaktifan siswa Kencana.
dalam suatu pembelajaran. Sanjaya, Wina. (2013). Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Kencana.
Triswanti, Endah. (2004). Pengaruh metode Sudjana, nana. (2011). Dasar-dasar proses
pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar mengajar. Bandung: sinar baru
belajar praktik kewirausahaan ditinjau algesindo.
dari tingkat kognitif siswa. Jurnal Sugiono. (2010). Metode Penelitan Kuantatif
Penelitian dan penilaian Pendidikan, Vol. Kualitatif dan R&D . Bandung: Alfabeta.
2, No. 2: doi https://doi.org/10.22236/ Syafei, Isop. (2015). Pengembangan Model
JPPP_Vol2No2Hal175-190 Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Atoillah. (2012). Penerapan model inkuiri dalam Kemampuan Berpikir Kritis Siswa, Jurnal
pembelajaran PAI untuk meningkatkan Ilmiah Psikologi, Vol. 2, No. 2, Hlm. 133-
keaktifan belajar siswa. Jurnal tarbawi, 140. Doi https://doi.org/10.15575/psy.
vol. 1, no. 2:1-14. Doi http://jurnal. v2i2.454
upi.edu/file/03_Penerapan_Model_ Undang-Undang RI No. 20. 2003. Sistem
Inkuiri_-_Ato_Illah.pdf Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Bahri Djamarah, Syaiful. (2013). Strategi Bandung: Citra Umbara.
Zaeni, Hisyam. 2007. Strategi Pembelajaran
Aktif. Yogyakarta: CTSD.

Anda mungkin juga menyukai