eISSN: 2599-2139
Abstrak
Edcomtech Kurangnya pemahaman siswa pada materi Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah merupakan
salah satu masalah serius yang dihadapi guru. Selain itu, siswa juga tidak antusias dalam merespon
Jurnal Kajian materi yang disampaikan gurunya.Perilaku yang seperti itu disebabkan karena materi PAI
Teknologi Pendidikan dianggap tidak semenarik materi lain, selain itu model pembelajaran yang terlalu sering digunakan
Volume 4, No 1, April 2019 menjadikan siswa kurang aktif serta belum dapat mengembangkan ketrampilannya dalam berpikir
19-26 kritis. Hal ini dapat dilihat dari perilaku siswa di kelas cenderung hanya melihat dan mendengar
materi pelajaran yang diberikan gurunya. Sedangkan Pembelajaran PAI merupakan materi yang
penting bagi kehidupan sehari-hari siswa, karena tidak hanya terkait duniawi saja, melainkan
Submitted 01-18-2019
terkait dengan kehidupan akhirat kelak.. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, maka
Accepted 04-07-2019
guru diharapkan dapat menerapkan suatu metode pembelajaran yang dapat mengembangkan
pola pikir siswa. Metode pembelajaran yang dimaksud salah satunya adalah metode pembelajaran
Corresponding Author inkuiri. Implentasi metode inkuiri pada mata pelajaran PAI dapat meningkatkan daya berpikir kritis
Failasuf Fadli dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
failasuffadli@gmail.com kualitatif dengan sumber primer guru yang mengampu mata pelajaran PAI (Fiqih, al-Qur’an Hadist,
Aqidah Akhlak, Sejarah kebudayaan Islam) dan peserta didik MTs Al-Amin Pekalongan. Proses
Penelitian ini mengikuti prosedur reduksi data, penyajian data dan membuat kesimpulan. Adapun
hasil dari penilitian ini mengemukakakn bahwa pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran dengan
berusaha semaksimal mungkin melibatkan potensi fisik dan intelegensi siswa untuk berpikir
mencari dan menyelidiki suatu masalah yang dikemukakan guru secara sistematis dan logis,
akan berdampak pada siswa sehingga siswa dapat memberikan jawaban yang didasarkan pada
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan penggunaan seluruh pengetahuan yang dimiliki
siswa dapat menggerakkan jiwa serta menimbulkan kemampuan dalam berpikir kritis serta aktif.
Abstract
The lack of understanding of students in Islamic Education (PAI) material in schools is one of the
serious problems faced by teachers. In addition, students are also not enthusiastic in responding to
the material delivered by the teacher. Such behavior is caused because PAI material is considered
not as interesting as other material, besides the learning model that is too often used makes
students less active and unable to develop critical thinking skills. This can be seen from the behavior
of students in the class tend to only see and hear the subject matter given by the teacher. Whereas
PAI Learning is an important material for the daily lives of students, because it is not only related to
the world, but also related to the afterlife. To achieve maximum learning outcomes, the teacher is
expected to be able to apply a learning method that can develop students’ mindsets. . One of the
learning methods in question is inquiry learning method. The implication of the inquiry method on
PAI subjects can improve critical thinking power and student activity in the teaching and learning
process. This research uses qualitative research methods with primary sources of teachers who
teach PAI subjects (Fiqh, al-Qur’an Hadist, Aqidah Akhlak, History of Islamic culture) and MTs Al-
Amin Pekalongan students. This research process follows the procedure of data reduction, data
presentation and conclusions. The results of this study suggest that inquiry learning is learning as
much as possible involving the physical potential and intelligence of students to think looking for
and investigating a problem that the teacher put forward systematically and logically, will have an
impact on students so students can provide answers based on knowledge, attitude and skills. With
the use of all the knowledge possessed by students can move the soul and lead to the ability to think
critically and actively.
berbagai macam cara evaluasi digunakan, Untuk tercapainnya proses belajar tersebut,
sehingga siswa melaksanakan tes/evaluasi maka seorang guru harus menentukan
secara gembira. Aspek kompetensi yang metode apa yang sekirannya menjadikan
berkutnya yang harus dimiliki guru adalah anak berpikir kritis dan aktif belajar. Metode
kompetensi kepribadian. Perilaku luhur inkuiri merupakan salah satu metode yang
merupakan cerminan manusia yang menggunakan seluruh kemampuan fisik dan
mempunyai peradaban tinggi. Guru selalu pikiran siswa secara sistematis, logis dan
menjaga perilakunya baik ketika di sekolah kritis yang berdasarkan pada teori akademik
maupun di luar sekolah. Bertindak sesuai dalam mencari permasalahan yang ada
norma yang ada, baik norma agama, hukum di lingkungannya kemudian merumuskan
ataupun adat istiadat,sehingga menghasilkan dan mengemukakan solusi jawaban atas
akhlakul karimah yang dapat dijadikan teladan permasalahan yang dihadapinya.
secara langsung oleh siswanya. Kompetensi Dari penjabaran diatas dapat direduksi
yang harus dikuasai selain pedagogik dan bahwa dalam proses pembelajaran tidak
kepribadian adalah professional. Guru PAI seharusnya bersifat monoton, yang
harus menguasai konsep dan pola pikir suatu menjadikan siswa bosan atau jenuh dalam
materi dengan baik, dapat memanfaatkan pelaksanaannya. Dengan penerapan metode
teknologi pendidikan untuk mendukung inkuiri maka hal yang harus di perhatikan
proses pembelajarannya. Kompetensi yang ialah bagaimana cara meningkatkanan
terkahir yang harus dimiliki gur adalah kemampuan berpikir kritis siswa dengan
kompetensi sosial. Guru mampu beradaptasi menerapkan metode inkuiri pada mata
dengan lingkungannya dengan baik. pelajaran PAI? Bagaimana dan seperti
Menjalin komunikasi dengan warga sekolah apa bentuk pembelajaran aktif dengan
(kepala sekolah, guru, siswa,dll) maupun menggunakan model inkuiri dalam mata
berkomunikasi dengan masyarakat pada pelajaran PAI?. Secara teoritik akademik,
umumnya. Dapat memilih kalimat/perkataan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
yang akan diucapkan baik ketika proses konstribusi khasanah keilmuan teerhadap
pembelajaran maupun diluar pembelajaran penerapan metode yang digunakan untuk
(Nurtanto, 2016). meningkatkan berpikir kritis siswa sehingga
Sekalipun seorang guru sudah mempunyai aktif dalam proses belajar mengajar.
kompetensi, namun masih saja muncul
Permasalahan yang dialami atau ditemui METODE PENELITIAN
dalam proses belajar mengajar mata Artikel ini dihasilkan dari penelitian dengan
pelajaran PAI yaitu rendahnya kemampuan mengunakan pendekatan kualitatif artinya
berpikir kritis dan keaktifaan siswa, karena menggunakan data dengan menekankan
penggunaan metode pembelajaran yang pada kalimat verbal dalam menggali masalah
monoton menjadikan siswa jenuh. Serta secara mendalam kemudian data tersebut
fokusnya berkurang karena siswa merasa diolah secara rasional dengan pola berpikir
bosan dalam proses belajar mengajar. induktif. (Arikunto, 1998:120). Dalam hal
Berdasarkan permasalahan diatas, maka ini menggunakan teknis metode berpikir
dapat dikatakan bahwa pemilihan suatu yang berangkat dari pengetahuan atau
metode pembelajaran yang tidak tepat peristiwaperistiwa konkret, dari pola yang
akan berpengaruh pada minat dan suasana merujuk pada kejadian khusus kemudian
belajar siswa. Karena kenyataannya tidaklah ditarik pada pola umum yang bersifat
mudah dalam menentukan, memilih, dan generalisasi. (Sugiono, 2010). Objek lokasi
menggunakan model pembelajaran dan sering dalam penelitian ini adalah MTs Al-Amin
ditemukan di lapangan penggunaan metode Pekalongan dengan sumber primer guru
yang kurang efektif dan efisien, sehingga rumpun Pendidikan Agama Islam berjumlah
dapat membuat suasana kelas tidak kondusif empat, yakni mata pelajaran alQur’an Hadist,
dan berakibat kurangnya kemampuan berpikir Fiqih, Aqidah Akhlak dan Sejarah kebudayaan
kritis dan keaktifan belajar siswa. Islam. Selain guru juga peserta didik di kelas
22 Edcomtech Volume 4, No 1, April 2019
VIII sebanyak 6, yang kedua sumber primer tersebut menjadikan siswa aktif dalm
tersebut diwawancarai secara mendalam. proses belajar. MTs Al-Amin Pekalongan
Metode pengumpulan data juga dilakukan sebuah lembaga pendidikan dibawah
melalui observasi di tempat penelitian dalam naungan Kementerian Agama yang proses
hal ini di MTs Al-Amin Pekalongan, selain itu belajar mengajarnya sudah menggunakan
mengambil dokumentasi atas data-data yang berbagai metode pembelajaran, diantaranya
mendukung dalam penelitian ini. Adapun menggunakan metode pembelajaran inkuiri
Teknik analisis data merujuk kepada Miles dan di mata pelajaran rumpun PAI. Dalam
huberman yang meliputi reduksi data dengan penggunaan metode inkuiri guru MTs Al-Amin
merangkum, menilai hal-hal yang pokok, Pekalongan memperhatikan beberapa prinsip
memfokuskan pada hal-hal yang penting, diantaranya seperti gambar berikut:
dicari tema dan polanya serta membuang yang
tidak perlu. Selanjutnya ada penyajian data
dengan menyajikan sekumpulan informasi
tersusun yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
Kemudian yang terakhir adalah verifikasi yaitu
suatu kegiatan yang berupa pengambilan
intisari dan penyajian data yang merupakan
hasil dari analisis yang dilakukan (Sugiono, Gambar 1. Bagan Proses Tahapan Prinsip
2010:334). Pembelajaran Metode Inkuiri
suatu kurikulum. Dalam Kurikulum 2013 menggunakan metode inkuiri di MTs Al-Amin
menyebutkan bahwa guru bukan lagi sebagai berikut:
menjadi Teacher Center, namun berlaku
seperti fasilitator dalam pembelajaran Tabel 1. Table Proses Pembelajaran dengan
yang mengarahkan agar siswa bisa Metode Inkuiri
mengembangkan pemikirannya melalui
interaksi. Proses interaksi dapat dilakukan No Kegiatan
dimana saja, apalagi dengan perkembangan 1 Eksplorasi kebutuhan siswa
teknologi komunikasi terkini, siswa dapat
berinteraksi selama 24 jam tanpa bertemu
2 Pemilihan konsep materi
dan dimanapun berada, hanya dengan 3 Seleksi bahan atau masalah yang
menggunakan smartphone. Sehingga proses
akan dipelajari
interaksi pembelajaran tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu. Hasil dari interaksi tersebut 4 Menemtukan peran yang akan
adalah suatu pengembangan intelektual dilakukan masing-masing siswa
dengan pola mengembangkan kemampuan 5 Mengecek pemahaman peserta
berpikir, dimana strategi ini lebih berorientasi didik terhadap masalah yang akan
terhadap hasil proses belajar siswa di kelas. diselidiki dan ditemukan
Keberhasilan tersebut dilihat dari proses 6 setting kelas dan fasilitas yang
pembelajaran yang dilakukan sejauh mana diperlukan
siwsa dapat mengidentifikasi, memahami, dan 7 Memberikan kesempatan kepada
mendalami suatu materi, serta menghasilkan peserta didik untuk melakukan
sesuatu yang baru dan original dalam suatu penyelidikan dan penemuan
aktifitasnya. Untuk itu ide merupakan suatu
8 Analisis Mandiri atas data temuan
yang sangat dibutuhkan dan dikembangkan
untuk menunjang proses pembelajaran. 9 Merangsang terjadinya dialog
Prinsip-prinsip diatas juga sejalan dengan interakti antar siswa
fungsi metode inkuiri yang meliputi: 10 Memberikan penguatan kepada
Membangun komitmen (commitment peserta didik untuk giat dalam
bulding). Membangun pembelajaran yang melakukan penemuan
bersifat aktif kreatif yang disertai inovatif 11 Siswa melakukan generalisasi atas
kebaruan. Membentuk kepercayaan diri hasil penemuannya berdasarkan
yang tinggi dan mengarahkan agar siswa prinsip-prinsip akademik
mempunyai cara pandang dan cara berpikir
yang terbuka terhadap hasil yang ditemukan
siswa tersebut (Hanafiah, 2009:78). Hasil observasi yang dilakukan peneliti
pada saat pembelajaran menggunakan
Langkah-Langkah Pembelajaran metode inkuiri di MTs Al-Amin Pekalongan
Pembelajaran inkuiri bukan hanya sekedar sebagai berikut:
mengembangkan kemampuan Intlegensi saja Guru memberikan fasilitas dengan
akan tetapi pembelajaran yang melibatkan memberikan dorongan (motivasi) kepada
semua kamampuan yang dimiliki siswa siswa untuk melaksanakan pembelajaran
termasuk didalamnya ketrampilan mengolah sesuai dengan tahapan yang telah
data dan kemampuan emosional. dirumuskan. Dengan menggunakan metode
Pembelajaran inkuiri berawal dari meruntut tersebut guru benar-benar menjadi fasilitator
akar permasalahan, kemudian mengidentifikasi dalam pembelajaran. Guru memberikan
masalah, mengklasisifkasi msaalah, selanjutnya kebebasan siswa dalam pemilihan mencari
mengemukakan hipotesis, menyajikan dan infromasi untuk dapat memahami secara
menganalisis data dan yang terakhir adalah mendalam materi shalat lima waktu yang
membuat kesimpulan (Al-Tabany, 2014:78). sedang dibahas. Kebebasan siswa untuk
Adapun proses pembelajaran dengan memperkuat kreativitas dan imajinasinya
24 Edcomtech Volume 4, No 1, April 2019
untuk melakukan kegiatan berpikir yang guru juga harus mampu menumbuhkan rasa
mendalam dan luas terhadap suatu masalah percaya diri untuk anak, menumbuhkan
yang ada pada materi pelajaran dengan mental anak supaya anak itu aktif sesuai
cara mengkonseptualisasi, menganalisis dan perkembangannya.
evaluasi. Tahap-tahap berpikir kritis dalam Dengan kebiasaan siswa aktif dalam belajar,
proses pembelajaran dapat digambarkan maka perubahan yang terjadi tidak hanya
dengan alur sebagai berikut: perubahan intelektualnya, namun emosional
serta pengetahuannya. Dengan intelektual
yang seimbang maka kedepannya anak dapat
memecahkan masalah yang tibatiba terjadi
entah itu dalam proses belajar atau dalam
dunia nyata.
Cara guru MTs Al-Amin Pekalongan dalam
meningkatkan keaktifan belajar siswanya
adalah dengan cara memperbaiki keterlibatan
di kelas antara lain: menggunakan teknik
mengajar yang baik, motivasi, dan penguatan.
Hal ini dilakukan agar siswa minat dalam
menggali ilmu pengetahuan yang ada di suatu
materi pelajaran. Ketrampilan guru dalam
mengelola kelas yang dipadu padankan
Gambar 2. Tahap berpikir kritis dengan metode inkuiri dapat membuat siswa
tertarik, jika sudah tertarik maka akan timbul
Keaktifan Belajar rasa senang pada diri siswa yang pada akhirnya
Menurut hisyam zaeni bahwa pembelajaran siswa dengan senang hati untuk berpikir yang
aktif adalah pembelajaran yang didominasi diwujudkan dalam bentuk diskusi baik antara
oleh siswa, dengan kata lain student center. siswa dengan siswa maupun siswa dengan
Keaktifan siswa di kelas menjadi suatu guru. Oleh sebab itu, kemampuan guru harus
keharusan, sedangkan guru hnaya bertindak maksimal dalam mengaitkan antara bahan,
sebagai fasilitator saja. Dominasi siswa terlihat materi, dan prosedur pembelajaran. Selain
dari cara aktifitas di kelas dalam menemukan itu perpindahan antar kegiatan dalam proses
ide pokok suatu materi pelajaran, mencari pembelajaran juga dilakukan dengan cara
akar suatu permasalahan sekaligus mencari yang cepat dan tepat, sehingga siswa tidak
solusi atas permasalahan tersebut. Hal itu kaget dengan peralihan aktifitas di dalam kelas
dapat berlaku tidak hanya ketika siswa di kelas yang menyebabkan minat belajar berkurang.
saja, namun pada kehidupan sehari-hari di Partisipasi merupakan hal yang sangat
lingkungannya pun dapat belajar secara aktif. penting dikelas. Jadi seorang guru harus
Sehingga ilmu yang didapat dari suatu materi dapat membuat siswa berpartisipasi yang
dapat diaplikasikan dalam keberlangsungan diwujudkan dalam bentuk siswa mampu
hidupya. (Zaeni, 2007:16). bertanya, memberikan pendapat, merespon
Dikatakan aktif apabila siswa itu dapat pertanyaan, mengerjakan tugas, diskusi,
mengutarakan ide pemikirannya atau pendapat. presntasi hasil belajar. Partisipasi siswa sekecil
Yang merupakan aktivitas dalam belajarnya. apapun harus diapresiasi dengan baik oleh
Memang pada dasarnya berpendapat dari suatu guru. Jika siswa mulai bosan dengan aktiftas
pemikiran tidaklah mudah untuk diutarakan, pembelajaran, guru harus segera mungkin
banyak dari siswa yang sebenarnya dia memiliki mengethui dan mengambil sikap aktif
ide pemikiran terhadap pendapatnya namun dengan menggerakkan suasana kelas agar
permasalahnnya mereke kurang percaya diri menjadi menyenangkan. Diantara yang dapat
dalam mengutarakannya, verbal linguistik nya dilakukan guru adalah mencari perhatian
kurang. Serta mental yang dimiliki siswa rendah. siswa dengan berbagai pola pertanyaan
Maka di dalam proses pembelajaran seorang ringan mengaitkan materi dengan kehidupan
26 Edcomtech Volume 4, No 1, April 2019