Pembenihan Ikan Lele Di Kolam Terpal
Pembenihan Ikan Lele Di Kolam Terpal
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara luas oleh
masyarakat terutama di Pulau Jawa. Ikan lele termasuk ikan yang digemari oleh masyarakat,
karena harganya murah serta rasanya yang lezat dan gurih. Selain cita rasanya yang enak,
berkembang pesatnya budidaya lele juga dikarenakan ikan lele dapat dibudidayakan di lahan dan
sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, teknologi budidaya relative mudah dikuasai
oleh masyarakat, pemasarannya reatif mudah dan modal usaha yang dibutuhkan relative rendah
terutama, apabila media atau wadah yang digunakan dengan kolam terpal.
Kolam terpal adalah kolam yang dasar dan sisi dindingnya terbuat dari plastik. Kolam terpal juga
memiliki kelebihan yaitu biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini cukup murah, tidak merusak
kondisi tanah, proses pembuatan kolam terpal sangat mudah dan cepat, serta dapat dilakukan
oleh masyarakat yang modalnya terbatas.
Dalam usaha budidaya ikan lele, pembenihan merupakan bagian yang sangat penting, karena
keberhasilan suatu usaha budidaya sangat dipengaruhi oleh kualitas benih yang dihasilkannya.
Manajemen Induk
1. Induk yang akan digunakan harus yang berkualitas baik, sehat dan tidak cacat;
2. Pemberian pakan berupa pellet yang memiliki kadar protein tinggi ±30% sebanyak 1-2%
dari biomasa;
3. Untuk mempercepat kematangan gonad perlu diberi selingan pakan yang memiliki
protein tinggi, antara lain : berupa ikan rucah, cacing, katak, bekicot dan lain-lain.
Pemberian dilakukan 2 kali dalam seminggu;
4. Kepadatan induk 4-6 km/m2, hindari kondisi air kolam pemeliharaan induk dalam
keadaan jernih, karena telur akan keluar di dalam kolam pemeliharaan induk.
Seleksi Induk
1. Induk Betina
2. Induk Jantan
Alat kelaminnya memanjang dan ujungnya melebihi pangkal sirip dubur dengan
warna kemerah-merahan
Pemijahan
2. Seleksi induk yang sudah matang gonad dengan perbandingan 1 : 1 atau 1 : 2 (satu jantan
: 2 betina)
3. Dasar kolam diberi ijuk atau waring untuk penampungan dan melekatnya telur
4. Bagian pinggir atau pojok kolam diberi tutup untuk menghindari terjadinya induk
meloncat keluar
5. Keesokan harinya cek kolam pemijahan tersebut, bila sudah bertelur, ambil induk dengan
serok secara perlahan dan dimasukkan kembali ke penampungan induk
6. Kalau ada induk yang terluka supaya ditaruh pada wadah atau kolam khusus
7. Apabila telur sudah menetas semua, maka pemberat ijuk atau waring dipindah ke pinggir
secara perlahan
Pemeliharaan Larva
Apabila telur banyak tidak menetas, air diganti sampai jernih (50% atau pergantian total) atau
dengan sirkulasi. Air yang berbau karena banyaknya telur yang tidak menetas, kalau tidak
diganti/disirkulasi airnya, maka larva akan mudah mati, terutama sebelum 2 hari.
Untuk ikan yang masih kecil, apabila air yang masuk terlalu besar bisa
menyebabkan ikan kembung
Kolam dibersihkan pertama kali setelah ikan berumur ± 9 hari dan dilanjutkan
setiap 4-6 hari sekali
Air masuk dilakukan secara berkala pada pagi dan sore hari atau menyesuaikan
keadaan
Penggantian dan pembersihan kolam pertama dilakukan pada umur ± 8 hari dan
dilanjutkan setiap 2-4 hari sekali/menyesuaikan keadaan
Pada umur 0-12 hari supaya diberi tutup dengan sesek, terpal atau yang lainnya
Pemberian Pakan
1. Pemberian pakan setelah ikan berumur 2 hari dari penetasan berupa tubifex SP (cacing
sutra), artemia, dapnia, jentik nyamuk dll
2. Penggunaan caing sutra paling tepat karena selain harganya murah, mudah didapat dan
bisa bertahan selama ± 2 hari dikolam
3. Setelah ikan berumur ± 8 hari pemberian pakan diselingi dengan konsentrat PS-P,
581/DO atau dengan F 999 yang dilunakkan dengan air kemudian dibuat gumpalan-
gumpalan padat
5. Penggantian pakan dilakukan secara bertahap yaitu siangnya masih diberi cacing
selama ± 3 hari dengan memberikan konsentrat lebih dulu
Grading
Seleksi penyeragaman ukuran (grading) dilakukan dengan tujuan :
1. Mengurangi kanibal
4. Grading pertama dilakukan pada umur 14-16 hari, setelah itu dilakukan dengan selang
waktu 10 hari
Pencegahan Penyakit
Tindakan pencegahan sebenarnya lebih diutamakan dari pada pengobatan penyakit. Dengan
demikian resiko terjangkitnya penyakit dapat ditekan sekecil mungkin. Hal yang perlu
diperhatikan dalam tindakan pencegahan terhadap timbulnya penyakit adalah :
2. Menghindari penularan dari ikan yang terkena penyakit baik melalui alat, air penanganan
dan lain sebagainya
3. Bagi kolam pemijahan yang baru terkena penyakit harus diisarahatkan dan dikeringkan
sinar matahari selama 7-14 hari
Analisis Biaya