Anda di halaman 1dari 3

1.

Telah disebutkan bahwa Indonesia rawan atau rentan terjadi bencana yang 50% diakibatkan
oleh ulah kelalaian manusia, mengapa bisa dicetuskan seperti itu sedangkan Indonesia
letaknya berada di geografis khatulistiwa ?.

Alasan : Alasan saya mempertanyakan hal tersebut, karena Indonesia sebagai negara kepulauan
secara geografis terletak di khatulistiwa yang di mana antara benua Asia dan Australia di situlah tiga
lempeng tektonik bertemu sehingga Indonesia rawan terhadap bencana alam. Tetapi mengapa
manusia menjadi faktor “setengah kuat” dari kejadian bencana tersebut, sedangkan Indonesia
memang dasarnya berada dalam zona rawan bencana menurut penelitian WHO.

2. Dalam pertimbangan assessment informasi bencana, telah disebutkan bahwa Jenis informasi
yang dibutuhkan salah satunya bersumber dari masyarakat. Dalam masa pandemi yang
seperti ini, rata-rata sebagian orang mencari sumber data melalui virtual. Lalu bagaimana
cara kita khususnya mahasiswa keperawatan untuk mengetahui benar atau tidaknya apa
yang dikatakan narasumber terkait informasi yang sedang kita butuhkan ?.

Alasan : Dilansir dari media Australia Sydney Morning Herald kepala ilmuwan WHO, bahwa
terdapat konferensi pers virtual belum ada bukti bahwa orang yang dijadikan narasumber
akan dipercaya. Karena bisa saja orang tersebut menambahkan Informasi yang tidak valid
atau mengurangi berita yang harusnya disampaikan, karena ada saja orang berpikiran
“percaya” terhadap perkataan orang sehingga hasil data “NO VALID” apalagi di zaman
sekarang apapun dilakukan secara virtual untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.

3. Dalam Humanitarian Charter and Shpere Projects terdapat asas perlindungan, dimana
mengatakan “seringnya tindakan atau hambatan yang mengancam sejahteraan akan
berdampak pada pelanggaran hukum internasional”. Mengapa bisa terjadi kepada
internasional sedangkan hambatan tersebut berada dalam lingkup nasional ?.

Alasan : karena dilansir dalam kutipan situs cnnindonesia.com bahwa Hukum Internasional
merupakan bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala internasional yang pada
mulanya dipicu oleh cakupan internasional seperti negara dengan negara, perilaku
organisasi, perusahaan multinasional. Sedangkan, tindakan atau hambatan dalam lingkup
nasional tidak termasuk kedalam pelanggaran hukum internasional sehingga bagaimana
dasarnya atau siklusnya kejadian tersebut bisa mengkaitkan kepada masalah internasional.

4. Kesiapsiagaan dalam menangani bencana disebutkan bahwa pola ketahanan ekonomi


menjadi indikator yang paling penting. Bagaimana dengan negara Indonesia yang kategori
nya adalah negara berkembang dengan perkapita Pendapatan rendah apalagi sekarang ini
sedang dalam pandemi sehingga masyarakat ataupun pemerintah semuanya mengalami
krisis ekonomi ?.

Alasan : negara maju saja dengan pendapatan yang tinggi bisa terbengkalai dalam masalah
penanggulangan bencana, apalagi di Indonesia yang masih berkembang. Apalagi di Indonesia
banyak sekali “tikus tikus berdasi” yang memakan uang rakyat sehingga hal ini menjadi
pertanyaan besar kapan indonesia sama maju dan setara dengan negara lain.

1. Apa sih kegunaan dari buku Sphere?


(Alasan saya menanyakan hal tersebut karena saya ingin mengetahui lebih dalam dari
kegunaan buku sphere)
2. Apa sih tujuan utama keperawatan bencana?
(Alasan saya menanyakan hal tersebut ingin mengetahui pasti tentang keperawatan bencana)
3. Menapa harus ada pertimbangan assessment?
(Alasan saya menanyakan hal tersebut ingin mengetahui lebih detail tentang assessment)

1. Bagaimana bila dalam suatu daerah belum memiliki mitigasi bencana yang jelas padahal
daerah tersebut tingkat kerawanannya tinggi?
Alasannya pertanyaan: mengetahui tindakan agar mengetahui dalam menangani bencana.
2. Bagaimana jika dalam pengumpulan data terdapat data yang simpang siur atau data yang
tidak pasti?
Alasan pertanyaan: ingin mengetahui langkah yang dilakukan apabila dalam mengumpulkan
data terdapat data yang tidak pasti.
3. Bagaimana cara penerapan sistem peringatan dini pada situasi bencana yang memiliki
kerentanan tinggi?
Alasan pertanyaan: Mengetahui tindakan yg harus diterapkan agar cepat tanggap dalam
menangani bencana pada situasi kerentanan tinggi.

1. Pada hal praktik pengurangan risiko bencana sesuai rencana harus terdapat kerjasama
antara pemerintah dan masyarakat. Bagaimana cara pemerintah agar Masyarakat
khususnya masyarakat kota mampu dan mau bekerja sama agar pengurangan risiko
bencana dapat dijalankan ?.
(Alasannya : Apalagi masyarakat di perkotaan yang sibuk dengan pekerjaannya
sehingga mengabaikan perihal kerjasama dengan pemerintah sehingga menjadi
kendala kedepannya. Dalam suatu daerah bahkan jika daerahnya luas sangat butuh
kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dan tidak hanya bisa salah satu
komponen saja yang bekerja. Jd harus ada ajakan dari pemerintah kepada masyarakat
agar mau dan mampu bekerjasama.)

2. gagal modernisasi termasuk kedalam bencana nonalam, mengapa dari gagal


moderenisasi tersebut? (Alasan: Menjelaskan bahwa gagal modernisasi termasuk
kedalam kategori bencana nonalam, hal tersebut membuat bingung karena sebagian
orang menganggap bahwa bencana non alam diakibatkan oleh mikroorganisme atau
kelalaian manusia yang dianggapnya mencemari lingkungan.

3. Bagaimana cara menanggulangi siklus bencana non alam? Mengapa harus ada nya
siklus?
(Alasan : karena sebagian orang menganggap bahwa bencana non alam ini sulit untuk
diprediksi dan kadang penyebabnya itu tidak kasat mata sehingga orang-orang
bingung untuk menjelaskan siklusnya.
1. Apa yang dimaksud dengan lembaga Faith base ?
(Alasan saya menanyakan pertanyaan seperti itu karena saya belum tau apa itu lemabaga
Faith base)
2. Apa saja prinsip perlindungan manusia?
(Alasan saya menanyakan pertanyaan seperti itu karena saya belum mengerti tentang
prinsip perlindungan manusia)
3. Apa saja perbedaan dari tahap assessment preparedness dan recovery?
(Alasan saya menanyakan pertanyaan seperti itu karena saya belum bisa membedakan
tentang preparedness dan recovery)

Anda mungkin juga menyukai