160-172
Abstract
This study based on the problem experienced by 20 students of Senior High School PGRI
Pagelaran who have negative self concept. In order to enhace students’ self concept, the
researcher tries to use pychodrama technique for investigating group guidance service. It
is a solution to improve students’ self concept. This study employs pre-experimental Pre-
test post-test One Group Design. This study was conducted at the X class of Senior High
School PGRI Pagelaran in accademic year 2013/2014. The research subject are 20
students. Hypothesis testing was applied by comparing the average score of pre-test and
post-test, and the T test was consulted with value of T Table at significant level 1% and
d.b.= N-1=20-1=19. The result shows that the use of psychodrama technique can
improve self concept. The result was proven by significant change of average score pre-
test and post test which treated psychodrama technique is 67.5 change into 89.85 or t (o)
= 8,196 > t (t) = 2,861, therefore Ho rejected and Ha accepted.
160
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 160-172
tertentu yang ingin anda ungkapkan Selain itu dalam kegiatan sehari-
dan bagi dengan pemeran utama? hari siswa terkadang secara tiba-tiba
SMA PGRI I Pagelaran, Bimbingan merasa tidak yakin atau sering disebut
dan Konseling telah memiliki, struktur tidak percaya diri. Misalnya kemampuan
kegiatan serta layanan bimbingan dan dirinya yang mulai berkembang, akan
konseling sudah cukup baik, lingkungan luntur secara tiba-tiba, jika tahu bahwa
sekolah serta sarana dan prasarana juga banyak orang disekitarnya yang memiliki
mendukung, akan tetapi masih terdapat kekmpuan lebih dari dirinya. Dan bila
siswa yang terindikasi memiliki konsep siswa tidak memiliki konsep diri atau
diri negatif. Fenomena di SMA PGRI I suatu kepribadian maka siswa tersebut
Pagelaran menunjukan bahwa siswa yang tidak akan pernah menjadi dirinya sendiri
terindikasi memiliki konsep diri negatif, karena dia tidak mengenal benar siapa
terlihat pada sikap siswa baik didalam dirinya yang sesungguhnya. untuk itu
kelas maupun diluar kelas. meningkatkan konsep diri siswa disini
Berdasarkan hasil wawancara dimaksudkan agar siswa memiliki konsep
dengan Bp. Sarmanto, S.Pd. selaku diri yang positif. Sehingga siswa dapat
koordinator bimbingan dan konseling di mengenali siapa dirinya, kemampuan
SMA PGRI I Pagelaran, ditemukan siswa yang dimiliki dan memiliki pribadi yang
yang memiliki Konsep diri negatif, yaitu: selalu optimis serta siap berkompetisi.
a. Siswa yang marah ketika pendapatnya Hal ini menegaskan bahwa sangat
ditolak, ada 3 orang pentingnya mengenali diri sendiri atau
b. Siswa yang putus asa ketika gagal konsep diri yang membedakan antar
mendapatkan nilai yang tinggi, ada 3 individu yang satu dengan individu yang
orang lain.
c. Siswa yang tidak berani bicara Untuk meningkatkan konsep diri
dihadapan teman-teman sekelas, ada 3 siswa kearah konsep diri positif, peneliti
orang mencoba menggunakan teknik
d. Siswa yang tidak tahu cita-cita yang psikodrama dalam bimbingan kelompok
ingin dicapai dimasa yang akan datang, sebagai solusi untuk meningkatkan
ada 7 orang konsep diri tersebut.
e. Siswa yang suka mengkritik temannya
secara berlebihan, ada 4 orang
2. METODE PENELITIAN
166
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 160-172
pada tahap ini juga sama dengan kemampuan berkomunikasi secara verbal
tahap kesatu dan kedua yang atau non verbal, serta mampu menghargai
antar anggota kelompok lainnya, mendorong
didalamnya terjadi diskusi aktif antar
pengembangan perasaan, pikiran, persepsi,
anggota kelompok membahas tentang
wawasan dan sikap yang menunjang
harapan diri sebagai salah satu
perwujudan tingkah laku yang lebih efektif
dimensi konsep diri.
baik di sekolah maupun di masyarakat.
Hasil penelitian yang peneliti
lakukan, dapat diketahui bahwa 4. KESIMPULAN
penggunaan teknik psikodrama dari Berdasarkan hasil analisis data
ketiga tahap tersebut di atas ditunjukkan dapat disimpulkan bahwa teknik
dengan t (o) = 8,196 > t (t) = 2,861. Oleh psikodrama dalam bimbingan kelompok
karena itu, siswa sesudah diberikan teknik dapat digunakan untuk meningkatkan
psikodrama memperoleh skor rata-rata konsep diri siswa kelas X SMA PGRI I
89,85 lebih tinggi jika dibandingkan pada Pagelaran atau Hipotesis nol (Ho) ditolak
saat sebelum diberikan layanan bimbingan dan hipotesis kerja (Ha) diterima dengan
kelompok dengan teknik psikodrama yaitu dibuktikan dengan nilai t hitung lebih
dengan skor rata-rata 67,5. besar dari t tabel (t hitung > t tabel) atau
8,196 > 2,861.
171
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Jurnal Fokus Konseling Volume 2 No. 2, Agustus 2016 Hlm. 160-172
5. DAFTAR PUSTAKA
172
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/fokus
Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung