Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN permasalahan di akibatkan rasa rendah diri.

Dari akibat rasa rendah diri di sekolah ± 15


Rasa rendah diri adalah perasaan bahwa
siswa menarik diri, menyendiri, pendiam,
seseorang lebih rendah dibanding orang lain
dan mereka menunjukkan rasa tidak ingin
dalam satu atau lain hal. Perasaan demikian
bergaul dan berkomunikasi dengan teman di
dapat muncul sebagai akibat sesuatu yang
kelasnya. Tak jarang juga disaat proses
nyata atau hasil imajinasinya saja. Rasa
belajar mengajar, siswa rendah diri ini tidak
rendah diri sering terjadi tanpa disadari dan
ikut berpartisipasi dalam hal tanya jawab.
bisa membuat orang yang merasakannya
Akibat dari tindakan ini bisa membuat siswa
melakukan kompensasi yang berlebihan
yang rendah diri akan terasingkan,
untuk mengimbanginya, berupa prestasi
terkucilkan oleh temannya karena siswa ini
yang spektakuler, atau perilaku antisosial
menyendiri dan jarang berkomunikasi. Dan
yang ekstrim, atau keduanya sekaligus.
ini di buktikan dengan data MPCL (Mooney
Tidak seperti rasa rendah diri yang normal,
Problem Check List) di SMAN 1 Waru.
yang dapat mendorong pencapaian prestasi,

kompleks rasa rendah diri adalah berupa Sama halnya dengan di SMAN 1 Driyorejo,

keadaan putus asa parah, yang dari hasil observasi mata kuliah survey

mengakibatkan orang yang mengalaminya permasalahan BK yang dilaksanakan pada

melarikan diri saat mengalami kesulitan. pada tanggal 4 oktober - 8 november 2010

serta menurut informasi dari Koordinator


Berdasarkan fenomena yang ditemui saat
Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1
melaksanakan Praktek Pengalaman
Driyorejo, ada ± 15 siswa kelas XI Alam
Lapangan II di SMAN 1 Waru pada
yang memiliki rasa rendah diri. Sesuai pada
semester ganjil tahun 2010/2011, diketahui
fakta di lapangan mereka yang memiliki rasa
bahwa siswa kelas XI Alam mengalami
rendah diri memiliki gejala-gejala yang pada keutuhan dan keunikan individual

nampak dengan jelas, yaitu menarik diri, untuk mengarahkan dirinya sendiri. Tujuan

menyendiri, jarang berkomunikasi dengan konseling Adlerian adalah untuk membentuk

teman dan kurang bisa membaur dengan manusia dewasa yang utuh dan sehat secara

teman-temannya. pribadi dan sosial. Manusia dewasa yang

sehat dikonseptualisasikan sebagai individu


Dengan demikian jelas bahwa rasa rendah
yang memperlihatkan kemandirian baik
diri berdampak negatif terhadap siswa
secara fisik maupun emosi, produktif, dan
seperti pendapat Rosjidan (1994:89) bahwa
mampu menjalin kerja sama dengan orang
hasil dari rendah diri adalah penyakit
lain baik untuk mencapai tujuan pribadi
psikomatik, ketidakmampuan
maupun tujuan sosial.
mengembangkan kehidupan sendiri dan

secara tetap diliputi oleh perasaan Dari penjelasan di atas alasan memakai

kegagalan. Dari fenomena-fenomena konseling kelompok Adlerian karena tujuan

tersebut disimpulkan bahwa perasaan rendah khusus konseling Adlerian adalah membantu

diri terutama yang terjadi pada siswa individu untuk mengakui perasaan-perasaan

merupakan salah satu masalah pendidikan sakit (penderitanya) yang tidak realistis,

pada umumnya dan bimbingan konseling dalam arti bahwa perasaan sakitnya itu

pada khususnya. bukan disebabkan oleh orang lain tetapi

kesalahan logika mereka sendiri dan


Salah satu alternatif bantuan yang diberikan
perilaku-perilaku yang berakar pada logika
untuk mengurangi rasa rendah diri adalah
yang keliru. Sama halnya dengan rasa
konseling Adlerian. Menurut Darminto
rendah diri diakibatkan oleh perasaan
(2007: 58), konseling Adlerian merupakan
individu dan logika keliru individu tersebut.
suatu model konseling yang berorientasi
Dengan membantu individu menyadari diri, baik secara nyata maupun maya

kesalahan logika dan perasaan-perasaan (imajinasi).

yang sakit diharapkan individu itu bisa


Sedangkan menurut Mulyatiningsih
mengurangi rasa rendah diri. Oleh karena itu
(2004) rendah diri adalah perasaan
rendah diri dapat dikurangi dengan
menganggap terlalu rendah pada diri sendiri.
konseling kelompok Adlerian.
Berdasarkan beberapa pengertian di
Berdasarkan uraian di atas timbul keinginan
atas dapat disimpulkan bahwa rendah diri
untuk mengangkatnya dalam suatu
adalah perasaan yang timbul karena
penelitian mengenai “Penerapan konseling
ketidakmampuan psikologis atau sosial yang
kelompok Adlerian untuk mengurangi rasa
di dasari kekurangan fisik ataupun perasaan
rendah diri siswa kelas XI-IA2 di SMAN 1
jasmani yang kurang sempurna.
Driyorejo.”
Ciri-ciri rendah diri berdasarkan
RENDAH DIRI
beberapa pendapat di atas adalah menarik

Menurut Adler (suryabrata, 2005: 183) diri, pemalu, penakut, tidak percaya pada

pengertian rasa rendah diri mencakup segala kemampuan dirinya, mudah putus asa, suka

rasa kurang berharga yang timbul karena menyendiri

ketidakmampuan psikologis atau sosial yang


Faktor intern penyebab rendah diri
dirasa secara subyektif ataupun karena
yaitu berasal dari diri sendiri, seperti cacat
keadaan jasmani yang kurang sempurna.
tubuh, kelemahan menguasai bidang studi,

Menurut Yusuf (2008) yaitu rendah dan susah berkomunikasi. Kemudian faktor

diri dapat diartikan sebagai perasaan pada ekstern berasal dari luar, seperti ekonomi

umumnya didasari berasal dari kekurangan


orang tua lemah, orang tua bercerai, dan

keluarga sering cekcok.


KONSELING KELOMPOK ADLERIAN

Akibat rendah diri menurut Centi


Menurut Prayitno (2001) Layanan
(1993), orang–orang mempunyai perasaan
Konseling Kelompok merupakan layanan
rendah diri mereka tidak memenuhi
yang memungkinan peserta didik (masing-
ketepatannya mencapai kepenuhan dalam
masing anggota kelompok) memperoleh
pergaulan, diterima, diakui, dicintai orang
kesempatan untuk pembahasan dan
lain, mereka mendekati orang lain dengan
pengentasan permasalahan pribadi melalui
hati-hati, mereka tidak terlalu sadar diri,
dinamika kelompok.
mereka terlalu memandang unsur-unsur
Menurut Darminto (2007 :58),
negatif yang di kira ada di diri mereka.
konseling Adlerian merupakan suatu model
Cara mengurangi rasa rendah diri
konseling yang berorientasi pada keutuhan
menurut Erna Isusilaningtyas (2012), ada
dan keunikan individual untuk mengarahkan
beberapa cara mengurangi rasa rendah diri,
dirinya sendiri.
diantaranya mengenali potensi diri dan
Konseling kelompok Adlerian adalah
mengembangkannya, tidak harus selalu
konseling kelompok yang terdiri dari 5-7
memandang keatas (orang lain), berhenti
individu dengan tujuan para anggota
memikirkan kekurangan-kekurangan,
kelompok mendapatkan kesempatan untuk
memperluas pergaulan, mulai belajar
memecahkan masalah dalam waktu yang
bertanya kepada orang baru, memperhatikan
bersamaan agar dapat mengoptimalkan
penampilan, selalu bersikap tenang, coba
keunikan dan keutuhan individu
sesuatu yang baru yang bersifat positif.
mengarahkan dirinya sendiri menjadi
individu yang menerima keadaan diri, suatu hubungan konseling yang kolaboratif

bertanggung jawab atas dirinya tersebut. dengan konseli, (2) eksplorasi dan analisis,

(3) pengembangan insight, (4) reorientasi


Fokus utama konseling Adlerian
dan perubahan.
menekankan pentingnya hubungan

kooperatif antara konselor dan konseli

dalam membangun tujuan konseling di


METODE
samping sikap saling percaya dan respek.
Penelitian ini menggunakan rancangan
Konselor Adlerian memiliki peran yang
pra-eksperimental metode pra-tes dan
sangat kompleks dan perlu memiliki banyak
pascates dalam satu kelompok yang dinilai
keterampilan. Konselor Adlerian berperan
paling sesuai untuk penelitian ini.Rancangan
sebagai seorang pendidik,
ini digunakan untuk megungkapkan
memperkembangkan minat sosial, dan
hubungan sebab akibat hanya dengan
mengajar konseli tentang cara-cara
melibatkan satu kelompok subjek, sehingga
memodofikasi gaya hidup, perilaku, dan
tidak ada kontrol yang ketat terhadap
tujuannya. konselor bertindak sebagai
variabel ekstra.
model, yakni mendemonstrasikan cara-cara

untuk berpikir, mencari makna, Prosedur penelitian :

berkolaborasi dengan orang lain, serta


1. Memberikan O1 , yaitu pre test untuk
membangun dan mencapai tujuan yang
mengukur rendah diri siswa kelas XI-IA2
bermakna.
SMA Negeri 1 Driyorejo, sebelum subjek

Empat tahapan yang dapat diberi konseling kelompok Adlerian.

diidentifikasi merepresentasikan proses

konseling Adlerian, yakni : (1) membangun


2. Diketahui siswa yang mempunyai rasa b. Pengumpulan data melalui penyebaran

rendah diri dengan skor tinggi dan diberi instrument berupa angket.

perlakuan konseling kelompok Adlerian c. Prosedur penelitian

dalam jangka waktu tertentu.  Membuat jadwal penelitian.

 Pengumpulan data melalui


3. Memberikan O2, yaitu post test untuk
penyebaran angket pada siswa kelas
mengetahui perubahan prilaku setelah
XI-IA2 di SMAN 1 Driyorejo.
diberikan perlakuan konseling kelompok
 Menentukan siswa kelas kelas XI-
Adlerian.
IA2 SMAN 1 Driyorejo yang
4. Membandingkan O1 dengan O2 untuk
memiliki rasa rendah diri dengan
mengetahui adanya perubahan yang
skor tinggi.
terjadi setelah diberikan treatment.
 4. Diketahui siswa kelas kelas XI-

Adapun tahap yang akan dilakukan IA2 SMAN 1 Driyorejo yang

selama penelitian ini adalah : mempunyai rasa rendah diri dengan

skor tinggi yang selanjutnya diberi


1.Tahap persiapan
perlakuan konseling kelompok
a.Menyusun proposal penelitian Adlerian.

b.Menentukan lokasi penelitian  5. Memberikan angket yang sama

kepada 5 siswa yang memiliki rasa


c.Survey ke tempat penelitian
rendah diri dengan skor tinggi untuk

d.Mengurus surat ijin penelitian mengetahui adanya perubahan.

 6. Membandingkan hasil pretest dan


2.Tahap pelaksanaan penelitian
posttest untuk mengetahui adanya
a. Membuat jadwal penelitian
perubahan atau meningkat dari memperoleh perlakuan konseling kelompok

diterapkannya konseling kelompok pendekatan Adlerian. Penurunan skor

Adlerian pada siswa. rendah diri pada 5 siswa tersebut merupakan

 Tahap menyimpulkan hasil hasil perlakuan yang diberikan peneliti

penelitian dengan menyusun laporan. berupa konseling kelompok

Adlerian.Penurunan tersebut disebabkan

oleh kesungguhan 5 siswa dalam mengikuti


HASIL DAN PEMBAHASAN
konseling kelompok Adlerian yang

Berdasarkan hasil pre-test, diperoleh 5 diberikan oleh peneliti. Secara keseluruhan,

siswa dari kelas XI-IA2 SMA Negeri 1 siswa mampu mengikuti tahapan-tahapan

Driyorejo yang termasuk dalam kategori dalam konseling kelompok pendekatan

memiliki rasa rendah diri dengan skor Adlerian.

tinggi.Selanjutnya, 5 siswa tersebut


Perubahan skor rendah diri siswa
diberikan perlakuan konseling kelompok
terlihat pula dalam proses analisis data uji
Adlerian.
tanda (sign test) menunjukkan bahwa

Setelah diberikan perlakuan dengan penurunan skor rasa rendah diri setelah

menggunakan konseling kelompok diberi perlakuan konseling kelompok

pendekatan Adlerian sebanyak 5 kali Adlerian signifikan, karena ρ = 0,031

pertemuan, selanjutnya siswa diberikan lagi memiliki harga yang lebih besar dari α =

angket tentang rendah diri.Tujuannya untuk 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha

mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat diterima. Hal ini membuktikan bahwa

rendah diri oleh 5 siswa dari kelas XI-IA2 konseling kelompok Adlerian dapat

SMA Negeri 1 Driyorejo setelah digunakan untuk mengurangi rasa rendah


diri pada siswa kelas XI-IA2 SMAN 1 Pada skor awal (pre-test), kelima siswa

Driyorejo. kelas XI-IA2 SMA Negeri 1 Driyorejo

termasuk memiliki rasa rendah diri dengan


Adanya perbedaan tingkat rendah diri
skor tinggi. Sedangkan pada skor akhir
siswa juga diperkuat oleh hasil analisis non
(post-test), skor rendah diri lima siswa
parametrik dengan uji tanda (sign test) ada
mengalami penurunan. Dari kelima siswa
perubahan dari siswa yang memiliki rasa
yang mengalami penurunan skor terbanyak
rendah diri dengan skor tinggi menjadi
adalah subyek Pisang yaitu 13.Hal ini
rendah diri dengan skor sedang.
disebabkan Pisang sangat bersungguh-
Dari hasil post-test tersebut, diketahui
sungguh dalam mengikuti kegiatan
ada perbedaan dari 5 siswa tersebut setelah
konseling kelompok Adlerian yang telah
memperoleh perlakuan konseling kelompok
dilaksanakan.
Adlerian. Adapun temuan-temuan dari hasil
Dalam pelaksanaan layanan konseling
penelitian adalah meskipun kelima subyek
kelompok Adlerian tidak mengalami
sama-sama diberi konseling Adlerian tetapi
kendala yang berarti baik pada siswa
ada subyek yang belum maksimal untuk
maupun pembimbing sendiri.Petunjuk atau
meningkatkan rendah diri. Hal ini di
instruksi yang diberikan oleh pembimbing
tunjukkan berdasarkan selisih antara pre test
cukup dapat dipahami oleh siswa dan
dan post test. Hal ini disebabkan masing-
alokasi waktu yang digunakan juga sangat
masing subyek dalam mengikuti konseling
cukup dalam pelaksanaan layanan konseling
kelompok Adlerian mempunyai minat dan
kelompok Adlerian.Sehingga kelima siswa
motivasi yang berbeda-beda.
yang menjadi subyek dalam penelitian ini
bisa berhasil dalam mengurangi rasa rendah variabel tersebut dipertimbangkan untuk

diri. diamati supaya hasil penelitian lebih akurat.

Penelitian ini memiliki keterbatasan

yaitu pemberian perlakuan konseling


SIMPULAN DAN SARAN
kelompok Adlerian yang dilakukan hanya
Simpulan
sebanyak 5 kali pertemuan. Sebaiknya

dibutuhkan waktu yang lebih banyak dalam Dapat disimpulkan bahwa konseling

melaksanakan perlakuan sehingga kelompok Adlerian dapat digunakan untuk

memungkinkan tercapainya tujuan secara mengurangi rasa rendah diri siswa kelas XI-

maksimal. Selain itu hendaknya peneliti IA2 SMAN 1 Driyorejo.Hal ini

selanjutnya lebih memperhatikan variabel menunjukkan bahwa terjadi penurunan rasa

lain yang tidak diamati dalam penelitian ini, rendah diri siswa kelas XI-IA2 SMAN 1

misalnya pengaruh keluarga dan lingkungan, Driyorejo antara sebelum dan setelah

serta layanan-layanan khusus yang wajib penerapan konseling kelompok Adlerian.

diberikan kepada siswa misalnya konseling

individu serta teknik konseling lainnya,

karena faktor-faktor yang dapat mengurangi Saran

rasa rendah diri tidak hanya Pemberian perlakuan konseling


diimplementasikan melalui konseling kelompok Adlerian yang dilakukan hanya
kelompok Adlerian. Dalam hal-hal tersebut sebanyak 5 kali pertemuan. Sebaiknya
tidak diamati karena keterbatasan- dibutuhkan waktu yang lebih banyak dalam
keterbatasan peneliti, sehingga untuk melaksanakan perlakuan sehingga
penelitian lebih lanjut hendaknya variabel- memungkinkan tercapainya tujuan secara
maksimal. Dan penelitian ini diharapkan Corey, Gerald. 1973. Teori dan Praktek

dapat menambah wawasan bagi peneliti lain Konseling dan Psikoterapi. PT Eredco:

khususnya mengenai penerapan konseling Bandung

kelompok Adlerian untuk mengurangi rasa


Corey, Gerald. 2007. Teori dan Praktek
rendah diri siswa.
Konseling dan Psikoterapi. PT

RefikaAditama: Bandung

DAFTAR ACUAN

Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Darminto, Eko. 2007. Teori-Teori

UMM press: Malang Konseling. Unesa University Press:

Surabaya
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Graham, Helen. 2005. Psikologi Humanistik.

Pustaka Pelajar : Yogyakarta


Rineka Cipta: Jakarta.

Hadi, Sutrisno. 1988. Satistik 2. Andi:


Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen
Yogyakarta
Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta.

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi


Azwar, Saifudin. 1998. Penyusunan Skala
Perkembangan, edisikelima. Penerbit
Psikologi. Pustaka Pelajar : Yogyakarta
Erlangga: Jakarta
Centi. 1993. Mengapa Rendah Diri?.
Hurlock, E. B., 1999. Perkembangan Anak
Kanisius : Yogyakarta
Jilid 1(Edisi 6).Penerbit Erlangga :Jakarta

Isusilaningtyas, Erna. 2012. Cara

Menghilangkan Rasa Rendah Diri.


Psikologi Kepribadian (online), (http// Rosjidan. 1994. Modul Pendekatan-

berandapsikologi.blogspot.com, diakses 20 Pendekatan Konseling kelompok. Institut

Desember 2012) Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang:

Malang
Kartono, Kartini. 1989. Psikologi Abnormal

dan abnormalitas seksual. CV. Mandar Rusmana, Nandang. 2009. Bimbingan dan

Konseling Kelompok di Sekolah. Rizqi.


Maju: Bandung
Bandung
Mulyatiningsih, Rudi. 2004. Bimbingan
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantatif
Pribadi – Sosial, Belajar dan Karir.
Kualitatif dan R & D. Alfabeta : Bandung
Grasindo:Jakarta

Sunarto. H. Perkembangan Peserta Didik.


Nursalim, Mochamad dan Suradi.2002.
Rineka Cipta :Jakarta
Layanan Bimbingan dan Konseling. Unesa

University Press: Surabaya Suryabrata, Sumadi. 2003. Psikologi

Kepribadian. PT. Raja Grafindo: Jakarta


Philips, A. 2006.

http:www/idwikipedia.org/wiki/rendah diri. Tim UM. 2003. Dasar-dasarMetodelogi

(online) Penelitian. Universitas Negeri Malang dan

Lembaga Penelitian Universitas Negeri


Nursalim, Mochamad dan Retno Tri
Malang: Malang
Hariastuti.2007. Konseling Kelompok.

Unesa University Press: Surabaya Winkel. W.S & M.M Sri Hastuti. 2004.

Bimbingan dan Konseling di Institusi


Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan
Pendidikan. Media Abadi: Yogyakarta
Konseling Kelompok. Universitas Negeri

Padang: Padang
Yusuf, Syamsu & A. Julika Nurihsan. 2008.

Landasan Bimbingan Kelompok. PT.Remaja

Rosda Karya: Bandung

Anda mungkin juga menyukai