Anda di halaman 1dari 43

Sistem Kontrol

1
Pengenalan Sistem Kontrol
Sistem Kontrol
Seperangkat komponen yang
saling berhubungan/dihubungkan
sedemikian sehingga mampu
memerintah, mengarahkan, atau
mengatur dirinya sendiri atau
sistem/proses yang lain
2
Beberapa Sistem kontrol
yang umum
 Sistem Lup Terbuka
 Sistem Lup Tertutup
 Servomekanisme
 Sistem Regulator Otomatis
 Sistem Kontrol Proses
 Kontrol Langsung dan Tak
langsung
3
Sistem Lup Terbuka
Suatu Sistem yang Keluarannya
tidak berpengaruh pada aksi
pengontrolan.

masukan Keluaran
Kontroler Plant/Proses

4
Sistem Lup Tertutup
Sistem yang sinyal keluarannya
mempunyai pengaruh langsung
pada aksi pengontrolan (Umpan-
balik)

masukan Keluaran
Kontroler Plant/Proses

Elemen
Ukur
5
Sinyal Kesalahan penggerak
yg merupakan selisih antara
sinyal masukan dan sinyal
umpan balik diumpankan ke
kontroler untuk memperkecil
kesalahan dan membuat agar
keluaran sistem mendekati
harga yg diinginkan
6
Servomekanisme
Sistem kontrol berumpan balik
dengan keluaran berupa posisi,
kecepatan/percepatan mekanik

7
Sistem Regulator Otomatis
Sistem kontrol berumpan balik
dengan masukan acuan/keluaran
yg diinginkan konstan/berubah
dgn lambat terhadap waktu,
meskipun sistem mengalami
gangguan

8
Sistem Kontrol Proses
Sistem regulator otomatis
terhadap besaran - besaran
seperti temperatur, tekanan,
aliran air, tinggi permukaan
air

9
Kontrol Langsung dan
Tak Langsung
Suatu sistem kontrol dimana
suatu variabel bisa diukur
secara langsung tapi ada
variabel lain yang ada dalam
proses tidak dapat diukur
secara langsung
10
Komponen-Komponen
Sistem Kontrol
 Sensor  Aktuator
 Kontroler  Plant

+ Kontroler Aktuator Plant


_
Sensor

11
Aktuator

12
Control Valve

13
SENSOR
Sensor digunakan sebagai elemen
yg langsung mengadakan kontak
dengan yang diukur.
Untuk mengubah besaran fisis yg
diukur menjadi besaran lain
digunakan Transduser

14
Jenis- Jenis Sensor
Sensor Optik/Cahaya
Penggunaan Pancaran cahaya
merupakan cara yg dapat
diandalkan untuk mendeteksi
kehadiran suatu benda.
Elemen kunci dalam jenis piranti
optik ini adalah optical transducer
yaitu piranti yg dapat mengalihkan
cahaya menjadi sinyal listrik
15
Sensor Optik/Cahaya

16
Contoh Sensor Optik
 Light-Dependent Resistor (LDR)
Unsur kimia yg disebut kadmium sulfida
memiliki sifat yg khas dimana resistansi
listriknya akan berkurang bila ada cahaya
yg jatuh diatasnya.
 Fotodioda dan Fototransistor
Silikon, yaitu bahan material dimana
dioda /transistor dan rangkaian terintegrasi
dibuat, akan mengalami perubahan
resistansi listrik saat ia dikenai cahaya.
17
Light-Dependent Resistor (LDR) & Fotodioda dan Fototransistor

18
Sensor Panas
Piranti yg dapat mendeteksi panas
dan menghasilkan sinyal listrik
Jenis Sensor Panas
Lempengan Bimetal
Jenis piranti ini sederhana dan
termasuk tua, dimana terdiri atas dua
lempengan logam berbeda yg dilas
menjadi satu.
19
Sensor Panas Lempengan Bimetal

20
Thermometer Resistansi Listrik
Pada saat sebuah logam
dipanaskan, resistansi listrik yg
dimilikinya akan bertambah
dalam jumlah kecil. Efek inilah
yg dimanfaatkan sebagai basis
pada thermometer hambatan
listrik
21
Thermometer Resistansi Listrik

22
Thermistor
Sensor panas yg terbuat dari
material semikonduktor dimana
resistansinya berkurang seiiring
dengan naiknya temperatur.

23
Thermistor

24
Thermokopel
Prinsip Kerjanya : Bila sebuah
rangkaian menggunakan dua jenis
logam yg berbeda maka tegangan
yg dihasilkan tergantung pada
perbedaan temperatur pada
sambungannya.
Untuk pengukuran temperatur yg
sangat tinggi (hingga 1000 derajat
Celcius)
25
Thermokopel

26
Sensor Mekanis
Adalah Sensor yg dapat
mengubah besaran-besaran
mekanik ke dalam besaran lain.
Contoh : Potensiometer, LVDT
(Linier Variable differensial
Transformer), tekanan (Metal
Strain Gauges - SGs), Capasitif
dan Induktif
27
Potensiometer
Piranti ini dapat mengubah
gerakan linier atau sudut
kedalam perubahan resistansi
yg dapat diubah secara
langsung ke sinyal tegangan
atau sinyal arus

28
29
Capasitif
Untuk mengukur perpindahan
melibatkan perubahan dalam
kapasitansi
Suatu rangkaian ac atau rangkaian
aktif lainnya digunakan untuk
mengkonversikan perubahan nilai
kapasitansi ke sinyal arus atau
sinyal tegangan
30
Induktif
Untuk mengukur perpindahan
melibatkan perubahan dalam
induktansi
Harga induktansi dari induktor
dapat berubah dengan cara
menggerakkan inti yg terdapat
dalam lilitan
31
Kontroler
Fungsi dari Kontroler otomatis adalah
membandingkan harga yg sebenarnya
dari keluaran (plant) dengan harga yg
diinginkan, menentukan deviasi dan
menghasilkan suatu sinyal kontrol yg
akan memperkecil deviasi sampai nol
atau sampai suatu harga terkecil.
Cara kontrol menghasilkan sinyal
disebut aksi pengontrolan

32
Klasifikasi dari Kontroler sesuai
dengan pengontrolannya :
 Kontroler dua posisi atau on-off
 Kontroler Proporsional
 Kontroler Integral
 Kontroler Diferensial
 Kontroler Proporsional dan Integral
 Kontroler Proporsional dan Diferensial
 Kontroler Proporsional, Diferensial dan
Integral 33
Kontroler dua posisi
(On-Off)
Sistem akan sepenuhnya
berfungsi atau sepenuhnya
tidak berfungsi, tergantung
pada besar kecilnya sinyal
kesalahan yg dihasilkan.

34
Kontroler Proporsional
Kontroler Proporsional melakukan
pengendalian suatu proses yg
sebanding/proporsional dengan besar
kesalahan yg terjadi.
Berapa besar tindakan koreksi yg
dilakukan sebanding dengan besar
kesalahan yg terjadi, dan selanjutnya
makin mengecil setelah makin dekat
dengan target yg diinginkan
35
Kontroler Integral
Pengendalian Integral tidak
hanya memperhatikan besar
kesalahan yg terjadi, tetapi
juga berapa lama kesalahan
tersebut mulai timbul.

36
Kontroler Diferensial
Pengendalian nilai mengukur besarnya
nilai ketika terjadi perubahan pada
kesalahan
Perubahan kesalahan yg cepat pada
satu saat tertentu akan menunjukkan
bahwa akan terjadi sejumlah besar
kesalahan pada saat berikutnya,
dengan demikian kapan pengendalian
nilai dilakukan akan dapat
diperkirakan.
37
Kontroler Proporsional dan
Integral
Merupakan gabungan pengendalian
antara pengendalian Proporsional
dan Pengendalian Integral
Kontroler Proporsional dan
Diferensial
Merupakan gabungan pengendalian
antara pengendalian Proporsional
dan Pengendalian Diferensial 38
Kontroler Proporsional,
Diferensial dan Integral (PDI)
Akibat relatif dari pengendali
Proporsional, diferensial, dan
Integral masing-masing dapat
diatur untuk menghasilkan sebuah
pengendali dengan karakteristik
optimum untuk sistem yg
dimaksud.
39
Aktuator
Aktuator didefinisikan sebagai
translasi dari sinyal kontrol
kedalam aksi pengontrolan.
Control
Process
Signal

Signal Final Control


Aktuator Element
Conversions
Bagian-bagian dari operasi akhir sistem kontrol
40
Beberapa Contoh Aktuator
Aktuator Listrik
Contoh dari aktuator Listrik adalah
Motor Listrik
Motor Listrik : peralatan yg menerima
masukan listrik dan menghasilkan
suatu putaran yg kontinyu sebagai
akibatnya
Tipe dan Ukuran motor listrik bervariasi
sesuai kebutuhan.
41
Aktuator Pneumatik
Digunakan pada pengubahan sinyal yg
memerlukan gaya dan torsi
Prinsip kerjanya didasarkan pada
konsep :
P = F/A
Dimana : P = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas (m2)
42
Aktuator Hidrolik

Ide dasar aktuator hidrolik sama


dengan aktuator pneumatik hanya
berbeda dalam jenis medium

43

Anda mungkin juga menyukai