Anda di halaman 1dari 5

Pembangunan Daerah Kutai Timur.

Oleh:
Deby Wista
NIM. 1902018042

Universitas Mulawarman Program Studi Administrasi Publik


Tahun 2020-2021
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur
Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Kutai Timur ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur. Adapun
arahan dalam RTRW Kabupaten Kutai Timur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPIJM
Kabupaten Kutai Timur adalah sebagai berikut:
Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Kutai Timur (KSK) yang didasari sudut kepentingan
Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan. Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) ditetapkan dengan kriteria:

1. memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten yang memiliki


kekhususan;

2. memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis wilayah provinsi yang
ada di wilayah kabupaten;

Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional dan/atau provinsi, namun harus
memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada pembagian kewenangan antara
pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang jelas;

Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu merupakan aglomerasi
berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki:

a. potensi ekonomi cepat tumbuh;

b. sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;

c. potensi ekspor;

d. dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;

e. kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;

f. fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan


ketahanan pangan

g. fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan
ketahanan energi; atau
h. kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam wilayah
kabupaten;
Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial
budaya, antara lain kawasan yang merupakan:

a. tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;

b. prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;

c. aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;

d. tempat perlindungan peninggalan budaya;

e. tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya; atau

f. tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.

g. merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten, antara lain:

h. fungsi bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan


posisi geografis sumber daya alam strategi, pengembangan teknologi kedirgantaraan,
serta tenaga atom dan nuklir;

i. sumber daya alam strategis;

j. fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan teknologi kedirgantaraan;

k. fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau

l. fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.


Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup seperti:

a. tempat perlindungan keanekaragaman hayati;

b. kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang
hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;

c. kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun
berpeluang menimbulkan kerugian;
d. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro;

e. kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup;

f. kawasan rawan bencana alam; atau

g. kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak
luas terhadap kelangsungan kehidupan.

h. merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan
kepentingan pembangunan wilayah kabupaten;

i. untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi dalam rencana
struktur ruang dan rencana pola ruang;
Berdasarkan kriteria tersebut, Kawasan Strategis Kabupaten yang ada di Kabupaten Kutai Timur
adalah sebagai berikut.

a. Kawasan strategis dari sudut pandang pertumbuhan ekonomi, terdiri dari :

b. Kawasan Food Estate Kutai Timur

c. Kawasan Industri Berbasis Ekonomi

d. Kawasan startegis dari sudut pandang fungsi dan daya dukung lingkungan, yaitu kawasan
lindung geologi berupa kawasan karst kelas I.

Kawasan Food Estate Kutai Timur


Kawasan Food Estate yang direncanakan sebagai kawasan Lahan PERTAMINA Pangan
Berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Kutai Timur adalah kawasan yang layak dikembangkan
dengan kegiatan pertanian, terutama pertanian lahan basah. Tujuannya adalah sebagai kawasan
yang dapat memberikan kontribusi ketahanan pangan minimal untuk konsumsi Kabupaten Kutai
Timur dan diarahkan untuk dapat dikembangkan
memenuhi kabupaten disekitarnya. Kawasan Food Estate ini berlokasi di (empat) kecamatan,
yaitu Kecamatan Muara Ancalong, Kecamatan Busang, Kecamatan Karangan
dan Kecamatan Sandaran.
Lokasi-lokasi tersebut ditetapkan berdasarkan analisa yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian
Kabupaten Kutai Timur yang kemudian diusulkan kepada Bupati Kabupaten Kutai Timur untuk
mendapatkan persetujuan. Kawasan-kawasan yang menjadi Kawasan Food Estate tersebut
setidaknya telah memiliki criteria sebagai berikut.

a. Berada di kemiringan lereng yang datar (0 – 8 %)

b. Tidak tumpang tindih dengan penggunaan lahan lain

c. Berada pada area penggunaan lain (APL)

d. Memiliki dan atau dekat dengan sumber air sebagai sarana pengairannya

e. Kesesuaian dengan jenis tanah peruntukan pertanian

Kawasan Ekonomi Berbasis Industri


Pembangunan kawasan ekonomi berbasis industri merupakan pengembangan potensi melalui
koridor ekonomi khusus di Kabupaten yang meskipun keberadaannya berada di 3 (tiga) wilayah
administrasi Kecamatan Sangkulirang, Kaliorang dan Bengalon yang mana keberadaannya akan
saling bersinergi dengan kawasan strategis Provinsi KIPI Maloy dan Kawasan Andalan Nasional
SASAMAWA (Sangkulirang – Sangatta – Muara Wahau). Kawasan industri berbasis ekonomi
tersebut meliputi kawasan industri pengolahan batu bara dan kimia yang terletak di daerah
Lubung Tutung seluas ± 1.000 Ha di Kecamatan Bengalon dan kawasan industri berbasis
pengolahan sumberdaya alam di daerah Kaliorang dan Sangkulirang seluas ± 26.500 Ha yang
akan dilakukan untuk tahap pertama seluas ± 6.500 Ha dengan akses ke laut melalui Teluk Golok
dengan panjang garis pantai minimum 2 Kilometer. Kawasan industri berbasis ekonomi tersebut
kedepannya akan dikembangkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) di Kabupaten Kutai
Timur.

Anda mungkin juga menyukai