Anda di halaman 1dari 3

KUIS PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN

PASIS 030 / KELAS A

dr. ARIF BUDIMAN, Sp.B

1. Azas-azas perencanaan :
a. Keterpaduan. Pemanfaatan sumber daya yang tersedia bagi kepentingan
pertahanan negara dapat dioptimalkan hanya melalui
perencanaan yang terpadu. Keterpaduan mengandung pengertian kesatuan
sasaran, yaitu keterpaduan dalam kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi
perencanaan secara horizontal dan vertikal dari satuan paling bawah sampai
satuan tingkat pengambilan keputusan. Keterpaduan diperlukan untuk
optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan pencapaian sasaran.

b. Prioritas. Pemilihan sasaran dalam perencanaan pembangunan TNI AD


harus ditujukan pada pencapaian nilai manfaat yang sebesar-besarnya bagi
kepentingan pertahanan negara dan kepentingan nasional, mengingat keterbatasan
sumber daya yang tersedia.
c. Fleksibel. Perencanaan pembangunan TNI AD harus luwes dan terkendali
serta berkesinambungan dengan mempertimbangkan keadaan dan perkiraan
ancaman di masa depan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan yang timbul tanpa mengganggu konsistensi pembangunan.
d. Bottom Up dan Top Down. Penyusunan perencanaan pembangunan TNI
AD harus menampung aspirasi dari satuan bawah yang kemudian
dirumuskan menjadi kebijakan pembangunan bidang pertahanan negara
yang selanjutnya menjadi kendali pada setiap strata dan dijadikan pedoman
dalam penyusunan dokumen perencanaan satuan bawah.
e. Keseimbangan dan Keserasian. Pembinaan dan pengembangan kekuatan
TNI AD harus seimbang dan serasi dengan kebutuhan operasi serta sumber
daya yang disediakan. Keseimbangan dan keserasian harus terwujud dalam
penyusunan perencanaan dan perumusan program.
f. Pembagian Kewenangan dan Tanggung Jawab. Sistem perencanaan
pembangunan TNI AD membedakan antara penentu kebijakan umum pembangunan
TNI AD dengan kewenangan pengambil keputusan dan strategi, pembinaan dan
penggunaan kekuatan TNI AD serta tingkat dan tanggung jawab pelaksanaannya
berdasarkan fungsi sehingga dapat dicegah adanya duplikasi atau ketidakpastian
wewenang dan tanggung jawab.
g. Manfaat. Perencanaan pembangunan TNI AD harus memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan prajurit dan kesiapan TNI
AD dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan.
h. Berkesinambungan. Perencanaan pembangunan TNI AD harus disusun
secara logis dan berurutan yang merupakan kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan mempertimbangkan apa yang sudah dicapai dan
mengacu pada rencana pengembangan jangka menengah maupun jangka
panjang.
i. Akuntabel. Perencanaan pembangunan TNI AD harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dalam SPP Hanneg sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
j. Transparan. Perencanaan pembangunan TNI AD harus memiliki
keterbukaan dalam penyelenggaraannya sehingga diperoleh informasi yang
benar, jelas, dan jujur untuk mencegah terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaannya.
k. Kesatuan Komando. Dalam proses perencanaan TNI AD harus
diselenggarakan secara terpadu oleh seluruh satuan TNI AD sesuai dengan
tingkatan, di bawah pengawasan dan pengendalian pejabat yang berwenang.

2. Pengertian Otorisasi : adalahsesuatu bentuk perwujudan kewenangan yang


diberikan kepada pejabat tertentu dalam rangka pengurusan umum keuangan
negara untuk mengambil tindakan yang berakibat pengeluaran dan penerimaan bagi
negara.

3. Pengertian Anggaran : adalah sebagai suatu perencanaan dalam perusahaan


atau organisasi yang disusun secara terpadu dan dijelaskan dalam satuan unit
moneter pada periode atau jangka waktu yang sudah ditentukan.Anggaran sering
juga disebut sebagai rencana keuangan karena anggaran yang disusun dinyatakan
dalam bentuk unit moneter. Anggaran dalam perusahaan adalah proses untuk
merencanakan dan mengendalikan sebagai upaya mengestemasikan keuangan
perusahaan.

4. Sasaran Penyelenggaraan Perencanaan Program dari Anggaran :


a. Tujuan. Untuk memperoleh kesamaan pemahaman dan tindakan dalam
proses penyusunan dokumen perencanaan tahunan di lingkungan TNI AD sehingga
dapat terwujud perencanaan yang tertib, terarah, terpadu,
komprehensif, terukur, dan berkesinambungan yang dapat
dipertanggungjawabkan menurut kaidah administrasi yang berlaku.
b. Sasaran
1). Terwujudnya kesamaan pemahaman dan tindakan dalam pelaksanaan
penyusunan dokumen Renproggar tingkat TNI AD;
2). Terwujudnya kesamaan pemahaman dan tindakan dalam pelaksanaan
penyusunan dokumen Renproggar tingkat Kotama;
3). Terwujudnya kesamaan pemahaman dan tindakan dalam pelaksanaan
penyusunan dokumen Renproggar tingkat Balakpus; dan
4). Terwujudnya kesamaan pemahaman dan tindakan dalam.
5. Pengertian NPWP dan NHPL :
a. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada
Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan
sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakannya.
b. Nota Hasil Pemeriksaan Laporan (NHPL) adalah nota laporan yang berisi
tentang pelaksanaan dan hasil pemeriksaan yang disusun oleh Pemeriksa Pajak
secara ringkas dan jelas serta sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan.
Dibuat oleh pemeriksa pada akhir pelaksanaan pemeriksaan yang merupakan
ikhtisar dan penuangan semua hasil pelaksanaan tugas pemeriksaan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan harus dilaporkan dalam bentuk NHPL yang
disusun sesuai dengan standar pelaporan hasil pemeriksaan, yaitu LHP disusun
secara ringkas dan jelas, memuat ruang lingkup atau pos-pos yang diperiksa sesuai
dengan tujuan pemeriksaan dan memuat simpulan.

6. Tugas Dallagiak ditingkat Mabesad : adalah Pada tingkat Angkatan Darat,


pengendalian Renproggar dilaksanakan oleh para Pejabat sebagai berikut:
a. Kasad. Menetapkan dan menentukan kebijakan pengendalian
Renproggar di lingkungan Angkatan Darat; dan
b. Asrena Kasad. Melaksanakan pengendalian kegiatan sehubungan
dengan kebijakan Pimpinan TNI AD tentang Renproggar.

Anda mungkin juga menyukai