PKL Di Notasris
PKL Di Notasris
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh
secara non litigasi (di luar pengadilan). Oleh karena itu, diharapkan
yang ada di kota Bandung, yang memberikan jasa hukum baik secara
litigasi (pengadilan) dan atau non litigasi (di luar pengadilan). Saat ini,
beberapa staf yang turut bekerja di Kantor Hukum tersebut yaitu Hendy
bernama Suherman.
Kantor Hukum IWA & HASIBUAN ini telah berdiri sejak tahun 1982 di
Bandung. Saat itu, Kantor Hukum ini bernama Kantor Pengacara IWA
pembinaan selama beberapa tahun dari pimpinan kantor hukum itu dan
1992 sampai tahun 1997 dan berganti nama menjadi Kantor Hukum
IWA & HASIBUAN. Selanjutnya pada tahun Kantor Hukum IWA &
Penulis memilih untuk turut serta mencari problem solving atas perkara
ini Kantor Hukum IWA & Hasibuan menjadi kuasa hukum atas
Tersangka perkara a quo bernama LIM TJING HU alias KING HU, yang
B. Permasalahan
LANDASAN TEORI
bahan kajian atas kasus tersebut, teritama dari sudut pandang hukum
perdatanya.
bahwa :
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara
umum, …”.
berlaku, tidak terkecuali dalam hal proses peradilan pidana yang sering
umum dan terdakwa itu sendiri, dalam hal ini berkaitan dengan
1
Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum dalam Pembangunan,
Alumni, Bandung, 2002, hlm. 6
Undang Pokok-Pokok Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang
berlaku.
dijatuhkan oleh hakim serta upaya hukum yanag dapat ditempuh oleh
surat dakwaan yang dapat dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum, yakni 2:
satu sama lain dan memberi pilihan pada hakim untuk menentukan
dari dua atau lebih dakwaan yang disusun secara berurutan mulai
2
M. Yahya harahap, Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHAP Penyidikan
dan penuntutan, Sinar Grafika, Jakarta. 2000, hlm. 392.
ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) atau
1. Keterangan saksi
2. Keterangan ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan terdakwa
pasal yang akan diterapkan serta bentuk pidana yang diharapkan akan
yaitu :
hakim.
Ketentuan pidana yang terdapat pada setiap pasal dalam KUHP atau
atas.
diatur dalam Pasal 191 ayat (1) KUHAP, biasanya putusan bebas
dalam Pasal 191 ayat (2) KUHAP. Putusan lepas dari segala
atau di bawah tuntutan jaksa penuntut umum. Walaupun hal itu tidak
dokumen atas dalam hal ini menyangkut ketentuan Pasal 263 KUHP.
2. Mata uang
3. Uang kertas
4. Meterai
5. Merek, dan
6. Surat
surat dalam bentuk pokok (bentuk standard) yang dimuat dalam pasal
4
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Pemalsuan, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta,
2001, Hlm 3
Pada Pasal 263 di atas mengandung 2 (dua) kejahatan, masing-
1. Unsur-unsur obyektif:
a. Perbuatan:
1) Membuat palsu
2) Memalsu
hutang
sesuatu hal
tersebut.
dipalsu.
sebagai berikut:
b. Obyeknya:
1) Surat palsu
terdapat tulisan yang terdiri dari kalimat dan huruf termasuk angka
yang mengandung atau berisi buah pikiran atau makna tertentu, yang
komputer, dengan mesin cetakan dan dengan alat dan cara apa pun. 6
isinya palsu. Palsu artinya tidak benar atau bertentangan dengan yang
sebenarnya.
1. Membuat sebuah surat yang sebagian atau seluruh isi surat tidak
6
Ibid, hlm 99
7
Ibid, hlm 99
yang demikian disebut dengan pemalsuan intelektual (intelectuele
valschheid);
2. Membuat sebuat surat yang seolah-olah surat itu berasal dari orang
lain selain pembuat surat. Membuat surat palsu yang demikian ini
Di samping isinya dan asalnya surat yang tidak benar dari membuat
surat palsu, dapat juga tanda tangannya yang tidak benar. Hal ini
fiktif (dikarang-karang);
yang tidak berhak atas sebuah surat yang berakibat sebagian atau
seluruh isinya menjadi lain atau berbeda dengan isi surat semula.
8
Ibid, hlm 100
berhak, maka pemalsuan surat telah terjadi. Orang yang tidak berhak
terjadi selain terhadap sebagian atau seluruh isi surat, dapat juga pada
itu palsu, sedangkan memalsukan surat yaitu surat yang asli terhadap
surat yang sebagian atau seluruh isinya tidak benar dan bertentangan
9
Ibid, hlm 100-101
10
Ibid, hlm 102
Walaupun pada umumnya sebuah surat tidak melahirkan secara
langsung adanya suatu hak, melainkan hak itu timbul dari adanya
perikatan hukum (perjanjian) yang tertuang dalam surat itu, tetapi ada
melahirkan suatu hak tertentu, misalnya cek, bilyet giro, wesel, surat
Indonesia. Ada beberapa hal yang dapat dilihat sebagai ciri politik
yaitu :
Indonesia asli.
tetap harus memperhatikan hak dan kepentingan orang lain, hal ini
undang-undang tersebut.
1. hak milik;
4. hak pakai;
Hak Guna Bangunan merupakan salah satu hak atas tanah yang juga
seperti pada perkara yang dikaji dalam kegiatan kerja praktek ini, dan
Pakai.
11
Alas hak untuk memperoleh Hak Guna Bangunan berasal dari :
1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak
sesudah tanggal 24 September 1960, dan atas Hak Opstal dan Hak
11
A. P. Parlindungan, Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria, Op. Cit., hlm.
184-185.
5. Karena suatu perjanjian pemilik Hak Milik dan seseorang untuk
berakhir.
5. Diterlantarkan.
6. Tanahnya musnah.
12
Eddy Ruchiyat,Politik Hukum Pertanahan, Alumni, Banadung, 1995, hlm. 59- 60.
13
A. P. Parlindungan, Pendaftaran Tanah di Indonesia, Op. Cit., hlm. 40.
BAB III
Pada kegiatan kerja praktek yang telah dilakukan selama kurang lebih
diselesaikan.
dipilih Penulis untuk turut serta menyelesaikannya, dalam hal ini kasus
2. Melakukan due delligent atas kasus yang dihadapi dengan cara studi
undangan yang berlaku dan relevan dengan kasus ini, antara lain Kitab
ANALISIS
dalam hal ini memiliki luas kurang lebih 9800 M2, sehingga Keputusan
hak gunan bangunan atas tanah ini diberikan oleh kantor pertanahan Kota
Cirebon.
kepemilikan antara PT. Naga Mutiara Bhumi Jaya dan PT. Internusa
yang mengaku sebagai Direktur dari PT. Internusa Pasifik ke mabes Polri
dalam kasus pemalsuan akta lelang dan penerbitan sertifikat tanah ganda
atas nama Lim Tjing Hu. Menurut Penyidik, modus yang dilakukan
Pada kasus ini, Lim Tjing Hu terlibat diduga telah menyuruh Barnas
tanah dalam hal ini hak guna bangunan (HGB) atas eks Grand Hotel
Cirebon termaksud.
pemalsuan pada kasus a quo terdapat dalam Pasal 263 KUHP. Surat
sebagaimana dimaksud dalam pasal 263 KUHP tentang membuat surat
1. Segala surat baik yang ditulis dengan tangan, dicetak maupun ditulis
Alat bukti yang sah untuk diajukan di depan persidangan, seperti yang
1. Keterangan saksi;
2. Keterangan ahli;
3. Surat;
4. Petunjuk;
5. Keterangan terdakwa.
Sementara itu, benda-benda yang dapat digolongkan sebagai barang
unsur yang terkandung dalam Pasal 263 KUHP tidak terpenuhi, oleh
Namun demikian sampai saat ini, perkara a quo masih berada pada
Di luar pengadilan, Grand Hotel Cirebon saat ini telah beralih hak
berdasarkan alas hak jual beli dari Lim Tjing Hu alias King Hu yang telah
dilakukan jauh sebelum munculnya perkara a quo, dan proses jual beli
tersebut telah sah menurut hukum yang berlaku, dilakukan oleh dan di
PENUTUP
A. Simpulan
I. Referensi Buku-Buku: