MAKALAH
OLEH :
3. Nuraini (C30019024)
4. Hardiansyah (C30019025)
UNIVERSITAS TADULAKO
D3 AKUNTANSI
PALU
2020\2021
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-Nyalah
sehingga makalah ini berhasil penyusun selesaikan. Penyusunan makalah ini
merupakan tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik di program jurusan D3
Akuntansi di UNIVERSITAS TADULAKO. Adapun judul yang diambil dalam makalah
ini adalah “Pengukuran Kinerja Sektor Publik”.
Ucapan terima kasih penyusun berikan kepada semua pihak yang telah membantu
untuk menyelesaikan makalah ini. Tanpa dukungan dari mereka semua, penyusunan
makalah ini belum tentu bisa terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini, sehingga
kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Kelompok 5
3
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................5
1.3 TUJUAN PENELITIAN...................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1 PENGERTIAN PENGUKURAN KINERJA.........................................................................................6
A. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja..........................................................................................7
B. Manfaat Pengukuran Kinerja................................................................................................7
C. Prinsip – Prinsip Pemilihan Ukuran Kinerja..........................................................................8
D. Skala Pengukuran..................................................................................................................9
E. Siklus Pengukuran Kinerja.......................................................................................................10
2.2 INFORMASI YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN KINERJA......................................11
A. Informasi Finansial...............................................................................................................11
B. Informasi Nonfinansial...........................................................................................................11
2.2 PERANAN INDIKATOR KINERJA DALAM PENGUKURAN KINERJA.............................................17
BAB III..................................................................................................................................................21
PENUTUP.............................................................................................................................................21
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................22
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
merupakan gambaran dari pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau
program atau kebijakan untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.
Menurut Mardiasmo (2002), sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu
sistem yang bertujuan untuk membantu manajer sektor publik menilai pencapaian
suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja
ini dapat dijadikan sebagai alat pengendalian organisasi.
1. Membantu memperbaiki kinerja pemerintah agar dapat berfokus pada tujuan dan
sasaran program unit kerja yangn pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas organisasi sektor publik dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
2. Ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan
pembuatan keputusan.
4. Capital rationing
1. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik ( top down and bottom up).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PENGUKURAN KINERJA
Kinerja merupakan gambaran dari pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi. Menurut Mardiasmo (2002), sistem pengukuran kinerja sektor publik
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer sektor publik menilai
pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Sistem
pengukuran kinerja ini dapat dijadikan sebagai alat pengendalian organisasi.
1. Membantu memperbaiki kinerja pemerintah agar dapat berfokus pada tujuan dan
sasaran program unit kerja yangn pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas organisasi sektor publik dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
2. Ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan
pembuatan keputusan.
Selain itu, pihak legislatif menggunakan ukuran kinerja ini untuk menentukan
kelayakan biaya pelayanan (cost of service) yang dibebankan kepada masyarakat
pengguna jasa publik karena mereka tidak mau selalu ditarik pungutan tanpa
adanya peningkatan kualitas dan kuantitas dari pelayanan yang diterima tersebut.
Kinerja sektor publik bersifat multidimensional, sehingga tidak ada indikator tunggal
yang dapat digunakan untuk menunjukkan kinerja secara komprehensif. Berbeda
dengan sektor swasta, karena sifat output yang dihasilkan sektor publik lebih banyak
bersifat intangible output, maka ukuran finansial saja tidak cukup untuk mengukur
kinerja sektor publik. Oleh karena itu, perlu dikembangkan ukuran kerja non-
finansial.
7
1. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down and bottom up).
D. Skala Pengukuran
Skala pengukuran dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
Skala ini lebih tinggi tingkatannya atau lebih baik dari pada skala nominal
karena selain memiliki ciri-ciri yang sama dengan skala nominal, yaitu dapat
mengolongkan obyek dalam golongan yang berbeda, skala ordinal juga mempunyai
kelebihan dari skala nominal, yaitu bahwa golongan-golongan atau klasifikasi dalam
skala ordinal ini dapat dibedakan tingkatannya. Ini berarti bahwa suatu golongan
dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah dari pada golongan yang lain.
3. Skala Interval
4. Skala rasio
Skala rasio merupakan skala yang paling tinggi tingkatannya karena skala ini
mempunyai ciri-ciri yang dimiliki oleh semua skala di bawahnya. Skala rasio memiliki
titik nol yang sebenarnya yang berarti bahwa apabila suatu obyek diukur dengan
10
skala rasio dan berada pada titik nol, maka gejala atau sifat yang diukur benar-benar
tidak ada.
3. Mengembangkan sistem pengukuran kinerja: tahap ini terdiri dari tiga langkah,
yaitu: pertama, meyakinkan keberadaan data yang diperlukan dalam siklus
pengukuran kinerja. Kedua, mengukur kinerja dengan data yang tersedia dan data
yang dikumpulkan. Ketiga, penggunaan data pengukuran yang dihimpun, harus
dipresentasikan dalam cara-cara yang dapat dimengerti dan bermanfaat.
B. Informasi Nonfinansial
Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas proses
pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang komprehensif dan
banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini adalah Balanced
Scorecard. Metode Balanced Scorecard merupakan pengukuran kinerja organisasi
berdasarkan aspek finansial dan juga aspek nonfinasial. Balanced Scorecard dinilai
12
a. Proses inovasi
Dalam proses penciptaan nilai tambah bagi pelanggan, proses inovasi merupakan
salah satu kritikal proses, dimana efisiensi dan efektifitas serta ketepatan waktu dari
proses inovasi ini akan mendorong terjadinya efisiensi biaya pada proses penciptaan
nilai tambah bagi pelanggan. Proses inovasi dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Pengukuran terhadap proses inovasi yang bersifat penelitian dasar dan terapan.
b. Proses Operasi
e. Variabel tersebut dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran
antara (surrogate). Sebagai contoh kepuasan masyarakat tidak dapat diukur secara
langsung akan tetapi dapat dibuat ukuran antaranya, misalnya jumlah aduan,
tuntutan dan demonstrasi dapat dijadikan variabel kunci.
Minum
DLLAJ Jumlah alat angkutan umum
Agar pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan baik, berikut ini merupakan hal-hal
yang perlu diperhatikan:
2. Hal yang perlu dilakukan oleh instansi adalah sesegera mungkin memulai upaya
pengukuran kinerja dan tidak perlu mengharap pngukuran kinerja akan langsung
sempurna. Nantinya, perbaikan atas pengukuran kinerja akan dilakukan.
4. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses yang bersifat interaktif. Proses ini
merupakan suatu cerminan dari upaya organisasi untuk selalu berupaya
memperbaiki kinerja.
Indikator biaya diukur dalam bentuk biaya unit (unit cost), misalnya biaya per
unit pelayanan (panjang jalan yang diperbaiki, jumlah ton sampah yang terangkut,
biaya per siswa). Beberapa pelayanan mungkin tidak dapat ditentukan biaya unitnya
karena output yang dihasilkan tidak dapat dikuantifikasi atau tidak ada keseragaman
tipe pelayanan yang diberikan. Untuk kondisi tersebut maka dibuat indikator kinerja
produksi misalnya belanja per kapita.
2. Penggunaan (utilization)
18
Indikator ini merupakan indikator yang paling sulit diukur karena menyangkut
pertimbangan yang sifatnya subyektif. Contohnya yaitu perubahan jumlah komplain
masyarakat atas pelayanan tertentu.
4. Cakupan pelayanan (coverage)
5. Kepuasan (satisfaction)
Rumah Sakit Biaya total rata-rata rawat jalan per pasien yang
masuk
Penggunaan fasilitas
Kondisi jalan
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem Pengukuran Kinerja sector public adalah suatu system yang bertujuan
untuk membantu manajer public menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur
finansial dan non finansial. System pengukuran kinerja merupakan salah satu alat
pengendalian organisasi karena diperkuat dengan adanya mekanisme reward dan
punishment. Pengukuran kinerja sector public dimkasudkan untuk membantu
memperbaiki kinerja pemerintah, memperbaiki pengalokasian sumber daya dan
pembuatan keputusan, serta untuk memfasilitasi terwujudnya akuntabilitas publik
21
DAFTAR PUSTAKA