Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

DESAIN PRODUK DAN SELEKSI PROSES

DESAIN PRODUK

1. Dalam mendesain sebuah produk ada empat proses yang biasanya dilakukan.
a. Sebutkan keempat proses tersebut dan jelaskan masing-masing proses!
b. Dalam pengembangan ide ada yang disebut dengan benchmarking dan reverse
engineering. Jelaskan apa maksud kedua istilah tersebut!
c. Salah satu cara dalam product screening adalah dengan Break-Even Analysis. Jelaskan
analisis yang dimaksud, rumus dan grafik dari rumusnya!
2. Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh dalam desain produk.
a. Sebutkan faktor-faktor tersebut dan jelaskan!
b. Sebutkan tahapan-tahanpan pada faktor siklus umur produk (product life cycle) dan
tunjukkan tahapan-tahapan tersebut dalam grafik!

SELEKSI PROSES

3. Beragam proses yang ada secara umum dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu operasi
berselang (intermittent operations) dan operasi berulang (repetitive operations). Kedua
kelompok tersebut dapat dibagi lagi berdasar volume produk dan derajat dari standarisasi
produk. Operasi berselang dibagi menjadi project prosesses dan batch prosses sedang operasi
berulang menjadi line processes dan continous prosesses.
a. Jelaskan semua istilah di atas (dua kelompok operasi dan pembagiannya)!
b. Sebutkan 10 perbedaan operasi berselang dan operasi berulang!
c. Tunjukkan dalam gambarkan proses-proses kedua kelompok tersebut (volume produk
vs standarisasi produk!

DESAIN PROSES

4. Ada dua teknik yang dapat digunakan untuk membantu mendesain proses yang akan
dilakukan yaitu analisis aliran proses (process flow analysis) dan flowchart process. Jelaskan
apa maksud dari kedua istilah tersebut dan apa perbedaannya!
5. Dalam membuat produk kita dapat mendesain proses dengan membuat tiga strategi berikut
yaitu strategi membuat untuk persediaan (make-to-stock strategy), strategi
merangkai/memasang ketika dipesan (assemble-to-order strategy) dan membuat ketika
dipesan (make-to-order strategy).
a. Apa maksud masing-masing strategi tersebut?
b. Jelaskan contoh (produk berkaitan dengan teknik mesin) dari masing-masing strategi
tersebut!
c. Gambarkan flowchart dari masing-masing contoh pada soal 5.
METRIK KINERJA PROSES

6. Proses yang dilakukan harus berfungsi dengan baik secara regular dan untuk memastikan itu
dapat dilakukan langkah yang penting yaitu mengukur kinerja proses tersebut. Dalam hal ini
dikenal metrik kinerja proses (process performance metrics).
a. Apa yang dimaksud dengan metrik kinerja proses?
b. Ada lima ukuran dalam metrik kinerja proses. Sebutkan kelima ukuran tersebut
beserta definisi dan rumusnya (jika ada)!

MENGHUBUNGKAN DESAIN PRODUK DENGAN SELEKSI PROSES

7. Keputusan yang berkaitan dengan desain produk dan seleksi proses saling berkaitan erat dan
tidak dapat dipisahkan. Beberapa contoh keputusan utama yaitu product design, competitive
priorities, facility layout, product strategy dan vertical integration.
a. Jelaskan maksud dari kelima keputusan utama tersebut
b. Jelaskan perbedaan yang timbul pada masing-masing keputusan utama tersebut
masing-masing keputusan tersebut dilakukan pada operasi berselang dan operasi
berulang!

KEPUTUSAN YANG BERKAITAN DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI

8. Kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang signifikan pada keputusan dalam desain
proses. Beberapa teknologi yang dapat diterapkan adalah di bidang IT atau teknologi
informasi, otomasi dan e-manufacturing. Sebutkan masing-masing dua contoh dari teknologi
yang digunakan (IT, otomasi dan e-manufacturing) dan jelaskan manfaat dari masing-masing
contoh tersebut!
Nama : Faiz Aqsa Indrawan

NIM : 180401110

Jawab:

1. A. 1. Empathize
Ditahap pertama design thinking ini seorang desainer harus menjalankan sebuah riset untuk
mendapatkan data-data kualitatif tentang apa yang user kerjakan. Meneliti kebutuhan user
untuk mendapatkan pemahaman tentang masalah yang akan coba diselesaikan.
Untuk siapa kita membuat produk? pastinya untuk user kita, maka dari itu kita membuat
produk berdasarkan user-centered Pendekatan yang dilakukan berdasarkan kebutuhan user,
apa yang akan dilakukan dan dibutuhkan user. Mendapatkan pemahaman empati kepada user
bertujuan untuk mendapatkan data user sebanyak-banyaknya dan bukan berdasarkan asumsi-
asumsi semata. Data kualitatif didapat untuk mencari tahu kebenaran fakta di lapangan.
Sedikit berbagi pengalaman, ketika pada saat itu saya ingin membuat suatu produk untuk para
sales yang bekerja di lapangan. Saya pun ikut serta mencari tahu banyak informasi apa yang
dilakukan para sales ketika mereka mencari calon member baru. Sejumlah besar informasi
dikumpulkan untuk untuk mengembangkan kebutuhan mereka.
Ada 3 faktor yang bisa dapat diperhatikan dalam mencari data kualitatif seperti : Place,
People, dan Activity. Kita bisa mencari tahu tentang kondisi sekitar , kondisi lingkungan
sosial, dan aktifitas apa saja yang dilakukan selama mencari calon member baru untuk
menjadi bahan hipotesis.
2. Define
Tahap kedua dari design thinking adalah menetapkan kebutuhan user sebenarnya, setelah dari
tahap Empathize kita sudah dapat data-data kualitatif tentang kebutuhan pengguna. Ditahap ini
kita mulai menetapkan apa yang sebenarnya di butuhkan user dan yang tidak di butuhkan oleh
user. Setelah kita mendapatkan berbagai permasalahan di lapangan dan kesimpulan dari
tahapan Empathize.
3. Ideate
Ditahap ini desainer mulai menciptakan gagasan dan ide-ide yang ingin diterapkan untuk
inovasi produk kita. Fase ini kita mulai membuat sebuah solusi dari data-data yang
dikumpulkan sebelumnya di tahap 1 dan 2, dan jagan pernah membatasi ide-ide yang muncul
dari dalam tim, berbagi pendapat mengenai ide kreatif dari berbagai ide akan bermunculan
bertujuan memberikan solusi pada calon pengguna kita, dan mulai mencoba membuat sketsa
untuk mencari solusi atas permasalahan user.
4. Prototype
Buatlah beberapa jumlah versi dan representasikan ide-ide kita tadi menjadi sebuah produk
nyata yang sederhana. Ditahap ini kita sudah memikirkan peluang-peluang dan dampak-
dampak kemungkinan yang akan terjadi di produk final kita. Fase ini kita harus
memperhatikan Target user, Parameter keberhasilan, sekenario penggunaan, dan mencoba
produk. Tujuan dari tahap ini adalah untuk merealisasikan ide-ide gagasan dari tahap
sebelumnya. Tahap ini merupakan tahap percobaan yang tujuannya mengidentifikasi solusi
terbaik dan bisa kita uji coba kepada 1–3 orang lingkungan sekitar (Internal) diluar tim yang
sama sekali belum pernah memakai, untuk mendapat insight lebih lanjut.
5. Test
Tahap ini adalah tahapan user atau pengguna sebenarnya mencoba produk yang kita desain
untuk memvalidasi kebenaran kebutuhan user. Ketika di tahap ini user atau pengguna belum
mampu menyelesaikan masalahnya kita bisa kembali di tahap sebelumnya, sampai user benar-
benar dapat memecahkan masalahnya dan terverifikasi atas kebutuhan user. Di tahap ini kita
juga akan mendapat banyak feed back dari user sesungguhnya, tahapan paling penting
sebelum masuk ke produksi akhir dan digunakan secara live di market

B. 1. Benchmarking: merupakan membandingkan sebuah ide produk dengan produk-


produk ataupun standar yang ada.

2. Reverse Engineering: membeli produk saingan dan menganalisanya.

C. Break-Even Analysis adalah Menghitung jumlah barang yang harus dijual untuk
menutupi pengeluaran.
Grafik:

Rumus:
Pengeluaran total:
F + (VC)*Q
Pendapatan:
(SP)*Q
Pada titik impas pengeluaran total = pendapatan total
F + (VC)*Q = (SP)*Q
QBE = F/ (SP – VC)
2. A. 1. Fungsi produk: yaitu desain produk menyesuaikan dengan fungsi.
2. Standar dan spesifikasi desain.
3.Tanggung jawab produk.
4. Harga dan Volume: Kualitas produk bergantung dari hal ini.

B. Ada 4 tahap siklus hidup produk:


 Pengenalan
 Pertumbuhan
 Penuaan
 Penolakan

Grafik:

3. A. 1. Operasi berselang adalah Proses yang digunakan untuk menghasilkan berbagai


produk dengan persyaratan pengolahan yang berbeda dalam volume yang lebih rendah.
(Seperti fasilitas kesehatan)

2. Operasi berulang (repetitive operations) adalah proses memproduksi satu atau


beberapa produk standar, dalam volume besar. Sumber daya disusun dalam satu aliran agar
mengakomodasi produksi secara efisien.
B.

4. Analisa aliran proses (process flow analysis) adalah teknik untuk meninjau langkah
pemprosesan dari input sampai output dengan tujuan memperbaiki desain. Alat yang
digunakan adalah bagan alir (process flowchart), yaitu skema yang menggambarkan aliran
proses.

5. Make-to-stock
Memproduksi produk standar untuk segera dikirimkan. Fungsi penyimpanan ada pada akhir
aliran ketika barang telah jadi.
Assemble-to-order
Memproduksi komponen standar yang siap dirangkai saat ada permintaan pelanggan
Make-to-order
Memproduksi produk sesuai spesifikasi pelanggan seluruhnya setelah ada permintaan
Make-to-stock
Komponen roda gigi sepeda motor yang sudah di stok atau diproduksi masal sesuai standar
dan sesuai dengan sepeda motor, lalu dipasarkan
Assemble-to-order
Mesin rakitan seperti mesin diesel rakitan, mesin bor rakitan dengan jumlah terbatas (bukan
produksi masal) yang diproduksi komponennya, lalu setelah ada pesanan, batu dirangkai
Make-to-order
Alat-alat industry skala besar seperti tangki tanam yang dibuat sesuai dengan spesifikasi dari
konsumen

Make-to-stock:

Produk roda Produk Produk diterima


gigi di didistribusikan ke konsumen
produksi bengkel dan penjual
secara masal spare part

Assemble-to-order:

Komponen Adanya Adanya Komponen


produk permintaan permintaan dirangkai dan
diproduksi
sampai ke
konsumen

Make-to-order:
Rancangan sudah
Produk
Ada Konsumen sesuai, produk
dirancang, lalu
permintaan mengirimkan diproduksi dan
rancangan
masuk spesifikasi sampai ke
dievaluasi oleh
konsumen
konsumen

6. Merupakan pengukuran dari berbagai karakteristik proses untuk menginformasikan kinerja


proses yang berjalan. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi proses dan
perubahan.

 Throughput Time
Mengukur rata-rata waktu produk selama dalam pemrosesan
 Process Velocity
Mengukur proporsi waktu yang terbuang selama dalam pemrosesan.
 Productivity
Mengukur jumlah output terhadap jumlah input.
 Utilization
Mengukur proporsi antara waktu penggunaan terhadap waktu tersedia dari sumber
daya.
 Efiiciency
Mengukur kinerja output terhadap standar output

7. A.
 Product design
Rangkaian usaha untuk mempelajari dan merencanakan benda pakai yang fungsional,
ergonomis dan estetis sehingga menjadi lebih bernilai dan bermanfaat bagi penggunanya
(konsumen).
 Competitive priorities
Literatur tentang strategi operasi dan strategi manufaktur.
 Facility layout
Tata letak fasilitas adalah perencanaan yang terintregrasi dan aliran atau arus komponen-
komponen suatu produk (barang atau jasa) di dalam sebuah operasi (manufaktur dan atau non
manufaktur) guna memperoleh interrelasi yang paling efektif dan efisien antara pekerja, mesin
dan peralatan serta penanganan dan pemindahan bahan, barang setengah jadi atau barang jadi
dari bagian yang satu ke bagian lainnya.
 Product strategy
Suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang
dipasarkannya dan juga berhubungan pula dengan hal-hal lain atau atribut lain yang melekat
pada produk tersebut.
 Vertical integration.
Perusahaan mengambil kendali atas beberapa langkah produksi atau distribusi yang terlibat
dalam penciptaan produk atau layanannya dalam vertikal pasar

B. Perencanaan Produksi

Operasi berselang memproduksi dalam volum kecil dan karakteristik yang beragam. Operasi ini cocok
untuk produk yang pada tahap awal siklus hidupnya (produk life cycle), ketika produk masih
dipertajam dan permintaan masih tidak pasti.

Operasi berulang memproduksi satu produk dalam jumlah besar secara efisien. Operasi ini cocok
untuk produk yang pada tahap matang siklus hidupnya, ketika fitur dan perminataan telah diketahui
pasti.

Prioritas Kompetitif

Operasi berselang lebih unggul dalam fleksibilitas dan penyampaian. Sementara operasi berulang lebih
unggul dalam biaya produksi.
Tata Letak Fasilitas

Pada operasi berselang, sumber daya dikelompokkan menurut fungsi atau proses yang serupa. Produk
kemudian berpindah dari sumber daya yang satu ke yang lainnya menurut kebutuhan pemrosesan.
Tantangan dalam proses berselang adalah menentukan lokasi sumber daya agar meminimasi
perpindahan yang sia-sia dari produk yang beragam.

Pada operasi berulang, sumber daya ditata menurut urutan produksi. Penataan ini memiliki laju
pemrosesan tinggi, biaya penanganan bahan baku rendah, dan efisiensi yang lebih tinggi. Namun
operasi tidak fleksibel terhadap perubahan. Tantangan dalam proses berselang adalah menentukan
urutan stasiun kerja sehingga tunggal produk dapat diproses secara efisien.

Strategi Pengerjaan Produk dan Jasa

Proses berselang menghasilkan produk yang standar, sehingga make-to-stock lebih cocok digunakan.
Proses berulang menghasilkan produk yang beragam, sehingga make-to-order atau assemble-to-order
lebih cocok digunakan.

Integrasi Vertikal

Integrasi vertikal (Vertical integration) adalah rentang keterhubungan rantai produksi dari bahan
mentah awal hingga produk siap pakai. Proses berselang menghasilkan produk beragam dengan bahan
baku yang beragam juga, sehingga integrasi vertikal sulit diterapkan. Cara yang sebaiknya dilakukan
adalah outsourcing. Proses berulang menghasilkan produk terstandar dengan ragam bahan baku
terbatas. Sehingga dapat diterpakan integrasi vertikal.

8.

IT:

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DESAIN PRODUK PT.EIGERINDO BANDUNG,

Teknologi informasi yang digunakan dalam mendesain produk Eiger yaitu software CorelDraw
CorelDraw digunakan untuk mempermudah para desainer-desainer Eiger merancang suatu
desain sehingga dapat meningkatkan minat para beli atau konsumen

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam industry kreatif, manfaatnya, dengan TI, para pelaku
industry kreatif bisa menyesuaikan produknya dengan perkembangan zaman.

Otomasi:

Teknologi cap batik otomatis dalam dalam pembuatan batik berskala luas, manfaatnya,
produksi dan kedetail an produk meningkat dan biaya produksi berkurang. Teknologi otomasi
(mesin CNC, Conveyor, mesin rakit otomatis) pada PT. Tesindo, manfaatnya menghemat
biaya, meningkatkan produksi, hasil lebih baik, lebih aman.

Anda mungkin juga menyukai