MODAL SAHAM
OLEH : KELOMPOK 1
KELAS F
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat-Nya,
RMK Akuntansi Keuangan 2 yang berjudul “Modal Saham” ini terselesaikan dengan baik
dan tepat waktu. Selama proses penyusunan RMK ini, kami tidak terlepas dari peranan dan
dukungan berbagai pihak. Dengan demikian pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. R.R Maria Yulia Dwi Rengganis.,SE.,Msi selaku dosen mata kuliah Akuntansi
Keuangan 2 di Universitas Mahasaraswati Denpasar.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan kepada kami sehingga RMK ini dapat
terealisasikan tepat pada waktunya.
3. Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan RMK ini sekaligus memberikan
semangat kepada kami.
RMK ini disusun untuh memenuhi tugas dari Dosen pengajar mata kuliah Akuntansi
Keuangan 2 dan untuk memenuhi kebutuhan penyusun sebagai mahasiswa serta sebagai
bahan diskusi. Kami berharap bahwa RMK ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca, khususnya mahasiswa/i Akuntansi. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3
2.1 Pengertian Modal Saham..............................................................................................3
2.2 Prosedur Akuntansi untuk Penerbitan Saham...............................................................4
2.3 Penjelasan tentang Akuntansi untuk Saham Preferen...................................................9
2.4 Penjelasan tentang Akuntansi untuk Saham Treasuri...................................................11
2.5 Pelaporan dan Analisis Ekuitas Pemegang Saham........................................................13
BAB III PENUTUP....................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................16
3.2 Saran ...........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan RMK ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Modal Saham ?
2. Apa saja prosedur Akuntansi untuk Penerbitan Saham ?
3. Bagaimana penjelasan tentang Akuntansi untuk Saham Preferen ?
4. Bagaimana penjelasan tentang Akuntansi untuk Saham Treasuri ?
5. Bagaiaman ekuitas pemegang saham dilaporkan dan dianalisis ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Modal Saham.
2. Untuk mengetahui prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.
3. Untuk mengetahui bagaimana akuntansi untuk saham preferen.
4. Untuk mengetahui bagaimana akuntansi untuk saham treasuri.
5. Untuk mengetahui bagaimana ekuitas pemegang saham dilaporkan dan dianalisis.
1.4 Manfaat
Adapun tujuan penulisan RMK ini adalah untuk dapat mengetahui serta memahami
lebih jauh tentang Modal Saham serta untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi
Keuangan 2.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
- Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi
pemilikan saham masing – masing pemegang saham dapat tidak berubah.
- Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan
dilikuidasi.
Apabila perusahaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang saham
mempunyai hak yang sama, tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka
yang diberikan kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran
saham yang disetujui.
4
Untuk mengilustrasikannya, asumsikan bahwa Hydro-Slide,inc. Menerbitkan
1.000 saham dengan nilai nominal $1 per lembar secara tunai. Ayat jurnal untuk
mencatat transaksi tersebut adalah :
Kas $1.000
Saham Biasa $1.000
(mencatat penerbitan 1000 saham dengan nilai nominal $1)
Jika Hydro-Slide menerbitkan tambahan 1.000 saham secara tunai seharga $5
per lembar dengan nilai nominal $1, maka jurnalnya adalah :
Kas $5.000
Saham Biasa $1.000
Agio Saham (Nilai Nominal) $4.000
(Mencatat penerbitan tambahan 1000 saham biasa)
2. Modal Disetor yang Melebihi Nilai Pari atau Tambahan Modal (Additional
Paid-in Capital)
Menunjukkan setiap nilai pari yang disetor oleh pemegang saham sebagai
pengganti saham yang diterbitkan untuk mereka. Setelah disetor, kelebihan atas nilai
pari akan menjadi bagian dari tambahan modal disetor perusahaan, dan pemegang
saham perorangan tidak memiliki klaim yang lebih besar atas kelebihan setoran
dibandingkan semua pemegang saham lainnya dari kelompok saham yang sama.
Berdasarkan ilustrasi di atas, total modal disetor dari kedua transaksi ini adalah
$6.000 dan modal dasar $2.000.
b. Saham Tanpa Nilai Pari (No-Par Value Stock)
Banyak Negara bagian mengizinkan penerbitan modal saham tanpa nilai pari.
Alasan untuk penerbitan saham tanpa nilai pari bersifat dua arah. Pertama, penerbitan
saham tanpa nilai pari menghindari kewajiban kontinjensi yang mungkin terjadi bila
saham dengan nilai pari diterbitkan pada disagio. Kedua, masih ada kerancuan dalam
hubungan antara nilai pari dan nilai pasar. Jika saham tidak memiliki nilai pari maka
perlakuan yang dapat dipertanyakan dalam menggunakan nilai pari sebagai dasar
untuk nilai wajar tidak akan muncul.
5
Saham tanpa nilai pari, dijual berapapun harga yang akan diperoleh. Tetapi tidak
seperti saham dengan nilai pari, saham tanpa nilai pari diterbitkan tanpa agio atau
disagio. Jumlah yang diterima merepresentasikan kredit pada saham preferen atau
saham biasa.
Untuk mengilustrasikannya, asumsikan Video Electronik Corporation didirikan
dengan 10.000 lembar saham biasa yang diotorisasi tanpa nilai nominal. Jika 500
lembar saham kemudian diterbitkan dengan harga $10 per saham, maka ayat jurnalnya
adalah
Kas $5000
Saham Biasa-Tanpa Nilai Pari $5000
Saham tanpa nilai pari yang sebenarnya harus dicatat pada akun sebesar harga
penerbitannya tanpa kerumitan akibat tambahan modal disetor atau disagio. Namun
beberapa negara bagian mengizinkan penerbitan saham tanpa nilai pari yang memiliki
nilai ditetapkan (stated value).
Asumsikan jika 1.000 lembar saham dengan nilai ditetapkan $5 diterbitkan pada
$15 per lembar saham secara tunai, maka ayat jurnanya adalah
Kas $15.000
Saham Biasa $5.000
Modal disetor yang melebihi nilai ditetapkan $10.000
6
nilai ditetapkan $10 per lembar yang memiliki harga pasar $20 per lembar saham, dan
1.000 lembar saham preferen dengan nilai pari $10 per lembar yang memiliki harga
pasar $12 per lembar saham diterbitkan dengan nilai lump sum sebesar $30.000. maka
pengalokasian $30.000 ke dalam kedua kelompok saham tersebut
$ .
Dalokasikan ke saham biasa : × $30.000 = $18.750
$ .
$ .
Dialokasikan ke saham preferen : × $30.000= $11.250
$ .
2. Metode Inkremental
Jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat ditentukan, maka
metode inkremental dapat digunakan. Nilai pasar sekuritas itu digunakan sebagai dasar
untuk kelompok-kelompok yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum
dialokasikan ke kelompok di mana nilai pasar tidak diketahui. Sebagai contoh,
asumsikan jika 1.000 lembar saham biasa dengan nilai pasar $20 dan 1.000 lembar
saham preferen dengan niali pari $10 yang tidak memiliki harga pasar ditetapkan
diterbitkan dengan nilai lump sum sebesar $30.000, maka alokasi dari $30.000 untuk
kedua kelompok adalah:
Peneriamaan lump sum $30.000
Dialokasikan ke saham biasa (1.000 x $20) $20.000
Saldo yang dialokasikan ke saham preferen $10.000
7
saham yang diterbitkan maupun pada nilai pasar wajar pertimbangan non kas yang
diterima, tergantung mana yang dapat ditentukan secara jelas. Jika keduanya telah
dapat ditentukan, dan transaksi itu merupakan hasil pertukaran jarak jauh, maka
kemungkinan terjadinya perbedaan nilai pasar wajar sangatlah kecil.
Jika nilai pasar wajar saham yang diterbitkan dan properti atau jasa yang
diterima belum dapat ditentukan, maka seharusnya digunakan teknik penilaian
berdasarkan pada data yang tersedia.
1. Nilai pasar wajar paten belum dapat ditentukan oleh Marlowe, tetapi nilai
pasar wajar saham diketahui sebesar $140.000.
Paten $140.000
Saham Biasa (10.000 x $10 per lembar) $100.000
Agio Saham Biasa $40.000
2. Nilai pasar wajar saham maupun nilai pasar wajar paten belum diketahui oleh
Marlowe. Konsultan independen menetapkan nilai paten sebesar $125.000
berdasarkan pada aliran kas diskonto yang di harapkan.
Paten $125.000
Saham Biasa (10.000 x $10 per lembar) $100.000
8
e. Biaya Penerbitan Saham
Ketika sebuah perusahaan menerbitkan saham, maka seharusnya melaporkan
biaya yang dikeluarkan untuk menjual saham, seperti biaya penjaminan, biaya
akuntansi dan hukum, biaya percetakan dan pajak sebagai pengurang jumlah yang
disetor. Oleh karena itu, biaya penerbitan didebet ke Tambahan Modal Disetor karena
biaya tersebut tidak berhubungan dengan operasi perusahaan. Gaji manajemen dan
biaya tidak langsung lainnya yang berhubungan dengan penerbitan saham harus
dibebankan pada saat dikeluarkan karena sulit untuk menetapkan hubungan antara
biaya-biaya tersebut yang diterima dari hasil penjualan saham. Gaji manajemen dan
biaya tidak langsung lainnya yang berhubungan dengan penerbitan saham harus
dibebankan pada saat dikeluarkan karena sulit untuk menetapkan hubungan antara
biaya-biaya tersebut dengan hasil yang diterima dari penjualan.
9
c. Saham Preferen Konvertibel
Mengizinkan pemegang saham, menurut opsinya, menukar saham preferen menjadi
saham biasa pada rasio yang telah ditentukan sebelumnya.
d. Saham Preferen yang Dapat Ditarik
Mengizinkan perusahaan penerbit saham untuk menarik atau menebus, pada
opsinya, saham preferen yang beredar pada tanggal tertentu di masa depan dan pada
harga yang telah ditentukan.
e. Saham Preferen yang Dapat Ditebus
Terbitan saham preferen yang mempunyai karakter yang membuat sekuritas itu
bersifat seperti hutang (mempunyai kewajiban hukum untuk membayar) dan bukan
seperti instrumen ekuitas. Misalnya pada saham preferen yang dapat ditebus ini
mempunyai periode penebusan wajib atau karakter penebusan yang tidak dapat
dikontrol oleh perusahaan penerbit saham.
10
nilai buku : mendebet saham preferen dan tambahan modal disetor yang terkait dan
mengkredit saham biasa dan tambahan modal disetor (apabila ada kelebihan).
Saham preferen umumnya tidak mempunyai tanggal jatuh tempo. Sehingga, tidak
ada kewajiban hukum untuk membayar pemegang saham preferen. Akibatnya,
perusahaan klasifikasi saham preferen sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham.
Setiap kelebihan atas nilai pari dilaporkan sebagai dari tambahan modal disetor. Dividen
saham preferen diperlakukan sebagai distribusi laba dan bukan sebagai beban perseroan.
Perusahaan harus mengungkapkan hak-hak yang berhubungan dengan saham preferen
yang beredar.
11
b. Penjualan saham treasuri
Ada dua metode yang digunakan, yaitu :
1. Penjualan Saham Treasuri di Atas Harga Pokoknya.
Apabila harga jual saham treasuri lebih besar dari harga pokoknya, maka
perbedaan ini dikredit ke Modal Disetor dari Saham Treasuri. Untuk ilustrasi,
asumsikan bahwa 1.000 lembar saham treasuri Pacific Company yang diperoleh
sebelumnya pada $11 per saham dijual dengan harga $15 per saham pada tanggal 10
Maret. Pacific mencatat ayat jurnalnya sebagai berikut :
Kas $15.000
Saham Treasuri $11.000
Modal disetor dari saham treasuri $4.000
Kas $8.000
Modal Disetor dari saham Treasuri $3.000
Apabila saldo kredit Modal Disetor dari saham Treasuri dieliminasi, maka setiap
kelebihan tambahan harga pokok atas harga jual didebet ke Laba Ditahan. Untuk
ilustrasi, anggaplah bahwa Pacific Company menjual tambahan 1.000 lembar seharga
$8 per saham pada tanggal 10 April. Dalam kasus ini, saldo akun Modal Disetor dari
akun Saham Treasuri sebelum pembeli 10 April adalah sebesar $1.000, kelebihan
tersebut didebet ke Modal Disetor dari Saham Treasuri, dan sisanya didebet ke laba
Ditahan. Ayat jurnalnya adalah
12
Kas $8.000
Modal Disetor dari Saham Treasuri $1.000
Laba Ditahan $2.000
Saham Treasuri $11.000
Contoh:
2. Analisis
Analisis Rasio ekuitas pemegang saham digunakan untuk mengevaluasi
profitabilitas dan solvensi jangka panjang perusahaan terdiri dari yaitu :
1. Rasio Pengembalian atas ekuitas saham biasa
Rumus:
Rasio Pengembalian atas saham biasa = ( Laba Bersih - Dividen Saham Preferen )
Rata - Rata Ekuitas Pemegang Saham
14
2. Rasio pembayaran
Rumus:
Rasio Pembayaran = Dividen Tunai
Laba Bersih - Dividen Preferen
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Modal Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Dalam penerbitan saham ada beberapa prosedur yang perlu dilakukan. Pertama, saham
harus diotoritas oleh negara bagian, umumnya dalam suatu sertifikat atau akta perusahaan. Kedua,
saham ditawarkan untuk dijual dan dibuat kontrak untuk menjual saham tersebut. Ketiga, dana
saham dikumpulkan dan akhirnya saham diterbitkan.
Saham preferen adalah saham dengan kelas khusus yang memiliki beberapa preferensi atau
kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa. Akuntansi saham preferen pada saat
penerbitannya sama dengan akuntansi saham biasa. Metode biaya atau harga pokok umumnya
digunakan dalam akuntansi untuk saham treasuri. Metode ini mengambil namanya dari kenyataan
bahwa akun saham treasuri dibuat pada biaya atau harga pokok saham yang dibeli. Analisis Rasio
ekuitas pemegang saham digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas dan solvensi jangka panjang
perusahaan terdiri dari: Rasio Pengembalian atas ekuitas saham biasa, rasio pembayaran, Rasio
nilai buku per saham, Rasio harga laba.
3.2 Saran
Apabila dalam penulisan RMK ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan kami
mohon maaf, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan RMK selanjutnya. Semoga RMK ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://feelinbali.blogspot.com/2013/03/penyajian-dan-analisis-laporan-ekuitas.html?m=1
http://thephantomofpaper.blogspot.com/2015/05/akuntansi-keuangan-modal-saham.html?m=1
https://www.academia.edu/15210370/Modal_Saham_Keiso
17