Anda di halaman 1dari 20

RMK AKUNTANSI KEUANGAN 2

MODAL SAHAM

OLEH : KELOMPOK 1
KELAS F

Elfira Rosalina (15) (1902622010339)


Putu Devi Sariani Kepakisan (21) (1902622010345)
Ni Putu Ristia Putri Widianty (25) (1902622010349)
Ida Ayu Putu Mas Semiti (23) (1902622010347)
Ni Kadek Tiara Dwi Agustianti (31) (1902622010355)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PRODI AKUNTANSI 2019
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat-Nya,
RMK Akuntansi Keuangan 2 yang berjudul “Modal Saham” ini terselesaikan dengan baik
dan tepat waktu. Selama proses penyusunan RMK ini, kami tidak terlepas dari peranan dan
dukungan berbagai pihak. Dengan demikian pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada:

1. R.R Maria Yulia Dwi Rengganis.,SE.,Msi selaku dosen mata kuliah Akuntansi
Keuangan 2 di Universitas Mahasaraswati Denpasar.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan kepada kami sehingga RMK ini dapat
terealisasikan tepat pada waktunya.
3. Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan RMK ini sekaligus memberikan
semangat kepada kami.

RMK ini disusun untuh memenuhi tugas dari Dosen pengajar mata kuliah Akuntansi
Keuangan 2 dan untuk memenuhi kebutuhan penyusun sebagai mahasiswa serta sebagai
bahan diskusi. Kami berharap bahwa RMK ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca, khususnya mahasiswa/i Akuntansi. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca.

Om Shanti Shanti Shanti Om

Denpasar, 21 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3
2.1 Pengertian Modal Saham..............................................................................................3
2.2 Prosedur Akuntansi untuk Penerbitan Saham...............................................................4
2.3 Penjelasan tentang Akuntansi untuk Saham Preferen...................................................9
2.4 Penjelasan tentang Akuntansi untuk Saham Treasuri...................................................11
2.5 Pelaporan dan Analisis Ekuitas Pemegang Saham........................................................13
BAB III PENUTUP....................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................16
3.2 Saran ...........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva
dan kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan
tersebut. Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian
rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai
dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku. Untuk perusahaan
perseorangan, ekuitas sering disebut modal, untuk organisasi nonprofit ekuitas disebut
dengan aset bersih (net assets) untuk menghindari kesan adanya pemilikan.
Karena kensep kesatuan usaha yang memisahkan antara manajemen dan pemilikan,
informasi tentang ekuitas pemegang saham menjadi sangat penting karena hal tersebut
menunjukan hubungan antara perusahaan (perseroan) dengan pemegang saham. Dari sudut
pemegang saham, ekuitas pemegang saham merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang
tertanam dalam perseroan. Kalau dipandang dari sudut kesatuan usaha, ekuitas pemegang
saham merupakan "utang" perseroan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu, ekuitas
pemegang saham dapat juga dipandang sebagai gambaran hubungan yuridis antara perseroan
dan pemegang saham. Dengan kedudukannya yang demikian persoalannya adalah
bagaimana melaporkan atau menyajikan informasi elemen ini agar hubungan dan tanggung
jawab yuridis dapat dipertahankan.
Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah
menyediakan informasi kepada yang berkepentingan tentang efisiensi dan kepengurusan
manajemen. Tujuan yang lain adalah menyediakan informasi tentang riwayat serta prospek
investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya, serta merupakan tanggung jawab yuridis
pemilik. Untuk memenuhi tujuan tersebut, informasi yang harus disampaikan berkaitan
tentang ekuitas pemegang saham tersebut minimal adalah sumber ekuitas, pembatasan
pembagian dividen dan likuidasi, batas perlindungan dan urutan penyerapan rugi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan RMK ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Modal Saham ?
2. Apa saja prosedur Akuntansi untuk Penerbitan Saham ?
3. Bagaimana penjelasan tentang Akuntansi untuk Saham Preferen ?
4. Bagaimana penjelasan tentang Akuntansi untuk Saham Treasuri ?
5. Bagaiaman ekuitas pemegang saham dilaporkan dan dianalisis ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Modal Saham.
2. Untuk mengetahui prosedur akuntansi untuk penerbitan saham.
3. Untuk mengetahui bagaimana akuntansi untuk saham preferen.
4. Untuk mengetahui bagaimana akuntansi untuk saham treasuri.
5. Untuk mengetahui bagaimana ekuitas pemegang saham dilaporkan dan dianalisis.

1.4 Manfaat
Adapun tujuan penulisan RMK ini adalah untuk dapat mengetahui serta memahami
lebih jauh tentang Modal Saham serta untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi
Keuangan 2.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Modal Saham


Modal Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan di perusahaan tersebut.
Perseroan Terbatas (PT) merupakan suatu kesatuan usaha yang dari segi hukum
dipisahkan dari pemiliknya. Karena terpisah dari pemiliknya maka kewajiban pemilik
terhadap perusahaannya terbatas sampai jumlah modal yang di setornya. Selain itu bentuk
perseroan memungkinkan untuk mendapatkan modal dari banyak orang, setiap orang yang
menyetor menjadi pemilik dari perseroan tadi. Karena pemiliknya terdiri dari jumlah yang
cukup banyak, maka pengelolaan perseroan akan diserahkan kepada pihak – pihak lain yang
diangkat menjadi pimpinan PT tersebut. Dengan kata lain yang menjalankan PT adalah
orang – orang yang diangkat oleh pemilik.
Untuk mendapatkan modal, PT menerima setoran dari pemilik. Sebagai bukti setoran
dikeluarkan tanda bukti pemilikan yang berbentuk saham yang di serahkan kepada pihak –
pihak yang menyetor modal. Pemilik PT merupakan kumpulan pihak – pihak yang
mempunyai saham sehingga disebut pemegang saham. Saham yang di keluarkan oleh PT
dapat dicantumkan nama pemiliknya, disebut saham atas, dapat juga tidak dicantumkan
nama pemiliknya.
Saham yang merupakan bukti pemilikan PT mempunyai beberapa hak yaitu:
- Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan yaitu
melalui hak suara dalam rapat pemegang saham.
- Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi
oleh perusahaan.

3
- Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi
pemilikan saham masing – masing pemegang saham dapat tidak berubah.
- Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan
dilikuidasi.
Apabila perusahaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang saham
mempunyai hak yang sama, tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka
yang diberikan kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran
saham yang disetujui.

2.2 Prosedur Akuntansi untuk Penerbitan Saham


Dalam penerbitan saham ada beberapa prosedur yang perlu dilakukan. Pertama, saham
harus diotoritas oleh negara bagian, umumnya dalam suatu sertifikat atau akta perusahaan.
Kedua, saham ditawarkan untuk dijual dan dibuat kontrak untuk menjual saham tersebut.
Ketiga, dana saham dikumpulkan dan akhirnya saham diterbitkan. Perusahaan biasanya
tidak membuat ayat jurnal dalam akun buku besar ketika menerima otoritas sahamnya dari
negara bagian dalam proses sertifikasi. Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham
akan dibahas dalam pembahasan berikut :
a. Saham dengan Nilai Pari (Par Value Stock )
Nilai pari saham tidak memiliki hubungan dengan nilai pasar wajarnya. Oleh
karena itu, hasil pembayaran dari penerbitan saham dengan nilai pari bisa sama, lebih
besar, atau lebih kecil dari nilai nominalnya.
Untuk memperlihatkan informasi tentang penerbitan saham dengan nilai pari,
akun harus dipertahankan untuk masing-masing kelompok saham berikut :
1. Saham Preferen atau Saham Biasa.
Kedua akun ini mencerminkan nilai pari saham perseroan yang diterbitkan.
Ketika penerbitan saham biasa secara tunai dicatat, nilai nominal saham akan di kredit
ke akun saham biasa. Tidak ada ayat jurnal tambahan pada akun ini kecuali saham
tambahan yang diterbitkan atau saham yang ditarik.

4
Untuk mengilustrasikannya, asumsikan bahwa Hydro-Slide,inc. Menerbitkan
1.000 saham dengan nilai nominal $1 per lembar secara tunai. Ayat jurnal untuk
mencatat transaksi tersebut adalah :
Kas $1.000
Saham Biasa $1.000
(mencatat penerbitan 1000 saham dengan nilai nominal $1)
Jika Hydro-Slide menerbitkan tambahan 1.000 saham secara tunai seharga $5
per lembar dengan nilai nominal $1, maka jurnalnya adalah :
Kas $5.000
Saham Biasa $1.000
Agio Saham (Nilai Nominal) $4.000
(Mencatat penerbitan tambahan 1000 saham biasa)

2. Modal Disetor yang Melebihi Nilai Pari atau Tambahan Modal (Additional
Paid-in Capital)
Menunjukkan setiap nilai pari yang disetor oleh pemegang saham sebagai
pengganti saham yang diterbitkan untuk mereka. Setelah disetor, kelebihan atas nilai
pari akan menjadi bagian dari tambahan modal disetor perusahaan, dan pemegang
saham perorangan tidak memiliki klaim yang lebih besar atas kelebihan setoran
dibandingkan semua pemegang saham lainnya dari kelompok saham yang sama.
Berdasarkan ilustrasi di atas, total modal disetor dari kedua transaksi ini adalah
$6.000 dan modal dasar $2.000.
b. Saham Tanpa Nilai Pari (No-Par Value Stock)
Banyak Negara bagian mengizinkan penerbitan modal saham tanpa nilai pari.
Alasan untuk penerbitan saham tanpa nilai pari bersifat dua arah. Pertama, penerbitan
saham tanpa nilai pari menghindari kewajiban kontinjensi yang mungkin terjadi bila
saham dengan nilai pari diterbitkan pada disagio. Kedua, masih ada kerancuan dalam
hubungan antara nilai pari dan nilai pasar. Jika saham tidak memiliki nilai pari maka
perlakuan yang dapat dipertanyakan dalam menggunakan nilai pari sebagai dasar
untuk nilai wajar tidak akan muncul.

5
Saham tanpa nilai pari, dijual berapapun harga yang akan diperoleh. Tetapi tidak
seperti saham dengan nilai pari, saham tanpa nilai pari diterbitkan tanpa agio atau
disagio. Jumlah yang diterima merepresentasikan kredit pada saham preferen atau
saham biasa.
Untuk mengilustrasikannya, asumsikan Video Electronik Corporation didirikan
dengan 10.000 lembar saham biasa yang diotorisasi tanpa nilai nominal. Jika 500
lembar saham kemudian diterbitkan dengan harga $10 per saham, maka ayat jurnalnya
adalah
Kas $5000
Saham Biasa-Tanpa Nilai Pari $5000

Saham tanpa nilai pari yang sebenarnya harus dicatat pada akun sebesar harga
penerbitannya tanpa kerumitan akibat tambahan modal disetor atau disagio. Namun
beberapa negara bagian mengizinkan penerbitan saham tanpa nilai pari yang memiliki
nilai ditetapkan (stated value).
Asumsikan jika 1.000 lembar saham dengan nilai ditetapkan $5 diterbitkan pada
$15 per lembar saham secara tunai, maka ayat jurnanya adalah
Kas $15.000
Saham Biasa $5.000
Modal disetor yang melebihi nilai ditetapkan $10.000

c. Saham yang Diterbitkan dengan Sekuritas Lainnya (Penjualan Lump Sum)


Kadangkala, satu atau lebih kelompok sekuritas diterbitkan oleh perusahaan
untuk suatu pembayaran tunggal atau sekaligus (Lump sum). Masalah akuntansi dalam
penjualan lump sum adalah mengalokasikan hasil di antara beberapa kelompok
sekuritas. Perusahaan menggunakan dua metode alokasi yang tersedia yaitu :
1. Metode Proporsional
Jika nilai pasar wajar atau dasar lainnya yang baik untuk menentukan nilai relatif
setiap kelompok sekuritas tersedia, maka nilai lump sum yang diterima dialokasikan
antara kelompok-kelompok sekuritas atas dasar proporsional. Sebagai contoh,
asumsikan bahwa sebuah perusahaan menerbitkan 1.000 lembar saham biasa dengan

6
nilai ditetapkan $10 per lembar yang memiliki harga pasar $20 per lembar saham, dan
1.000 lembar saham preferen dengan nilai pari $10 per lembar yang memiliki harga
pasar $12 per lembar saham diterbitkan dengan nilai lump sum sebesar $30.000. maka
pengalokasian $30.000 ke dalam kedua kelompok saham tersebut

Nilai pasar saham biasa (1.000 x $20) = $20.000

Nilai pasar saham preferen (1.000 x $12) = $12.000

Nilai Pasar wajar agregat $32.000

$ .
Dalokasikan ke saham biasa : × $30.000 = $18.750
$ .

$ .
Dialokasikan ke saham preferen : × $30.000= $11.250
$ .

2. Metode Inkremental
Jika nilai pasar wajar semua kelompok sekuritas tidak dapat ditentukan, maka
metode inkremental dapat digunakan. Nilai pasar sekuritas itu digunakan sebagai dasar
untuk kelompok-kelompok yang telah diketahui dan sisa dari nilai lump sum
dialokasikan ke kelompok di mana nilai pasar tidak diketahui. Sebagai contoh,
asumsikan jika 1.000 lembar saham biasa dengan nilai pasar $20 dan 1.000 lembar
saham preferen dengan niali pari $10 yang tidak memiliki harga pasar ditetapkan
diterbitkan dengan nilai lump sum sebesar $30.000, maka alokasi dari $30.000 untuk
kedua kelompok adalah:
Peneriamaan lump sum $30.000
Dialokasikan ke saham biasa (1.000 x $20) $20.000
Saldo yang dialokasikan ke saham preferen $10.000

d. Saham yang Diterbitkan dalam Transaksi Nonkas


Akuntansi untuk penerbitan saham atas properti atau jasa kadang-kadang
menimbulkan masalah dalam penilaian. Aturan umumnya adalah saham yang
diterbitkan untuk jasa atau properti selain kas harus dicatat, baik pada nilai pasar wajar

7
saham yang diterbitkan maupun pada nilai pasar wajar pertimbangan non kas yang
diterima, tergantung mana yang dapat ditentukan secara jelas. Jika keduanya telah
dapat ditentukan, dan transaksi itu merupakan hasil pertukaran jarak jauh, maka
kemungkinan terjadinya perbedaan nilai pasar wajar sangatlah kecil.

Jika nilai pasar wajar saham yang diterbitkan dan properti atau jasa yang
diterima belum dapat ditentukan, maka seharusnya digunakan teknik penilaian
berdasarkan pada data yang tersedia.

Penelitian dapat didasarkan pada transaksi pasar yang melibatkan aktiva


yang dapat dibandingkan atau menggunakan aliran kas diskonto masa depan yang
diharapkan. Penggunaan nilai buku, pari, atau ditetapkan sebagai dasar penilaian
transaksi harus dihindari.
Serangkaian transaksi berikut menggambarkan prosedur pencatatan penerbitan
10.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $10 yang ditukar dengan paten pada
Marlowe Company, dalam beberapa keadaan.

1. Nilai pasar wajar paten belum dapat ditentukan oleh Marlowe, tetapi nilai
pasar wajar saham diketahui sebesar $140.000.
Paten $140.000
Saham Biasa (10.000 x $10 per lembar) $100.000
Agio Saham Biasa $40.000
2. Nilai pasar wajar saham maupun nilai pasar wajar paten belum diketahui oleh
Marlowe. Konsultan independen menetapkan nilai paten sebesar $125.000
berdasarkan pada aliran kas diskonto yang di harapkan.
Paten $125.000
Saham Biasa (10.000 x $10 per lembar) $100.000

Agio Saham Biasa $25.000

8
e. Biaya Penerbitan Saham
Ketika sebuah perusahaan menerbitkan saham, maka seharusnya melaporkan
biaya yang dikeluarkan untuk menjual saham, seperti biaya penjaminan, biaya
akuntansi dan hukum, biaya percetakan dan pajak sebagai pengurang jumlah yang
disetor. Oleh karena itu, biaya penerbitan didebet ke Tambahan Modal Disetor karena
biaya tersebut tidak berhubungan dengan operasi perusahaan. Gaji manajemen dan
biaya tidak langsung lainnya yang berhubungan dengan penerbitan saham harus
dibebankan pada saat dikeluarkan karena sulit untuk menetapkan hubungan antara
biaya-biaya tersebut yang diterima dari hasil penjualan saham. Gaji manajemen dan
biaya tidak langsung lainnya yang berhubungan dengan penerbitan saham harus
dibebankan pada saat dikeluarkan karena sulit untuk menetapkan hubungan antara
biaya-biaya tersebut dengan hasil yang diterima dari penjualan.

2.3 Penjelasan tentang Akuntansi untuk Saham Preferen


Saham preferen adalah saham dengan kelas khusus yang memiliki beberapa preferensi
atau kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa. Karakteristik yang paling
sering berkaitan dengan penerbitan saham preferen :
1. Preferensi atas dividen
2. Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi
3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa
4. Dapat ditebus pada opsi perseron
5. Tidak mempunyai hak suara

1. Karakteristik Saham Preferen


a. Saham Preferen Kumulatif
Dinyatakan bahwa jika perseroan gagal membayar dividen dalam satu tahun, maka
harus dibayarkan dalam tahun berikutnya sebelum laba dapat dbagikan kepada
pemegang saham biasa.
b. Saham Preferen Partisipasi
Pemegang saham ini membagi rata dengan pemegang saham biasa setiap
pembagian laba di luar tingkat yang ditentukan.

9
c. Saham Preferen Konvertibel
Mengizinkan pemegang saham, menurut opsinya, menukar saham preferen menjadi
saham biasa pada rasio yang telah ditentukan sebelumnya.
d. Saham Preferen yang Dapat Ditarik
Mengizinkan perusahaan penerbit saham untuk menarik atau menebus, pada
opsinya, saham preferen yang beredar pada tanggal tertentu di masa depan dan pada
harga yang telah ditentukan.
e. Saham Preferen yang Dapat Ditebus
Terbitan saham preferen yang mempunyai karakter yang membuat sekuritas itu
bersifat seperti hutang (mempunyai kewajiban hukum untuk membayar) dan bukan
seperti instrumen ekuitas. Misalnya pada saham preferen yang dapat ditebus ini
mempunyai periode penebusan wajib atau karakter penebusan yang tidak dapat
dikontrol oleh perusahaan penerbit saham.

2. Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen


Akuntansi saham preferen pada saat penerbitannya sama dengan akuntansi saham biasa.
Perusahaan mengalokasikan proceeds antara nilai pari saham preferen dan tambahan modal
disetor. Sebagai gambaran, asumsikan Bishop Co. Menerbitkan 10.000 saham preferen
dengan nilai pari sebesar $10 seharga $12 per saham. Bishop mencatat penerbitan ini sebagai
berikut :
Kas $120.000
Saham Preferen $100.000
Modal Disetor sebagai Kelebihan dari Nilai Pari $20.000

Berkebalikan dengan obligasi konvertibel (dicatat sebagai kewajiban saat tanggal


penerbitan), perusahaan memasukkan saham preferen konvertibel sebagai ekuitas
pemegang saham. Di samping itu, ketika menerbitkan saham preferen konvertibel, tidak
ada justifikasi teoritis untuk mengakui keuntungan atau kerugian. Perusahaan tidak
mengakui keuntungan atau kerugian ketika berurusan dengan pemegang saham dalam
kapasitas mereka sebagai pemilik perusahaan. Namun perusahaan memakai metode

10
nilai buku : mendebet saham preferen dan tambahan modal disetor yang terkait dan
mengkredit saham biasa dan tambahan modal disetor (apabila ada kelebihan).
Saham preferen umumnya tidak mempunyai tanggal jatuh tempo. Sehingga, tidak
ada kewajiban hukum untuk membayar pemegang saham preferen. Akibatnya,
perusahaan klasifikasi saham preferen sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham.
Setiap kelebihan atas nilai pari dilaporkan sebagai dari tambahan modal disetor. Dividen
saham preferen diperlakukan sebagai distribusi laba dan bukan sebagai beban perseroan.
Perusahaan harus mengungkapkan hak-hak yang berhubungan dengan saham preferen
yang beredar.

2.4 Penjelasan Tentang Akuntansi untuk Saham Treasuri


Treasury Stock adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari peredaran untuk
sementara waktu.
a. Pembelian saham treasuri
Ada dua metode yang umum digunakan :
1. Metode Biaya
Metode biaya atau metode harga perolehan menghasilkan pendebetan akun
Saham Treasuri untuk biaya reakusisi, serta dalam pelaporan akun ini sebagai
suatu pengurangan dari total modal disetor dan laba ditahan di neraca.
2. Motode Nilai Pari atau Nilai Ditetapkan
Motode nilai pari atau nilai ditetapkan Mencatat semua transaksi saham treasuri
pada nilai parinya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai pengurang atas
modal saham.
Metode biaya atau harga pokok umumnya digunakan dalam akuntansi untuk
saham treasuri. Metode ini mengambil namanya dari kenyataan bahwa akun saham
treasuri dibuat pada biaya atau harga pokok saham yang dibeli. Contoh, Asumsikan
pada tanggal 20 Januari 2007, Pacific Company memperoleh 10.000 lembar sahamnya
pada $11 per saham. Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat reakuisisi ini adalah
Saham Treasuri $110.000
Kas $110.000

11
b. Penjualan saham treasuri
Ada dua metode yang digunakan, yaitu :
1. Penjualan Saham Treasuri di Atas Harga Pokoknya.
Apabila harga jual saham treasuri lebih besar dari harga pokoknya, maka
perbedaan ini dikredit ke Modal Disetor dari Saham Treasuri. Untuk ilustrasi,
asumsikan bahwa 1.000 lembar saham treasuri Pacific Company yang diperoleh
sebelumnya pada $11 per saham dijual dengan harga $15 per saham pada tanggal 10
Maret. Pacific mencatat ayat jurnalnya sebagai berikut :
Kas $15.000
Saham Treasuri $11.000
Modal disetor dari saham treasuri $4.000

2. Penjualan Saham Treasuri di Bawah Harga Pokok.


Apabila saham treasuri dijual di bawah harga pokok, maka kelebihan harga
pokok atas harga jual didebet ke Modal Disetor dari Saham Treasuri. Untuk ilustrasi,
asumsikan bahwa 1.000 lembar saham treasuri tambahan pada tanggal 21 Maret pada
harga $8 per lembar saham,. Pacific mencatat ayat jurnalnya sebagai berikut :

Kas $8.000
Modal Disetor dari saham Treasuri $3.000

Saham Treasuri $11.000

Apabila saldo kredit Modal Disetor dari saham Treasuri dieliminasi, maka setiap
kelebihan tambahan harga pokok atas harga jual didebet ke Laba Ditahan. Untuk
ilustrasi, anggaplah bahwa Pacific Company menjual tambahan 1.000 lembar seharga
$8 per saham pada tanggal 10 April. Dalam kasus ini, saldo akun Modal Disetor dari
akun Saham Treasuri sebelum pembeli 10 April adalah sebesar $1.000, kelebihan
tersebut didebet ke Modal Disetor dari Saham Treasuri, dan sisanya didebet ke laba
Ditahan. Ayat jurnalnya adalah

12
Kas $8.000
Modal Disetor dari Saham Treasuri $1.000
Laba Ditahan $2.000
Saham Treasuri $11.000

c. Penarikan saham treasuri


Dewan direksi dapat menyetujui penarikan saham treasuri. Penarikan saham
treasuri mempunyai status sebagai saham yang diotorisasi dan saham yang belum
diterbitkan. Pengaruh akuntansinya adalah sama dengan penjualan saham treasuri
kecuali bahwa debet dilakukan ke akun modal disetor yang dapat diaplikasikan ke
penarikan saham, bukan ke kas. Sebagai contoh, jika saham pada awalnya dijual
dengan nilai pari, maka saham biasa didebet sebesar nilai pari persaham. Jika saham
pada awalnya dijual seharga $3 di atas nilai pari, maka debet ke Agio Saham sebesar
$3 per saham juga diperlukan.

2.5 Pelaporan dan Analisis Ekuitas Pemegang Saham


Ekuitas pemegang saham (stockholders equity), investasi pemegang saham, atau modal
adalah ekuitas pemilik dalam perusahaan.
Komponen ekuitas pemegang saham terdiri dari:
- Modal Saham
- Laba ditahan, atau saldo laba (retained earnings)
- Modal disetor, modal yang ditanamkan oleh para pemegang saham ke perusahaan.
Dalam jenis laporan keuangan neraca perusahaan, bagian ekuitas pemegang saham
melaporkan jumlah masing-masing dari dua sumber utama ekuitas pemegang saham.

1. Penyajian & Pelaporan


a. Neraca
Salah satu kelompok yang disajikan didalam laporan posisi keuangan adalah
ekuitas pemegang saham. Dalam penyajian ekuitas pemegang saham, perusahaan
harus mengungkapkan hak-hak dan keistimewaan yang berkaitan dengan berbagai
sekuritas yang beredar. Misalnya, perusahaan harus mengungkapkan semua dividen
13
yang dikeluarkan setelahnya dan preferensi likuidasi, hak partisipasi, harga dan
tanggal penarikan, persyaratan modal tertanam, hak suara khusus, dan syarat-syarat
kontrak lain yang penting dalam menerbitkan saham tambahan.

b. Laporan Ekuitas Pemegang Saham


Laporan ekuitas pemegang saham biasanya disajikan dalam format dasar sebagai
berikut :
1. Saldo pada awal periode
2. Penambahan
3. Pengurangan saldo pada akhir periode.

Contoh:

2. Analisis
Analisis Rasio ekuitas pemegang saham digunakan untuk mengevaluasi
profitabilitas dan solvensi jangka panjang perusahaan terdiri dari yaitu :
1. Rasio Pengembalian atas ekuitas saham biasa
Rumus:
Rasio Pengembalian atas saham biasa = ( Laba Bersih - Dividen Saham Preferen )
Rata - Rata Ekuitas Pemegang Saham

14
2. Rasio pembayaran
Rumus:
Rasio Pembayaran = Dividen Tunai
Laba Bersih - Dividen Preferen

3. Rasio Nilai buku per saham


Rumus:
Rasio Nilai Buku Per Saham = Ekuitas Pemegang Saham Biasa
Saham yang Beredar

4. Rasio Harga Laba


Rumus:
Rasio Harga Laba = Harga Pasar Saham
Laba per Saham

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Modal Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Dalam penerbitan saham ada beberapa prosedur yang perlu dilakukan. Pertama, saham
harus diotoritas oleh negara bagian, umumnya dalam suatu sertifikat atau akta perusahaan. Kedua,
saham ditawarkan untuk dijual dan dibuat kontrak untuk menjual saham tersebut. Ketiga, dana
saham dikumpulkan dan akhirnya saham diterbitkan.
Saham preferen adalah saham dengan kelas khusus yang memiliki beberapa preferensi atau
kelebihan atau fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa. Akuntansi saham preferen pada saat
penerbitannya sama dengan akuntansi saham biasa. Metode biaya atau harga pokok umumnya
digunakan dalam akuntansi untuk saham treasuri. Metode ini mengambil namanya dari kenyataan
bahwa akun saham treasuri dibuat pada biaya atau harga pokok saham yang dibeli. Analisis Rasio
ekuitas pemegang saham digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas dan solvensi jangka panjang
perusahaan terdiri dari: Rasio Pengembalian atas ekuitas saham biasa, rasio pembayaran, Rasio
nilai buku per saham, Rasio harga laba.

3.2 Saran
Apabila dalam penulisan RMK ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan kami
mohon maaf, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan RMK selanjutnya. Semoga RMK ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://feelinbali.blogspot.com/2013/03/penyajian-dan-analisis-laporan-ekuitas.html?m=1
http://thephantomofpaper.blogspot.com/2015/05/akuntansi-keuangan-modal-saham.html?m=1
https://www.academia.edu/15210370/Modal_Saham_Keiso

17

Anda mungkin juga menyukai