Anda di halaman 1dari 17

“Investasi dan Pasar Modal serta Return dan Risiko”

Oleh:

Ni Kadek Fiby Pransisca (01/1902622010325)

Angga Yudika (11/1902622010335)

I Gede Arya Bintan (14/1902622010338)

Ni Luh Krisnayanti (28/1902622010352)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

2019/2020
PEMBAHASAN

1. Investasi
Investasi adalah istilah yang sudah tak asing lagi di telinga. Investasi adalah
upaya menanamkan modal atau dana dengan harapan bisa mendapatkan
keuntungan (return) di masa mendatang. Sementara itu pengertian investasi
menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), arti investasi yakni penanaman modal,
biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian
saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.
Banyak contoh investasi antara lain saham, sukuk, deposito, obligasi,
menabung, asuransi, dan reksa dana. Bentuk contoh investasi lainnya yakni
pembelian tanah, emas dan perhiasan, hingga menjalankan bisnis.
a. Jenis Investasi
Investasi sendiri bisa dilakukan oleh individu maupun badan usaha
seperti perusahaan. Sederhananya, pengertian investasi adalah
mengembangkan uang atau aset lain agar memberikan keuntungan di masa
mendatang untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis investasi Secara umum,
ada dua jenis investasi yakni investasi jangka panjang dan investasi jangka
pendek. Investasi jangka pendek adalah investasi yang keuntungannya
diharapkan dapat terwujud setidaknya dalam kurun waktu satu sampai tiga
tahun. Sementara investasi jangka pendek, adalah investasi yang
pengembaliannya bisa didapatkan dalam kurun waktu di atas 3 tahun.
Jangka waktu investasi ini biasanya juga terkait dengan jumlah return. Itu
sebabnya, lazimnya investasi jangka panjang memberikan return yang lebih
besar ketimbang investasi jangka pendek. Ini karena keuntungan investasi
jangka pendek bisa didapatkan lebih cepat.
b. Manfaat Investasi
Manfaat investasi yaitu:
a) Kebebasan finansial
Salah satu tujuan investasi adalah kebebasan finansial atau
financial freedom, di mana seseorang dianggap sudah seseorang bisa
mendapatkan passive income dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam
jangka panjang. Bagi mereka yang bekerja, passive income adalah
pendapatan di luar gaji yang diterima setiap bulannya dari tempatnya
bekerja. Dengan kata lain, kebebasan finansial bisa didapatkan ketika
kebutuhan hidupnya bisa terpenuhi meskipun seseorang memutuskan
untuk tak lagi bekerja.
b) Melindungi aset dari inflasi
Tujuan berikutnya investasi adalah melindungi aset dari inflasi.
Inflasi yang terjadi terus menerus setiap tahun bisa membuat nilai aset
berkurang. Dengan investasi, maka aset juga berkembang
menghasilkan nilai tambah sehingga bisa mengimbangi gerusan
inflasi.
c) Meningkatkan kekayaan
Sejatinya manfaat dan tujuan investasi adalah untuk meningkatkan
jumlah aset atau kekayaan yang dimiliki. Bagi seseorang yang
bekerja, hasil return investasi tentunya menjadi tambahan penghasilan.
d) Kebutuhan darurat
Banyak orang memilih investasi adalah karena sebagai jalan aman
ketika mengalami kondisi darurat. Ini karena di masa mendatang,
terkadang ada biaya yang harus dikeluarkan dalam jumlah besar,
sementara penghasilan bulanan dirasa tidak akan mencukupi.
Beberapa kondisi darurat contoh investasi seperti biaya renovasi atau
membeli rumah, biaya pendidikan, biaya naik haji, hingga biaya
rumah sakit apabila sakit di kemudian hari (arti investasi).
c. Tujuan Investasi
Tujuan investasi yaitu:
a) Tujuan investasi adalah untuk menghasilkan pendapatan. Dengan
adanya investasi, kita bisa mendapatkan pendapatan yang tetap
dalam setiap periode yang dapat berupa bunga, royalti, deviden,
atau uang sewa dan lain sebagainya.
b) Tujuan investasi adalah membuat dana khusus untuk keperluan
lain. Dengan hasil dari investasi kita juga dapat membentuk suatu
dana khusus, misalnya dana untuk suatu kepentingan ekspansi,
kepentingan sosial.
c) Tujuan investasi adalah untuk mengontrol atau mengendalikan
suatu perusahaan lain. Dengan melakukan investasi pada suatu
perusahaan, kita ikut terlibat dalam pengambilan keputusan dengan
melalui pemilikan sebagian ekuitas suatu perusahaan tersebut.
d) Tujuan investasi adalah untuk menjamin tersedianya sebuah bahan
baku dan untuk mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
e) Tujuan investasi adalah untuk mengurangi persaingan antar
perusahaan-perusahaan yang sejenis.
f) Tujuan investasi adalah untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

d. Proses investasi

Proses investasi adalah suatu rangkaian aktivitas yang menghasilkan


di dalam pembelian aset nyata/surat berharga. Proses investasi berkisar
tentang keputusan - keputusan investasi yang berhubungan untuk
memaksimumkan kekayaan investor. Langkah - langkah dalam proses
investasi:

a) Pengetahuan tentang pengembalian dan resiko investasi.


b) Mengetahui sikap investor terhadap resiko. Setiap investor harus
mau menerima resiko investasi yang terkadang di dalam aset riil
maupun surat berharga, dan dapat mengidentifikasi kombinasi
pengembalian dan resiko yang dapat diterima. Dengan kata lain,
sebelum menerima resiko investasi, investor harus berada pada
posisi finansial yang logis, dan harus siap menggunakan alasan-
alasan yang masuk akal untuk proses pembuatan keputusan.
c) Pengetahuan dari setiap tipe surat berharga/aset yang tersedia untuk
investasi, termasuk pengembalian yang diharapkan dan resiko yang
berhubungan dengan tipe aset/surat berharga tersebut.
d) Memilih beberapa surat berharga/aset yang dapat memberi suatu
pengembalian dan resiko yang dapat diterima berdasarkan
kebutuhan -kebutuhan dari investor tertentu.

2. Pasar Modal

a. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal adalah sarana bertemunya perusahaan maupun institusi


lain (misalnya pemerintah) yang membutuhkan dana dari masyarakat untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain,
dengan masyarakat yang hendak menginvestasikan dana mereka. Untuk
mendapatkan pendanaan, perusahaan atau institusi tersebut menerbitkan
saham atau surat utang, dan masyarakat pemodal (investor) yang
men”dana”i perusahaan maupun institusi tersebut dengan membeli
instrumen tersebut di pasar modal baik secara langsung, maupun dalam
bentuk reksa dana. Karena itu pasar modal memiliki peran penting bagi
perekonomian suatu negara. Selain saham, obligasi, dan reksa dana, pasar
modal juga memperdagangkan bentuk lain seperti waran, right, dan produk
derivatif lainnya.

b. Instrumen Investasi Pasar Modal

Pasar modal juga dikenal dengan istilah bursa efek. Di dalamnya,


kamu bisa menemukan berbagai jenis surat berharga yang setiap hari
diperdagangkan. Jenis-jenis surat berharga tersebut di antaranya adalah:

a) Saham

Saham merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan


atas sebuah perusahaan. Investor yang memiliki saham di sebuah
perusahaan, berhak untuk mendapatkan dividen atau pembagian laba.
Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti
penyertaan modal. Pemilik saham juga memiliki hak untuk
mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Dengan memegang saham, maka individu maupun badan bisa
mengeklaim kepemilikan pada suatu perusahaan terbuka. Artinya,
pemegang saham berapa pun jumlah lembar yang dimilikinya berhak
hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Salah satu cara
untuk memiliki saham perusahaan, seseorang harus membelinya di
pasar modal.

b) Reksadana

Reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat


pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki
banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi
mereka. Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana
dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk
melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan
yang terbatas. Selain itu reksadana juga diharapkan dapat
meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal
Indonesia. Umumnya, reksadana diartikan sebagai wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer
investasi.

Jenis - jenis Reksadana

Secara umum jenis reksadana terbagi menjadi empat yakni


reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham.

• Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)

Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan


investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh
tempo kurang dari satu tahun. Bentuk instrumen investasinya dapat
berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit
(sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga
Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang
lainnya. Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
Risikonya relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.

• Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang


menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam
bentuk efek utang atau obligasi. Tujuannya untuk menghasilkan
tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar
daripada reksadana pasar uang.

• Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)

Reksadana campuran adalah jenis reksadana mengalokasikan dana


investasinya dalam portofolio yang bervariasi. Instrumen investasinya
dapat berbentuk saham dan dikombinasikan dengan obligasi.
Tujuannya untuk pertumbuhan harga dan pendapatan. Risiko
reksadana campuran bersifat moderat dengan potensi tingkat
pengembalian yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksadana
pendapatan tetap.

• Reksadana Saham (Equity Fund)

Reksadana saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan


sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek
bersifat ekuitas. Tujuannya untuk pertumbuhan harga saham atau unit
dalam jangka panjang. Risikonya relatif lebih tinggi dari reksadana
pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, namun memiliki potensi
tingkat pengembalian yang paling tinggi.
c) Surat utang atau obligasi

Kamu juga bisa mendapatkan surat berharga berupa obligasi di


pasar modal. Kepemilikan surat utang dapat dipindahtangankan, dan
pemegangnya memiliki hak untuk memperoleh bunga serta pelunasan
utang pada jangka yang telah ditentukan.

d) Sukuk

Sukuk adalah surat berharga yang merepresentasikan kepemilikan


aset oleh investor lewat penerbitan surat utang dengan berbasiskan
syariah. Sukuk bisa diterbitkan oleh negara, perusahaan BUMN,
maupun swasta. Itu sebabnya, sukuk sering disebut sebagai obligasi
syariah. Secara sederhana, obligasi negara dikategorikan menjadi dua
bagian yaitu obligasi konvensional dan obligasi syariah. Sukuk artinya
obligasi syariah, sementara obligasi konvensional antara lain ORI
(Obligasi Ritel Indonesia) dan SBR (Saving Bond Ritel). Baca juga:
Pinjaman Online Syariah Bebas Riba, Apa Saja Syaratnya? Syariah
dalam sukuk mengandung arti bahwa pemerintah menarik dana dari
masyarakat di mana dana yang berhasil dihimpun digunakan untuk
peruntukan yang tidak bertentangan dengan nilai syariah.

e) Exchange traded fund (ETF)

Surat berharga yang satu ini sebenarnya memiliki kemiripan


dengan reksadana, sama-sama dikumpulkan secara kolektif. Hanya
saja, EFT bisa diperdagangkan di bursa efek layaknya saham. ETF
adalah sejenis reksadana berformat Kontrak Investasi Kolektif dengan
unit penyertaan yang diperjual-belikan di Bursa Efek. Artinya, ETF
adalah semacam produk investasi dengan gabungan dua sifat produk,
yakni saham (common stock) dan reksadana terbuka (open-ended
fund). Exchange Traded Fund dibagi menjadi dua kategori, yakni aktif
dan pasif. Instrumen aktif dikelola oleh seorang MI (manajer
investasi) secara aktif dan seluruh kinerja saham tergantung pada
performa MI. Adapun pada instrumen pasif, pemilihan efek merujuk
kepada sebuah indeks yang spesifik sehingga kinerja saham
tergantung pada indeks rujukan itu.

f) Derivatif

Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau


peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini
disebut sebagai underlying assets. Efek derivatif merupakan Efek
turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat penyertaan maupun
utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek “utama”
maupun turunan selanjutnya. Dalam pengertian yang lebih khusus,
derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-
pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual
assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang
diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan
bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli.

3. Pembelian return dan risiko

a. Return

Memaksimalkan return adalah salah satu prioritas utama yang


dilakukan oleh kebanyakan investor dalam melakukan investasi. Return
ataupun hasil investasi adalah tingkatan keuntungan yang diperoleh oleh
investor dalam melakukan investasi. Artinya, dalam melakukan investasi,
hasil yang para investor tunggu-tunggu adalah return. Eduardus Tandelilin
mengartikan pengembalian investasi ini sebagai salah satu faktor yang
mendorong interaksi para investor, dan juga sebagai imbalan atas adanya
rasa keberanian investor dalam menanggung setiap risiko investasi yang
sudah dilakukannya.

Untuk itu terdapat ungkapan yang sangat terkenal di dalam dunia


investasi, yaitu “high risk, high return” yang artinya bahwa saat risiko
investasi semakin tinggi, maka akan semakin banyak juga potensi atau
tingkat keuntungan yang diperoleh oleh investor tersebut.
Untuk investasi reksa dana, return adalah suatu hasil performa reksa
dana yang di dalamnya sudah diatur oleh pihak manajer investasi yang
berdasarkan nilai modal investasi dan baru akan diperbarui setiap hari kerja
bursa saham.

Angkanya akan selalu berubah setiap hari, perubahan tersebut


berdasarkan harga saham NAB yang di dalamnya dipengaruhi oleh harga
pasar pada Bursa Efek Indonesia, IHSG, dan juga kondisi ekonomi dalam
negeri serta luar negeri. Perlu digaris bawahi juga bahwa pengembalian
investasi ini ada kemungkinan menunjukkan angka yang negatif, yang
artinya investasi Anda mengalami kerugian.

Jenis-Jenis Return Adalah

Terdapat dua jenis return yang banyak diketahui para investor, yaitu
return realisasi dan return ekspektasi.

a) Return Realisasi

Return realisasi atau realized return adalah bentuk pengembalian


yang sudah terjadi. Return ini bisa dijadikan sebagai dasar penentu
return ekspektasi dan juga potensi risiko yang akan dialami di masa
depan. Jenis pengembalian pada investasi ini akan dihitung dengan
berdasarkan data pengembalian historis. Return realisasi ini sangat lah
penting karena bisa digunakan untuk menilai performa perusahaan dan
menjadi indikator dalam menilai return ekspektasi di masa depan.

b) Return ekspektasi

Return ekspektasi adalah bentuk pengembalian yang diharapkan


bisa diperoleh oleh para investor di masa depan. Lain halnya dengan
return realisasi, jenis return ekspektasi ini adalah bentuk
pengembalian yang belum terjadi. Tingkat pengembalian ini sangat
dipengaruhi oleh berbagai prospek perusahaan yang bersangkutan di
masa depan.
Seorang investor tentunya akan mengharap return dengan jumlah
tertentu di masa depan. Tapi saat investasi tersebut sudah selesai
dilakukan dan keuntungan yang diperolehnya sudah benar-benar ia
peroleh, maka nilai keuntungan tersebut akan dianggap sebagai return
realisasi.

Contoh Perhitungan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, semakin tinggi nilai return


yang akan ditampilkan, maka akan semakin bagus juga kinerja investasi
Anda. Untuk menghitung return, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:

(Harga Sekarang-Harga Beli) x Jumlah Unit yang Anda Miliki

• Contoh 1

Misalkan Anda mempunyai 100 unit reksa dana yang setiap


masing-masing harganya adalah 110 ribu rupiah. Saat di masa depan
harga per unitnya meningkat menjadi 125 ribu rupiah, maka dengan
menggunakan rumus di atas, nilai return Anda adalah sebagai berikut:

(Rp125.000-Rp110.000) x 100 = Rp1.500.000

Tapi, apa yang akan terjadi bila Anda mendapatkan 100 unit reksa
dana yang setiap unitnya berharga 110 ribu rupiah lalu beberapa
waktu kemudian harga per unitnya turun menjadi 95 ribu rupiah?
Dengan menggunakan rumus yang sama, maka nilai return Anda
adalah:

(Rp95.000-Rp110.000) x 100 = -Rp1.500.000

Komponen dalam Return

Komponen pengembalian investasi terdiri dari dua, yakni Yield dan


Capital Gain. Yield bisa dikatakan sebagai presentase kas yang diterima
investor secara periodik terhadap suatu investasi. Beberapa contoh dari
Yield antara lain bunga deposito, bunga obligasi, dividen, dan lain
sebagainya. Sementara, Capital Gain adalah keuntungan yang akan
diperoleh dari selisih nilai investasi sekarang dengan nilai investasi yang
ditanamkan pada harga periode lalu.

Namun, dalam kondisi turunnya nilai investasi yang membuat investor


mengalami kerugian, istilah yang lebih tepat digunakan adalah Capital Loss.
Dalam praktiknya, tidak semua instrumen investasi yang dipilih bisa
menghasilkan pengembalian. Capital gain sangat bergantung pada harga
pasar instrumen investasi yang diperdagangkan di pasar bursa.Aktivitas
jual-beli mempengaruhi harga dari aset investasi dan berpotensi mengubah
nilainya.

Beberapa contoh investasi yang bisa memberikan capital gain adalah


saham dan obligasi. Sementara investasi yang tidak memberikan
pengembalian berupa capital gain antara lain sertifikat deposito, tabungan,
dan lain sebagainya.

b. Risiko

Risiko Adalah – Pengertian, Tahapan, Jenis Dan Klasifikasinya –


Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan
bisnis perusahaan karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta
meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan mengakibatkan
meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Sasaran utama dari
implementasi manajemen risiko adalah melindungi perusahaan terhadap
kerugian yang mungkin timbul. Lembaga perusahaan mengelola risiko
dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan pengelolaan
risikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal dari
operasionalnya.

Berikut beberapa risiko menurut jenisnya:

a) risiko murni

risiko jenis ini juga biasa dikenal dengan pure risk. Prinsip dari
jenis risiko ini, jika ia muncul maka kemungkinan yang terjadi adalah
kerugian. Sementara jika risiko ini tidak muncul, maka akibat yang
didapat adalah keuntungan. contoh konkret dari risiko ini adalah hal -
hal yang bisa saja tidak dapat diperkirakan sebelumnya seperti
kecelakaan, perampokan, kebakaran, dan kebanjiran.

b) risiko Spekulatif

Sementara yang dimaksud dengan risiko spekulatif adalah suatu


kondisi risiko yang tidak hanya dapat mengakibatkan kerugian, tapi
juga keuntungan. Contoh konkret dari risiko spekulatif adalah hasil
yang didapat ketika anda mendapat undian, bermain judi, bahkan hasil
kegiatan bursa efek yang anda geluti.

c) risiko Partikular

risiko ini bersumber dari suatu kegiatan individu dan dampaknya


pun berlaku lokal, hanya pada sebagian area kecil saja. Seperti halnya
kecelakaan lalu lintas. risiko ini tentu dialami oleh si individu
pengendara yang mengalami kecelakaan saja, dan mungkin juga
beberapa pihak di area lokal seperti beberapa pengendara lainnya yang
terlibat.

d) risiko Fundamental

Jenis risiko ini termasuk dalam risiko yang sumbernya berasal dari
alam sekitar dengan dampak yang lebih besar juga cakupan area yang
lebih besar pula dibandingkan dengan risko partikular di atas. Contoh
konretnya bisa jadi bencana alam seperti tsunami, tanah longsor,
gempa bumi, angin topan, dn sebagainya.

Terdapat berbagai sumber dari risiko itu sendiri yang mana perlu
diketahui jika ingin melakukan upaya dalam minimalisir risiko,
terutama ketika melakukan aktivitas usaha yang dilakoni. Berikut
berbagai sumber risiko:
a) Politik

Sumber politik terkait dengan risiko adalah risiko yang muncul


diakibatkan oleh kebijakan dari kegiatan politik, seperti kebijakan
yang diatur oleh pemerintah dan peraturan lainnya yang diberlakukan
dalam suatu negara. Kebijakan politik ini tanpa disadari dapat menjadi
sumber timbulnya risiko ketika menjalankan usaha anda.

b) Lingkungan

Sumber dari risiko jenis ini, merupakan risiko yang muncul dari
sekitar kita. Dalam melakukan kegiatan usaha, sumber risiko ini pun
kerap kali menyebabkan kerugian bagi pelaku usaha seperti
pencemaran lingkungan, dan lainnya.

c) Perencanaan

Sumber perencanaan yang berkaitan dengan munculnya suatu


risiko bermula proses perencanaan yang dilakukan dalam menjalankan
usaha. Sumber ini berkaitan erat dengan tata cara perizinan dan juga
persyaratan perizinan suatu kegiatan usaha.

d) Pemasaran

risiko pun dapat muncul dikarenakan sumber pemasaran ketika


melakukan aktivitas bisnis. Pemasaran yang dilakukan dalam
perjalanan usaha anda dapat mengakibatkan baik kerugian dan
keuntungan.

e) Ekonomi

Sumber ekonomi dalam kaitannya dengan risiko tentu berkaitan


dengan sumber kebijakan ekonomi seperti kurs mata uang, inflasi,
nilai pajak, suku bunga, dan lainnya.
f) Keuangan

Sumber keuangan pun berpotensi dalam munculnya suatu risiko.


risiko yang bersumber pada aspek ekonomi tidak hanya berpengaruh
pada pelaku kegiatan usaha, tapi juga bagi perkembangan masyarakat,
seperti kebangkrutan dan keuntungan suatu usaha yang berdampak
pada kondisi keuangan para pekerjanya.

g) Alami

Sumber alam dalam suatu risiko berawal dari alam seperti kondisi
cuaca yang dapat saja menghambat pelaku usaha dalam melakukan
kegiatan bisnisnya.

h) Teknis

Sumber risiko teknis berhubungan dengan berbagai hal yang


berkaitan dengan kegiatan teknis pada kenyataannya, seperti kondisi
operasional perusahaan sebagai salah satu contohnya.

i) Manusia

Sumber ini berkaitan erat dengan sumber daya manusia. risiko yang
muncul dari sumber ini berupa kompetensi yang berakibat pada
kemampuan, kelalaian, kelelahan, dan sebagainya.

j) Kriminal

Sumber selanjutnya adalah kriminal. Sumber ini berkaitan dengan


munculnya risiko pada bidang pencurian, pemalakan, penipuan, dan
risiko serupa lainnya.

k) Keselamatan

Sumber keselamatan berkaitan dengan risiko dalam bidang


keselamatan dan kesehatan kerja, seperti adanya zat berbahaya dalam
melakukan kegiatan bisnis, ledakan, bahkan kebakaran dan risiko
lainnya dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja.
Estimasi Return Dan Risiko Sekuritas

Return investasi dimasa yang akan datang hanya bisa diperkirakan


melalui pengestimasian. Return investasi dimasa akan datang adalah return
harapan dan sangat mungkin berlainan dengan return actual yang diterima.
Disamping mengestimasi return, kita juga perlu menghitung berapa risiko
yang terkait dengan investasi pada sekuritas bersangkutan atau dengan kata
lain risiko adalah kemungkinan penyimpangan return harapan dari return
actual yang diterima.

Menghitung Return Harapan

Estimasi return suatu sekuritas dilakukan dengan menghitung return


harapan atas sekuritas tersebut. Return harapan adalah nilai return rata-rata.
Jika kita memiliki probabilitas return suatu sekuritas, nilai return
harapannya dapat dihitung dengan cara menentukan nilai rata-rata
tertimbang dari distribusi return tersebut. Return harapan dari portofolio bisa
diestimasi denganmenghitung rata-rata tertimbang dari return harapan
masing-masing asset individual yang ada dalam portofolio.

Menghitung Risiko

Secara statistik tingkat risiko ini dapat diwakili oleh ukuran


penyimpangan atau ukuran penyebaran data yaitu nilai varians dan deviasi
standar. Semakin besar penyebaran distribusi return suatu investasi, maka
semakin tinggi tingkat risiko investasi tersebut. Selain itu juga perlu
menghitung risiko relative untuk membandingkan risiko antar asset. Ukuran
risiko relative digunakan koefisien variasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://money.kompas.com/read/2021/04/01/111836026/investasi-adalah-
pengertian-jenis-contoh-dan-manfaatnya?page=all

https://hot.liputan6.com/read/4542882/tujuan-investasi-pengertian-dan-jenis-
jenisnya

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/keputusan-berinvestasi-tujuan-dasar-
dan.html

https://www.idx.co.id/investor/belajar-pasar-modal/

https://money.kompas.com/read/2021/03/09/235100626/apa-itu-saham-definisi-
jenis-keuntungan-risiko-dan-cara-membeli?page=all.
https://money.kompas.com/read/2021/01/31/175132426/mengenal-investasi-
sukuk-definisi-keuntungan-dan-cara-membelinya?page=all.
https://www.bareksa.com/berita/reksa-dana/2018-07-17/pengertian-reksadana-
jenis-keuntungan-dan-risikonya
https://www.akseleran.co.id/blog/etf-adalah/
https://www.idx.co.id/produk/derivatif/
http://msw27hellyeah.blogspot.com/2012/03/estimasi-return-dan-resiko.html

https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-risiko-jenis-sumber-karakteristik-dan-
contoh-risiko/

https://ajaib.co.id/apa-itu-return-pengertian-jenis-dan-pengaruhnya/

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/return-adalah/

Anda mungkin juga menyukai