TT/MnR
DOSEN
Hj. IRMA DEWI ST, MT.
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
AFRIDEL MAHRUL (1607210072)
DWI AMBAR KARTIKA RATREI (1707210184)
MHD. RIQI FAUZAN (1707210156)
OKKY ADITYA FAHREZA (1707210155)
KELAS D1 PAGI
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka kami bisa
menyelesaikan karya Tulis Ilmiah ini dengan harapan semoga karya tulis ini bisa bermanfaat
dan menjadikan referensi bagi pembaca.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Rizki Efrida S.T, M.T selaku dosen mata kuliah keselamatan transportasi yang telah
memberikan ilmu kepada kami.
2. Teman–teman yang telah membantu kami langsung ataupun tidak langsung dalam
pembuatan karya tulis ilmiah ini.
3. Orang tua kami, berkat dorongan dan semangat yang diberikan karya tulis ilmiah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Karya tulis ilmiah yang berjudul “Kasus Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Pembangunan Gedung” bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca. Karya
tulis ilmiah ini juga sebagai persyaratan tugas mata kuliah K3. Akhir kata semoga bisa
bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya pada diri penulis sendiri dan semua yang
membaca karya tulis ilmiah, semoga bisa dipergunakan dengan semestinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan Penulisan 2
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1. Kesehatan Keselamatan Kerka (K3) 10
4.2. Promosi Program K3 10
4.3. Alat Pelindung Diri (APD) 11
4.4. Sarana Peralatan K3 16
BAB 5 KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan/desain, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan, bagi pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
2
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
3
faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit
umum.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan Kesehatan kerja adalah sehat tidak
hanya berarti terbebasnya seseorang dari penyakit tetapi pengertian sehat
mempunyai makna sehat secara fisik, mental, dan sosial.Suatu pelayanan kesehatan
terhadap seseorang didalam pekerjaan yang dimaksudkan untuk memelihara kondisi
kesehatan demi peningkatan produktivitas kerja
4
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya,
seefektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
d. Agar ada jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai.
e. Agar meningkat kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebakan oleh lingkungan
atau kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
Menurut Randall S schuller dan Susan E. Jackson dikutip dan diterjemahkan oleh
Abdul Rosyid (1999: 197) mengemukakan tentang tujuan pentingnya Keselamatan
dan Kesehatan Kerja bahwa:
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan-
kecelakaan kerja, penyakit dan hal-hal yang berkaitan dengan stress, serta
mampu meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerjanya, perusahaan
akan semaki efektif. Peningkatan-peningkatan terhadap hal ini akan
menghasilkan: (1) meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah
hari kerja yang hilang, (2) meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang
lebih berkomitmen, (3)menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi, (4)
tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah
karena menurunnya pengajuan klaim, (5) fleksibilitas dan adaptabilitas yang
lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa
kepemilikan dan, (6) rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena
meningkatnya citra perusahaan
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa maksud dan tujuan K3 pada
hakekatnya adalah demi keefektifan lembaga serta peningkatan daya produktivitas
kerja.Jika hal tersebut dapat tercapai maka lembaga dapat meningkatkan keuntungan
secara substansial demi keberlangsungan lembaga tersebut.
5
c. Tenaga kerja
d. Alat, bahan dan mesin
e. Lingkungan
f. Proses produksi
g. Sifat pekerjaan
h. Cara kerja
i. Persyaratan K3 ditetapkan sejak perencaan, pembuatan, pemakaian barang
ataupun tekhnis dan seterusnya.
j. K3 merupakan tanggung jawab semua pihak,khususnya pihak yang terkait
dengan penyelenggaraan suatu usaha.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan ruang lingkup K3 adalah ruang
lingkup K3 harus dikelola secara sistematis, terencana dan berkesinambungan agar
aspek-aspek yang ada dalam ruang lingkup Kesehatan, Keamanan dan Keselamatan
Kerja (K3) saling mendukung untuk mencapai sasaran dan tujuan program K3.
6
d. Jika kegiatan produksi bertalian dengan bahaya peledakan atau kebakaran harus
dicegah pemakaian bahan yang terbuat dari seluloid atau bahan-bahan yang dapat
terbakar lainnya ketika bekerja.
e. Baju berlengan pendek lebih baik dari baju berlengan panjang yang digulung
lengannya ke atas.
f. Benda-benda tajam atau runcing, bahan-bahan eksplosif atau cairan-cairan yang
dapat terbakar tidak boleh dibawa dalam kantong pakaian.
g. Peserta diklat yang menghadapi debu-debu yang dapat terbakar, ekplosif atau
beracun tidak boleh memakai baju berkantong, memiliki lipatan dan lain-lain
yang mungkin menjadi tempat berkumpulnya debu.
Peralatan pelindung diri merupakan perkembangan sejarah alat perlindungan diri
sejalan dengan penggunaan pagar pengaman. Pada masa silam dahulu, ketika
teknologi mulai berkembang, desain alat-alat proteksi diri sama sekali tidak
memadai, atau bahkan tidak menggunakan sama sekali karena mereka lebih senang
tanpa perlindungan dengan akibat mungkin terjadinya kecelakaan pada kepala, mata,
kaki dan lain-lainnya. Sekarangpun, alat-alat perlindungan diri masih dianggap
menganggu pelaksanaan pelatihan. Desain dan pembuatannya merupakan suatu
hambatan besar. Harus diterapkan standarstandar tertentu tentangnya. Selain itu,
alat-alat proteksi harus diuji terlebih dahulu dalam kemampuan perlindungannya.
Menurut Suma’mur (1985: 296) bahwa:
“Aneka alat-alat perlindungan diri adalah sebagai berikut:a) Kaca mata, b) Sepatu
pengaman, c) Sarung tangan, d) Topi pengaman, e) Perlindungan
telinga”.Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Alat Pelindung
Diri (APD) sangat penting untuk digunakan karena penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) akan mencegah dan melindungi diri dari bahaya risiko terjadinya kecelakaan
yang dapat berakibat merugikan diri sendiri bahkan orang lain
7
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
dengan jenis pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha
untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Menurut
Usman (2009:4) penelitian dengan menggunakan metode deskriptif bermaksud membuat
penyandaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
populasi tertentu.
Sedangkan menurut Sugiyono (2013:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ciri penelitian deskriptif kualitatif
adalah melakukan penelitian dengan mengandalkan manusia sebagai instrumen penelitian
menggunakan analisis data secara induktif, dan mengarahkan sasaran penelitian pada usaha
menemukan teori dari dasar (grand theory).
Menurut Sugiyono (2011:21) penelitian kualitatif mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah (lawannya adalah eksperimen), langsung ke
sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci;
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata
atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka;
c. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome;
d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif;
e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.
Selanjutnya penelitian kualitatif menurut Moleong (2010:6) adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
8
Bogdan dan Taylor (1975) yang dikutip oleh Moleong (2010:4) pun mengemukakan bahwa
metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sehingga
penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa saja yang saat
ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan
menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian
deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan yang ada
9
BAB 4
PEMBAHASAN
Penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek Pembangunan Gedung
berjalan cukup baik, tidak ada kecelakaan yang menghambat proyek atau bahkan yang
membuat proyek menjadi terhenti.
Perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan pada proyek
PembangunanGedung antara lain helm safety, rompi safety, sepatu safety, kacamata
pelindung, sarung tangan dan masker. Selain alat pelindung diri terdapat juga sarana
informasi K3 Proyek yang menerangkan mengenai slogan–slogan K3.
10
Gambar 4.2: Slogan K3L.
11
Gambar 4.5: Slogan utamakan keselamatan dan kesehatan kerja.
Helm safety berfungsi untuk mencegah dan melindungi rambut terjerat oleh mesin yang
berputar dan untuk melindungi kepala dari bahaya terbentur benda tajam atau keras, bahaya
kejatuhan benda atau terpukul benda yang melayang, sinar matahari, dan lain-lain.
12
2. Rompi Kerja (safety)
Rompi safety digunakan untuk mencegah terjadinya kontak kecelakaan pada pekerja,
mengurangi resiko kecelakaan kerja, selain itu agar dapat dilihat oleh pekerja lain saat
bekerja di malam hari karena terbuat dari bahan polyester yang dirancang khusus yang
dilengkapi oleh reflector atau pemantul cahaya
3. Sepatu Safety
13
Sepatu safety merupakan salah satu APD yang wajib digunakan oleh pekerja yang
memungkinkan pekerja untuk tidak terkena pecahan kaca, besi ataupun serpihan lainnya
yang sangat membahayakan telapak kaki. Selain itu sepatu safety juga dipadukan dengan
metal, dibagian bawahnya terbuat dari karet yang tebal sehingga akan membuat
penggunanya dapat berjalan di atas permukaan yang licin.
Sarung tangan kerja digunakan untuk melindungi tangan pekerja dari benda–benda tajam
yang berbahaya, melindungi dari benda panas, serta melindungi dari cairan kimia yang
berbahaya.
5. Kacamata Safety
14
Kacamata safety merupakan pelindung yang menutupi area sekitar mata. Kacamata safety
dapat melindungi mata dari debu, radiasi dan percikan bahan kimia cair, melindungi mata
dari sinar yang menyilaukan seperti pada mengelas, dan lain-lain.
6. Safety Belt
Safety belt berfungsi sebagai pelindung diri ketika pekerja bekerja/berada di atas ketinggian.
7. Safety Net
Jaring safety atau safety net ini berfungsi untuk menahan benda yang terjatuh dari ketinggian
agar tidak langsung jatuh ke tanah agar tidak membahayakan pekerja yang berada dibawah,
serta berfungsi sebagai penahan jika perkerja terjatuha tau terpleset dari ketinggian.
15
4.4 Sarana Peralatan K3
Sarana peralatan K3 yang tersedia pada proyek Pembangunan Gedung adalah alat
pemadan (fire extinguisher) yang terdapat pada direksi keet serta kotak P3K yang berisi kasa
steril, perban, plester, kapas, gunting, peniti, sarung tangan, masker, pinset, povidon lodin,
alkohol 70%, dan lain-lain.
16
BAB 5
KESIMPULAN
Kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan
upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan
bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan,
masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu
berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan
emosional
Pada intinya Keselamaan dan kesehatan kerja wajib diikuti oleh setiap orang
yang terlibat dalam suatu pekerjaan maupun aktifitas yang bisa menimbulkan suatu
kecelakaan kerja, Perusahaan-perusahan di Indonesia pun sudah menerapkan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3), karena sangat penting peran K3 ini dalam
perusahaan yang untuk perlindungan kepada pekerja dan mencegah atau
menurunkan terjadinya kecelakan pekerja, bagaimana pun pekerja adalah aset
perusahaan yang sangat penting. K3 juga bermanfaat sebagai Meningkatkan derajat
kesehatan dan keselamatan tenaga kerja pada perusahaan, dengan adanya sistem K3
di perusahan akan meminimalisir biaya anggaran akibat kecelakaan kerja.