Anda di halaman 1dari 46

GERINDA DATAR

SURFACE GRINDING
“Menggerinda Permukaan Datar (Balok)”

Disusun Oleh:
Melkis Sedek S.
211050
Drafting
Soroako 2012-2013

“menggerinda Blok” 1
GERINDA DATAR
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN GERINDA DATAR

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Musa Kirawati B. Ichsan R.

Mengetahui
Prodi

Doddy A.

“menggerinda Blok” 2
GERINDA DATAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa


karena atas berkat dan pertolongan-Nya lah sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.

Laporan ini berisi materi-materi yang telah penulis dapatkan baik dalam
proses pembelajaran maupun dalam proses praktikum.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen dan Instruktur yang


telah membimbing dan mengajar penulis selama proses praktikum
berlangsung. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan
seluruh pihak yang telah membantu penulis baik dalam praktik maupun dalam
penyusunan laporan.

Akhirnya, selamat membaca semoga laporan ini dapat berguna bagi


pembaca.

Soroako, 19 Juli 2012

Penulis

Melkis sedek.S

“menggerinda Blok” 3
GERINDA DATAR
ABSTRAK

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti kita rasakan


saat ini, sehingga menuntut kita untuk dapat bekerja diberbagai bidang secara
professional. Oleh karena itu, kita sebagai Mahasiswa Teknik Mesin dapat ikut
berperan aktif dalam perkembangan teknologi tersebut. Dengan adanya
Praktikum Gerinda khususnya, pada mesin gerinda datar, Mahasiswa
diharapkan mampu mengoperasikan mesin gerinda tersebut dengan baik dan
benar, agar setelah memasuki dunia usaha atau dunia industri tidak merasa
canggung lagi.

Untuk melengkapi karya tulis ini, di perlukan beberapa referensi baik dari
buku, internet dan diskusi maupun beberapa media lain seperti studi lapangan
yang pernah di kerjakan penulis. Berikut beberapa referensinya : Internet yaitu
dengan mendownload berbagai referensi dalam bentuk PDF maupun browser
mengenai proses penggerindaan. Studi lapangan yaitu langsung ikut serta
melakukan praktik mengenai proses pengerindaan balok pada gerinda datar.
Diskusi yaitu salah satu cara penulis memperoleh data dengan bertukar
pendapat dengan teman praktikum atau teman yang sudah praktik gerinda
datar.

Untuk mendapatkan ukuran yang presisi di perlukan ketelitian dan


pengetahuan mengenai divisi penambahan kedalaman, serta kesabaran dalam
penggerindaan. Kecepatan puta roda gerinda dan pergerakan gerak meja
secara memanjang dan melintang mempengaruhi estetika benda kerja. Untuk
mendapatkan kesikuan benda kerja, pemilihan bidang besic pada benda kerja
sangat menetukan untuk mendapatkan kesikuan.

“menggerinda Blok” 4
GERINDA DATAR
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................................................................3


Abstrak .....................................................................................................................................4
DAFTAR ISI ................................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................7
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................7
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................8
1.3 Ruang Lingkup Kajian ............................................................................................8
1.4 Tujuan Penulisan ...................................................................................................8
1.5 Cara Memperoleh Data ..........................................................................................9
1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................................... 10
BAB II TEORI DASAR ................................................................................................................ 11
2.1 Teori Umum ........................................................................................................... 11
2.1.1 Proses Penggerindaan ................................................................................. 14
2.1.2 Roda gerinda ................................................................................................. 16
2.1.3 Tingkat Kekerasan (Grade) .......................................................................... 21
2.1.4 Struktur batu gerinda .................................................................................... 23
2.2 Teori Khusus ......................................................................................................... 26
2.2.1 Prinsip Kerja Mesin ....................................................................................... 26
2.2.2 Bagian-bagian utama mesin gerinda datar ................................................. 29
2.2.3 Perlengkapan yang Digunakan .................................................................... 30
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................. 34
3.1 Mengoperasikan Mesin Gerinda Datar ............................................................... 34
3.2 Menggerinda balok ............................................................................................... 34
3.2.1 Dengan meja magnet.................................................................................... 34
3.2.2 Dengan ragum presisi ................................................................................... 37
3.2.3 Dengan Blok siku dan Klem C ..................................................................... 38
3.3 Analisis................................................................................................................... 40

“menggerinda Blok” 5
GERINDA DATAR
3.3.1 Kendala .......................................................................................................... 40
3.3.2 Solusi.............................................................................................................. 40
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................... 41
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 41
4.2 Saran...................................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 43
Daftar Gambar ........................................................................................................................ 44

“menggerinda Blok” 6
GERINDA DATAR
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti kita


rasakan saat ini, sehingga menuntut kita untuk dapat bekerja
diberbagai bidang secara professional. Oleh karena itu, kita sebagai
Mahasiswa Teknik Mesin dapat ikut berperan aktif dalam
perkembangan teknologi tersebut.
Dengan adanya Praktikum Gerinda khususnya, pada mesin
gerinda datar, Mahasiswa diharapkan mampu mengoperasikan
mesin gerinda tersebut dengan baik dan benar, agar setelah
memasuki dunia usaha atau dunia industri tidak merasa canggung
lagi.
Gerinda datar pada dasarnya adalah proses Mekanik yang
menimbulkan suhu tinggi dan reaksi kimia pada permukaan benda
kerja. Pada proses penggerindaan permukaan ada energi yang
dikeluarkan dalam bentuk perpindahan panas di sepanjang
permukaan oleh temperatur permukaan yang terlalu tinggi. Proses
penghaluasan permukaan memerlukan suatu masukan energi yang
sangat besar. Hampir semua tenaga yang dipakai dikonversikan
kepanas yang dipasatkan didalam daerah penggerindaan, sehingga
mendorong kerusakan pada benda kerja yang dikarenakan oleh
panas yang tinggi dipermukaan benda kerja. Panas yang dihasilkan
pada proses gerinda permukaan akan berpengaruh terhadap hasil
kekasaran permukaan benda kerja.
Pengoprasian gerinda datar merupakan suatu keahlian yang
harus dimiliki oleh setiap Mahasiswa Teknik Mesin, karena dengan
menggunakan mesin gerinda datar, permukaan yang kasar dapat
dihaluskan, sehingga dapat menaikkan harga jual dari benda
tersebut. Selain itu banyak benda atau barang yang memang dituntut
untuk memiliki permukaan yang halus guna kelangsungan kerjanya.

“menggerinda Blok” 7
GERINDA DATAR
1.2 Rumusan Masalah

Dalam bidang industri ada beberapa hal yang harus diperhatikan


dan harus dipahami mengenai gerinda datar diantaranya proses
kerja mesin. Dalam mencapai suatu hal yang diharapkan ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipahami mengenai
proses penggerindaan. Untuk mencapai hal tersebut kita perlu
menyusun kerangka-kerangka yakni berupa rumusan masalah.
Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas yaitu:
o Bagaimana prinsip kerja mesin gerinda datar?
o Apa bagian-bagian utama mesin gerinda datar?
o Apa saja penyusun roda gerinda?
o Bagaimana tingkat kekerasan roda gerinda?
o Bagaimana struktur dari roda gerinda?
o Apa perlengkapan yang digunakan?
o Bagaimana cara mengoprasikan mesin gerinda datar?
o Bagaimana metode penggerindaan balok?

1.3 Ruang Lingkup Kajian

Menyikapi Rumusan masalah diatas, maka penulis akan


mempersingkat materi yang akan dibahas dalam pembahasan.
Adapun Ruang lingkup yang akan dibahas dalam pembahasan nanti
yaitu:
 Prisip kerja mesin gerinda dater.
 Bagian utama mesin gerinda datar.
 Perlengkapan yang digunakan pada saat menggerinda balok
 Cara mengoperasikan mesin gerinda datar
 Metode penggerindaan

1.4 Tujuan Penulisan

“menggerinda Blok” 8
GERINDA DATAR
Dalam laporan ini penulis akan membahas proses penggerindaan
bagian muka benda kerja (balok). Adapun tujuan penulisaan dari
laporan ini yaitu:

 Mampu mengetahui prisip kerja mesin.


 Mampu Mengetahui bagian utama benda kerja.
 Dapat mengetahui penyusun dan struktur dari roda gerinda.
 Mengetahui semua perlengkapan yang digunakan pada mesin
gerinda datar.
 Mengetahui cara mengoperasikan mesin.
 Mengetahui berbagai metode penggerindaan balok.

1.5 Cara Memperoleh Data

Untuk melengkapi karya tulis ini, di perlukan beberapa referensi


baik dari buku, internet dan diskusi maupun beberapa media lain
seperti studi lapangan yang pernah di kerjakan penulis. Berikut
beberapa referensinya :
 Buku referensi
Yaitu mencari buku-buku yang terkait dengan gerinda datar
dan proses penggerindaan balok.
 Internet
Yaitu dengan mendownload berbagai referensi dalam
bentuk PDF maupun browser mengenai gerinda datar.
Salah satu contohnya “Proses Penggerindaan”.
 Studi lapangan
Yaitu langsung ikut serta melakukan praktik mengenai
proses pengerindaan balok pada gerinda datar.
 Diskusi
Yaitu salah satu cara penulis memperoleh data dengan
bertukar pendapat dengan teman praktikum atau teman
yang sudah praktik gerinda datar.

“menggerinda Blok” 9
GERINDA DATAR
1.6 Sistematika Penulisan

Laporan karya tulis ini dibagi menjadi empat bab dengan maksud
untuk mempermudah pembahasan, bab-bab tersebut adalah
sebagai berikut:

 BAB I Pendahuluan
Yaitu berisi tentang pendahuluan yang akan di bahas
mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan
penulisan, cara memperoleh data dan sistematika pembahasan.
 BAB II Teori Dasar
Yaitu berisi tentang landasan teori atau pengertian umum
mengenai gerinda datar dan bagain bagian penyusundari roda
gerinda.
 BAB III Pembahasan
Yaitu berisi tentang pembahasan mengenai proses
penggerindaan balok pada gerinda datar serta kendala dan solusi
yang telah penulis dapatkan
 BAB IV Penutup
Yaitu berisi tentang kesimpulan dan saran yang di kutip
berdasarkan proses penggerindaan pada bab-bab sebelumnya

“menggerinda Blok” 10
GERINDA DATAR
BAB II TEORI DASAR

2.1 Teori Umum

Mesin surface grinding adalah mesin gerinda yang mengacu pada


pembuatan bentuk datar dan permukaan yang rata pada sebuah benda
kerja yang berada di bawah batu gerinda yang berputar. Mesin Gerinda
adalah salah satu mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana
mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk
mengasah atau memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Pada
umumnya mesin ini di gunakan untuk menggerinda permukaan yang
meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Meja ini dapat
diopersikan manual maupun otomatis. Pencekaman benda kerja dengan
cara diikat pada kotak meja magnetik. Penggerindaan datar adalah
suatu teknik penggerindaan yang mengacu pada pembuatan bentuk
datar, bentuk, dan permukaan yang tidak rata pada sebuah benda kerja
yang berada dibawah batu gerinda yang berputar.(sumber:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/(PPt)%20Materi%206.%20Proses
%20Gerinda%20(Grinding).pdf)

Berdasarkan sumbu utamanya, mesin gerinda datar dibagi


menjadi 4 macam:

1. Mesin gerinda datar horisontal dengan gerak meja bolak-balik, mesin


gerinda ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan
permukaan rata dan menyudut. Mengenai panjang langkah pada meja
dan gerakan melintang batu gerinda dapat disetting pada tuas dimeja
mesin gerinda sesuai dengan sifat dan karakter benda kerja yang akan
dikerjakan.

“menggerinda Blok” 11
GERINDA DATAR

Gambar.2.1 Mesin gerinda datar horisontal dengan gerak meja bolak-balik

Sumber: http://www.docstoc.com/Docs/DownloadFile.ashx?docId=117149254&key=&pass=

2. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar. Mesin jenis
ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata pada benda kerja
silindris. Tepatnya dibagian sisi permukaan rata benda kerja tersebut
dengan gerakan berputarnya meja mesin surface grinding.

Gambar.2.2 Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar

Sumber: http://www.docstoc.com/Docs/DownloadFile.ashx?docId=117149254&key=&pass=

3. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik. Mesin jenis
ini digunakan untuk menggerinda benda-benda berpermukaan rata,
lebar, dan menyudut. Penggerindaan berlangsung pada sisi samping
roda gerinda sehingga ketika proses harus berhati-hati dalam
pemakanan (DOC) dengan cara lebih sedikit-sedikit. Cara ini dilakukan

“menggerinda Blok” 12
GERINDA DATAR
agar benda kerja tidak gosong ketika menerima beban dan luas
penampang yang terlalu besar pada sisi potong batu gerinda.

Gambar.2.3 Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik

Sumber: http://www.docstoc.com/Docs/DownloadFile.ashx?docId=117149254&key=&pass=

4. Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar. Mesin jenis ini
dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros dan lubang.
Bisa juga untuk membuat lubang yang presisi bila memang tidak ada
mesin universal grinding dalam bengkel Anda saat diperlukannya
penggerindaan lubang dalam seperti gambar disebaliknya.

Gambar.2.4 Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar


Sumber:
http://www.docstoc.com/Docs/DownloadFile.ashx?docId=117149254&key=&pass=

“menggerinda Blok” 13
GERINDA DATAR
2.1.1 Proses Penggerindaan

a. Pemilihan batu gerinda


Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan batu gerinda yang akan dipergunakan pada proses
penggerindaan, antara lain sebagai berikut.
 Sifat fisik benda kerja, menentukan pemilihan jenis butiran
abrasive. Tegangan tarik tinggi – AL2O3, tegangan tarik
rendah – SiC, Boron nitrid dan intan.
 Banyaknya material yang harus digerinda dan hasil akhir
yang diinginkan, menentukan pemilihan ukuran butiran
abrasive.
 Busur singgung penggerindaan

Gambar.2.5 busur singgung kecil, busur singgung besar

Sumber: http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/bab-10.pdf

 Kekerasan batu gerinda

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat


kekerasan batu gerinda.

“menggerinda Blok” 14
GERINDA DATAR
 Konstruksi mesin.
 Kecepatan potong benda kerja.
Kecepatan potong adalah faktor yang
berubah-ubah dan mempengaruhi dalam pemilihan
tingkat kekerasan batu gerinda.
 Kecepatan putar batu gerinda.
Secara teoritis kecepatan putar batu gerinda
dapat dihitung menggunakan rumus:

Vc × 1000
n=
π×d
Di mana:

n = kecepatan putar (rpm)

Vc = kecepatan potong (m/det)

d = diameter batu gerinda (mm)

“menggerinda Blok” 15
GERINDA DATAR
2.1.2 Roda gerinda

Gambar.2.6 Roda gerinda

Sumber: http://www.docstoc.com/Docs/DownloadFile.ashx?docId=117149254&key=&pass=

Komponen ini adalah salah satu faktor utama dalam


penentuan hasil akhir penggerindaan. Untuk mendapatkan hasil
penggerindaan yang maksimal, pemilihan batu gerinda
dipengaruhi oleh beberapa hal yang akan dijelaskan di bawah.,
sebenarnya batu gerinda terdiri dari 2 bahan penyusun utama,
yaitu butiran asah / abrasive dan perekat / bond.

1. Butiran Asah (Abrasive)

Si li co n ca r b i d e , a l u mu n i u m o xi d e , b o r o n
nitride, dan intan ya n g d i h a n cu r ka n adalah
bahan-bahan a sa h ya n g digunakan sa mp a i
se ka r a n g . Ba h a n - b a h a n t e r se b u t b e r a n e ka
ragam dalam ke ke r a sa n dan ke r a p u h a n
, me mp u n ya i si f a t dan bentuk ya n g berbeda-
beda.(Sumber: http://www.scribd.com/doc/30899829/gerinda)

a. Oksida Alumunium (Al2O3), (A)

“menggerinda Blok” 16
GERINDA DATAR
Paling banyak di aplikasi sebagai
bahan pembuatan batu gerinda. Digunakan
untuk menggerinda material dengan
tegangan tarik tinggi.seperti baja karbon, baja
paduan, HSS. Aluminium oksida mula-mula
berasal dari Bauksit, juga dibuat dalam
temperatur ±2100℃. Batangan-batangan
dipatahkan, dihancurkan dan digiling menjadi
butiran-butiran kecil.

Gambar.2.7 Almunium Oksida

Sumber: http://www.scribd.com/doc/30899829/gerinda

b. Silikon karbida (SiC), (C)


Butiran yang sangat keras dan
mendekati kekerasan intan. Digunakan untuk
menggerinda material dengan tegangan tarik
rendah. Seperti besi tuang kelabu, grafit,
alumunium, kuningan, dan karbida.S i l i c o n
carbide adalah k o mb i n a s i k i mi a
dari karbon dansili con yang di bu at
dari dapur ti nggi li stri k. Pekerjaan
i n i memakan waktu ± 36 jam pada
temperatur 2000°C. Setelah itu silicon
carbide diambil dalam bentuk kristal -

“menggerinda Blok” 17
GERINDA DATAR
kristal yang banyak. Silicon carbide
berwarna hitam kehijau-hijauan.

Gambar.2.8 Silikon karbida


Sumber:http://www.scribd.com/doc/30899829/
gerinda

c. Diamond/ intan (D)


Intan adalah bahan asah yang
terkeras. Carbon yang murni,sekarang ini
dibuat untuk pembuatan proses industri.
Butiran sangat keras, digunakan untuk
menggerinda material dengan kekerasan
sangat tinggi. Seperti carbida semen,
keramik, kaca, granit, marmer, batu permata.

“menggerinda Blok” 18
GERINDA DATAR

Gambar.2.9 Intan
Sumber: http://www.scribd.com/doc/30899829/gerinda

d. Boron nitride (BN), (CBN)


Kristal bahan ini berbentuk kubus.
Bahan ini digunakan untuk menggerinda
benda kerja yang sangat keras seperti
karbida, baja perkakas dengan kekerasan
diatas 65 HRC. Boron nitride adalah hasil
produksi buatan General ElectrikCorp.
Barang tersebut mempunyai bentuk kristal
berbentuk kubus keras sepertisiliconcarbide
, suhunya stabil hingga 1400°C.

“menggerinda Blok” 19
GERINDA DATAR

Gambar.2.10 Boron Nitrida

Sumber: http://www.scribd.com/doc/30899829/gerinda

2. Macam-Macam Perekat

a) Perekat Tembikar/Vitrified-bond

Perekat ini paling banyak digunakan dalam


pembuatan batu gerinda, yakni hampir 80% batu gerinda
dibuat dengan perekat ini. Bahan dasar perekat ini adalah
keramik tanah liat dan mempunyai sifat tidak mudah
berubah walaupun ada pengaruh dari luar, seperti, air, oli,
atau perubahan suhu udara sehari-hari. Semua perekat
tembikar tidak fleksibel, artinya tidak tahan benturan,
maka batu gerinda potong tidak dibuat dengan perekat ini.
Keistimewaan batu gerinda iniadalah tahan terhadap air,
oli asam, dan panas.

b) Perekat Silikat (Silicat-bond)

Digunakan untuk membuat batu gerinda yang


kegunaannya mengasah benda kerja yang sensitif
terhadap panas, misalnya pisau frais, bor, dan pahat HSS.
Perekat jenis ini mudah melepaskan butiran.

c) Perekat Bakelit (Resinoid-bond)

Dipakai untuk pembuatan batu gerinda dengan


kecepatan tinggi, sangat cocok untuk penggerindaan baja,
tuangan, mengasah gergaji, dan pembuatan gigi gergaji.
Oleh karena perekat ini mempunyai sifat fleksibilitas tinggi,

“menggerinda Blok” 20
GERINDA DATAR
maka banyak digunakan untuk pembuatan batu gerinda
tipis sampai ketebalan 0.8 mm. Perekat ini diberi kode
huruf B.

d) Perekat Karet (Rubber-bond)

Perekat karet mempunyai elastisitas tinggi dan diberi


kode huruf R. Perekat ini dipakai untuk pembuatan batu
gerinda yang digunakan untuk pekerjaan presisi ataupun
kasar. Contoh untuk penggerinda poros engkol dan
pembuangan bekas pengelasan bahan stainless. Perekat
ini juga dapat dipakai untuk pembuatan batu gerinda
potong, karena daya elastisnya memenuhi syarat untuk
batu gerinda tipis.

e) Perekat Embelau (Shellac-bond)

Diberi kode E, digunakan untuk pekerjaan presisi


dan permukaan sangat halus lebih halus dari perekat
bakelit, ketahanan terhadap panas rendah, dan dapat
dibuat tipis. Contoh untuk penggerinda nok, rol kertas, dan
lain-lain.

f) Perekat Logam (Metal-bond)

Digunakan untuk mengikat butiran pemotong Boron


Nitride dan intan. Bronz + butiran = Galvanis.

2.1.3 Tingkat Kekerasan (Grade)

Tingkat kekerasan adalah kemampuan perekat untuk


mengikat butiran pemotong dalam melawan pelepasan butiran
akibat adanya tekanan pemotongan, bukan kekerasan dari
butiran asah. Ada dua macam tingkat kekerasan baru gerinda.

“menggerinda Blok” 21
GERINDA DATAR
a) Roda Gerinda Lunak

Jumlah perekat kecil. Batu gerinda jenis ini


mempunyai sifat mudah untuk melepaskan butiran di
bawah tekanan pemotongan tertentu. Digunakan untuk
meggerinda material yang keras, karena butiran asah akan
cepat lepas dan berganti dengan butiran asah yang masih
baru dan tajam.

Gambar.2.11 Struktur roda gerinda lunak

Sumber: http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/bab-10.pdf

b) Batu Gerinda Keras

Jumlah persentase perekat besar. Batu


gerinda jenis ini mempunyai sifat sulit untuk
melepaskan butiran di bawah tekanan pemotongan
tertentu. Digunakan untuk menggerinda material
yang lunak, karena material lunak, tidak
membutuhkan butiran asah yang selalu tajam.

“menggerinda Blok” 22
GERINDA DATAR

Gambar.2.12 Perekat besar

Sumber: http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/bab-10.pdf

Tingkat kekerasan dinyatakan dalam simbol huruf alfabet.


Kekerasan batu gerinda dapat dilihat pada tabel dibawah :

Tingkat kekerasan Simbol

Sangat lunak E,F,G

Lunak H,I,J

Sedang L,M,N,O

Keras P,Q,R,S

Sangat keras T,U,V,W

2.1.4 Struktur batu gerinda

Struktur batu gerinda di pengaruhi dan di tentukan oleh


perbandingan 2 faktor, yaitu ukuran butiran dan perekat yang
digunakan. Perbandingan perekat dengan butir asah dalam
batu gerinda berkisar antara 10-30 % dari volume total batu
gerinda.

“menggerinda Blok” 23
GERINDA DATAR
Dilihat dari perbandingan tersebut, terdapat 2 jenis batu
gerinda, yaitu:

1. Struktur terbuka/ batu gerinda lunak

Jenis ini memiliki sifat mudah melepaskan butir asah dalam


tekanan tertentu karena memiliki Jumlah perekat sedikit. Jenis
ini di gunakan untuk menggerinda benda yang keras, karena
sifat yang mudah melepas butir asah, maka permukaan benda
kerja selalu mendapatkan butiran asah yang baru dan masih
tajam. Percikan bunga api yang dihasilkan banyak karena
selain partikel benda kerja, gesekan yang terjadi juga
melepaskan butiran asah.

Gambar.2.13 Struktur Terbuka

Sumber: Modul ATS.1990

2. Struktur tertutup/ batu gerinda keras

Jenis ini memiliki sifat yang sulit melepaskan


butir asah dalam tekanan tertentu karena memiliki
perekat yang banyak. Jenis ini cocok di gunakan
untuk menggerinda benda yang lunak, karena sifat

“menggerinda Blok” 24
GERINDA DATAR
benda kerja yang lunak, maka mata asah dapat
lebih awet karena partikel benda kerja akan terkikis
terlebih dahulu dari pada terlepasnya butiran asah.
Percikan bunga api yang dihasilkan oleh
penggerindaan sedikit.

Gambar.2.14 Struktur tertutup

Sumber: Modul ATS.1990

“menggerinda Blok” 25
GERINDA DATAR
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Prinsip Kerja Mesin

Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar


bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan,
penajaman, pengasahan, atau pemotongan. Mesin surface
grinding bisa kita jumpai di ATMI pada mesin Brand dan
Magerle. Pada umumnya mesin gerinda digunakan untuk
penggerindaan permukaan yang meja mesinnya bergerak
horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada meja magnetik,
digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada
mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau
otomatis yang dapat diatur pada bagian tuasnya.

Gambar.2.15 Proses Penggerindaan

Sumber: Modul ATS.1990

Dilihat dari prinsip kerja utama mesin tersebut, mesin


gerinda datar secara garis besar mempunyai tiga gerakan
utama, yaitu:

 Gerakan putar batu gerinda.

“menggerinda Blok” 26
GERINDA DATAR
 Gerakan meja memanjang dan melintang.
 Gerakan pemakanan.

Berdasarkan prinsip kerjanya mesin surface grinding dibagi


menjadi dua macam, yaitu:

1. Surface grinding semi otomatis, proses pemotongan dapat


dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis mesin.

Gambar.2.16 Surface grinding semi otomatis

Sumber: http://www.docstoc.com/Docs/DownloadFile.ashx?docId=117149254&key=&pass=

2. Surface grinding otomatis, proses pemotongan diatur


melalui program (NC/Numerical Control dan CNC/Computer
Numerically Control).

Gambar.2.17 Surface grinding otomatis

Sumber: http://www.docstoc.com/Docs/DownloadFile.ashx?docId=117149254&key=&pass=

“menggerinda Blok” 27
GERINDA DATAR
Berdasarkan prinsip pendingin (coolant) dari mesin surface
grinding dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Penggerindaan kering.

Sesuai dengan tujuannya, penggerindaan kering


dilakukan tanpa menggunakan cairan pendingin. Agar debu
yang timbul dari penggerindaan tidak beterbangan dan
terhisap oleh orang yang bekerja, maka mesin dilengkapi
dengan penyedot debu. Karena apabila tidak disedot, maka
debu-debu akan mengendap pada bagian-bagian mesin
yang dapat menganggu system elektrik pada mesin.

2. Penggerindaan basah.

Pada penggerindaan basah digunakan cairan


pendingin untuk mencegah debu yang timbul dari
penggerindaan. Hal ini perlu dijaga agar tidak sampai
mengenai operator, dan tidak pula berserakan keluar dari
mesin maupun membasahi lantai. Untuk itu mesin ini perlu
dilengkapi perisai untuk menahan cairan pendingin. Pada
penggerindaan basah, kita dapat mempertahankan sifat
logam, karena tidak mengalami kenaikan suhu akibat
gesekan pada proses pemotongan.

“menggerinda Blok” 28
GERINDA DATAR
2.2.2 Bagian-bagian utama mesin gerinda datar

Gambar. 2.18 Mesin gerinda datar

Sumber: http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/bab-10.pdf

Keterangan gambar :

1. Spindel pemakanan roda gerinda


2. Pembatas langkah meja mesin
3. Sistem hidrolik
4. Spindel penggerak meja mesin naik turun
5. Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri
6. Tuas pengontrol meja mesin
7. Panel kontrol
8. Meja mesin.
9. Kepala utama.

“menggerinda Blok” 29
GERINDA DATAR
2.2.3 Perlengkapan yang Digunakan

1. Meja magnet listrik.

Pencekaman ini paling sering digunakan sebagian besar mesin


surface grinding. Benda kerja tipis yang tidak mampu dilakukan pada
pencekaman biasa sangatlah cocok untuk pencekaman ini. Pencekaman
terjadi akibat adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh aliran listrik.
Pada mesin gerinda datar yang berfungsi sebagai pencekam benda kerja
adalah meja mesin gerinda itu sendiri.

Proses pencekaman benda kerja menggunakan meja magnet


listrik, harus mempunyai syarat yaitu permukaan meja magnet
dibersihkan dan magnet dalam posisi on. Benda kerja diletakkan pada
permukaan meja magnet dan diatur pada posisi garis kerja medan
magnet. Tentu saja benda kerja harus dalam kondisi bersih juga.
Pencekaman menggunakan prinsip elektromagnetik. Batangan-batangan
yang di ujungnya diatur sehingga menghasilkan kutub magnet utara dan
selatan secara bergantian bila dialiri arus listrik. Supaya aliran medan
magnet melewati benda kerja digunakan logam nonferro yang disisipkan
pada plat atas pencekam magnet. Ketika melepas benda kerja dilakukan
dengan memutuskan aliran listrik yang menuju pencekam magnet
dengan menggunakan tombol ON/OFF.

“menggerinda Blok” 30
GERINDA DATAR

Gambar.2.19 Meja magnet Listri

Sumber: http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/bab-10.pdf

2. Blok V

Berfungsi untuk meneruskan aliran medan magnet dari sumber


magnet ke benda kerja. Ada tiga bentuk standar blok penghantar, yaitu
persegi, segitiga dan alur V, atau Blok V. masing-masing sumbu
mempunyai keterangan sudut sehingga kita dapat memutar-mutar meja
ini.

Gambar.2.20 Blok V

Sumber: http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/bab-10.pdf

“menggerinda Blok” 31
GERINDA DATAR
3. Ragum mesin presisi

Pencekaman menggunakan ragum mesin presisi adalah benda


kerja yang semua bidang digerinda, di mana antara satu dengan yang
lainnya saling tegak lurus dan sejajar. Adapun proses
pengikatan/pencekaman benda kerja menggunakan ragum presisi
sebagai berikut.

Gambar.2.21 Ragum

Sumber: http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/bab-10.pdf

 Permukaan benda kerja yang dijepit oleh ragum ini menghasilkan


bidang yang akan tergerinda dengan kesikuan dan kesejajaran yang
baik.
 Ragum dicekam dengan menggunakan pencekam magnet dalam posisi
yang bisa dirubah-rubah sesuai dengan penggerindaan yang diinginkan.
 Bidang-bidang dari ragum digunakan sebagai bidang dasar dan
penahan.
 Permukaan bidang pencekam dan yang tercekam harus bersih dari
kotoran-kotoran yang mengganggu pencekaman dan ketelitian
penggerindaan.
 Untuk menggerinda benda kerja tegak lurus, ragum diputar 90° tanpa
harus membuka penjepitan benda kerja, dengan syarat permukaan
benda kerja lebih tinggi dari permukaan rahang ragum.

“menggerinda Blok” 32
GERINDA DATAR
4. Pengasah batu gerinda (dresser)
Dresser digunakan untuk mengasah batu gerinda. Adapun cara
penggunaan dresser untuk mengasah batu gerinda sebagai berikut.
 Dresser diletakkan di atas meja magnet tepat di bawah batu
gerinda, sesuai tempat batu gerinda yang akan diasah.
 Sentuhkan batu gerinda pada dresser dengan menaikkan meja
mesin sedikit saja.
 Saat menggerinda jangan lupa hidupkan pendingin agar batu
gerinda tidak terjadi panas berlebih.
 Dressing dilakukan satu kali langkah sudah cukup untuk
membersihkan batu gerinda dan menajamkanya.

Gambar.2.22 Dressing
Sumber: http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/bab-10.pdf

“menggerinda Blok” 33
GERINDA DATAR
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Mengoperasikan Mesin Gerinda Datar

1. Tekan sakelar utama (main switch) pada posisi ON untuk menghidupkan


mesin. Sakelar utama ini berfungsi untuk menghubungkan aliran listrik
dari jala-jala listrik dengan mesin
2. Tekan sakelar pengendali sistem hidrolik, sakelar ini akan meneruskan
arus dari sakelar utama, untuk menghidupkan pompa hidrolik. Tenaga
yang dihasilkan dari sistem hidrolik pada mesin ini, digunakan untuk
menggerakkan meja mesin ke arah melintang
3. Tekan tombol ON pada panel utama, sehingga motor batu gerinda akan
berputar, hasil putaran motor inilah yang akan menggerakkan batu
gerinda.

Gambar.3.1 saklar mesin gerinda


Sumber: http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/bab-10.pdf

3.2 Menggerinda balok

Untuk menggerinda balok, ada beberapa metode yang bisa dilakukan


diantaranya:

3.2.1 Dengan meja magnet

 Periksa material dan bersihkan meja magnet.

“menggerinda Blok” 34
GERINDA DATAR
 Cekam benda kerja pada meja magnet.

Gambar.3.2 pencekaman benda kerja


Sumber: modul ATS,1990
 Atur kedua pembatas melintang hingga ¾ dari tebal roda gerinda
keluar dari benda kerja.

 Atur kedua pembatas memanjang hingga roda gerinda keluar dari


benda kerja ±15 𝑚𝑚.

Gambar.3.3 pengaturan stoper


Sumber: modul ATS,1990

“menggerinda Blok” 35
GERINDA DATAR
 Hidupkan roda gerinda dan hidupkan Pompa pengingin.
 Atur gerakkan meja kearah memanjang dan melintang
 Turunkan Roda gerinda perlahan-lahan hingga menyentuh bagian
benda kerja yang paling tinggi

Gambar.3.4 pengoprasian mesin


Sumber: modul ATS,19909
 Atur posisi pada skala nol. Gerinda pada permukaan hingga
bersih, setelah itu balik benda kerja.
 Gerinda hingga ukuran yang telah ditentukan
 Hilangkan sisi tajam benda kerja dengan menggunakan batu
gosok.
 Periksa ukuran dengan micrometer.

“menggerinda Blok” 36
GERINDA DATAR
Gambar.3.5 menghilangkan sisi tajam
Sumber: modul ATS, 1990.

3.2.2 Dengan ragum presisi

 Bersikan permukaan meja magnet dan ragum.


 Cekam benda kerja dengan ragum pada bidang hasil
penggerindaan.
 Atur benda kerja hingga salah satu sisi keluar 2 mm.

Gambar.3.5 Mencekam balok dengan ragum


Sumber: modul ATS,1990.

 Gerinda bidang benda kerja hingga mencapai ukuran yang


ditentuka.
 Hulangkan sisi tajam pada benda kerja.
 Periksa dan ukur benda kerja.

“menggerinda Blok” 37
GERINDA DATAR

Ganbar.3.6 proses penggerindaan


Sumber: modul ATS,1990.

3.2.3 Dengan Blok siku dan Klem C

 Periksa Material
 Gerinda bidang A yang sejajar dengan bidang B.

Gambar.3.7 Menentukan bidang patokan


sumber: modul ATS,1990.

“menggerinda Blok” 38
GERINDA DATAR
 Periksa kesejajarannya dan periksa ukurannya dengan
micrometer.
 Cekam benda kerja pada blok siku dan klem C, bidang A atau B
sebagai patokan
 Bidang C dan E harus keluar ±10 𝑚𝑚 dari sisi blok siku.

Gambar.3.8 Mencekam balok bengan klem C dan blok siku.


Sumber: modul ATS,1990.

 Gerinda bidang C sampai bersih.


 Pindahkan posisi klem bebas dari bidang E.
 Ingat! Pemindahan klem harus satu per satu agar benda kerja
tidak berubah posisi. Gerinda bidang E sampai ukurang
ditentukan

“menggerinda Blok” 39
GERINDA DATAR
 Periksa kesikuan dan ketegak lurusanbidang C terhadap bidang
E.

Gambar.3.9 Pemeriksaan kesikuan


Sumber: modul ATS,1990.

3.3 Analisis
3.3.1 Kendala

Didalam prakti gerinda datar, pasti ada banyak masalah- masalah


yang kita hadapi. Dibawah ini ada beberapa masalah/kendala dalam
praktik Gerinda datar, yakni:

 Ukuran Jebol
 Permukaan tidak rata ( ketebalan berbeda)
 Benda kerja tidak siku (sukar mncari kesikuan)

3.3.2 Solusi

Diantara masalah-masalah yang kita hadapi pada saat praktik


gerinda datar, pasti kita akan mencari tahu bagaimana solusi dari
setiap masalah tersebut. Adapun solusi dari malah diatas yaitu:

“menggerinda Blok” 40
GERINDA DATAR
 Periksa kerataan roda gerinda dan kebersiha meja dari
beram
 Pada saat memasang benda kerja, pastikan pemukaan
meja magnet dan permukaan landasan dan rahang ragum
bersih dari beram. Dan dresing roda gerinda
 Untuk mencari kesikuan, kita terlebih dahulu mengambil
bidang patokan untuk kesikuaan. Gunakan penyiku pada
salah satu bidang yang merupakan basic kita untuk
mencari kesikuan.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan praktik dan telah menganalisa proses


kerja mesin gerinda datar, dapat disimpulkan bahwa:

“menggerinda Blok” 41
GERINDA DATAR
 Untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan di perlukan ketelitian dan
pengetahuan mengenai divisi penambahan kedalaman, serta kesabaran
dalam penggerindaan
 Kecepatan putar roda gerinda dan pergerakan gerak meja secara
memanjang dan melintang mempengaruhi estetika benda kerja.
 Untuk mendapatkan kesikuan benda kerja, pemilihan bidang besic pada
benda kerja sangat menetukan untuk mendapatkan kesikuan.
 Jeleknya permukaan dan tidak ratanya ketebalan benda kerja, itu
disebabkan karena:
 Permukaan roda gerinda yang tidak rata
 Kotoran/ beram yang ada pada meja magnet dan
permukaan rahang ragum

4.2 Saran

Sebelum melakukan praktikum Gerinda datar,


hendaknya segala sesuatu yang berkaitan dengan mesin
gerinda datar baik itu cara pengoprasian atau factor –
factor keamanan harus diperhatiakan sebaik mungkin, sehingga tidak

“menggerinda Blok” 42
GERINDA DATAR
terjadi hal – halyang tidak diinginkan pada saat melakukan praktikum.
Adapun saran yang dapat penulis sampaukan yakni:

 jika ingin menambahkan kedalaman pemotongan, pastikan percikan


bunga api gerinda sudah tidak tampak lagi
 Untuk mendapatkan kesikuan pada benda kerja yang tidak rata,
sebaiknya deberikan pengganjal berupa kertas atau sejenisnya.
 Jangan terlalu banyak bermain di depan mesin, apalagi mesin sedang
beroperasi
 Untuk mengambil/ mengangkat benda kerja sebaiknya menggunakan
majun agar tedak tersayat sisi tajam benda kerja.

DAFTAR PUSTAKA

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/(PPt)%20Materi%206.%20Proses%20Ger
inda%20(Grinding).pdf)

“menggerinda Blok” 43
GERINDA DATAR
http://www.docstoc.com/Docs/DownloadFile.ashx?docId=117149254&key=&pa
ss=

http://masdodod.files.wordpress.com/2009/03/bab-10.pdf

http://www.scribd.com/doc/30899829/gerinda)

http://www2.jogjabelajar.org/modul/bse/04_SMK-
MAK/Teknik%20Pemesinan%20Jilid%202.pdf

http://www.scribd.com/doc/51475555/BAB-IV-MESIN-GERINDA

ISTC.1990.Modul Teoti Gerinda Datar.Akademi Teknik Sorowako.Soroako

DAFTAR GAMBAR

2.1 Mesin Gerinda datar horisontal dengan gerak meja bolak-balik.

2.2 Mesin gerinda datar horisontal dengan gerak meja berputar.

2.3 Mesin gerinda datar vertikal dengan gerak meja bilak-balik.

2.4 Mesin gerinda datar vertikal dengan gerak meja berputar.

“menggerinda Blok” 44
GERINDA DATAR
2.5 Busur singgung besar dan kecil

2.6 Roda gerinda

2.7 Almunium oksida

2.8 Silikon karbida.

2.9 Intan

2.10 Boron nitrida

2.11 Struktur roda gerinda lunak

2.12 Perekat Besar

2.13 Struktur terbuka

2.14 Struktur tertutup

2.15 Proses penggerindaan.

2.16 Surface Grinding semi otomatis.

2.17 Surface grinding otomatis.

2.18 Mesin gerinda datar.

2.19 Meja magnet

2.20 Blok V

2.21 Ragum presisi

2.22 dressing

3.1 Saklar mesin gerinda datar

3.2 Pencekaman benda kerja

3.3 Pengaturan stoper

3.4 Pengoperasian mesin

3.5 menghilangkan sisi tajam

3.6 mencekam balok dengan ragum

3.7 Proses penggerindaan

“menggerinda Blok” 45
GERINDA DATAR
3.8 Menentukan bidang patokan

3.9 Mencekam balok dengan klem C dan Blok siku

3.10 Pemeriksaan kesikuan

“menggerinda Blok” 46

Anda mungkin juga menyukai