Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.2. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori dengan metode survei

menggunakan pendekatan cross-sectional (potong lintang), dimana pengukuran

variabel bebas dan variabel terikat dilakukan secara bersamaan dalam satu titik

waktu.

Adapun kelebihan dari metode ini adalah tidak memakan waktu lama dan

biayanya relatif murah dan sederhana (Notoatmodjo, 2002:146). Sedangkan

kekurangannya adalah sebagai berikut:

1. Diperlukan subjek penelitian yang besar, bila variabel yang dipelajari banyak.

2. Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara lebih akurat.

3. Faktor-faktor resiko kadang-kadang sulit diukur dengan akurat.

4. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan (nilai prognostiknya

lemah).

5. Kesimpulan korelasi factor resiko dengan efek paling lemah disbanding dua

rancangan epidemiologis yang lain.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di 40 lokasi reparasi jam di Kota Pontianak,

yaitu di pertokoan Nusa Indah dan di Reparasi Kaki Lima.

27
28

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja reparasi jam yang ada di

Kota Pontianak berjumlah sebanyak 46 orang. Karena populasi kecil, maka

sampel diambil dari keseluruhan populasi, yaitu sebanyak 46 orang.

4.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

4.4.1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini dikumpulakn dengan cara

pengukuran visus dan intensitas cahaya yang menggunakan kartu

snellen dan lux meter serta wawancara menggunakan kuesioner

terhadap responden. Sebelum dipergunakan dilakukan uji validitas

dan reliabilitas terlebih dahulu, yaitu untuk mengetahui bahwa

instrumen yang dipergunakan menghasilkan gambaran yang

sesungguhnya dari responden (valid) dan hasilnya konsisten apabila

digunakan secara berulang-ulang (reabilitas).

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari laporan LB1 Dinas Kesehatan

Pontianak dari bulan januari sampai November 2003. Jumlah

penderita penyakit mata adalah sebagai berikut:

1. Penderita glaukoma 7 orang.

2. Penderita katarak 67 orang.

3. Kelainan refraksi 853 orang.

4. Kelainan kornea 72 orang.


29

5. Penyakit mata lainnya 2.318 orang.

4.5. Teknik Pengolahan dan Penyajian Data

4.5.1. Pengolahan Data

Data mentah yang telah diperoleh dari responden dikumpulkan

dengan lengkap kemudian diolah dengan cara editing, coding dan

scoring. Editing yaitu memeriksa dan menyesuaikan data dengan

rencana semula (apa yang diinginkan, keserasian jawaban dan

kelengkapan). Coding yaitu memberikan kode terhadap item-item

yang tidak diberi skor atau mengubah kata-kata menjadi angka.

Scoring yaitu memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi

skor.

4.5.2. Penyajian Data

Selanjutnya data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk

narasi dan tabel. Penyajian data dalam bentuk narasi memberikan

kemudahan bagi pembaca yang kurang terlatih dalam membaca

informasi yang disajikan dalam bentuk tabel. Sedangkan penyajian

data dalam bentuk tabel lebih ringkas dan tidak menggunakan tata

bahasa yang rumit.


30

4.6. Teknik Analisa Data

1. Univariat

Berupa penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi intensitas

penerangan tempat kerja dan ketajaman penglihatan tenaga kerja reparasi

jam di kota Pontianak.

2. Bivariat

Dilakukan untuk mencari korelasi intensitas penerangan tempat kerja

dengan ketajaman penglihatan tenaga kerja korelasi antara masa kerja

dengan ketajaman penglihatan pekerja reparasi jam di kota Pontianak

dengan menggunakan uji korelasi Product Moment (Pearson) dengan

syarat data berskala rasio atau interval dan berdistribusi normal. Apabila

distribusi tidak normal menggunakan korelasi Rank Spearman dengan

tingkat kepercayaan 95% (Sugiyono, 1997). Untuk mengetahui

hubungan antara variabel bebas dan terikat, penarikan kesimpulan

dengan melihat asymtop signifikansi. Jika asymtop signifikansi di bawah

atau sama dengan 0,05 berarti Ha diterima dan sebaliknya (Sugiyono dan

Wibowo, 2002: 86).

Anda mungkin juga menyukai