Anda di halaman 1dari 31

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

deskriptif, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan

penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari

kuantifikasi (pengukuran).1

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif naturalistik, istilah

naturalistik menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian terjadi secara

alamiah apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan

dan kondisinya serta menekankan pada deskripsi secara alami. Untuk

mendeskripsikan proses penelitian ini, peneliti menyajikan peristiwa-

peristiwa lapangan dari data yang berupa uraian-uraian atau kalimat-kalimat

sehingga bersifat deskriptif.

Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya

dengan jenis penelitian lainnya. Berikut ini merupakan pengkajian dan

sintesis dari Bogdan & Biklen dan Lincoln & Guba antara lain: menggunakan

latar alamiah, manusia sebagai alat (Instrumen), metode kualitatif

(wawancara, pengamatan atau dokumen), bersifat deskriptif, analisis data

1
Anselm Stranss, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Produser Teknikdan Teori (Surabaya: Bina
Ilmu Ofset, 1997), 11.

40
41

secara induktif, teori dari dasar (grounded theory), lebih mementingkan

proses dari pada hasil, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data.2

Menurut Lexy J. Moleong karakteristik penelitian kualitatif adalah:

1. Latar penelitian bersifat alami


2. Manusia sebagai alat penelitian yang utama
3. Metode kualitatif
4. Analisis data secara induktif
5. Teori dari dasar (Grounded Theory)
6. Deskriptif
7. Lebih mementingkan proses dari pada hasil
8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus
9. Adanya kreteria khusus untuk keabsahan data
10. Desain yang bersifat sementara
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama3

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan

kelas (Classroom Action Research), Menurut T. Raka dalam F.X Soedarso,

Penelitian Tindakan Kelas adalah: suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif

oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

rasional dari tindakan-tindakan yang dilakuknnya itu serta memperbaiki

kondisi-kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.4

Sedangkan dalam proses belajar mengajar, peneliti menggunakan metode

kolaboratif. Metode kolaboratif yaitu kerja sama yang dilakukan oleh guru

dengan peneliti, dimana keduanya saling melengkapi. Guru mata pelajaran

Al-Qur’an Hadits adalah sebagai pelaksana, dan peneliti sebagai perencana

khusus, yaitu mempersiapkan suatu kegiatan belajar mengajar yang meliputi

2
Lexy J. Moleong, Metodologi Peneltian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), 8-13.
3
Ibid., 61.
4
Soedarso, F. X, Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas (Departemen Pendidikan Nasional, 2001), 2.

41
42

pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi

pembelajaran, media dan materi pembelajaran.5

Dalam buku karya Wahidmurni dan Nur Ali dijelaskan bahwa pada

implementasi tidakan, rencana pembelajaran yang telah disusun oleh guru

atau guru dan peneliti juga dilakukan secara kolaboratif dipergunakan sebagai

dasar dalam menyelenggarakan pembelajaran. Pada tahap ini guru

melaksanakan pembelajaran, sekaligus mengamati kejadian selama proses

belajar berlangsung (jika penelitian dilaksanakan sendiri oleh guru). Namun

juga dilaksanakan secara kolaboratif, maka tugas pengamatan secara intensif

menjadi tanggung jawab peneliti.6

Namun, dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti

bersifat kolaboratif partisipatoris, yaitu kerjasama antara peneliti dengan

praktisi lapagan (guru). Dalam hal ini peneliti terlibat langsung dalam

merencanakan tindakan, melakukan tindakan, observasi, refleksi, dan lain

sebagainya.

Penelitian tindakan kelas memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

1. Situasional, praktis, secara langsung dalam situasi nyata dalam


dunia kerja
2. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan
masalah, action research juga bersifat empiris dalam hal mengadakan
observasi nyata dan perilaku
3. Fleksibel dan adaptif, memungkinkan adanya perubahan
selama masa percobaan dan pembaharuan di tempat kejadian
4. Partisipatori, dimana peneliti atau anggota tim penelitian
sendiri ambil bagian secara langsung maupun tidak langsung dalam
pelaksanaan penelitiaanya bersama khalayak sasaran

5
Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas (Malang: UIN Press, 2008), 71.
6
Wahidmurni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum Dari Teori
menuju Praktik (Malang: UM Press, 2008), 53.

42
43

5. Self-evaluatif , yaitu modifikasi secara kontinyu dievaluasi


dalam situasi yang ada, dimana tujuan akhirnya untuk meningkatkan
praktek dalam acara tertentu bersama khalayak sasaran
6. Dalam hal temuan penelitian memiliki validitas eksternal yang
lemah
7. Penelitian dan pengambilan keputusan selalu dikelola secara
desentralisasi dan diregulasi
8. Kooperatif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi atas
aksi antara peniliti, praktisi dan khalayak sasaran
9. Action research mengembangkan pemberdayaan, demokrasi,
keadilan, kebebasan dan kesempatan partisipatif
10. Menerapkan teori dalam skala kecil (terbatas)
11. Mengutamakan pendekatan tindakan
12. Mengembangkan suatu model, baik sebagian maupun
menyeluruh7

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan

dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan

yang lazim di lalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan,

dan (4) refleksi, adapun modelnya adalah sebagai berikut:8

Bagan 3.1
Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas

7
E. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional menciptakan pembelajaran krreatif dan menyenangkan
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), 153-154.
8
Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), 16.

43
44

1. Perencanaan Tindakan

Dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan kita dapat mengetahui

implementasi metode jigsaw dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

yang khususnya mata pelajaran Al-Qur’an Hadits bagi kelas VIII A di MTs

Al-Huda Gondang yang terfokus pada pembagian materi yang akan

digunakan dalam pembelajaran model jigsaw, pembagian kelompok belajar

jigsaw dan peningkatan motivasi belajar siswa, sebagai upaya untuk

mencapai hasil yang maksimal dan optimal sesuai dengan keinginan bersama,

maka perlu dirumuskan skenario. Adapun perencanaan skenario tersebut

adalah:

a. Diskusi dengan guru pamong untuk memilih kelas yang akan diteliti

b. Observasi kondisi kelas VIII A MTs Al-Huda Gondang

c. Identifikasi permasalahan dalam proses belajar-mengajar

d. Menyusun langkah-langkah pembelajaran yang sistematis

e. Menyusun materi yang akan disampaikan

f. Memformulasikan metode yang sesuai

g. Membuat alat observasi, untuk mengetahui peningkatan motivasi

belajar siswa

h. Memakai metode yang digunakan yaitu metode jigsaw

i. Menyusun alat evaluasi

44
45

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini, peneliti melaksanakan rencana tindakan yang telah

dibuat berdasarkan rencana yang dibuatnya, dalam tahap ini ada tiga siklus

yang akan dijalankan. Dari tiap siklus yang telah dilaksanakan, akan tampak

kelebihan dan kelemahan dari metode tersebut.

a. Observasi dan Interpretasi

Selama proses belajar-mengajar berlangsung, peneliti melakukan

pengambilan data berupa hasil pengamatan dan hasil belajar siswa. Hasil

pengamatan dicatat pada lembar pengamatan dan didokumentasikan.

Hal-hal yang dicatat antara lain :

1) Aktivitas siswa selama proses belajar-mengajar berlangsung.

2) Hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai tugas diskusi di

kelas, keaktifan siswa, dan nilai tugas- tugas.

b. Analisis dan Refleksi

Analisis dan Refleksi dari kesesuaian antara pelaksanaan dan

rencana pembelajaran yang telah diterapkan, mengkaji dan mencari

kelemahan-kelemahan model pembelajaran yang di gunakan serta

berdiskusi dengan orang yang lebih ahli membuat kesimpulan.9

c. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan

berperan serta, karena dengan bantuan orang lain atau peniliti sendiri
9
Wahidmurni, Penelitian Tindakan Kelas., 97.

45
46

merupakan alat pengumpulan data utama. Namun peranan penilitilah

yang menentukkan sekenario.10

Dalam penelitian ini kehadiran peneliti dilapangan menjadi syarat

utama, peneliti mengumpulkan data dalam latar ilmiah, dimana peneliti

bertindak sebagai instrumen kunci. Selain itu peneliti juga berperan

sebagai perencana dan pelaksana tindakan yang terlibat langsung dalam

pelaksanaan penelitian tindakan kelas, pengumpul data. Instrumen

pendukung lainnya adalah pedoman observasi dan tes.11

Peneliti melaksanakan penelitian ini di MTs Al-Huda Gondang

Nganjuk untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan metode jigsaw untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Huda Gondang Nganjuk,

khususnya pada siswa kelas VIII A, dengan fokus penelitian pada pembagian

materi yang akan digunakan dalam pembelajaran model jigsaw, pembagian

kelompok belajar jigsaw dan peningkatan motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran Al-Qur’an Hadits.

Peneliti memilih lokasi MTs Al-Huda, tepatnya di Desa Pandean Kec.

Gondang Nganjuk, karena MTs Al-Huda adalah merupakan sekolah yang

notabennya sangat kental nuansa keagamaannya dalam proses pengembangan

pola pembelajaran pada siswa-siswinya. Dengan tenaga pengajar yang sudah

10
Moleong, Metodologi Peneltian Kualitatif., 163.
11
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 38.

46
47

akrab dengan metode-metode tradisional yang sering digunakan menjadikan

sebagian besar peserta didik menjadi kurang termotivasi dalam proses

pembelajaran sehingga mereka membuat kegaduhan ditengah-tengah

berlangsungnya proses belajar mengajar, rame sendiri begitu juga wajah

mereka menunjukkan kelesuan dan yang lebih penting lagi, motivasi peserta

didik terhadap pembelajaran Al-Qur’an Hadits sangat kurang, sehingga

peserta didik tidak menguasai dengan baik materi yang telah guru sampaikan.

Dengan adanya inovasi baru dengan metode baru dalam pembelajaran di MTs

Al-Huda membuat peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana penerapan

metode baru di sana.

Peneliti memasuki lokasi penelitian dengan terlebih dahulu mengurus

surat ijin observasi dari STAIN Kediri yang selanjutnya diberikan kepada staf

karyawan di MTs Al-Huda untuk dimintakan persetujuan dari kepala sekolah.

Setelah mendapatkan persetujuan peneliti langsung menemui guru mata

pelajaran Al-Qur’an Hadits untuk pelaksanaan penelitian selanjutnya.

1. Letak Geografis

Secara geografis MTs Al-Huda terletak di Ds. Pandean Kec. Gondang

Kab. Nganjuk, Telp (0358) 611264.

2. Sejarah Berdirinya Madrasah

Di tengah-tengah masyarakat yang sangat beragam kondisinya, maka

pada awal tahun 1980-an, para ulama beserta tokoh masyarakat di Kecamatan

Gondang, berinisiatif untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan formal.

Oleh karena itu, langkah awal yang ditempuh adalah dengan mendirikan

47
48

sebuah yayasan yang kemudian diberi nama Yayasan Pendidikan Islam

(YPI) Al-Huda Gondang dengan tujuan untuk mendidik dan mencetak para

muslim sehingga menjadi insan yang bertaqwa.

Dalam perkembangan selanjutnya, YPI Al-Huda Gondang memiliki

beberapa lembaga pendidikan formal, diantaranya adalah :

a. Raudlotul Athfal (RA) Al-Huda, berada di Dusun Sambong Utara

Desa Campur Kecamatan Gondang

b. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Huda, berada di Desa Pandean

Kecamatan Gondang

c. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Huda, Berada di Desa Pandean

Kecamatan Gondang

d. Madrasah Aliyah (MA) Al-Huda, berada di Desa Pandean Kecamatan

Gondang

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Huda Gondang, sebagai salah satu

lembaga formal yang terbentuk, mulai “membuka diri” untuk menerima siswa

baru pada tahun 1981/1982 dengan status tercatat. Status tercatat yang

dimiliki oleh MTs. Al-Huda Gondang pada saat itu, sebenarnya menunjukkan

bahwa peran madrasah belum diakui. Akan tetapi dengan tekat keberanian

untuk menegakkan agama Allah, maka MTs. Al-Huda “memberanikan diri”

untuk memulai kiprah awalnya dengan mengemban amanat untuk mendidik

15 putra-putri Gondang.

Pada tahun 1983, MTs. Al-Huda Gondang mengalami perubahan status

menjadi terdaftar setelah didaftarkan pada notaris nomor 4 pada tanggal 28

48
49

Desember 1983. seiring dengan perubahan peningkatan status tersebut, maka

MTs. Al-Huda Gondang juga mengalami peningkatan jumlah siswa, menjadi

25 siswa.

Melihat perkembangan MTs. Al-Huda Gondang yang kian hari kian

bagus, baik dari segi peningkatan kuantitas siswa maupun kualitas

administrasinya, maka pada tahun 1996 diadakan akreditasi oleh Kantor

Departemen Agama (Depag) Jawa Timur dengan jenjang Akreditasi diakui.

Setelah mengalami jenjang akreditasi diakui, maka pada tahun 2000,

diadakan akreditasi yang kedua oleh Kantor Departemen Agama Jawa Timur

dengan nomor statistik madrasah 212351812027 sampai tahun 2009. Dengan

status diakui ini, maka Mts. Al-Huda gondang dipercaya untuk

menyelenggarakan ujian sekolah maupun ujian negara sendiri.

Pada tahun 2006 diadakan akreditasi yang ketiga oleh Kantor

Departemen Agama Jawa Timur dengan jenjang akreditasi Terakreditasi B.

Kantor Departemen Agama Jawa Timur juga mengesahkan bahwa MTs. Al-

Huda Gondang mendapatkan Nomor Statistik Madrasah 121235180039 dan

pada tahun 2011 telah diadakan penilaian Akreditasi oleh BAN dengan hasil

Akreditasi Terakreditasi B.

Dalam perkembangan terakhir ini, jumlah siswa MTs. Al-Huda Gondang

mencapai 305 siswa yang terbagi menjadi 9 kelas (masing-masing jenjang

sebanyak 3 kelas).

3. Visi dan Misi Madrasah

Visi :

49
50

 Membentuk Generasi Yang Cerdas, Berilmu Amaliah Dan Beramal

Ilmiah

Misi :

 Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien dan komprehensif

(IQ, EQ dan SQ)

 Menyelenggarakan pendidikan yang seimbang dan terpadu yang

meliputi Ilmu Agama, Ilmu Umum dan Teknologi

 Menumbuhkembangkan pola pikir dan pola perilaku yang Islami

(Akhlaqul Karimah).

 Menumbuhkembangkan partisipasi seluruh warga sekolah dan

masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan.

 Mempersiapkan siswa dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi.

4. Profil Kepala Sekolah MTs Al-Huda Gondang

Nama : Ali Musafak, S.Pd, M.Pd.I

NIP : 197105052005011003

Tempat tanggal lahir : Kediri, 05 Mei 1971

Pendidikan : - IKIP NEGERI MALANG 1996

- PASCA SARJANA IAIT KEDIRI 2010

Pengalaman :

 Guru IPS tahun 1997 s.d 1998 MTs NU Mojosari

 Guru IPS tahun 1998 s.d 2003 MA NU Mojosari

50
51

 Kepala MA NU Mojosari 1998 s.d 2003

 Guru Ekonomi SMAN Sukomoro 2003 s.d 2004

 Guru MTs AL-HUDA Gondang 2005 s.d 2012

 WAKA Kurikulum MTs AL-HUDA Gondang 2005 s.d 2011

 Kepala MTs AL-HUDA Gondang 2011 s.d 2015

 Koordinator Lesson Study berbasis MGMP MTs se-Kabupaten Nganjuk

tahun 2011/2012

5. Struktur Organisasi

Bagan 3.2
Struktur Organisasi MTs Al-Huda Gondang
Ketua Yayasan
Ali Masykur, S. Ag

Komite Madrasah Kepala Madrasah


Misbachul Munir Ali Musyafak, M. Pd.I

Wakil Kepala Madrasah/Koord PKM


Drs. Said

Kepala Tata Usaha


Subiyatin, S.SI

PKM Humas PKM Sar. Pras. PKM PKM Kesiswaan


Suharjito Shodikin Muslimin, S.Pd Kurikulum Setyo Jatmiko,
Drs. Sarmin S.Pd

Wali Kelas Guru Guru BK/BP


Sulijadi, S.Pd,
M.M
51
Siswa Keterangan :
: Garis Komando
: Garis
52

6. Perkembangan Siswa dan Guru

a. Siswa

Tabel 3.1
Jumlah Siswa Empat Tahun Terakhir
Jumlah Siswa
No Kelas 2010 2011 2012 2013
L P L P L P L P
1 7 60 49 56 51 50 45 62 63
2 8 59 55 59 48 57 52 42 42
3 9 50 45 59 55 54 47 56 46

b. Guru

Tabel 3.2
Daftar Guru
Jenis
Tunjangan
No Nama Guru Kelamin Pendidikan Sertifikasi Profesi
L P
1 Ali Musafak, S.Pd, M.Pd.I L - S2 Sudah Sudah
2 Drs. Said L - S1 Sudah Sudah
3 Suyanto, S.Pd L - S1 Belum Belum
4 Sulijadi, MM L - S2 Belum Belum
5 Suhadi, A.Md.Pd L - D III Belum Belum
6 Moh. Musthofa, S.Pd.I L - S1 Sudah Sudah
7 Farid Kurniawan N., SH L - S1 Sudah Sudah
8 Subiyatin, S.Si - P S1 Sudah Sudah
9 Drs. Sarmin L - S1 Sudah Sudah
10 Lilik Rahmawati, S.Pd - P S1 Sudah Sudah
11 Agus Setiawan, S.Pd L - S1 Sudah Sudah
12 Tamyiz B., M.Ag L - S2 Sudah Belum
13 Setyo Jatmiko, S.Pd L - S1 Sudah Sudah
14 Imroatul K. K., S.Pd.I - P S1 Belum Belum
15 Sodikin Muslimin, S.Pd L - S1 Sudah Sudah
16 Ulfatul K., S.H.I - P S1 Belum Belum
17 Siti Amiroh, S.Pd.I - P S1 Belum Belum
18 Siti Romlah, S.Ag - P S1 Belum Belum
19 Agus Budi Irawan, S.Pd L - S1 Belum Belum
20 Puji Nurhidayati, S.Hum - P S1 Belum Belum
21 Rosyidah Z. A., S.H.I - P S1 Belum Belum
22 Wahib Abdul Rosyad, S.Ag L - S1 Belum Sudah
23 Nur Fu’ad, S.H.I, M.A L - S2 Belum Belum
24 Sri Utami, S.Pd - P S1 Belum Belum
25 Samsul Anam, S.Pd L - S1 Belum Belum

52
53

26 Bangkit Nuswantoro, A.Ma L - S1 Belum Belum

7. Perkembangan Capaian Akademis Madrasah

a. Hasil Ujian Nasional

Tabel 3.3
Hasil Ujian Nasional
Hasil UN Hasil UN Hasil UN Hasil UN Hasil UN
Mata
No 2008 2009 2010 2011 2012
Pelajaran
T R RT T R RT T R RT T R RT T R RT
Bahasa
1 9,40 5,50 8,00 9,00 6,50 8,50 9,40 6,80 8,13 9,45 6,80 8,13 9,40 4,20 7,51
Indonesia
Bahasa
2 9,00 4,50 6,80 8,85 5,40 6,40 8,80 4,40 6,51 9,00 4,40 6,51 9,20 2,80 6.41
Inggris
3 Matematika 9,50 4,25 7,50 9,00 4,50 7,50 9,50 4,25 7,50 9,50 4,25 7,50 9,25 2,00 5,12
4 IPA 9,00 5,00 6,85 9,30 5,50 7,20 9,00 5,00 6,83 9,00 5,00 6,83 9,00 2,50 5,60
( T : tinggi, R : Rendah, RT : rata-rata)

b. Akreditasi Madrasah

Tabel 3.4
Akreditasi Madrasah
Akreditasi
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
B B B B B B B

c. Sarana-Prasarana

Sarana Fisik

Tabel 3.5
Sarana Fisik
Jumlah
No Sarana
2009 2010 2011 2012 2013
1 Ruang Kelas 9 9 9 9 9
2 Ruang Perpustakaan - - - - -
3 Ruang Laboratorium IPA - - 1 1 1
4 Ruang Laboratorium IPS - - - - -
5 Ruang Laboratorium Bahasa - - - 1 1
6 Ruang Laboratorium Komputer - 1 1 1 1
7 Ruang Unit Kesehatan Madrasah 1 1 1 1 1
8 WC 1 2 3 3 3

Prasarana Fisik

53
54

Tabel 3.6
Prasarana Fisik
Jumlah
Prasarana
No 2009 2010 2011 2012 2013
1
Perpustakaan
1272 1570 4480 4480 4480
a. Buku pengayaan
954 1272 2560 2560 2560
b. Buku referensi
45 45 45 45 45
c. Buku Panduan Pendidik
2 Laboratorium IPA
- - - - -
(sebutkan alat yang dimiliki)
3 Laboratorium IPS
- - - - -
(sebutkan alat yang dimiliki)
4 Laboratorium Bahasa
- - - - -
(sebutkan alat yang dimiliki)
5
Laboratorium Komputer
2 9 9 9 9
a. Desktop
- 1 1 3 3
b. Lap Top
- 1 1 2 2
c. Multimedia (LCD)
- - - 1 1
d. Website, email
6 Unit Kesehatan Madrasah (UKM)
- - - - -
(Sebutkan alat yang dimiliki)

d. Kelembagaan & Akses Madrasah

1) Peran dan kegiatan Komite Madrasah

- Susunan Komite Madrasah :

Ketua : Misbachul Munir

Sekretaris : Sutarman

Bendahara : Sarip

- Peran : membantu kelancaran kegiatan di madrasah dan

memberikan sumbangsih baik secara materiil maupun fikiran

demi kemajuan madrasah

2) Peran dan Kegiatan MGMP, KKG

- Susunan Pengurus KKG/MGMP MTs Al-Huda Gondang :

Penasehat : Ali Musafak, S.Pd, M.Pd.I

54
55

Ketua : Muhammad Musthofa, S.Pd.I

Sekretaris : Lilik Rahmawati, S.Pd

Bendahara : Subiyatin, S.Si

3) Hubungan madrasah dengan dunia usaha / industri

- Belum ada

4) Hubungan madrasah dengan Perguruan tinggi

- Mengadakan sosialisasi Sisjian dengan IKAHA Tebu Ireng

Jombang tahun 2006

5) Hubungan madrasah dengan ormas pendidikan

- Belum ada

6) Hubungan madrasah dengan LPMP

- Mengadakan kegiatan KKG/MGMP dengan tema “Pemanfaatan

dan Pembuatan Media Pembelajaran berbasis ICT” pada tanggal

29 s/d 30 Mei 2010 di MTs Al-Huda Gondang

7) Hubungan madrasah dengan Lembaga Bimbingan Belajar

- Mengadakan kegiatan Try Out bekerjasama dengan LBB

Primagama mulai tahun 2005 s.d. 2013 (sekarang)

8) Hubungan madrasah dengan Lembaga internasional/ nasional

- Belum ada

9) Hubungan madrasah dengan Yayasan Pendidikan/ Badan

Hukum Pendidikan Penyelenggara

55
56

- Susunan Pengurus yayasan Pendidikan Islam Al-Huda Gondang

bagi MTs “Al-Huda” Gondang :

Ketua : Ali Masykur, S.Ag

Sekretaris : Saiful Zuhri Abidin, S.Ag

Bendahara : Ulfatul Khumaydah, S.H.I

- Peran Yayasan : memberikan kesempatan dan dukungan untuk

penyelenggaraan pendidikan yang lebih baik

10) Hubungan madrasah dengan media massa

- Belum ada

11) Hubungan madrasah dengan pemerintah desa

- Selalu mengkonfirmasi semua kegiatan dan penyelenggaraan

pendidikan di madrasah dan pemerintah desa memberikan

kontribusi dalam semua kegiatan yang memungkinkan untuk

bisa diikuti.12

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini yakni subjek dari mana data diperoleh.

Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam

pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut responden, yaitu orang

yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik

pertanyaan tertulis maupun lisan, dan apabila peneliti menggunakan teknik

observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, demo atau proses

12
Dokumentasi MTs Al-Huda Gondang Tahun 2012/2013.

56
57

sesuatu, serta apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumentasi

atau catatanlah yang menjadi sumber data, sedang isi catatan sebagai subyek

penelitian atau variabel penelitian.13

Sedangkan menurut Lofland dalam Moleong, sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain.14

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh oleh

peneliti dari hasil wawancara dengan guru bidang studi Al-Qur’an Hadits,

siswa/siswi kelas VIII-A, MTs Al-Huda Gondang, serta pihak-pihak yang

berkaitan di madrasah tersebut (data primer). Sedangkan data pelengkapnya

biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen yakni sejenis

dokumen tentang MTs Al-Huda Gondang (data sekunder) yang mempunyai

hubungan dengan masalah yang akan diteliti atau sumber data pelengkap.

Data penelitian ini mencakup:

1. Skor tes siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan (pre test), hasil

diskusi pada saat pelajaran berlangsung dan hasil tes yang dilakukan

pada setiap akhir tindakan (post test).

2. Hasil lembar observasi perilaku aktivitas siswa.

3. Hasil observasi dan catatan lapangan yang berkaitan dengan aktivitas

siswa pada pembelajaran Al-Qur’an Hadis berlangsung.

D. Pengumpulan Data
13
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), 172.
14
Moleong, Metodologi Peneltian Kualitatif., 157.

57
58

Untuk menentukan data yang diperlukan perlu adanya prosedur atau

teknik pengumpulan data agar bukti-bukti dan fakta-fakta yang diperoleh

sebagai data-data yang obyektif, valid serta tidak terjadi penyimpangan-

penyimpangan dari keadaan yang sebenarnya. Dalam pengumpulan data

penelitian ini, penulis menggunakan teknik atau metode sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula

pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek

dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan

melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa

yang dikatakan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung.15 Sedangkan

pengamatan tidak langsung adalah pengmatan yang dilakukan tidak pada saat

berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diselidiki, misalnya peristiwa

tersebut diamati melalui film, rangkaian slide, atau rangkaian photo.16

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang letak geografis,

keadaan geografis, sarana dan prasarana sebagai penunjang pendidikan dan

kegiatan belajar mengajar, keadaan guru dan murid serta pelaksana

kepemimpinan kepala sekolah dalam proses pendidikan.

Peneliti melakukan observasi awal di MTs Al-Huda Gondang untuk

mengetahui permasalahan yang muncul di kelas. Selain itu metode observasi

ini juga dilakukan pada saat proses belajar mengajar Al-Qur’an Hadits yang

berlangsung bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa yang berkaitan

15
Arikunto, Prosedur Penelitian., 272.
16
Margono, Metodologi Penelitian., 158-159.

58
59

dengan motivasi siswa belajar siswa tersebut pada mata pelajaran Al-Qur’an

Hadits.

2. Metode Interview (wawancara)

Metode wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara. Wawancara atau interview digunakan oleh peneliti untuk

menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel

latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap

sesuatu.17 Dalam wawancara ini peneliti bermaksud memperoleh informasi

mengenai metode pembelajaran Al-Qur’an Hadits yang digunakan oleh guru

dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII A MTs Al-Huda

Gondang.

Dalam penelitian ini metode tak berstruktur atau bebas. Metode ini

digunakan untuk mendapatkan kepastian apakah data yang dihasilkan dengan

cara observasi yang dilaksanakan oleh peneliti valid atau tidak. Metode ini

digunakan untuk mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an

Hadits yang melatar belakangi penerapan metode jigsaw.

Jadi yang menjadi obyek dalam metode wawancara disini yakni guru

bidang studi Al-Qur’an Hadits dan siswa MTs Al-Huda Gondang.

3. Metode Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

17
Moleong, Metodologi Peneltian Kualitatif., 186.

59
60

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,

agenda dan sebagainya.18

Adapun dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk memperoleh

data, diantaranya:

a. Sejarah Berdirinya MTs Al-Huda Gondang

b. Visi Misi dan Tujuan MTs Al-Huda Gondang

c. Struktur Organisasi MTs Al-Huda Gondang

d. Data Guru MTs Al-Huda Gondang

e. Data Siswa MTs Al-Huda Gondang

f. Data Sarana Prsarana MTs Al-Huda Gondang

4. Tes

Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang

dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi

penetapan skor angka. Persyaratan pokok bagi tes adalah validitas dan

reabilitas.19

Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi

belajar, tes tersebut juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam aplikasi

metode jigsaw.

Tes yang dimaksud meliputi tes awal/ pre test pengetahuan pra syarat,

yang akan digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep materi pelajaran

18
Arikunto, Prosedur Penelitian., 274.
19
Margono, Metodologi Penelitian., 170.

60
61

sebelum pemberian tindakan. Selanjutnya tes pengetahuan pra syarat tersebut

juga akan dijadikan sebagai acuan tambahan dalam mengelompokkan siswa

dalam kelompok-kelompok belajar, disamping menggunakan nilai raport

selanjutnya skor test awal ini juga akan dijadikan sebagai skor awal bagi

penentuan poin perkembangan individu siswa.

Selain tes awal juga dilakukan tes pada setiap akhir tindakan atau siklus,

hasil tes ini akan digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi dan

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Al-Qur’an Hadits melalui

penerapan metode jigsaw.

E. Analisis Data

Analisa data berguna untuk mereduksi kumpulan data menjadi

perwujudan yang dapat dipahami melalui pendiskripsian secara logis dan

sistematis sehingga fokus penelitian dapat ditelaah, diuji dan dijawab secara

cermat dan teliti.

Proses analisis data dilakukan oleh peneliti adalah dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan analisis data yang menajamkan,

menggolongkan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan

finalnya dapat ditarik kesimpulan atau data diverifikasi. Data yang diperoleh

dari lapangan langsung ditulis dengan rinci dan sistematis setiap selesai

mengumpulkan data. Laporan perlu direduksi, yaitu dengan memilih hal-hal

pokok yang sesuai dengan fokus penelitian agar mudah untuk disimpulkan.

61
62

2. Display Data atau Penyajian Data

Yaitu mengumpulkan data atau informasi secara tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data

yang sudah ada disusun dengan menggunakan teks yang bersifat naratif, dll.

3. Menarik Kesimpulan atau verifikasi

Yaitu merupakan rangkaian analisis puncak. Meskipun begitu

kesimpulan juga membutuhkan verifikasi selama penelitian berlangsung.

Verifikasi dimaksudkan untuk menghasilkan kesimpulan yang valid.

4. Analisis Data Observasi Implementasi Metode Jigsaw Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Dalam menganalisis data observasi hasil pengamatan sikap siswa

terhadap pembelajaran Al-Qur’an Hadits ini peneliti membentuk kriteria

bentuk penelitian data sebagai berikut :

Sangat Baik : Skor 4

Baik : Skor 3

Cukup : Skor 2

Kurang : Skor 1

Pengelolaan data observasi sikap dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Menjumlah perolehan skor dari hasil seluruh butir pernyataan.

b. Mencari skor rata-rata dengan cara membagi jumlah perolehan skor

dengan jumlah pernyataan.

62
63

c. Setelah skor rata-rata diketahui kemudian dicari nilai prosentasenya

dengan cara membagi skor rata-rata dengan nilai maksimal dikalikan

100%. Norma pengujian menggunakan skala prosentase dengan

tingkat kriteria sebagai berikut :

90% - 100% : Sangat Baik

80% - 89% : Baik

70% - 79% : Cukup

60% - 69% : Kurang Baik

50% - 59% : Sangat Kurang Baik

5. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Ketuntasan belajar siswa berdasarkan pada petunjuk teknis pelaksanaan

belajar mengajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MTs Al-

Huda Gondang khususnya pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, bahwa

siswa dinyatakan tuntas belajar bila telah mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dengan nilai 7,5 dengan perhitungan :

Skor yang diperoleh x 100


Skor maksimum

Perhitungan ketuntasan belajar siswa secara klasikal, dikategorikan telah

mencapai ketuntasan apabila dalam bentuk pengausaan konsep Al-Qur'an

63
64

Hadits yang diperoleh siswa telah mencapai prosentase 75% dengan

perhitungan :

Jumlah siswa yang tuntas x 100


Jumlah keseluruhan siswa

6. Analisis Data Wawancara

Data wawancara dianalisis dengan mengumpulkan seluruh hasil

wawancara, kemudian dilihat kembali dan disesuaikan dengan proses dalam

tiap-tiap siklus tindakan kelas.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Menurut Moleong yang dimaksud dengan keabsahan data adalah bahwa

setiap keadaan harus memenuhi:

1. Mendemonstrasikan nilai yang benar

2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan

3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi

dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-

keputusannya20

Dalam penelitian ini, untuk menguji keabsahan data menggunakan teknik

sebagaimana yang dikemukakan oleh Moleong yaitu: ketekunan pengamatan,

triangulasi, kecukupan referensial.21

Pertama, penyajian keabsahan data dengan ketekunan pengamatan

dilakukan dengan cara mengamati dan membaca secara cermat sumber data

20
Moleong, Metodologi Peneltian Kualitatif., 320.
21
Ibid., 327.

64
65

penelitian sehingga data yang diperlukan dapat diidentifikasikan. Selanjutnya

dapat diperoleh deskripsi-deskripsi hasil yang akurat dalam proses perincian

maupun penyimpulan.

Kedua, triangulasi digunakan untuk pemeriksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sumber yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan

atau pembanding data. Dalam kaitan ini ada dua metode triangulasi yang

digunakan untuk pemeriksaan data, yaitu: 1) triangulasi metode dan teknik

pengumpulan data. Dalam hal ini, metode dan teknik pegambilan data

digunakan untuk mendapatkan data dan menentukan keabsahan data, 2)

triangulasi data dengan pengecekan yang dibantu oleh teman sejawat, serta

pihak-pihak lain yang memahami penelitian ini.

Ketiga, penyajian data dengan kecukupan referensi dilakukan dengan

membaca dan menelaah sumber-sumber data dan sumber pustaka yang

relevan dengan masalah penelitian secara berulang-ulang agar diperoleh

pemahaman yang memadai.22

G. Tahap-Tahap Penelitian

1. Tahap Pra Lapangan, diantaranya:

a. Menyusun rancangan atau desain penelitian

b. Memilih lapangan penelitian

c. Mengurus perizinan. Peneliti harus menghubungi dan meminta izin,

selain itu peneliti juga harus menyiapkan: surat tugas, surat izin

22
Ibid., 334.

65
66

instansi diatasnya, identitas diri (KTP, foto dan lain-lain),

perlengkapan penelitian dan lain sebagainya dan peneliti

memaparkan tujuan penelitian terhadap orang yang berwenang

diwilayah penelitian

d. Menjajaki dan menilai lapangan. Peneliti sudah memiliki orientasi

terhadap lapangan penelitian

e. Memilih dan memanfaatkan informasi. Informan adalah orang yang

dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan

kondisi latar serta subyek penelitian

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian23

Secara umum pelaksanaan penelitian akan dilakukan selama tiga siklus

yang pada setiap siklusnya akan diterapkan tindakan tertentu. Dalam tahap

pra lapangan ini, peneliti membuat rencana tindakan dalam rangka untuk

mempermudah pelaksanaan penelitian, yang mencakup:

a. Lokasi penelitian adalah MTs Al-Huda Gondang Nganjuk

b. Kegiatan penelitian dilakukan mulai pada pertengahan Maret 2013

sampai selesai

c. Obyek sekaligus subyek dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah siswa-siswi kelas VIII A

23
Ibid., 127-133.

66
67

d. Desain tindakan meliputi empat komponen: rencana (planning),

tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi berdasarkan

hasil pengamatan dan tindakan (reflecting) yang merupakan langkah

berurutan dalam siklus yang berhubungan dengan siklus berikutnya

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri

b. Memasuki lapangan. Dalam hal ini, hubungan peneliti dengan

subyek penelitian harus benar-bear akrab sehingga tidak ada lagi

dinding pemisah diantara keduanya

c. Berperan serta dan Berkolaborasi sambil mengumpulkan data24

Dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama tiga siklus.

Setelah semua prosedur awal tersebut dilaksanakan, maka peneliti

menerapkannya di dalam kelas sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.

Selanjutnya observasi atau pengamatan dilakukan saat pembelajaran

berlangsung, yang meliputi:

a. Aktivitas guru di kelas, dalam menerapkan metode jigsaw untuk

meningkatkan motivasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa kelas VIII A

b. Aktivitas siswa pada kegiatan belajar mengajar dengan penerapan

metode jigsaw, dari awal sampai akhir pertemuan.

24
Ibid., 137-144.

67
68

Interaksi guru dengan siswa diharapkan mampu menjadi motivator bagi

siswa dan diharapkan siswa aktif dalam pembelajaran serta memudahkan

guru untuk mengetahui tercapainya keberhasilan dalam mengajar.

Selama pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengambilan data

berupa hasil pengamatan dan hasil belajar siswa. Hasil pengamatan dicatat

pada lembar pengamatan dan didokumentasikan dalam rekap nilai.

3. Tahap Analisis dan Refleksi Data

Analisis dilakukan setiap selesainya sebuah siklus. Baik analisis data

maupun hasil pengamatan selama pembelajaran. Sebagai tindak lanjut,

dilaksanakan suatu kegiatan refleksi yang dilakukan dalam bentuk diskusi

atau tanya jawab pada guru mata pelajaran membicarakan tentang

pelaksanaan tindakan yang berkaitan dengan penerapan metode jigsaw.

Nantinya, hasil refleksi dapat dijadikan pijakan dalam penyempurnaan

rencana pembelajaran serta agar dapat mencapai hasil maksimal.

Adapun tahapan siklus yang akan peneliti lakukan adalah sebagai

berikut:

Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan

instrumen penelitian, lembar observasi, dan soal evaluasi

68
69

b. Peneliti (sebagai guru) membuka pelajaran dengan salam, do’a dan

memeriksa kehadiran siswa melalui presensi serta mengkondisikan

semua siswa untuk siap belajar

c. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan

pembelajaran

d. Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok heterogen

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Guru (peneliti) membagi materi pelajaran pada siswa dalam

kelompok jigsaw, sehingga setiap siswa mendapat satu bagian dari

materi tersebut dan masing-masing mendapat bagian yang berbeda.

b. Membentuk kelompok ahli, yaitu bertemu dengan siswa lain yang

mendapat materi sama sehingga siswa dalam kelompok jigsaw

berperan ke kelompok ahli untuk berdiskusi bersama mempelajari

materi yang sama tersebut.

c. Kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan materi

yang telah didiskusikan

d. Siswa melakukan tanya jawab

e. Setelah selesai menjelaskan, guru memberikan tugas atau soal

kepada seluruh siswa tentang materi yang telah dijelaskan.

f. Guru menyimpulkan inti materi yang telah dipelajari.

69
70

g. Guru menutup pelajaran dengan memberikan tugas rumah yang

berkaitan dengan materi yang telah dipelajari kemudian membaca

do’a dan diakhiri dengan salam.

3. Observasi

Kegiatan pengamatan dilakukan oleh peneliti secara kolaboratif dengan

guru ketika tindakan sedang dilakukan.

4. Refleksi

Tahap terakhir adalah melakukan refleksi, refleksi merupakan kegiatan

untuk mengungkapkan kembali apa yang telah dilakukan. Kegiatan ini

dilakukan oleh peneliti dan guru untuk mendiskusikan implementasi

rancangan tindakan untuk mengetahui letak keberhasilan dan hambatan yang

terjadi dalam setiap siklus. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan

hambatan dari setiap siklus, guru dan peneliti melakukan rancangan untuk

siklus selanjutnya dan sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya.

Hasil keputusan dari siklus I dan siklus II dijadikan pertimbangan untuk

siklus III, siklus II dan siklus III merupakan tahapan perbaikan dari siklus I.

Kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam siklus I dan siklus II diperbaiki

dan pada siklus III. Cara dan tahapan pada siklus II sama dengan siklus I

begitupula dengan siklus III.

70

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen50 halaman
    Bab Iv
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen21 halaman
    Bab V
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat
  • Book 1
    Book 1
    Dokumen1 halaman
    Book 1
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat
  • KWITANSI Almari
    KWITANSI Almari
    Dokumen1 halaman
    KWITANSI Almari
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat
  • KB 5
    KB 5
    Dokumen1 halaman
    KB 5
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat
  • KWITANSI Almari
    KWITANSI Almari
    Dokumen1 halaman
    KWITANSI Almari
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat
  • KWITANSI Almari
    KWITANSI Almari
    Dokumen1 halaman
    KWITANSI Almari
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat
  • KB 5 - 2
    KB 5 - 2
    Dokumen1 halaman
    KB 5 - 2
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat
  • KB 5 - 3
    KB 5 - 3
    Dokumen1 halaman
    KB 5 - 3
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat
  • KB 4 - 3kkkk
    KB 4 - 3kkkk
    Dokumen1 halaman
    KB 4 - 3kkkk
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat
  • KB 5 - 4
    KB 5 - 4
    Dokumen1 halaman
    KB 5 - 4
    Octavia Cindy
    Belum ada peringkat