Jemb Baja 130317201448 Phpapp02
Jemb Baja 130317201448 Phpapp02
BAB I
PENDAHULUAN
4,5
m
5m
40 m
80
m
Diminta :
1. Perencanaan konstruksi jembatan dengan ketentuan di atas.
2. Gambar konstruksi jembatan :
a. Tampak atas 1 : 100
b. Potongan melintang 1 : 100
c. Potongan memanjang 1 : 100
d. Detail titik buhul 1 : 10
e. Detail gelagar memanjang ke gelagar melintang 1 : 10
f. Detail gelagar melintang ke gelagar utama 1 : 10
g. Detail tumpuan 1 : 10
BAB II
PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN,
SANDARAN DAN TROTOAR
Gelagar Memanjang
Lantai kendaraan Gelagar Melintang
Trotoar
Ikatan angin
4,5 m
Vakwerk
1m 7m 1m
Keterangan :
Dari gambar tampak lantai kendaraan pada konstruksi jembatan ini
terletak di atas dengan lebar lantai kendaraan = 7 m dan lebar lantai trotoar = 2 x 1
m. Tetapi perencanaan jembatan tidaklah mutlak seperti ketentuan di atas, karena
semua ketentuan tersebut direncanakan oleh perencana sesuai dengan permintaan
pemilik proyek dan kondisi lapangan.
Untuk perhitungan lantai kendaraan, harus ditinjau pembebanan terhadap
lantai kendaraan dan trotoar. Dari perhitungan pembebanan tersebut, diambil
pembebanan yang maksimum.
2.1.1 Pembebanan
Lantai kendaraan pada konstruksi jembatan ini terletak di atas, terdiri dari
plat lantai beton bertulang. Muatan mati
- Berat plat lantai = 0,20 x 2,40 = 0,48 t/m2
- Berat lap. Aspal = 0,10 x 2,20 = 0,22 t/m2
- Berat air hujan = 0,05 x 1,00 = 0,05 t/m2
q = 0,75 t/m2
a. Muatan hidup
Untuk perhitungan lantai kendaraan, digunakan beban T yang merupakan
kendaraan truk dengan beban roda ganda sebesar 10 ton untuk jembatan
kelas A dengan bidang sebaran gaya antara ban dengan lantai berukuran
1,60 x 3,00 m2, yaitu pada luas bidang penempatan gelagar memanjang
dan melintang.
Bidang kontak kendaraan untuk jembatan kelas A adalah 30 x 50 cm2 dan
menyebar dengan sudut 45o (PPPJJR-1987, halaman 6 dan 19).
Besarnya T diambil sebesar 100 % yaitu untuk jembatan permanen kelas
A. 10 10
T = 100 % x 10 = 10 ton.
10
20
50 cm 30 cm
b a
b. Beban angin
Muatan angin merupakan muatan sekunder. Berdasarkan PPPJJR-1987
halaman 13, tekanan angin diambil sebesar 150 kg/m2. Luas bidang beban
hidup yang bertekanan angin ditetapkan setinggi 2 m di atas lantai
kendaraan, sedangkan jarak as roda kendaraan adalah 1,75 m.
Reaksi pada roda akibat angin:
(jarak gel. melintang) x (tinggi tek. angin) x (b. angin) x ( ½ x tinggi tek. angin )
RA =
Jarak as roda
5 x 2 x 0,15 x 1
= = 0,857 ton.
1,75
2
2m W = 150 kg/m
1m
A B
1,75 m
aksi pada roda
a. Muatan mati
Berat plat lantai trotoar = 0,15 x 2,2 = 0,33 t/m²
Berat plat lantai trotoar = 0,2 x 2,4 = 0,48 t/m²
Berat air hujan = 0,05 x 1,0 = 0,05 t/m²+
qm = 0,86 t/m²
b. Muatan hidup
Menurut PPPJJR-1987 (halaman 10), muatan hidup untuk konstruksi
trotoar diperhitungkan sebesar 500 kg/m². Beban hidup ini disebarkan
seluas : (lebar trotoar x jarak gelagar melintang).
Atau dapat ditulis sebagai berikut :
Beban hidup = 500 x 1 x 5
= 2500 kg = 2,5 ton
Dari pembebanan lantai kendaraan dan trotoar dapat ditabelkan sebagai berikut :
lx = 1.8
ly = 5.0
Sa
Lx = 1,80 m
Ly = 5 m
Berada di tengah-tengah diantara kedua tepi yang tidak ditumpu untuk :
Ly > 3 r Lx r = ½ (tumpuan jepit)
Ly > 3 1/2 1,8
5 > 2,70
Sehingga :
Lebar kerja maksimum pelat dalam arah bentang lx (Sa) dicari:
Sa = ¾ a + ¾ r Lx
= ¾ 0,70 + ¾ 1/2 1,80
= 1,2 m
Momen arah bentang Lx :
Mo
Mlx
Sa
Dimana Mo dianggap sebagai momen maksimum balok di atas dua tumpuan.
Mo = ¼ P Lx = ¼ . 10,857 1.80 = 4,886 tm
Sehingga :
Mo 4,886
Mlx = = 4,071 tm/m
Sa 1, 20
Sa Sb
Lx = 1,80
Ly = 5 m
A 3,910 2,560
B 0,931 0,597
Kesimpulan:
1. Dengan memperhatikan kedua keadaan tersebut di atas dapat ditabelkan
sebagai berikut:
Keadaan Mlx ( tm/m ) Mly ( tm/m )
I 4.071 2,610
II 3,910 2,560
Mu = 47,15 kNm
Mu 42,11
k 2
= 2
= 2647,63 kNm2
bd 0,8.1.(0,141)
Dari tabel A – 28 pada buku Struktur Beton Bertulang( Istimawan), sesuai
dengan SKSNI T – 1991 – 03 didapatkan :
min = 0,0035
max = 0,0203
Berdasarkan hasil interpolasi didapatkan nilai = 0,0071
As perlu = .b.d = 0,0071.1000. 141 = 1001,10 mm2
Berdasarkan Tabel A-5 didapatkan tulangan yang dipakai sesuai dengan As
perlu, jadi digunakan tulangan 18-150.
Untuk perencanaan penulangan plat lantai yang lain dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
2.5 m
Tiang Sandaran
0,9 m
Sandaran Mendatar
Lantai Trotoar
2.2.1 Pembebanan
a. Sandaran mendatar (railing)
Sandaran direncanakan dibuat dari Profil Baja Bulat Ǿ 48,6 dengan t = 3,2 dan
datanya sebagai berikut :
q = 3,58 kg/m
Wx = 4,86 cm3
Pembebanan :
Berat sendiri profil : 3,58 kg/m
Beban muatan hidup : 100,00 kg/m’
Momen yang timbul :
Mx = 1/8 q L2 + ¼ P L
= 1/8 3,58 2,52 + ¼ 100 2,5
= 2,80 + 62,5
= 65,3 kg.m
= 6530 kg.cm
Tegangan yang timbul :
Mx
ytb =
Wx
6530
=
4,86
Menurut PPPJJR – 1987, pasal 1 ayat 2.5.c, halaman 10, selain beban vertikal,
bekerja pula beban horizontal sebesar 100 kg/m2 dengan titik tangkap 90 cm dari
lantai trotoar.
Besar gaya horizontal pada tiang sandaran :
P H = 100 kg/m x 2,5 m = 250 kg
Momen yang timbul :
H
M = 250 kg x 90 cm
90 = 22500 kg.cm
Kontrol tegangan :
Lk = 2 x 90 = 180 cm
lk 2 × 90
= = = 59,21
i 3,04
min
Dari tabel didapat faktor tekuk :
= 59,21 = 1,399 (interpolasi)
Tegangan yang timbul :
P M
ytb = ω +
Fbr Wn
126,714 22500
= 1,339 +
8,636 17,90
Jadi untuk tiang sandaran dapat dipakai Profil Baja Bulat Ǿ 89,1 dengan
t = 3,2 .