3. Kalium
a. Peranan/fungsi
· Tranportasi hasil-hasil asimilasi/proses fotosintesa di daun kebagian-bagian tanaman lainnya
(akar, tunas/anakan, biji/gabah)
· Mengatur tekanan osmose/turgor, memperkuat dinding sel
· Aktivator enzym pada seluruh proses metabolisme tanaman
· Menunda penuaan/ senesence daun
b. Gejala-gejala defisiensi/kekurangan K
· Pinggir daun berwarna kuning kecoklatan disertai bercak warna jingga terutama pada daun tua
tanaman tumbuh kerdil dan daun-daun terkulai
· Sering terjadi rebah karena n/k ratio tinggi
· Penuaan daun lebih cepat (leaf senescence)
· Kehampaan gabah tinggi dan pengisian gabah tidak sempurna (banyak butir hijau)
· Pertumbuhan akar tidak sehat (banyak akar yang busuk karena kehilangan daya oksidasi,
sehingga jerapan hara terganggu)
· Tanaman mudah terserang penyakit seperti blast, sheath blight, bercak daun, terlebih bila
dipupuk N berlebihan
Yaitu segala macam pupuk yang diberikan kepada tanaman lewat akar. Tujuannya tentu
sudah jelas, yakni mengisi tanah dengan hara yang dibutuhkan oleh tanaman, supaya tanaman yang
ditanam di atasnya tumbuh subur dan memberikan hasil yang memuaskan. Pada umumnya
pemberian pupuk melalui akar dapat dilakukan secara:
(a). Disebar (broadcasting)
Pupuk yang disebarkan merata pada tanah-tanah di sekitar pertanaman atau pada
waktu pembajakan/penggaruan terakhir, sehari sebelum tanam, kemudian diinjak-injak agar
pupuk masuk ke dalam tanah
(b). Ditempatkan di antara larikan/barisan
Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan kemudian ditutup kembali dengan
tanah. Untuk tanaman tahunan ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus daun
terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah.
Sp 36 (100kg/Ha) 100kg
I. KESIMPULAN
1. Secara umum pupuk dapat dikategorikan atas dua jenis, pupuk organik, dan pupuk anorganik
2. Pemupukan berimbang sangat dianjurkan sebagai teknik pemupukan pada pertanaman padi
sawah
3. Pemupukan dibutuhkan untuk membantu meningkatkan produktivitas padi sawah.