Pengertian mulsa
Mulsa adalah penutup permukaan bedengan tanaman jadi pemulsaan dapat diartikan sebagai
penutup permukaan bedengan dengan bahan organik atau lembaran plastik.
1) Mulsa Organik
Mulsa organik adalah sisa-sisa tanaman (serasah) seperti potongan-potongan daun, ranting
dan serbuk gergajian yang digunakan untuk menutup peermukaan bedengan tanaman. Hasil
akhir dari proses pemulsaan organik terbentuknya pupuk serasah.
Jumlah kebutuhan mulsa berdasarkan luasan lahan yang akan ditanami dan jenis mulsa
yang akan digunakan.
Mulsa organik jerami
Penentuan jumlah mulsa yang dibutuhkan tanaman berdasarkan hasil-hasil penelitian atau
percobaan - percobaan dengan prinsip apa pun yang dibutuhkan tanaman mulsa dalam dosis
tertentu.
Mulsa plastik
Mulsa plastik yang ada pada saat ini memiliki lebar tertentu, yaitu sekitar 110 cm. Dengan
demikian, kebutuhan mulsa plastik hanya diperlukan pada panjang dan jumlah bedengan dan
kebutuhan totalnya dapat diperoleh seperti rumus berikut. Tanaman-tanaman yang sudah biasa
menggunakan mulsa dari jerami di antara yang lain, kentang, kedelai, Bawang putih rendah,
semangka, dan melon.
Mp = P
Total MP = P x Nb
Keterangan:
Mp = Kebutuhan mulsa plastik per bedengan
Mp total = Kebutuhan total mulsa plastik
P = Panjang bedengan
Nb = Jumlah bedengan
Teknis pemasangannya cukup oleh 2 orang untuk satu bedengan. Caranya tariklah kedua
ujung mulsa pada bedengan, kaitkan salah satu ujungnya pada bedengan menggunakan pasak
penjepit mulsa. Setelah kedua ujung mulsa PHP terkait erat pada bedengan, dengan cara
bersamaan tariklah mulsa pada kedua sisi bedengan setiap meternya secara
bersamaan.Kaitkan kedua sisi mulsa dan bedengan dengan pasak penjepit atas dasar mulsa
sesuai rapat pada bedengan. Setelah selesai pemasangan, bedengan-bedengan dibiarkan
tertutup mulsa PHP selama 3–5 hari sebelum dibuat lubang tanam. Tujuan agar pupuk kimia
yang diberikan dapat berubah menjadi bentuk yang tersedia sehingga dapat diserap tanaman.