Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUANA.

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pemasaran sering kalidiidentikkan dengan dunia yang penuh janjimanis namun
belum tentu terbukti apakah produknya sesuai dengan apa yang telahdijanjikan. Inilah yang
harus dibuktikan dalamsuatu manajemen pemasaran syariahbaik pada penjualan
produkbarang atau jasa, bahwa pemasaran syariah bukanlahdunia yang penuh dengan tipu
menipu. Sebab pemasaran syariah merupakantindakan paling tinggi dalam pemasaran,
yaituspiritual marketing, dimana etika,nilai-nilai dan norma dijunjung tinggi.

Pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkanproses


penciptaan, penawaran, dan perubahanvaluesdari suatu inisiator kepadastokeholders-nya,
yang dalam seluruh prosesnya sesuai dengan akaddan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam.
Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, danpenyimpangan prinsip-prinsip muamalah tidak akan
terjadi, maka bentuk transaksiapa pun dalam bisnis dibolehkan dalam syariah Islam.

Rasulullah saw. sendiri telah memberikan contoh kepada manusia tentangcara-cara bisnis
yang berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran, sikap amanah,serta tetap memperoleh
keuntungan. Nilai-nilai inilah yang menjadi landasan hukummenjalankan bisnis. Rasulullah
adalah prototipe sukses dalam melakukanspiritualisasi marketing.Oleh karena itu, mencontoh
cara Rasulullah SAW dengan mengutamakan nilai-nilai spiritual (Islam) adalah tindakan
yang sangat terpuji yangdirekomendasikan oleh banyak ayat Allah dalam AlQur’an.

Selain itu, dalamsyariah marketing, bisnis yang disertai keiklasan semata-mata


hanyauntuk mencari keridhaan Allah,maka seluruh bentuk transaksinya insyaAllah menjadi
ibadah di hadapan Allah SWT. Ini akanmenjadi bibit dan modaldasar baginya untuk tumbuh
menjadi bisnis yang besar, yang memilikispiritualbrandyang memiliki karisma, keunggulan
dan keunikan yang tak tertandingi.Dalamspiritual marketing, hal-hal yang sekiranya dapat
merugikan konsumen akanberusaha untuk dihindarkan.

Suatu bisnis, sekalipun bergerak dalam bisnis yang berhubungan denganagama, jika tidak
mampu memberikan kebahagian kepada semua pihak, berartibelum melaksanakanspiritual
marketing. Sebaliknya, jika dalam berbisnis kitasudah mampu memberikan
kebahagian,menjalankan kejujuran, dan keadilan,sesungguhnya kita telah
menjalankanspiritual marketing, apapun bidang yang kitageluti.

Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan informasimenjadi penting,bahkan diakui


bahwa informasi bisa dijadikan komoditiyang turut diperhitungkandalam penentuan
kebijakan dan dasar bisnisekonomi yang dilakukan manusia, baiksecara sengaja atau
tidak.Akibat pertumbuhan informasi yang semakincepathingga menyebabkan dunia
mengalami perubahan. Pesatnya perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi
menjadi salahsatu faktor dominan yangmenyebabkan perubahan dalam lingkunganbisnis dan
pemasaran.Akibatnya,kondisi pasar menjadi sangatkompetitif dan pola perilaku konsumen
yang semakinsegmented.

Peradaban bisnis sekarang ini telah memasuki era komunikasi.Denganmasuknya era


televisi di Indonesia yang dimulai pada awaldekade tahun 1990-anhal ini menandakan
dimulainya hubungan antaraindustri periklanan dan stasiuntelevisi.8Faktanyabelanja iklan
Indonesia mencapai Rp113 triliun pada tahun2013atau meningkat 18% dibandingkan
realisasi 2012 senilai Rp92 triliun.

Komunikasi merupakan sebuah aktivitas dasar manusia untukberinteraksidengan lainnya.


Dengan berkomunikasi manusia dapat salingberhubungan satudengan lainnya. Dalam Al
Qur’an bagaimana AllahSWT selalu berkomunikasi dengan hamba-Nya melalui wahyu.
Untukmenghindari kesalahan dalam menerimapesan melalui ayat-ayat tersebut,Allah juga
memberikan kebebasan kepadaRasulullah SAW untukmeredaksi wahyu-Nya melalui matan
hadits. Baik hadits itubersifatQouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir
(persetujuan)RasulullahSAW.

Dalam kajian fiqih Islam, kebenaran dan keakuratan informasiketika seorangpelaku usaha
mempromosikan barang dan dagangannyamenempatikajian yangsangat signifikan.Tetapi
dalam Islam yang berlaku adalah prinsip keseimbangan dimana pembeli dan penjual harus
berhati-hati dimanahal itu tercermin dalam teoriperjanjiandalam Islam.Dalam memasarkan
produk maupun jasa Islam melarang kerasmelakukanpenipuan, kebohongan dan mengingkari
janji. Oleh karena itudalam pelaksanaankomunikasi pemasaran pebisnis muslim
harusmenghindari tindakan kebohongan,janji palsu, iklan porno, sertapublikasi produk yang
menghalalkan segalacara.Karena itu, Allah SWT mengingatkan kepada para pebisnis, para
marketer, danpara pengusaha muslim dalam QS. Al maa-idah (5): 1
Komunikasi pemasaranmerupakan kegiatan komunikasi yang bertujuanuntuk
menyampaikanpesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media,denganharapan
agar komunikasi dapat menghasilkan tiga perubahan:pengetahuan,sikap, dan tindakan yang
dikehendaki.

Sedangkan yang dimaksud dengankomunikasi pemasaran bank adalah serangkaian


tindakan yang dilakukan oleh bankuntuk menyampaikan pesan dan keinginan
denganmelibatkan nasabahdan karyawan secara interaktif melalui serangkaian kegiatan
pemasaran. Aksikomunikasi pemasaran yang biasa dilakukan adalah pengiklanan,
promosipenjualan, kehumasan, penjualan langsung, penjaulan personal, pengadaan
pusatlayanan konsumen, konter layanan,layanan solusi, komunikasi
horizontalsesamakaryawan dan komunikasi vertikal.

Kehadiran sistem ekonomi syariah di Indonesia yang ditandai dengankelahiran Bank


Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992 di harapkan menjadimodal dasarbangkitnya
ekonomi Islam di Indonesia. Kemampuan Bank MuamalatIndonesia dalam menghadapi krisis
moneter, menjadi contoh keunggulan sistemekonomi syariah. Pada awalnya perkembangan
perbankan syariah, pembentukan lembagakeuangansyariah, sertapenciptaan produk-produk
syariah dalam sistem keuangandimaksudkan untuk mencipatakan suatu kondisi bagi umat
muslim agarmelaksanakan semua aspek kehidupannya termasuk aspek ekonominya
denganberlandaskan pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Bank berdasarkan berprinsip
syariahbelum lama berkembangdi Indonesia, namun sudah menunjukan tanda-tanda
yangmenggembirakan sejak hadirnya bank syariah saat ini yang berjumlah sekitar
empatratusan lebih kantornya.keluarnya fatwa majelis ulama Indonesia (MUI)
yangmengharamkan bunga bank konvensional 2003 lalu memperkuat kedudukan
banksyariah.

Kendati memiliki sejumlah kelebihan seperti diurakan sekilas diatas,ironisnya perkembangan


perbankan syariah belum menuju pada titik yang optimal.Bahwa perkembangan perbankan
syariah hingga saat inimasihkurang menunjukanpertumbuhan yang menggembirakan, baik
jaringan maupun usaha dibandingkandengan pertumbuhan bank konvensional. Salah satu
tidak lain adalah pengetahuan dan pemahaman masyarakatmengenai keunikan dan
keunggulan produk-produk syariah masih sangat minim.Bahkan ironis lagi, masyarakat yang
telah menjadi nasabah bank syariah sekalipunternyata tidak memiliki pengetahuan tentang
bank syariah.
Oleh karena itu gerakan memberantas “buta” pengetahuan dan pemahamanmengenai
perbankan syariah, yang tentunya dapat dilakukan melalui upayasosialisasi yang baik dan
sunguh-sunguh, telah menjelma menjadi sebuahkeniscayaan bagi siapa saja yang
mendambakan kejayaan perbankan syariah dimasadepan. Caranyatidak lain dengan
membangun danmelaksanakan komunikasiperbankan syariah. Bank Syariah Mandiriselaku
perusahaan yang bergerak dibidang jasa yangberbasis syariah. Dalam menghadapi persaingan
untuk mendapatkan nasabah.BankSyariah MandiriKantor Cabnag Pembantu Panamdituntut
untuk dapat semaksimalmungkin dalam mengkomunikasikan produknya untuk
mempengaruhi nasabahagarmelakukan pembelian pada produk-produknya.

Salah satu produk yangdi tawarkan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu
Panam adalah produk rahnemas. Gadai emas syariah (Rahn) yang merupakan penyerahan
jaminan/hak penguasaan secara fisik atas barang berharga berupa emas (lantakan atau
perhiasan) kepada bank sebagai jaminan atas pembiayaan (qardh) yang diterima. Gadai emas
syariah ini dapat dimanfaatkan oleh nasabah yang
membutuhkandanajangkapendekdankeperluanyangmendesak.Misalnyamenjelang
tahunajaranbaru,hariraya,kebutuhanmodalkerjajangkapendekdansebagainya.Dengan biaya
pemasaran sebesar Rp3.000.000/tahun, upayakomunikasipemasaran yang dilakukan Bank
Syariah Mandiri KantorCabangPembantuPanamdalammemasarkan produkrahnemasseperti
melaluibrosur, spanduk, minieksbanner, dan lain-lain.

Hal ini dapat dilihat dari perkembangan jumlah nasabahyang menggunakan produk ini
dari tahun 2011 sampai tahun2013.Tabel 1.1Nasabah pengguna produk rahn
emasTahunJumlah NasabahPersentase2011550 nasabah28,50%2012630
nasabah32,64%2013750 nasabah38,86%Jumlah1930 nasabah100%(Sumber: Bank Syariah
Mandiri KCP.Panam)

B. Batasan Masalah
Agar Penelitian inidapat mencapai sasaran yang diinginkan dengan benardan tepat maka
penulis membatasipermasalahan ini tentang KomunikaiPemasaranrahnemasyang dilakukan
oleh pihak PT. Bank Syariah MandiriKantorCabangPembantuPanam.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalahyangtelahdikemukakan
diatasyangmenjadirumusanmasalahdalampenelitianiniyaitu :1.Bagaimana BankSyariah
MandiriKantor Cabang Pembantu Panammembangunkomunikasi pemasaran
produkrahnemas?
2.Apa hambatan-hambatandalam komunikasi pemasaran produkrahnemas yangdilakukan
oleh Bank Syariah MandiriKantor Cabang Pembantu Panam?
3.Bagaimanakomunikasi pemasaranprodukrahnemasyang dilakukan BankSyariah
MandiriKantor Cabang Pembantu Panamditinjau menurut pemasaransyariah?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.Tujuan Penelitiana.Untuk mengetahuikomunikasi pemasaranprodukrahnemaspada


BankSyariah MandiriKantor Cabang Pembantu Panam.b.Untuk mengetahui hambatan-
hambatandalam komunikasi pemasaranprodukrahnemas yang dilakukan oleh Bank Syariah
MandiriKantorCabang Pembantu Panam.c.Untuk mengetahui kesesuaiankomunikasi
pemasaran produkrahnemaspada Bank Syariah MandiriKantor Cabang Pembantu
Panamdenganpemasaran syariah

E. Metode Penelitian1.Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di PT. Bank MandiriSyariahCabangPembantu Panam yang


beralamatkan di jalan HR. Subrantas KM. 9,5Pekanbaru.Alasan peneliti mengambil lokasi
penelitian ini karenakelengkapandata yang peneliti perlukan terdapatpada Bank Mandiri
Syariah KantorCabangPembantuPanamdankarenaBank Syariah
MandiriKantorCabangPembantuPanaminisangatdiminati oleh masyarakat dantermasuk omzet
terbesar dariseluruh Kanator Cabang Pembantuyang ada di Pekanbaru.2.Subjek dan Objek
PenelitianSubjek dalam penelitian ini adalah manejerpemasaran, officer gadai,penaksir gadai
dan nasabahgadai emasPT. Bank Syariah Mandiri KantorCabangPembantuPanam.Sedangkan
objek dalam penelitian ini yaituKomunikasi Pemasaranprodukrahnemas yang diterapkan PT.
Bank SyariahMandiri KantorCabangPembantuPanam.3.Populasi dan
Sampela.PopulasiPopulasi adalahkeseluruhan dari obyek yang akan diteliti.22Populasidalam
penelitian initerdiri dari dua kelompok (kelompok karyawan bagianpemasaran dan kelompok
nasabah).Kelompok karyawan terdiri darikaryawan bagian pemasaranterdiri dari bagian
pembiayaan berjumlah 2orang,1 orang asisten pemasaran,1 orang officer gadai, 1 orang
penaksirgadai, sedangkanuntuk nasabah diambil darijumlahnasabah gadai emaspadatahun
2013 yang berjumlah 750 nasabah.
b.SampelSampel adalahbagiandari populasi yang akan diteliti.23Adapunsampel dari
kelompok karyawanyaitu2 orangmanajer pemasaranbagianpembiayaan, 1 orang asisten
pemasaran,1 orangofficer gadai, 1 orangpenaksir gadai.Sedangkan
sampeldarinasabahditetapkan sebanyak 10%.Hal ini merujuk kepadapendapat Gaydalam
Muhammad. 2008yangmengatakan metode deskriptif minimal 10% dari
populasi.24Dengandemikian jumlah sampel dari nasabah sebanyak 75 orang.
Sedangkiansampeldiambil dengan menggunakan metode(Purposive
Sampling)dimanapengambilan sampel dengan mengambil sample orang-orang yang
dipiliholeh peneliti yangdapat mewakili penelitian yaitunasabahyang telah pernahmelakukan
penggadaianrahnemas, nasabah priority yang telah beberapakali melakukanpenggadaiandan
pertempat tinggal di Pekanbaru.4.Sumber DataDalam penyusunan penelitian ini, penulis
menggunakan dua jenissumber data, yaitu :a.Data PrimerData Primer merupakan data yang di
perolehdikelolalangsungolehpeneliti, dalam hal ini oleh data-data dari hasil wawancaradan
angketdengan respondendi PT.Bank Syariah Mandiri
KantorCabangPembantuPanamyangberkaitan dengan penelitian ini.

b.Data SekunderData Sekunder adalah data yang di peroleh dariberbagai sumberyang telah
dipublikasikan, dalam hal ini berupa data tentang komunikasipemasaran produkrahnemasdan
data-datayang berhubungan denganpenelitian.5.Teknik Pengumpulan DataTeknik
pengumpulan data dalam penelitianini di peroleh melalui caradantahapan berikut
:a.Observasi, yaitu yaitu Teknikataupendekatan
untukmendapatkandataprimerdengancaramengamatilangsungobjekdatanya.Pengamatandilaku
kantanpaharusterlibatdengansubjekpenelitian,untukmenjagaobjektivitas.b.Wawancara, yaitu
metodepengumpulan data dengan melakukan tanyajawab, yang dikerjakan secara sistematis,
berdasarkan tujuan penelitian.Umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik. Pada
penelitian ini penulismenggunakan teknik wawancara yang disusun secara terperinci
yanglangsung diajukan kepada staf dan karyawan/i.c.Angket, yaitu berupa sejumlah daftar
pertanyaan sekitar penelitian ini yangkemudian disebarkan untuk diisi oleh para responden
untuk memperkuathasil penelitian.d.Studi Dokumentasi merupakan salah satu faktor
terpenting dalam melakukanpenelitian, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupabuku, literatur-literatur atau dokumen-dokumen yang berkaitan denganpenelitian
ini.
6.Analisis DataModel analisis data yang digunakan dalam penelitian iniadalah
analisisdeskriptifkualitatif.Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedurpemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkankeadaansubjek/objek penelitian (seseorang,
lembaga, masyarakat danlain-lain) pada saatsekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak
atausebagaimana adanya.Penelitimendeskripsikan informasi yang diperolehsesuai dengan
variabel-variabel yangditeliti. Dan dalam hal ini,meliputi mendeskripsikankomunikasi
pemasaranprodukrahnemaspada Bank Syariah
MandiriKantorCabangPembantuPanam.7.Metode PenulisanAdapun metode penulisan yang
di gunakan dalam penulisan ini adalahdengan menggunakan metode, yaitu :a.Metode
deduktif yaitu pengumpulan data-data yang ada hubungannyadengan masalah yang diteliti,
kemudian data tersebut dianalisa dan diambilkesimpulan secara khusus.b.Metode induktif
yaitu pengumpulan data-data yang ada hubungannyadengan masalah yang diteliti, kemudian
data tersebut dianalisa dan diambilkesimpulan secara umum.c.Metode deskriptif yaitu
denganmengggambarkan secara tepat masalah yangditeliti sesuai dengan yang diperoleh.
Kemudian dianalisa sesuai denganmasalah tersebut.F.Sistematika PenelitianUntuk
mempermudah penulisan dan pembahasan dalam penelitian ini, makapenelitian ini dibagi
kepadabeberapa Bab sebagai berikut:
BAB IPENDAHULUANPadababiniakandikemukakan
tentanglatarbelakangpermasalahan,batasan penelitian,rumusanmasalah, tujuan danmanfaat
penelitianserta sistematikapenulisan.BAB IIGAMBARAN UMUMBSM KCP
PANAMPadababiniberisikanGambaran UmumPerusahaanyangberisitentangsejarah singkat
perusahaan,visi dan misiperusahaan,strukturorganisasi danjob descriptionmasing-masing
divisiyang terdapatpadaperusahaan.BAB IIITINJAUAN
PUSTAKAPadababinimenjelaskantentang pengertian
pemasaran,komunikasipemasaran,bauran komunikasi pemasaran, rahnemas,hukum dan
syaratrahnemas,tantangan dalam komunikasi pemasaran,komunikasipemasaran dalam
tinjauan pemasaran syariah, dan lain-lain.BAB IVHASIL PENELITIANDAN
PEMBAHASANPadababiniakandibahastentangkomunikasi pemasaran produkrahnemaspada
Bank Syariah Mandiri KantorCabangPembantuPanam,kendala-kendala dalamkomunikasi
pemasaran produkrahnemas yangdilakukan oleh Bank Syariah Mandiri
KantorCabangPembantuPanam, dankomunikasi pemasaran produkrahnemas yang
dilakukanBank Syariah Mandiri KantorCabangPembantuPanam ditinjaumenurut pemasaran
syariah.BAB VPENUTUPBab ini menjelaskankesimpulan dan sarandaripenelitian.

Anda mungkin juga menyukai