Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diah Amanda Ayuningtyas

No. Pokok : 2018122350004


Kelas : PIE Karawaci

PRODUKSI
Produsen (perusahaan) mengalokasikan dananya untuk penggunaan faktor
produksi atau yang akan diproses menjadi output. Keseimbangan produsen
tercapai pada saat seluruh anggaran habis terpakai untuk membeli faktor
produksi. Produsen memiliki pengetahuan yang lengkap (perfect knowledge)
atas factor produksi yang dibelinya. Akhirnya, bila konsumen berupaya mencapai
kepuasan maksimum, maka produsen berupaya mencapai tingkat produksi
maksimum. Dalam aktivitas produksinya, produsen mengubah berbagai faktor
produksi menjadi barang dan jasa.

Teori produksi menyebutkan bahwa kepuasan produsen diperoleh dengan


memaksimumkan keuntungan produksi (maximation of profit)

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh produsen dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Jangka pendek (short run)


- Waktunya cukup pendek sehingga ada faktor input tetap (fixed input)
- Teknologi yang digunakan tidak berubah (konstan).
- Satu siklus produksi dapat diselesaikan.
2. Jangka panjang (long run)
- Tidak ada input tetap lagi, hanya input variabel (variable input) saja yang
ada.
- Teknologi konstan.

Faktor-Faktor Produksi

Faktor-faktor produksi (sumber daya) adalah benda-benda yang disediakan oleh


alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa. Jenis faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
perekonomian dibedakan dalam 4 jenis, yaitu :
1. Tanah dan Sumber Alam
Faktor produksi yang disediakan alam, meliputi tanah, air, hasil tambang,
hasil hutan, dan sumber alam lainnya.
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah semua yang bersedia dan sanggup bekerja. Golongan ini
meliputi yang bekerja untuk kepentingan sendiri atau bersama. Faktor
produksi tenaga kerja ini adalah manusia/SDM yang mempunyai keahlian
dan keterampilan
3. Modal
Modal merupakan stock bahan pokok yang dimiliki oleh produsen untuk
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang konsumen butuhkan.
4. Keahlian Keusahawan (Pengelolaan)
Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan usaha untuk
mendirikan dan mengembangkan keterampilan berupa benda yang
diciptakan manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan
jasa-jasa yang konsumen butuhkan.

BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi adalah semua beban pengeluaran yang ditanggung oleh


perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah
yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh
perusahan tersebut.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
b. Bahan-bahan pembantu atau penolong.
c. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d. Penyusutan peralatan produksi.
e. Uang modal, sewa.
f. Biaya penunang seperti biaya angkut, administrasi, pemeliharaan, listrik,
keamanan, dan asuransi.
g. Biaya pemasaran seperti iklan.
h. Pajak.

Jenis-jenis Biaya Produksi

Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-
elemen utama dari biaya produksi, meliputi:
a. Biaya bahan baku (direct material cost)
Merupakan bahan secara lansung digunakan dalam produksi untuk
mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan
didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produksi.
c. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung dan biaya pabrik lainnya, seperti pemeliharaan.

Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi


dua, yaitu :

a. Biaya Eksplisit
Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan input lain
yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang)
b. Biaya Implisit
Biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung misalnya biaya
penyusutan barang modal.

Teori biaya produksi menurut jangka waktunya dibedakan menjadi 2, yaitu:


a. Jangka Waktu Pendek
Jangka waktu pendek adalah jangka waktu dimana sebagian faktor produksi
tidak dapat ditambah jumlahnya.
b. Jangka Waktu Panjang
Dalam jangka waktu panjang perusahaan dapat menambah semua faktor
produksi atau input yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi
tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan biaya berubah.
DAFTAR PUSTAKA

 Siswandi Darmo Saputro, SE,MM. Economics Pengantar Ekonomi


Mikro:Lentera Ilmu Cendekia
 Indra Mahardika. Pengantar Mikro Ekonomi:Quadrant

Anda mungkin juga menyukai