Anda di halaman 1dari 16

Dr. Kartika Singarimbun, M.I.

Kom 19 & 20 Okt 2020

Moral, Filsafat Agama dan Hukum


Sesi 3

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Komunikasi dan Desain
Universitas Bisnis dan Informatika Indonesia
MORAL
W.J.S Poerwadarminto / Moral adalah ajaran tentang baik-buruk perbuatan
dan kelakuan, sedangkan etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak (moral).

Moral mempunyai pengertian yang sama dengan kesusilaan, memuat ajaran


tentang baik-buruknya perbuatan

Perbuatan itu dinilai sebagai perbuatan yang baik atau perbuatan yang
buruk.

Penilaian itu menyangkut perbuatan yang dilakukan dengan sengaja.


Memberikan penilaian atas perbuatan dapat disebut memberikan penilaian
etis atau moral.
MORAL MORES : MOS
• KESUSILAAN
• TABIAT
• KELAKUAN
MORALITAS = KESUSILAAN

ETHOS/ETHIKOS = KESUSILAAN, PERASAAN BATIN,


KECENDERUNGAN UNTUK MELAKUKAN
SESUATU PERBUATAN
KAIDAH MORAL
1. Hati Nurani merupakan fenomena moral yang sangat hakiki.

• Hati nurani merupakan penghayatan tentang baik atau buruk


mengenai perilaku manusia dan hati nurani

2. Kebebasan dan tanggung jawab.

• Kebebasan adalah milik individu yang sangat hakiki dan manusiawi


dan karena manusia pada dasarnya adalah makhluk bebas. Tetapi
didalam kebebasan itu juga terbatas karena tidak boleh bersinggungan
dengan kebebasan orang lain ketika mereka melakukan interaksi.

3. Nilai dan Norma Moral.

• Nilai dan moral akan muncul ketika berada pada orang lain dan ia akan
bergabung dengan nilai lain seperti agama, hukum, dan budaya. Nilai
moral terkait dalam tanggung jawab seseorang.
MORALITAS

Keselarasan segala perbuatan manusia


dengan alam kodrat manusia dengan
alam kodrat insaninya, dan alam
kodrat insani ini menunjukkan kepada
Tuhan sebagai kepenuhan manusia
menjadi tujuan tertinggi dari manusia.

Bila demikian maka Tuhan tidak dapat


dipisahkan dari moralitet.

Tuhan adalah kepenuhan dan puncak


moralitas.
Filsafat Agama
AGAMA
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya

Agama dianggap sebagai kekuatan eksternal bagi


tekanan etik (moral) yang sumbernya adalah Allah.
Karena Allah Maha Baik, maka Ia membuat Hukum,
larangan, perintah agama yang merupakan sumber
tekanan terhadap perilaku moral, yaitu tekanan
berupa mendapatkan “kebahagiaan” untuk perbuatan
baik, dan “siksa” untuk perilaku jahat di dunia
FUNGSI AGAMA
Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.

Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan, makhluk hidup,


dan serta hubungan manusia dengan manusia.

Merupakan tuntunan tentang prinsip benar atau salah.

Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan.

Pedoman perasaan keyakinan.

Pedoman dalam membentuk nilai-nilai kehidupan.

Pengungkapan estetika (keindahan).

Pedoman rekreasi dan hiburan.

Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.


Filsafat Hukum
HUKUM

Hukum adalah kaidah yang mengatur


kehidupan manusia, yang biasanya dibuat
dengan sengaja dan mempunyai sanksi
yang jelas.

Hukum yang baik adalah hukum yang


sesuai dengan hukum yang hidup (the
living law) dalam masyarakat, yang
tentunya sesuai pula atau merupakan
pencerminan dari nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat tersebut.
Keseluruhan kaidah dalam masyarakat pada intinya
adalah mengatur masyarakat agar mengikuti pola
perilaku yang disepakati oleh sistem sosial dan
budaya yang berlaku pada masyarakat tersebut.

Pola-pola perilaku merupakan cara-cara masyarakat


bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus
diikuti oleh semua anggota masyarakat.

Kebiasaan merupakan cara bertindak seseorang yang


kemudian diakui dan mungkin diikuti oleh orang lain.

Pola perilaku dan norma-norma yang dilakukan dan


dilaksanakan pada khususnya apabila seseorang
berhubungan dengan orang lain, dinamakan
organisasi sosial.
TUJUAN HUKUM
Menurut beberapa ahli :

Prof. Subekti, SH: Hukum itu mengabdi pada tujuan negara


yaitu mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya
dengan cara menyelenggarakan keadilan

Prof. Mr. Dr. LJ. van Apeldoorn: Tujuan hukum adalah


mengatur hubungan antara sesama manusia secara damai.
Hukum menghendaki perdamaian antara sesama. Dengan
menimbang kepentingan yang bertentangan secara teliti dan
seimbang.

Geny : Tujuan hukum semata-mata ialah untuk mencapai


keadilan. Dan ia kepentingan daya guna dan kemanfaatan
sebagai unsur dari keadilan.
Roscoe Pound berpendapat bahwa hukum berfungsi sebagai alat
merekayasa masyarakat (law is tool of social engineering).

Muchtar Kusumaatmadja berpendapat bahwa tujuan pokok dan


utama dari hukum adalah ketertiban. Kebutuhan akan ketertiban
ini merupakan syarat pokok bagi adanya suatu masyarakat
manusia yang teratur. Pada umumnya hukum bertujuan menjamin
adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Selain itu, menjaga
dan mencegah agar tiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya
sendiri
FUNGSI FILSAFAT HUKUM

Merefleksi semua masalah fundamental yang berkaitan dengan


hukum.

Masalah pokok dalam filsafat hukum adalah hubungan hukum


dengan etika.

Hukum dan etika keduanya merumuskan kriteria untuk penilaian


pErilaku manusia dengan sudut pandangan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai