Anda di halaman 1dari 11

Ontologi Ilmu Komunikasi

Sesi 5

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Komunikasi dan Desain
Universitas Bisnis dan Informatika Indonesia

Dr. Kartika Singarimbun, M.I.Kom 3 & 6 Nov 2020


FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

Suatu disiplin yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundanmental, metodologis, sistematis,
analitis, dan holistis, ontologinya, epistemologinya maupun aksiologinya, terhadap teori dan proses
komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya,
fungsinya, tekniknya, dan metodenya. “

untuk diabdikan pada kebenaran dan peningkatan kesejahteraan umat manusia di dunia
Membuat kebenaran “yang ada” berbicara.

Tujuan Filsafat menurut


Berkaitan dengan hal tersebut ada 3 hal yang perlu
ditegaskan:
Heidegger 1. Pertanyaan tentang “yang ada” adalah tentang
maknanya
2. Makna yang dimaksud adalah Makna yang kongkret
3. “Yang ada” harus dipahami dalam maknanya yang
aktif dan dinamis
Tujuan Mempelajari filsafat komunikasi

RICHARD LENIGAN

Dalam bukunya “ Communication Models of Philosophy, Review and Commentary “ ® filsafat sebagai disiplin
biasanya dikategorikan menjadi sub. Bidang Utama menurut justifikasinya :

* Apa yang aku ketahui * Metafisika


( What do I know ) * Epistemologi
* bagaimana aku mengetahuinya? * Aksiologi
( How do I know) * Logika
* Apakah aku yakin
( Am I sure )
* Apakah aku benar
( Am I right )

Metafisika : studi tentang sifat dan fungsi tentang realita

Epistemologi : cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat,


metode, dan batasan pengetahuan manusia

Dalam proses peningkatan pengetahuan dari kognisi ® afeksi


® konasi, epistemologi berpijak pada salah satu / lebih teori kebenaran :
q R. F. Beeling
“ Berpikir untuk mencapai atau mencari kebenaran yang universal
atas setiap kenyataan “

Berfilsafat

Mengejar ilmu karena ilmu adalah


dasar peradaban manusia

Pengabdian manusia pada Sang Pencipta

RUANG LINGKUP FILSAFAT KOMUNIKASI

ONTOLOGI EPISTEMOLOGI AKSIOLOGI PERSPEKTIF

ONTOLOGI
Hakikat apa yang dikaji

Objek formal ilmu komunikasi ® pernyataan


antara manusia (Nina Syam, 1995)

Berhubungan dengan sifat interaksi sosial manusia ( Littlejohn, 1989 )


Lima Isu Penting

1. Sampai seberapa jauh manusia membuat pilihan-pilihan nyata ?


2. Sampai seberapa jauh manusia dapat dipahami dipandang dari segi keadaan versus ciri
pembawaannya ?
3. Sampai seberapa jauh pengalaman manusia yang pada dasarnya makhluk individu dan
sebaliknya sebagai makhluk sosial ?
4. Sampai sejauh manakah kontekstual komunikasi ?
5. Sejauhmana interpretasi manusia terjadi ?

Ontologi

• Sebagai bagian dari filsafat, terdapat 3 pandangan utama tentang


ontologi yang mengkaji tentang “ADA” (being).
• Menurut Aristoteles : “ada” sebagai “ada”. Ia menganggap bahwa
segala sesuatu ada dengan sendirinya di alam ini. Keberadaan
segala sesuatu nyata dan berdiri sendiri serta tidak dipengaruhi
oleh subyek. Manusia sebagai subyek dapat menangkap realita
apa adanya melalui indra. Alam sudah mengatur dirinya, manusia
tinggal menangkap “ada” lalu mengabstrabsikannya, dan
menyusunnya sesuai dengan kategori-kategori yang alamiah.
Apa yang hendak dicari? Apa
yang ingin kita ketahui? Apa
yang kita ketahui? Objek apa
ONTOLOGI yang dikaji ilmu? Bagaimana
wujud hakiki dari objek
tersebut? Apakah manusia
dapat memahami objek ilmu
tersebut sehingga
membuahkan pengetahuan
bagi manusia tersebut?
1. Bagaimana metodenya?
2. Bagaimana cara mendapatkannya?
3. Bagaimana kita mengetahui?
4. Prosedur yang bagaimana untuk menghasilkan

EPISTEMOLOGI
pengetahuan yang benar?
5. Apakah kriteria kebenaran?
6. Apakah metodenya sudah benar?
7. Pertanyaan epistemologi menghasilkan
metode mencari pengetahuan termasuk
metode ilmiah untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan yang menjadi bahan kajian.
1. Bergunakah bagi umat manusia?
2. Apakah ilmu sudah dijalankan demi

AKSIOLOGI
kemaslahatan bersama?
3. Apakah aku benar?
4. Apakah aplikasi ilmu memperhatikan
kaidah moral?
5. Menghasilkan teori tentang nilai (etika).

Anda mungkin juga menyukai