Anda di halaman 1dari 3

D.

Keluhan Ibu Hamil dan Terapinya


Ada beberapa Keluhan yang muncul pada kehamilan yaitu :
1. Mual dan muntah, dapat muncul pada bulan ke-1 dan hilang setelah bulan ke-3, mual
muntah terjadi saat pagi hari yang disebut dengan morning sickness. Berbagai upaya
preventif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk ibu hamil yang mengalami mual
muntah agar tidak menjadi kondisi yang parah dilakukan dengan cara modifikasi lifestyle
menghindari stress dan istirahat yang cukup, mengatur diet yaitu mengatur pola makan
sedikit namun sering tidak mengkonsumsi minuman bersoda. Terapi farmakologi
diberikan obat-obatan berupa antiemetik. Terapi nonfarmakologi yaitu terapi-terapi
tradisional, yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil
seperti akupuntur dan acupressure, dengan cara menekan pada titik pericardium 6 atau P6
selama sepuluh menit atau lebih beberapa kali sehari, namum tidak semua ibu hamil tahu
dan paham dimana posisi titik akupuntur tersebut. Pengobatan herbal yaitu, dengan
mengkonsumsi ramuan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti jahe, kulit pohon
elm dan teh rempah-rempah pada kondisi yang di alami mual muntah tersebut ibu hamil
dengan spontan akan memuntahkan sesuatu yang masuk kedalam mulutnya maka
pengobatan herbal hanya sebagian kecil berhasil. Terapi aroma pengobatan alternaternatif
yang menggunakan minyak essensial dimana pengobatan ini bersifat noninstruktif,
noninvasif, murah, sederhana, efektif dan tanpa efek samping yang merugikan bagi ibu
dan janinnya (Dhilon,D.A, dkk.,2018).
2. Sakit pinggang, sebagian besar dikarenakan perubahan sikap badan selama kehamilan dan
titik berat badan pindah kedepan disebabkan perut yang membesar. Upaya untuk
menganani nyeri pinggang ada farmakologis dan non farmakologis, terapi farmakologis
bisa diberikan dengan agen antiinflamasi non-steroid, analgesic, relaksan otot. Untuk
terapi non farmakologis dengan memberikan relaksasi, imajinasi, kompres dingin atau
hangat (Lukman & Ningsih, 2009).
3. Varises, Dipengaruhi oleh factor keturunan, berdiri lama dan usia, ditambah faktor
hormonal (progesterone) dan bendungan dalam panggul. Ada beragam cara untuk
mengatasi dan mencegah varises pada ibu hamil, antara lain:
a. Menaikkan kaki
Saat berbaring, posisikan kaki lebih tinggi dari pada jantung. Caranya adalah
dengan menumpukkan beberapa buah bantal dan letakkan kaki di atasnya. Posisi ini
dapat membantu melancarakan sirkulasi darah.
b. Mengubah posisi duduk dan berdiri
Hindari berdiri atau duduk terlalu lama. Jika sudah terlalu lama berdiri, maka
istirahatkan kaki dengan duduk sejenak. Sebaliknya, jika sudah terlalu lama duduk,
cobalah untuk berdiri atau berjalan beberapa saat. Hindari pula duduk dengan
menyilangkan kaki.
c. Menjaga berat badan
Berat badan berlebih dapat membuat beban kerja pembuluh darah semakin
berat dan dapat memicu timbulnya varises.
d. Melakukan olahraga secara rutin
Rutin berolahraga selama hamil dapat membantu meningkatkan sirkulasi
darah dan mencegah timbulnya varises.
e. Mengenakan stoking kompresi
Stoking kompresi dirancang sedemikian rupa untuk membantu mencegah
darah menumpuk di kaki. Stoking ini bisa didapatkan di toko farmasi atau pusat
pelayanan kesehatan.
f. Memerhatikan posisi tidur
Disarankan untuk tidur dalam posisi miring. Posisi tidur ini akan mengurangi
tekanan pada pembuluh vena di kaki dan membuat sirkulasi darah kembali normal.
g. Mengonsumsi makanan berserat
Untuk mencegah timbulnya wasir, jenis varises yang terjadi di sekitar anus
dan rektum, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan berserat dan minum air
putih yang banyak. Pasalnya, kebiasaan ini dapat membantu mencegah sembelit saat
hamil yang merupakan pemicu dari wasir.
h. Menghindari penggunaan sepatu berhak tinggi
Disarankan mengenakan sepatu flat (rata) untuk menjaga sirkulasi darah di
sekitar kaki dan betis. Jadi selama hamil dianjurkan untuk menghindari penggunaan
sepatu berhak tinggi.
i. Membatasi asupan garam
Dengan membatasi asupan garam (sodium) selama kehamilan, maka akan
meminimalkan pembengkakan pada pembuluh darah vena.
4. Sakit kepala, biasa di rasakan pada ibu hamil muda yang sukar menyebutkan
penyebabnya. Beberapa terapi ditawarkan untuk mengatasi nyeri sakit kepala tersebut
baik secara farmakologis (medis) maupun non farmakologi (non medis). Teknik
penanganan nyeri non farmakologi antara lain relaksasi, imajinasi terbimbing, akupuntur,
akupresur, psikoterapi (Kurniyati,E.M, dkk.,2020).
5. Oedema adalah pembengkakan yang sering terjadi pada kaki dan tungkai bawah. Terapi
rendam kaki dapat digunakan sebagai alternatif non-farmakologis dengan menggunakan
metode yang lebih murah dan mudah. Rendam air hangat sangat mudah dilakukan oleh
semua orang, tidak membutuhkan biaya yang mahal, dan tidak memiliki efek samping
yang berbahaya. Selain itu, terapi rendam air hangat juga dapat digunakan untuk
menghindari komplikasi dari terapi farmakologis (diuretikum) yang jika digunakan secara
tidak hati-hati dapat menyebabkan kehilangan volume cairan hingga memperburuk
perfusi utero-plasenta, meningkatkan hemokonsentrasi, menimbulkan dehidrasi janin, dan
menurunkan berat janin (Putra,Y dkk.,2019). (Purwaningsih & Fatmawati, 2010).

Dapus:
Dhilon,D.A dan Azni,R.,2018. Pengaruh Pemberian Terapi Aroma Jeruk Terhadap Intensitas
Rasa Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya.
Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. Vol. 2 (1).

Kurniyati,E.M., Satriawati,A.C., dan Camila,H.E., 2020. Pengaruh Akupresur Terhadap


Pengurangan Nyeri Kepala pada Ibu Hamil Trimester 1 di Tempat Praktek Mandiri
Bidan Muarofah Surabaya. Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu Kesehatan).
Vol. 5 (1).

Lukman & Ningsih, N. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Muskulosketal. Salemba Medika: Jakarta.

Purwaningsih, W., & Fatmawati, S., 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Nuha Medika:
Yogyakarta.

Putra, Y., dan Siregar,E.S.,2019. Pengaruh Terapi Rendam Air Hangat Terhadap Edema
Tungkai Bawah Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan. Vol. 10 (2).

Anda mungkin juga menyukai