KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Yang berjudul
”BENTUK-BENTUK NEGARA”
Tugas makalah yang tersusun atas beberapa pembahasan ini ialah suatu makalah yang
terbentuk dari hasil kerja kelompok dimana tugas ini merupakan persyaratan dari aspek
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Ilmu Negara yaitu Kristian
S.H, M.H yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Negara adalah insititusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hidup dalam
wilayah tertentu dengan tujuan sama yang terikat dan taat terhadap perundang-undangan
serta memiliki pemerintahan sendiri”. Negara dibentuk atas dasar kesepakatan bersama
yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya dalam memperoleh hidup dan
dalam wujud aturan dan hukum. Dan setiap negara memiliki bentuk-bentuk tersendiri.
Bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis dan
peninjauan secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis jika negara
dilihat secara keseluruhan (ganzhit) tanpa melihat isinya, sedangkan secara yuridis jika
negara\peninjauan hanya dilihat dari isinya atau strukturnya. Sedangkan secara yuridis
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Monarki
Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau ratu.
orang raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah negara Arab saudi, Brunae, Swazilan,
bhutan, dll.
konstitusional ini adalah yang paling banyak dipraktekan di beberapa negara, seperti
kebijaksanaan pemerintahannya adalah mentri, Termasuk dalam kategori ini adalah negara
Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki adalah negara dimana
cara penunjukan kepala negaranya berdasarkan keturunan dari raja yang sebelumya.
2. Oligarki
2
Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa
orang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu.System ini muncul karena terjadinya
Namun, system ini tidak berlangsung mulus seperti awalnya.Karena, ternyata banyak
berasaskan rakyat.
3. Demokrasi
kedaulatan rakyat atau bendasarkan kekuasaannya pada pilihan atau kehendak rakyat malalui
mekanisme pemulihan Umum (pemilu) yang berlangsung secara jujur, bebas, aman, dan adil.
adanya kekuasaan ditangan rakyat.Ini berarti, rakyatlah yang memegang tahta kekuasaan
tertinggi dalam pemerintahan.Namun, pemerintah yang dipilih oleh rakyatnya lah yang
menjalankan pemerintahan.
Dalam teori Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak dahulu kala
dibagi menjadi dua yaitu: monarchie dan republik. Untuk menentukan suatu Negara itu
berbentuk monarchie dan republik, dalam Ilmu Negara banyak macam ukuran yang dipakai.
Jika kehendak Negara itu ditentukan oleh satu orang saja, maka bentuk Negara itu
monarchie dan jika kehendak Negara itu ditentukan oleh orang banyak yang merupakan suatu
3
majelis, maka bentuk negaranya adalah republik.Pendapat Jellinek ini tidak banyak
Faham Duguit lebih lazim dipakai, yang menggunakan sebagai kriteria bagaimana
caranya kepala Negara itu diangkat. Dalam bukunya yang berjudul Traite de Droit
Contitutionel jilid 2, diutarakan jika seorang kepala negara diangkat berdasarkan hak waris
atau keturunan maka bentuk negaranya disebut monarchie dan Kepala Negaranya disebut raja
atau ratu. Jika kepala negara dipilih melalui suatu pemilihan umum untuk masa jabatan yang
ditentukan, maka bentuk negaranya disebut republik dan Kepala Negaranya adalah seorang
Presiden.
b. Republik konstitusi
c. Repulik parlemen
Menurut ketentuan yang telah dijelaskan di atas maka negara Indonesia mempunyai
bentuk negara sebagai republik. Hal ini didasarkan atas cara pemilihan presiden, bahkan
Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa negara Indonesia ialah negara
Pengertian lain dari bentuk negara dikemukakan oleh beberapa sarjana akhir zaman
pertengahan yang hingga saat ini masih diakui oleh banyak sarjana-sarjana yang berpaham
modern. Pengertian yang dimaksud adalah bentuk kerajaan atau republik. Pengertian ini
4
diajarkan oleh Machiavelli yang menyebutnya bahwa negara itu kalau bukan republik tentu
kerajaan. Menurut Machiavelli negara adalaH arti genus, republik dan kerajaan adalah
Species.
membedakan kerajaan dan republik berdasarkan kemauan negara. Dalam negara kerajaan
pembetukan kemauan terjadi secara seluruhnya dan dalam badan seseorang dan kemauan
negara yang tertentu terlihat sebagai kemauan yang tertentu berbadan Individual. Sedang
dalam republik, kemauan negara tercapai berdasarkan kejadian yuridis menurut tindakan-
tindakan kemauan banyak orang yang berbadan, sehingga kemauan itu tidak terlihat sebagai
kemauan satu orang yang hidup yang tertentu, melainkan kemauan badan yang hanya
Paham ini tidak dapat diterimalagi karena pembentukan kemauan negara di Inggris
misalnya tidak ditentukan oleh raja/ratu tetpi oleh parlemen, dan Inggris adalah kerajaan
bukan Republik.
akhirnya, orang mencari rumusan lain, maka sampailah sekarang pada ukuran yang
diberikan oleh Prof.Otto Koellreuter yang menambahkan satu bentuk negara, yaitu negara
otoriter disamping monarkhi dan republik. Menurut Otto, bahwa monarkhi dalam negara
modern dikuasai oleh asa ketidaksamaan seperti dinasti, sebaliknya republik dikuasai oleh
asas persamaan pemimpin. Negara pemimpin yang otoriter didasarkan pada pandangan
otoriter negara. Pimpinan negara tidak didasarkan dinasti dan pandangan persamaan pun
tidak dianut, sehigga menurutnya perbedaan monarkhi dan republik tidak berarti lagi. Otto
seolah menerima bahwa negara otoriter ini didasarkan pada kekuasaan pemimpin, yang
5
2.1.3 Bentuk Negara pada Zaman Modern
1. Kesatuan
penuh dan memegang kedudukan tertinggi dalam pemerintahan. Pada negara kesatuan,
pemerintah pusat dapat melimpahkan wewenang kepada kabupaten, kota, atau satuan
pemerintahan lokal. Namun, pelimpahan wewenang ini tidak diatur dalam konstitusi,
Sebagian kekuasaan pemerintah pusat dapat diberikan kepada daerah menurut hak
otonomi. Hal ini dikenal dengan istilah desentralisasi. Walaupun begitu, pemerintah pusat
undang. Pada negara kesatuan, pemerintah membuat aturan yang menyangkut tentang nasib
daerah secara menyeluruh. Namun, apabila ada permasalahan yang timbul di daerah,
kemungkinan masalah tersebut akan lama ditangani karena harus menunggu perintah dari
pusat. Pemerintah pusat mengatur setiap penduduk secara langsung yang ada di tiap-tiap
daerah. Misal, pemerintah pusat memiliki wewenang untuk membuat kurikulum pendidikan
secara nasional, mengatur kepolisian daerah, menarik pajak dari penduduk daerah, dan
sebagainya.
6
3) Hanya memiliki satu kebijakan mengenai masalah ekonomi, sosial, politik, ekonomi,
Yang termasuk negara kesatuan contohnya Indonesia, Italia, Jepang, Belanda, dan Filipina.
2. Federasi
wilayah, kawasan, atau republik). Bentuk negara federasi sesuai untuk negara dengan
kawasan geografis yang luas, ketimpangan ekonomi yang cukup tajam, banyaknya ragam
Pada negara federasi, kedaulatan hanya ada di tangan pemerintah federal. Namun,
negara-negara bagian memiliki kekuasaan yang lebih besar dalam mengatur penduduknya
daripada kekuasaan pemerintah daerah yang terdapat di dalam negara kesatuan. Kekuasaan
1) Kepala negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab terhadap rakyat.
2) Tiap-tiap negara bagian memiliki kekuasaan asli tetapi tidak memiliki kedaulatan.
5) Pemerintah pusat memiliki kedaulatan terhadap negara-negara bagian untuk urusan luar
Contoh negara dengan bentuk negara federasi yaitu Amerika Serikat, Malaysia, India, dan
Australia.
7
Negara Federal Negara Kesatuan
Bagian-bagian Negara bukan
Bagian-bagian negara disebut negara
merupakan negara bagian, lazimnya
bagian·
disebut provinsi·
Negara-negara bagian memiliki wewenang
Organisasi bagian-bagian negara
untuk memebuat UUD sendiri dan dapat
secaragaris besar ditentukan oleh pembuat
menentukan bentuk-bentuk organisasinya masing-
undang-undang di pusat danmerupakan
masing yang tidak bertentangan dengan
pelaksanaan sistim desentralisasi.·
konstitusi·
Wewenang pembuat UU pemerintah pusat Wewenag secara tereperinci terdapat
lainnya ada pada negara bagian· powernya ada pada pemerintah pusat·
internasional.
3. Negara Konfederasi
Negara konfederasi merupakan negara yang terdiri dari persatuan negara-negara yang
konfederasi. Singapura dan Malaysia pernah membangun konfederasi pada tahun 1963
8
dengan tujuan di antaranya adalah sebagai tindakan antisipasi terhadap politik luar negeri
Segala peraturan yang berlaku dalam konfederasi hanya berlaku pada masing-masing
pemerintah, tidak berpengaruh terhadap warga negara. Hal ini berarti pemerintah tetap berdiri
sendiri dan berdaulat tanpa adanya campur tangan negara lain yang tergabung dalam
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bentuk negara yang terpenting dan banyak dianut berbagai negara di dunia ialah:
negara kesatuan(Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi). Disamping 2 bentuk itu, dari
sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk Negara dapat digolongkan ketiga
kelompok yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi. Dan monarki terbagi menjadi tiga yaitu:
Dalam teori Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak dahulu kala
dibagi menjadi dua yaitu: monarchie dan republik. Jika seorang kepala negara diangkat
berdasarkan hak waris atau keturunan maka bentuk negaranya disebut monarchie dan Kepala
Negaranya disebut raja atau ratu.Jika kepala negara dipilih melalui suatu pemilihan umum
untuk masa jabatan yang ditentukan, maka bentuk negaranya disebut republik dan Kepala
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.daniarta.com/pengertian-dan-ciri-ciri-bentuk-negara-kesatuan-federasi-dan-
konfederasi/
11