OLEH :
FAKULTAS HUKUM
2021
1. Latar Belakang
negara indonesia. Maka itu di perlukannya sistem peradilan pidana yang baik
demi meciptakan sistem peradilan pidana yang rasional yang harus memahami
adil dan layak” yang artinya adalah lebih luas dari penerapan hukum formil
terhadap Hak-hak yang dimiliki oleh pelaku kejahatan. Hak Asasi Manusia
atau sebenarnya lebih tepat disebut dengan istilah seperangkat hak manusia
(human rights) begitu saja adalah hak-hak yang (seharusnya) diakui secara
universal sebagai hak-hak yang melekat pada manusia karena hakikat dan
suatu yang oleh sebab itu seseorang pemilik keabsahan untuk menuntut
sebagai konsesus universal yang justru tetap melekat sebagai pemilik asasi
mutlak atas dasar kemanusian, terlepas dari perbedaan jenis kelamin, warna
lahirnya konsep HAM. Ketaatan dan kepatuhan terhadap suatu peraturan yang
1
seseorang terdidik dalam suatu kerangka hukum . Oleh karena itu setiap
penahanan adalah kata lain dari penempatan dari tersangka atau terdakwa
disuatu tempat tertentu yang dilakukan oleh penyidik / penuntut umum / hakim
dengan dasar penetapannya, menurut cara yang telah diatur dalam undang-
yang ada diduga adanya sebagai pelaku tindak pidana. Sedangkan yang
Tahun 1981 adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa dan disidang
proses perubahan sikap dari terpidana, yang pada intinya untuk mengupayakan
e. Menyampaikan keluhan;
2
f. Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa
mengunjungi keluarga;
1981 Nomor : M.04- PR.07.03 Tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Usaha
Rumah Tahanan Negara, bahwa Rutan adalah unit pelaksana teknis dalam
langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.
3
tugas dan fungsi dalam melaksanakan perawatan kepada tersangka atau
2. Rumusan Masalah
2. Apakah kendala yang ada dalam proses pelayanan dan perawatan Tahanan
3. Tujuan Penelitian
b. Untuk mengetahui kendala yang ada dalam proses pelayanan dan perawatan
4. Manfaat Penelitian
4
b. Sebagai sumbangsih dan bahan bacaan dari penulis terhadap almamater tercinta
5. Tinjauan Pustaka
Rutan didirikan pada setiap ibu kota kabupaten atau kota, dan apabila
Agung.
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 1999 Tentang Syarat-Syarat dan Tata Cara
5
Tahanan berhak untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaannya
keagamaan.
b. Perawatan Jasmani
fasilitas tempat berolahraga apangan voli, tenis meja dan permainan dengan
dengan contoh :
tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (18) tentang Sistem
6
Pendidikan Nasional bahwa pengertian wajib belajar, yaitu program pendidikan
minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab
pemerintah dan pemerintah daerah. Oleh karena itu demi mewujudkan cita-cita
undang yang berlaku. Setiap pelayanan kesehatan dan makanan yang diberikan
kepada Tahananan merupakan suatu hal yang sangat penting sebagai salah satu
tugas Rutan. Serta Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh
akses atas sumber daya di bidang kesehatan seperti yang dituangkan dalam
e. Keluhan
7
Setiap Tahanan berhak menyampaikan keluhannya tentang pelayanan petugas
kepada Ka Rutan dengan cara meminta bantuan pada Lembaga Bantuan Hukum
(LBH) bagi Tahanan yang tidak mampu untuk membayar jasa advokat maka
yang mengakui dan melindungi hak warga negaranya akan akses kepada
orang yang tidak mampu seperati yang tertuang pada Undang-undang nomor 16
Rutan wajib menyediakan bahan bacaan untuk para Tahanan dengan peraturan
taman bacaan dalam Ruta. Bahan bacaan yang diberikan kepada Tahanan
g. Mendapatkan kunjungan
Kunjungan menjadi slah satu sarana yang diharapkan oleh Tahanan, adapun
dilaksanakan setiap hari senin-jumat, kunjungan dilakukan dua kali dalam satu
hari pada pukul 10.00-12 WIB dan dilanjutkan sesi kedua pukul 13.30- 15.30
8
akan perbuatannya serta memberikan ketenangan batin Tahanan agar berjalan
Setiap Tahanan tetap berhak atas hak politiknya dan hak keperdataannya sesuai
1. Internal
A. Petugas
Menjadi salah satu peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan fungsi
Rutan, karena petugas adalah pihak yang secara langsung terlibat dalam
kegiataan di Rutan, hambatan dapat berasal dari segi kuantitas mapun juga dari
segi kualitas. Maka langkah yang dapat diambil untuk permasalahan tersebut
9
adalah :
Dalam segi kuantitas atau jumlah petugas yang mempengaruhi pelayanan dan
perawatan Tahanan, dengan pada saat ini jumlah seluruh petugas adalah
lagi karena jumlah WBP di Rutan Kelas II B Buntok berjumlah orang 193.
Dalam segi keterbatasan kualitas sumber daya manusia petugas Rutan sangat
makan yang tidak layak dan hidupnya nilai- nilai negatif di dalam Rutan serta
optimal.
10
B. Kebijakan Pimpinan
dan perawatan Tahanan yang diberikan oleh Rutan Kelas II B Buntok itu
diberikan oleh pemerintah atau kebijakan dari kepala Rutan itu sendiri.
dan agama.
2. Motivasi
organisasi.
3. Inovasi
11
Rutan.
dan perawatan di Rutan, seperti yang kita ketahui sarana dan prasarana yang
terdapat di Rutan Kelas II B Buntok cukup terbatas, tidak sebanding dengan isi
Rutan Kelas II B Buntok yang terbatas yaitu sedikit memiliki ruang untuk
dalam memberikan hak- haknya yaitu pelayanan dan perawatan di Rutan Kelas
disabilitas, sarana yang diberikan untuk kaum disabilitas masih terbatas dan
berbeda dengan fasilitas untuk orang umum lainnya. Maka Rutan wajib
2. Eksternal
A. Masyarakat
Rutan dengan dibimbing oleh Bapas. Pada intinya ada peran masyarakat untuk
12
dan tidak mau menerima kembali Tahanan.
6. Metode Penelitian
penulisan hukum.
Dalam hal ini yang menjadi ruang lingkup penelitian ini adalah
13
6.4 Jenis atau Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang penulis dapatkan atau diperoleh secara langsung
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah ada sebelumnya atau merupakan data
jadi atau buku. Data sekunder bersumber dari penelitian kepustakaan yang
terdiri dari:
- Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Dalam studi pustaka, penulis menggunakan data - data yang diperoleh dari
6.5.2 Observasi/Pengamatan
14
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian
6.5.3 Wawancara
berlangsung secara lisan di mana dua orang atau lebih bertatap maka
Teknik analisis data dalam penelitian ini lebih menekankan data primer yang
7. Sistematika penulisan
skripsi yang akan penulis lakukan, yang nantinya akan terbagi menjadi 4
BAB I PENDAHULUAN
penulisan
15
penelitian ini yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.
BAB IV PENUTUP
16