Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEMBUATAN MEDIA

AGAR - AGAR DAN ROTI SERTA PENGAMATAN BAKTERI DAN


JAMUR

Disusun oleh :
Teguh Fatoni

PROGRAM STUDI FARMASI REGULAR B


POLITEKNIK META INDUSTRI CIKARANG
2021
PRAKTIKUM IV
PEMBUATAN MEDIA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dilaksanakan praktikumpembuatan media, sterilisasi serta isolasi dan
inokulasi antara lain :
1) Mengenal berbagai jenis media pertumbuhan mikroba,
2) Mempelajari cara-cara pembuatan media pertumbuhan mikroba,
3) Mengenal berbagai fungsi media pertumbuhan mikroba,

B. TINJAUAN PUSTAKA
Pembuatan Media
Semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan untuk keperluan hidupnya. Bahan
makanan ini diperlukan untuk sintesis bahan sel dan untuk mendapatkan energi. Demikian pula
dengan mikroorganisme, untuk kehidupannya membutuhkan bahan-bahan organik dan anorganik
dari lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut dengan nutrient (zat gizi), sedangkan proses
penyerapannya disebut proses nutrisi. Peran utama nutrient untuk mikroorganisme adalah sebagai
sumber energi, bahan pembangun sel dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergik
(reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya, bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air,
sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan dan
nitrogen. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut
medium ( jamak : media ) . Dengan adanya medium pertumbuhan, aktivitas mikrobia dapat
dipelajari dan dengan medium tumbuh dapat dilakukan isolasi mikrobia dengan kultur murni,
perbanyakan, ujian sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikrobia. Keragaman yang luas dalam
tipe nutrient untuk mikrobia yaitu diimbangi dengan oleh tersedianya berbagai media yang banyak
macamnya untuk kultivasinya. Media yang biasa digunakan yaitu seperti pepton, ekstrak daging,
ekstrak khamir dan agar. Bahan yang paling umum digunakan untuk membuat medium menjadi
padat dapat dipakai agar (Sutedjo, 1991).
Media adalah substansi dengan kadar tertentu dalam bentuk cair, setengah padat atau
padat yang mengandung bahan alami dan atau buatan untuk mendukung perkembangbiakan
mikroorganisme (Andrews et al, 2004). Media yang digunakan untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan mikroorganisme harus sesuai susunannya dengan kebutuhan mikroorganime
yang bersangkutan. Pada media itulah mikroorganisme akan melakukan aktivitas pertumbuhannya.
Untuk pertumbuhan mikroorganisme, diperlukan campuran beberapa bahan yang mengandung
nutrien.
Nutrien tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikrobia. Nutrien
tersebut berupa molekul carbon (C), hydrogen (H), oxigen (O), nitrogen (N) dan beberapa mineral
serta vitamin untuk pertumbuhan, reproduksi dan memproduksi hasil metabolisme. Berdasarkan
komposisi kimianya, media dapat dibedakan menjadi media sintetik yaitu media yang susunan
kimianya diketahui dengan pasti, medium ini biasanya digunakan untuk mempelajari kebutuhan
makanan mikroba. Media non sintetik (kompleks) yaitu media yang susunan kimianya tidak dapat
diketahui dengan pasti, media ini digunakan untuk menumbuhkan dan mempelajari taksonomi
mikroba. Berdasarkan konsistensinya media dapat dibedakan menjadi : media cair, media padat, dan
media padat yang dapat dicairkan (Lay, 1994; Jutono dkk, 1980; Jawetz dkk, 1996).

Pembuatan media memerlukan bahan-bahan yang dapat disediakan dari bahan alami atau
yang sudah dibuat secara teknis. Pada dasarnya, bahan-bahan untuk pembuatan media
dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu bahan dasar (air dan agar atau bahan sejenisnya), unsur-
unsur makanan (sumber karbon, sumber nitrogen, garam/mineral serta vitamin) dan bahan
tambahan (indikator serta antibiotik).

Macam-macam media pertumbuham mikroorganisme antara lain :


1) Media berdasarkan berdasarkan konsistensi atau kepadatannya :
a. Medium cair ( broth / liquid medium )
Yaitu medium yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB
(LactoseBroth). Medium cair akan memberi kesempatan kepada bakteri untuk menyebar dan
tercampur dengan seluruh nutrient, sehingga lebih cocok untuk mengoptimalkan pertumbuhan
mikroba. Medium cair dapat juga digunakan untuk mengetahui karakter suatu mikroba berdasarkan
kebutuhan oksigen.
b. Medium setengah padat ( semi solid medium )
Yaitu medium yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat dan
tidak begitu cair. Mediumsemi solid dibuat dengan tujuan agar mikroba dapat menyebar ke seluruh
media namun tidak mengalami pencampuran sempurna jika dilakukan agitasi atau penggoyangan.
c. Medium padat ( solid medium )
Medium semi solid dan solid menggunakan bahan pemadat (seperti amilum, gelatin, selulosa dan
agar-agar). Untuk medium padat / solid, dapat menggunakan agar-agar dengan kadar 1,5 % - 1,8 %
(15 g agar / l liter aquades). Fungsi medium padat untuk memudahkan penghitungan koloni mikroba.
2) Media berdasarkan berdasarkan komposisi bahannya :
a. Media sintetik / media terdefinisi (synthetic media / defined media)
Adalah media yang seluruh komposisinya diketahui, contohnya adalah media yang telah diproduksi
oleh pabrik yang telah memiliki komposisi media yang telah rinci dan jelas. Media sintetik digunakan
dalam penelitian mengenai uji metabolisme suatu mikroorganisme. Banyak jenis mikroorganisme
kemoorganotrof heterotrof dapat tumbuh pada media sintetik dengan glukosa sebagai sumber
karbon dan ammonium salt sebagai sumber nitrogen (Prescott ,2002).
b. Media kompleks ( complex media )
Adalah media yang sebagian komposisinya tidak diketahui dengan pasti, contohnya adalah media
yang telah dibuat secara mandiri dengan bahan-bahan tertentu namun pembuat tidak mengetahui
pasti komposisi dari bahan-bahan tersebut secara pasti dan rinci. Media ini dapat mengandung
bahan yang tidak diketahui pasti komposisinya seperti peptone, meat extract dan yeast extract.
Contoh media kompleks, adalah nutrient broth, tryptic soy broth dan MacConkey agar (Prescott,
2002).

3) Media berdasarkan berdasarkan tujuannya :


a. Media isolasi
Adalah media umum yang digunakan untuk mengisolasi suatu mikroba menjadi kultur murni. Media
isolasi biasanya mengandung semua kebutuhan mikroba untuk tumbuh dan tergantung tujuan
isolasinya, misalnya Blood agar atau Chocolate agar, NA, NB, PDA, TEA, PCA
(Barrow and Feltham, 1993).
b. Media selektif ( selective or inhibitory media )
Berfungsi untuk menumbuhkan mikroba target atau yang diinginkan dan menekan pertumbuhan
mikroba yang tidak diinginkan (background flora). Umumnya media selektif menseleksi mikroba
target berdasarkan kelompok, genus atau spesiesnya, misalnya EMBA untuk seleksi E. coli, Baird
parker untuk isolasi S. aureus; MRS untuk bakteri asam laktat (Barrow and Feltham, 1993).
c. Media pengaya ( enrichment media )
Media pengaya termasuk media selektif namun lebih berfungsi untuk memperbanyak mikroba
target sehingga saat dilakukan pengkulturan, mikroba yang tidak diinginkan tidak dalam jumlah
besar. Media pengaya harus dalam bentuk cair dan digunakan di awal tahap analisa. Misalnya untuk
memisahkan bakteri penyakit tifus (Salmonella typhi) dari bahan tinja atau kotoran manusia .salah
satu contoh media pengkaya adalah media baird parker water (BPW) (Barrow and
Feltham, 1993).
d. Media peremajaan kultur ( maintenance of cultures media )
Media peremajaan kultur mengandung nutrisi sehingga mempercepat
pertumbuhan, misalnya Nutrient Agar (NA) (Barrow and Feltham,

C. ALAT DAN BAHAN


Alat
1) Wadah bening
2) Cotton buds
3) Kompor

Bahan
1) Medium Nutrient Agar (NA)
1) Beef extract 3 g
2) peptone 5 g
3) agar-agar 15 g
4) aquades 1000 ml, pH 7,2.

D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Campur 1/4 bungkus agar plain (swallow) dengan 250 ml air
2. Tambahkan garam sedikit saja, kurang lebih 1-2 gram
3. Tambahkan kaldu sapi (apabila dalam bentuk cair, maka air diganti dengan air kaldu, sehingga
jumlah yang ditambahkan 250 mL, Apabila dalam bentuk serbuk (Masako/Royco) maka tambahkan
kurang lebih 1 gram.
4. Larutkan dan didihkan 5. Cetak di dalam wadah bening

E. PERTANYAAN
1. Jelaskan syarat apa sajakah yang harus dipenuhi dalam pembuatan media yang baik!
2. Apa fungsi NaCl yang ditambahkan dalam media?
3. Apa fungsi Beef ekstrak yang ditambahkan dalam media?

JAWAB :
1. Harus mempuyai sumer nutrien yang dibutuhkan mikrooranisme untuk tumbuh seperti nutrient
atau zat gizi terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber
mineral, faktor pertumbuhan dan nitrogen, oksigen, sumber cahaya dan pH
2. Sebagai sumber makanan dan sumber mineral
3. Sebagai sumber nutrisi dan gizi
ACARA PRAKTIKUM IV
PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN BAKTERI

A. TUJUAN :
- Mengenali bentuk dan koloni bakteri dan jamur

B. TINJAUAN PUSTAKA:
Karakterisasi Koloni Bakteri dan Jamur Pengamatan Morfologi mikroba merupakan tindakan
pertama kali jika ingin mempelajari suatu jenis bakteri lebih lanjut, khususnya untuk tujuan
identifikasi. Setelah mendapatkan kultur murni maka biakan yang diinginkan ditumbuhkan ke
berbagai bentuk media untuk dikenali ciri koloninya. Ciri koloni yang diamati berupa ukuran,
pigmentasi, bentuk tepi, elevasi dan pertumbuhan pada media cair (Hafsan dkk., 2015: 42-45).Pada
umumnya jika ditumbuhkan dalam suatu media, maka koloni bakteri akan terbentuk benjolan
putih/kuning/bening dan mengkilap, sedangkan untuk koloni jamur, maka akan terlihat seperti
benang-benang halus (hifa) dan terkadang pada bagian ujungnya terdapat spora berwarna
hitam/kehijauan
C. ALAT DAN BAHAN
1. Media agar
2. Roti atau nasi
3. Bahan cemaran bakteri atau jamur
4. Cotton bud
5. Plastik bening
D. PROSEDUR KERJA
UNTUK PENGAMATAN KOLONI BAKTERI :
1. Media agar yang telah dibuat pastikan sudah mengeras dan tidak panas lagi
2. Campurkan agar yang sudah mengeras dengan sumber sumber terdapatnya bakteri Misal : tangan
yang kotor, air bekas cucian, air selokan, olesan tembok, olesan kosmetik kedaluwarsa, olesan
mainan anak-anak, olesan permukaan HP, berbicara didepan media agar selama 5 menit (untuk
sumber bakteri dari droplet ketika berbicara), olesan air liur dll (masing-masing orang harus berbeda
*silakan didiskusikan, 1 orang membuat 2 buah agar dengan sumber koloni yang berbeda) (untuk
sumber bakteri berbentuk cairan, teteskan 3-4 tetes cairan dan sebar menggunakan cottonbud
bersih)
3. Simpan pada suhu ruang
4. Amati perubahan yang terjadi setelah 3-7 hari
5. Catat dan Gambar dalam jurnal praktikum

UNTUK PENGAMATAN KOLONI JAMUR


1. Untuk yang menggunakan bahan roti, buat
2 lembar roti 2. Tempelkan tangan pada roti
3. Masukkan ke dalam plastic bening dan rekatkan sehingga udara sekitar tidak dapat masuk
4. Kemudian cuci tangan menggunakan sabun dan tempelkan kembali pada roti yang lain
5. Masukkan kembali roti yang telah disentuh dengan tangan bersih ke dalam plastic bening dan
rekatkan
6. Labeli untuk membedakan Roti yang disentuh tangan bersih dan kotor
7. Amati selama 3-7 hari
8. Catat dan gambar dalam jurnal praktikum *untuk yang menggunakan bahan nasi, nasi dikepal-
kepal dengan tangan kotor dan masukkan ke dalam plastic, kemudian nasi selanjutnya dikepal kepal
dengan tangan bersih dan masukkan ke dalam plastic (secara keseluruhan sama dengan yang
menggunakan roti)
E. Hasil Pengamatan
Sumber Mikroba
NO Karakteristik
Ikan Laut Dari Pasar Sendal Kotor
1 Jumlah Tidak terhitung Tidak terhitung
Titik hitam, Bulatan kecil
Bulatan kecil dan besar, dan besar, Benang halus,
2 Bentuk Benang halus benjolan
3 Warna Hitam, Putih, Kuning Putih
4 Kenaikan permukaan koloni Rata Cekung
5 Gambar tangan

No Sumber Mikroba
Karakteristik Tangan bersih Tangan kotor
1 Gambar tangan hasil pengamatan

2 Jumlah koloni jamur Lebih banyak/Lebih sedikit Lebih banyak/Lebih sedikit


* Coret salah satu
* Coret salah satu

F. PERTANYAAN
1. Bagaimanakah ciri-ciri koloni bakteri dalam media agar?
2. Bagaimanakah ciri-ciri koloni jamur?
3. Berdasarkan hasil praktikummu, dari sumber mana yang lebih banyak terdapat koloni jamur atau
bakteri?

JAWAB
1. Ciri – Ciri bakteri akan terbentuk benjolan putih/kuning/bening dan mengkilap
2. Ciri – cirinya seperti benang-benang halus (hifa) dan terkadang pada bagian ujungnya terdapat
spora berwarna hitam/kehijauan
3. Dari hasil praktikum sumber sandal kotor mengandung lebih banyak koloni jamur dan bakteri
G. Pembahasan
Medium merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkanmikroorganisme di atas atau di
dalamnya, medium tersebut harus memenuhisyarat-syarat, antara lain adalah harus mengandung
semua zat hara yangmudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis,
tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akanditumbuhkan, tidak
mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan
steril sebelum digunakan,agar mikroba yang di tumbuhkan dapat tumbuh dengan baik
(Hadioetomo,1993). Percobaan kali ini yaitu pembuatan medium NA. NA (nutrient agar) digunakan
sebagai media pertumbuhan bakteri.Pembuatan medium percobaan ini dengan menggunakan NA
(nutrient agar),dimana dalam pembuatannya terlebih dahulu dengan cara menimbang bahan yang
akan digunakan kedalam neraca analitik sesuai dengan jumlah yangdiperlukan kemudian
memasukkan bahan kedalam erlenmeyer 500 ml,dimana bahan tersebut adalah aquades 250 ml,
NA 5s dan agar 5 gramsetelah itu dipanaskan diatas hot plate 440 oC di ikuti oleh pengadukan
dengan menggunakan magnetic stirrer, tujuan dari pemanasan dan pengadukan iniadalah untuk
menghomogenkan NA dengan aquades, dimana
dengan pemanasan dapat mempercepat pelarutan dari NA dan aquades. Setelahdipanaskan
beberapa menit larutan berubah warna dari keruh menjadi kuningkecoklatan hal ini menandakan
larutan telah homogen. Kemudiandimasukkan kedalam autoklaf dengan mulut erlenmeyer disumbat
dengankapas dan dilapisi kertas aluminium diluarnya. Tujuan dari penutupan ini agarmeminimalkan
kontaminasi. Pembuatan NA berdasarkan konsistennyatermasuk medium padat dan menurut
kegunaannya termasuk medium umum.Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk sterilisasi.
Autoklaftermasuk dalam teknik sterilisasi secara fisika dengan prinsip arus uap dantekanan. Alat ini
sering digunakan dalam teknik pensterilan karena tingkatkoefisien dan sifat alat yang tidak merusak
kandungan dalam media pertumbuhan yang dipakai yaitu NA (Suriawiria, 2005).Sterilisasi yang
dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi,yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak
diinginkan. Sterilisasi merupakansuatu proses (kimia dan fisika) yang membunuh semua bentuk
hidup terutamamikroorganisme (Suriawiria, 2005). Sterilisasi yang digunakan
dalam percobaan ini adalah secara fisika yaitu menggunakan panas, dimana panasyang digunakan
adalah bersama uap air yang biasanya disebut sterilisasi basah
H. Kesimpulan
Agar – agar dan Roti merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan jamur ,hal itu
terbukti dari Pratikum yang telah dilakukan, dimana sampel yang diambil dari berbagai jenis
cemaran seperti Ikan laut, sandal kotor dan tangan kotor menghasilkan permbuhan jamur dan
bakteri yang banyak dan Praktikum ini membuktikan banyaknya sumber cemaran sepetyi bakteri
dan jamur yang ada disekitar kita, agar kita lebih menjaga lagi kebersihan dan menambah ilmu
tentang pertumbuhan bakteri dan jamur

I. DAFTAR PUSTAKA
1. Zahrotul Luklukyah,Nadira Putri Sermalia Tholibah ,Mujtahidah. 2019. PANDUAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR: faperta.untidar.ac.id
2. NINDYA SEKAR MAYURI S.Pd., M.Si. 2021. PRAKTIKUM IV PEMBUATAN MEDIA : Politeknik
Meta Industri Cikarang
J. LAMPIRAN

SAMPEL AGAR – AGAR

IKAN LAUT SANDAL KOTOR

HARI KE – 1

HARI KE – 3

HARI KE – 8
GAMBAR TANGAN

TANGAN KOTOR TANGAN BERSIH

GAMBAR TANGAN

Anda mungkin juga menyukai