Perbedaan Status Gizi Usia Lanjut Ditinjau dari Pengguna Gigi Tiruan dengan
Menggunakan Metode Mini Nutritional
Assessment
(Studi pada Desa Ilie Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh)
ABSTRA
K
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan
tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Seseorang yang memasuki masa lansia juga
berisiko
terkena penyakit kronis pada rongga mulut, seperti karies gigi dan periodontitis yang merupakan faktor
utama penyebab kehilangan gigi. Kehilangan gigi dapat mengurangi kapasitas pengunyahan, yang
mempengaruhi pilihan makanan, status gizi, dan kesehatan umum. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan status gizi usia lanjut ditinjau dari pengguna gigi tiruan. Penelitian ini adalah
penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Metode pengambilan sampel dilakukan
dengan cara quota sampling yang melibatkan 30 subjek yang memakai gigi tiruan dan 30 subjek yang
tidak memakai gigi tiruan di Desa Ilie Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan kuisioner Mini Nutritional Assessment. Hasil analisis menggunakan uji
Chi-Square menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada status gizi usia lanjut ditinjau dari
pengguna gigi tiruan (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan signifikan
antara status gizi lansia yang memakai gigi tiruan dengan yang tidak memakai gigi tiruan.
ABSTRAC
T
Elderly is an advanced stage of a process of a life marked by a decrease in the body's ability to adapt to
environmental stress. A person who entered the elderly are also susceptible to chronic diseases on
the oral cavity, such as dental caries and periodontitis that are the main factors causing tooth loss. Loss
of teeth can reduce the capacity of mastication, which affects the choice of food, nutrition, and
general health. The purpose of this study was to determine differences in the nutritional status of the
elderly in terms of the denture. The study is an analytic study with cross-sectional approach. The
sampling method was done by quota sampling involving 30 subjects who wear dentures and 30 subjects
who did not wear a denture in the village of Ulee Kareng Ilie District of Banda Aceh. This research was
conducted using the Mini Nutritional Assessment questionnaire. The results of the analysis using the
Chi-Square test showed no significant differences on the nutritional status of the elderly are reviewed of
the denture (p <0.05). its conclution was that there are no significant differences between the
nutritional status of elderly people who wear dentures with who does not wear dentures.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini mengenai perbedaan status gizi
usia lanjut ditinjau dari pengguna gigi tiruan
dengan metode MNA di Desa Ilie Kecamatan
Ulee Kareng Kota Banda Aceh. Subjek dalam
penelitian ini sebanyak 60 orang sesuai dengan
kriteria inklusi yang terbagi menjadi 30 orang
lansia yang memakai gigi tiruan dan 30 orang
lansia yang tidak memakai gigi tiruan. Penelitian
dilakukan pada tanggal 1-6 Agustus 2016.
Penelitian ini menggunakan data primer yang
diperoleh langsung dari subjek penelitian,
kemudian subjek diberi pertanyaan sesuai
kuisioner dan dilakukan pengukuran BMI, LLA,
dan LB yang merupakan salah satu penilaian
yang ada di dalam kuisioner untuk menentukan
status gizi.
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian gigi tiruan dan kategori MNA menunjukkan
Berdasarkan Penggunaan Gigi Tiruan dan bahwa subjek terbanyak terdapat pada
Jenis Kelamin pengguna gigi tiruan dengan kategori normal
Penggunaan Jenis Kelamin yaitu berjumlah 27 orang (90%).
Total (%)
Gigi Tiruan Laki-laki Perempuan
Tabel 5.4. Analisis Chi-Square antara
Ya (%) 15 (50,0%) Jo
15 (50,0%) u 30
r n(100,0%) D e n t i s t r y V o l . 2 , N o . 1 : 4 0 - 4 7 | 42
a l C a n i n u sPenggunaan
Tidak (%) 16 (51,3%) 14 (46,7%) 30 (100,0%) Gigi Tiruan dengan Kategori MNA.
Tabel 5.1. Distribusi frekuensi jumlah laki-laki 16 orang (51,3%) dan perempuan 14
subjek penelitian laki-laki dan perempuan yang orang (46,7%).
menggunakan gigi tiruan berjumlah sama yaitu
masing-masing 15 orang (50%), sedangkan Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian
jumlah subjek yang tidak menggunakan gigi Berdasarkan Usia dan Penggunaan Gigi
tiruan pada kasus kehilangan gigi tidak jauh Tiruan
berbeda antara laki-laki dan perempuan yaitu Gigi Tiruan
Usia Total
Ada Tidak
Chi-Square Nilai P
45-49 10 (58,8%) 7 (41,2%) 17 (100,0%)
Penggunaan Gigi Tiruan
50-54 6 (28,6%) 15 (71,4%) 21 (100,0%) 0,080
55-59 14 (63,6%) 8 (36,4%) 22 (100,0%) Kategori MNA
Total 30 (50,0%) 30 (50,0%) 60 (100,0%) Berdasarkan hasil uji Chi-Square pada Tabel
Tabel 5.2 distribusi frekuensi jumlah subjek 5.4. dapat dilihat bahwa hasil uji dari perbedaan
penelitian berdasarkan usia dan pengguna gigi status gizi usia lanjut ditinjau dari pengguna
tiruan menunjukkan bahwa subjek penelitian gigi
yang menggunakan gigi tiruan paling banyak tiruan diperoleh nilai p>0,05
pada rentang usia 55-59 tahun yaitu sehingga
berjumlah menunjukkan tidak ada perbedaan yang
14 orang (63,6%) dan subjek yang tidak signifikan antara status gizi individu usia lanjut
menggunakan gigi tiruan paling banyak pada yang memakai gigi tiruan dengan yang tidak
rentang usia 50-54 yaitu berjumlah 15 orang memakai gigi tiruan pada kasus kehilangan
(71,4%). gigi.
20. Sillingburg HT. Fundamental of Fixed 26. Kementrian Kesehatan. Peraturan Menteri
Prosthodontics. USA: Quintessence Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2013
Publishing Co, Inc; 1997. p. 1. tentang Angka Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia.
21. Rosenstial SF, Land MF, Fujimoto J. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Contemporary Fixed Prosthodontics. 3 ed. Indonesia; 2013.
St. Louis: Mosby Inc; 2001. p. 1-2.
27. Maharibe CC. Hubungan Pengetahuan Gizi
22. The Academy of Prosthodontics. The Seimbang dengan Praktik Gizi Seimbang
Glossary of Prosthodontics Terms. J Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Prosthetic Dent1994;94:24-65. Dokter Angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
23. Loney RW. Removable Partial Denture Jurnal e-Biomedik 2014:1-2.
Manual. Canada: Dalhousie University;
2008. p. 5. 28. Batubara M, Nasution E, Aritonang EY.
Gambaran Perilaku Konsumsi Pangan dan
24. Rathee M, Hooda A, Ghalaut P. Denture Status Gizi Lanjut Usia di Kelurahan Pekan
Hygiene in Geriatric Persons. The Internet Tanjung Pura Kecamatan Tanjung Pura
Journal of Geriatric and Gerontology Kabupaten Langkat Tahun 2012. Gizi,
2010;1:1-6. Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi
2013;2:1-3.
29. Sumiyati N. Hubungan Antara Tingkat Desertasi. Yogyakarta: CV Andi Offset;
Konsumsi Energi dan Protein Dengan 2013.
Status Gizi pada Lansia di Panti Werdha
Pucang Gading Semarang. Semarang: 38. T T. Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Universitas Negeri Semarang; 2007. p. 18. Penerbit Alfabeta; 2012.
J o u r n a l C a n i n u s D e n t i s t r y V o l . 2 , N o . 1 : 4 0 - 4 7 | 47