Anda di halaman 1dari 2

PENTINGNYA KEARSIPAN BAGI ORGANISASI ATAU LEMBAGA

By Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran -10 January 2020010480

Pengelolaan arsip yang dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah
kearsipan akan menghadirkan manfaat yang besar bagi kehidupan organisasi,
pemerintah dan masyarakat. Ketersediaan arsip secara utuh, otentik dan terpercaya
pada setiap Lembaga dan Pemerintah Daerah akan memberikan dukungan nyata bagi
pelaksanaan reformasi birokrasi utamanya untuk kemanfaatan penilaian kinerja,
pertanggungjawaban kinerja, pelayanan publik serta penyediaan alat bukti bagi
kepentingan lainnya.

Penataan kearsipan tidak sekadar disimpan atau ditumpuk begitu saja, tetapi perlu
diatur cara penyimpanannya dengan melalui beberapa tahapan dengan tujuan sistem
pengarsipan yang rapi dan ketika arsip dibutuhkan mudah ditemukan kembali.
Terkadang terlihat disuatu instansi atau organisasi dalam memperlakukan arsip itu
tidak pada semestinya yang nantinya berdampak pada instansi itu sendiri bila arsip
itu berguna sebagai informasi yang berkenaan dengan pengambilan keputusan

Beberapa komponen penting dalam penyelenggaraan kearsipan adalah :

Sistem
Untuk mewujudkan tujuan kearsipan perlu adanya dukungan atau metode/sistem yang
tepat dalam pengelolaan arsip. Pengembangan sistem pengelolaan arsip haruslah
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya penyelenggaraan
kearsipan menuju kearah kesempurnaan. Pemahaman tentang sistem kearsipan harus
dimiliki seorang pemimpin organisasi atau pembina kearsipan.

Ketersediaan sarana dan prasarana kearsipan


Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana sesuai standar kearsipan yang berlaku
adalah sebagai berikut :

a. pemenuhan ruangan (cukup luas, menggunakan bahan bangunan yang tidak mudah
rusak, berada didaerah yang aman, temperature suhu dan kelembapan disesuaikan
dengan kebutuhan penyimpanan)

b. Lemari atau rak arsip, berbagai macam jenis penyimpanan adalah :

* Penyimpanan secara vertical :

– Lateral filing cabinet (lemari arsip yang berpintu dan mempunyai papan alas untuk
menyimpan arsip)

– Rotary filing cabinet (tempat penyimpanan arsip yang digerakkan secara berputar
sehingga dalam penempatan dan penemuan kembali tidak banyak menghabiskan tenaga)

– Mobile file mechanic (lemari arsip dengan penggerak mekanik dan indeks system
yang memudahkan dalam penyimpanan, pencarian, dan penghematan ruangan)

– Drawer filing cabinet(lemari arsip yang berlaci-laci, yang dapat ditarik keluar
masuk)

– Vertikal plan file (lemari untuk menyimpan file gambar teknik ukuran A1-A0

– Card cabinet (lemari untuk menyimpan berbagai ukuran kartu)

– Rak (lemari terbuka tanpa pintu untuk menyimpan arsip inaktif)

* Penyimpanan secara horizontal :


– Guide (sekat petunjuk yang terbuat dari kertas tebal/karton dengan ukuran
tertentu yang memuat kode pada tabnya)

– Folder (map berupa lipatan karton/plastic yang dipergunakan untuk menyimpan


warkat) dengan berbagai bentuknya seperti brief ordner, stopmap, snelhecter,
hanging map (map gantung)

– Rak sortir (rak yang berguna untuk memisah-misahkan surat/warkat yang diterima,
diproses, dikirimkan/disimpan ke dalam folder masing-masing)

– Kartu indeks (kartu yang berukuran 15 x 10 cm yang didalamnya memuat data


tentang warkat yang akan disimpan).

Kriteria pemilihan suatu peralatan kearsipan :

Sesuai dengan ruang lingkup organisasi


Sesuai dengan luas ruangan yang tersedia
Sesuai dengan bentuk dan ukuran fisik arsip
Dapat menjamin keselamatan fisik arsip.
Anggaran
Semua aktifitas manusia memerlukan modal karena tanpa modal manusia tidak akan
daapat berbuat banyak begitu juga dalam program kearsipan. Oleh karena itu Lembaga
atau organisasi sangat penting untuk menyiapkan anggaran kearsipan.

Sumberdaya Manusia
Pengaruh SDM kearsipan dalam kegiatan kearsipan mempunyai peranan yang sangat
penting karena tanpa dukungan SDM yang mampu dan handal apalah artinya system,
kelembagaan atau sarana dan prasarana. SDM kearsipan bukan hanya pengelola arsip
atau arsiparis tapi termasuk adalah pimpinan organisasi selaku decision maker dan
Pembina kearsipan. Peranan pimpinan sebagai pengambil keputusan di bidang kearsipan
memang tidak bisa diabaikan, banyak kasus dimana instansi yang melakukan kegiatan
kearsipan dimulai dari kesulitan pimpinan ketika mencari arsip atau dokumen yang
dibutuhkan dan tidak ditemukan. Bermula dari kesulitan tersebut sehingga instansi
memprogramkan kegiatan kearsipan secara lebih intensif.
Melalui berbagai upaya pembinaan kearsipan diharapkan setiap organisasi / unit
kerja dapat mengelola kearsipannya dengan cara yang baik dan benar. Disamping itu
pada masa yang akan datang diharapkan akan muncul tenaga-tenaga profesional di
bidang kearsipan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai