Gugus fungsi adalah atom atau kelompok atom yang paling menentukan sifat suatu senyawa
Dapat terbakar Ya Ya Ya
2 –O– Eter
3 –C–H Aldehida
4 –C– Keton
5 – C – OH Asam Karboksilat
6 C – C – OR Ester
7 –X Halida
b. Gugus Fungsi – O – ( Eter )
Zulmariko Hal : 1
Mempunyai struktur R – O – R , Salah satu eter yaitu dietil eter ( C2Hs – O – C2Hs ).
Digunakan sebagai obat bius. Penggunaan lain dari eter adalah sebagai pelarut.
Contohnya adalah metanol atau formaldehida tang terdapat dalam formalin. Bahan yang
digunakan untuk mengawetkan preparat biologi atau mayat
Contohnya adalah aseton, suatu cairan yang biasa digunakan para wanita untuk membersihkan cat
kuku
Contohnya adalah asam asetat ( CH3CooH ) yang terdapat dalam cuka makan.
Yang banyak digunakan sebagai essen, lemak dan minyak juga tergolong Es
Disebut juga Haloalkana. Gugus X adalah atom Halogen yaitu F, Cl, Br atau I. Monohaloalkana di
sebut juga alkil Halida. Haloalkana di gunakan sebagai bahan dasar pembuatan plastik dan sebagai
pelarut. Contoh, Freon yang digunakan sebagai fluida kerja dalam mesin pendingin.
“ KEISOMERAN “
Senyawa – senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama di sebut Isomer. Keisomeran
karena perubahan struktur di sebut keisomeran struktur, sedangkan keisomeran karena perubahan
konfigurasi di sebut keisomeran ruang. Keisomeran struktur dapat berupa keisomeran kerangka,
posisi dan fungsi. Sedangkan keisomeran ruang dapat berupa keisomeran geometris dan optis.
1. Keisomeran rangka
Mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi sama, namun rantai induk berbeda.
Zulmariko Hal : 2
2. Keisomeran posisi
Mempunyai rumus molekul, gugus fungsi dan kerangka yang sama namun berbeda letak ( Posisi )
gugus fungsinya.
Mempunyai rumus molekul yang sama, namun berbeda gugus fungsi. Terdapat 3 pasangan
Homolog yang mempunyai rumus yang sama yaitu :
3). Asam Alkanoat dengan Alkil alkanoat, mempunyai rumus umum CnH2nO2
Jumlah isomer struktur yang dapat terbentuk dari suatu senyawa bergugus fungsi tunggal dapat
ditentukan berdasarkan jumlah kemungkinan gugus alkil yang dapat di bentuk oleh seyawa itu.
a. Alkohol CnH2n+2O
Mempunyai struktur umum R – OH. Jadi, jumlah kemungkinan isomer alkohol sama dengan
jumlah kemungkinan gugus alkilnya ( R )
Atom karbon dalam molekul eter terbagi dalam dua gugus alkil. Jumlah kemungkinan isomer
sama dengan jumlah kombinasi dari kedua gugus alkil tersebut.
satu atom karbon dalam alkanal menjadi bagian dari gugus fungsi sisanya merupakan gugus alkil.
Jumlah isomer bergantung pada jumlah kemungkinan gugus alkilnya.
Zulmariko Hal : 3
satu atom karbon dalan alkanon menjadi bagian dari gugus fungsi, sisanya + bagi dalam dua gugus
alkil. Jumlah isomer bergantung pada jumlah kemungkinan kombinasi gugus alkilnya
Jumlah kemungkinan isomer asam alkanoat sama dengan alkanot yang setara
5. Keisomeran Geometris
Tergolong isomer ruang, mempunyai rumus molekul dan struktur yang sama. Keisomeran ini
terjadi karena perbedaan konfigurasi molekul. Keisomeran geometris mempunyai dua bentuk yang
di tandai dengan :
6. Keisomer Optis
Bidang getar di sebut bidang polarisasi. Alat untuk mengubah cahaya biasa menjadi cahaya
terkutub di sebut polarisator. Berbagai jenis senyawa karbon menunjukkan kegiatan optis yaitu
dapat memutarkan bidang polarisasi, senyawa – senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi di
sebut optis aktif. Keisomeran ini berkaitan dengan sifat optis contohnya 2 – Butanol. Mempunyai
2 isomer optis yaitu d – 2 Butanol dan L – 2 – Butanol.
Menurut Lebel dan Vanf Hoff, keisomeran optis di sebabkan adanya atom karbon asimetris dalam
molekul yaitu atom c yang terikat pada 4 gugus yang berbeda. Senyawa yang mempunyai atom
karbon asimetris bersifat kiral, dua isomer yang merupakan bayangan cermin satu dengan yang
lainnya disebut enansiomer. Isomer – isomer yang bukan enansiomer disebut diastereoisomer.
Sudut putaran di tentukan melalui percobaan dengan alat polarimeter. Campuran ekimolar dua
enansiomer disebut campuran rasemat dan bersifat optis tak aktif.
Zulmariko Hal : 4
“ REAKSI – REAKSI SENYAWA KARBON “
Reaksi senyawa karbon merupakan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen. Jenis senyawa
karbon yaitu subtitusi, adisi, eliminasi dan redoks
a. Subtitusi
pada reaksi subtitusi dimana atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul di gantikan
oleh atom atau gugus atom lain
b. adisi
pada reaksi adisi dimana molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap berubah menjadi
ikatan tunggal
c. Eliminasi
pada reaksi eliminasi dimana molekul senyawa berikatan tunggla berubah menjadi senyawa
berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil.
d. reaksi redoks
Atom karbon primer adalah atom karbon yang terikat langsung pada satu atom karbon yang lain,
atom karbon sekunder terikat langsung pada dua atom karbon yang lain dan seterusnya.
Berdasarkan jenis atom yang mengikat gugus – OH Alkohol di bedakan menjadi alkohol primer –
OH pada atom karbon primer dan seterusnya
atom H dari gugus – H dapat disubtitusi oleh logam aktif misalnya matrium dan kalium
Zulmariko Hal : 5
gugus – OH dapat di subtitusi oleh atom halogen bila di reakskan dengan HX pekat, atau PXs ( X
= Halogen )
c. Oksidasi Alkohol
Dengan zat – zat pengoksidasi sedang seperti larutan K2Cr2O dalam lingkungan Asam, Alkohol
teroksidasu sebagai berikut :
I. alkohol primer membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam
karboksilat.
Dalam oksidasi alkohol, sebuah atom oksigen dari oksidator akan menyerang atom H – Karbinol
e. dehiodrasi alkohol
jika di panaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi ( melepas molekul air )
membentuk estr atau alkena
a. Pembakaran
eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air
Zulmariko Hal : 6
d. Reaksi dengan Hidrogen Halida ( HX )
Alkohol dan eter merupakan isomer fungsi dengan rumus umum CnH2n+2O, tetapi kedua
homolog ini mempunyai sifat yang berbeda nyata, baik sifat fisik maupun sifat kimia
☺Perbandingan titik cair dan titik didih antara eter dan alkohol
Eter Titik Cair Titik Didih Alkohol Titik Cair Titik Didih
- Metil Eter - 140 - 24 Etanol - 115 78,3
☺Secara kimia, alkohol dan eter dapat dibedakaan berdasarkan reaksinya dan logam
b. alkohol bereaksi dengan PCLs menghasilkan gas HCL, sedangkan eter tidak menghasilkan
HCL.
a. Oksidasi
Aldehida merupakan reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator – oksidator lemah.
Pereaksi Tollens dan Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus
untuk mengenali aldehida. Pereaksi ini terbuat dari perak nitrat dalam amonia dengan cara
menetesi larutan perak nitrat kedalam amonia, sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula –
mula terbentuk larut kembali. Jadi pereaksi Tollens mengandung perak sebagai ion kompleks,
yaitu [ Ag (NH3)2 ]
b. Adisi Hidrogen
Zulmariko Hal : 7
Ikatan rangkap – C = O dari gugus fungsi aldehida dapat di adisi hidrogen membentuk suatu
alkohol primer. Adisi hidrogen menyebebkan penurunan biloks atom karbon gugus fungsi
Asetala merupakan senyawa karbon dengan dua gugus eter yang terikat pada suatu atom primer,
sedangkan Hemiasetala merupakan gugus yang terikat terdiri dari satu gugus eter dan satu gugus
alkohol
b. Reduksi
Ketala adalah senyawa karbon dalam mana dua gugus eter terikat pada satu atom karbon sekunder.
Jika gugus yang terikat itu adalah satu gugus eter dan satu gugus alkohol maka di sebut hemiketala
Aldehida dengan keton merupakn senyawa fingsional tetapi mempunyai sifat – sifat yang berbeda.
Perbedaan antara aldehida dengan keton yaitu dengan teori Tollens atau pereaksi Fehling, dimana
Aldehida bereaksi positif dengan kedua pereaksi tersebut, sedangkan keton bereaksi negatif.
Zulmariko Hal : 8
Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air. Garam natrium atau kalium
dari asam karboksilat membentuk sabun. Sabun natrium juga di kenal juga sabun keras, sedangkan
sabun kalium disebut juga sabun lunak. Sebagai contoh adalah Natrium Stearat dan kalium stearat.
Asam alkanoat merupakan asam lemah. Semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah
asamnya. Asam format adalah yang paling kuat. Asam format mempunyai Ka = 1,8 x 10-4. Oleh
karena itu kalium dan natrium mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.
b. Reaksi pengesteran
asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester yang disebut Esterifikasi
( Pengesteran )
Hidrolisis
Ester terhidrolisis dengan pengaruh asam dan membentuk alkohol dan asam karboksilat. Reaksi
ini merupakan kebalikan dari pengesteran
Haloalkana dibuat melalui proses subtitusi, dapat dibuat bahan kimia lainnya melalui berbagai
reaksi khususbya subtitusi dan eliminasi
a. Subtitusi
Atom Halogen dari Haloalkana dapat diganti oleh gugus – OH jika Haloalkana do reaksikan
dengan suatu larutan basa kuat, misalnya dengan NaOH.
b. Eliminasi Hx
Zulmariko Hal : 9
Bagian depan ( alk ) menyatakan jumlah atom karbon dalam molekulnya
Bagian tengah ( an, en, atau un ) menyatakan Bagian akhir menyatakan gugus fungsi
jenis ikatan karbon a = Hidrokarbon ( Tanpa gugus fungsi )
an = Jenuh ol = Alkohol
a. Nama IUPAC
Nama Alkohol diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi ol
b. Nama lazim
selain nama IUPAC, alkohol sederhana juga mempunyai nama lazim yaitu alkil alkohol
a. Nama IUPAC
Dalam hal ini eter di anggap sebagai turunan alkana dengan satu atom H alkana itu di ganti oleh
gugus alkohol ( – OR ). Jika gugus alkilnya berbeda, maka alkil yang terkecil yang di anggap
sebagai gugus alkoksi, sedangkan gugus lainnya sebagai alkana ( sebagai induk ).
b. Nama lazim
Zulmariko Hal : 10
Nama lazim Eter adalah alkil alkil eter, yaitu nama kedua gugus alkil diikuti kata eter. Eter kedua
gugus alkilnya sama dinamai dialkil eter. Urutan penulisan gugus alkilnya tidak harus berdasarkan
abjad
b. Nama lazim
Diturunkan dari asam karboksilat yang sesuai dengan mengganti akhiran at menjadi aldehida dan
membuang kata asam.
2. Penomoran di mulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga posisi gugus fungsi
mendapat nomor terkecil
b. Nama Lazim
Nama lazin keton adalah alkil alkil keton – kedua gugus alkil disebut secara terpisah kemudian di
akhiri dengan kata keton
Diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi oat, dan
memberi awalan asam
Zulmariko Hal : 11
Tata nama asam alkanoat bercabang, pada dasarnya seperti tata nama aldehida
Sebagai berikut :
Asam karboksilat yang mempunyai dua gugus disebut alkanodioat, sedangkan yang
mempunyai tiga gugus disebut asam alkanatriot dan seterusnya.
b. Nama lazim
Zulmariko Hal : 12
6. Tata nama Alkil Alkanoat ( Ester )
Yang disebut Alkil pada nama itu adalah gugus karbon yang terikat pada atom O ( gugus R’ ),
sedangkan alkanoat adalah gugus R – Coo – . Atom C gugus fungsi masuk kedalam bagian
alkanoat
Haloalkana adalah senyawa turunan alkana dengan satu atau lebih atoh H digantikan dengan
atom hidrogen, aturan penamaan haloalkana sebagai berikut :
Zulmariko Hal : 13
“ BENZENA DAN TURUNANNYA “
1. Struktur Kekule
Untuk mejelaskan sifat-sifat benzena, maka pada tahun 1865 kekule mengajukan struktur
lingkar enam dengan tiga ikatan rangkap yang berkonjugasi dan selalu berpinda-pindah
Menurut teori ikatan Val, Orbital molekul terbentuk dari penumpang tindihan orbital-orbital
atom. Penumpang tindihan orbital-orbital atom dapat terjadi menurut dua cara
yaitu :
1. Penumpang tindihan ujung dengan ujung, ikatan kovalen yang terbentuk dengan penumpang
tindihan jenis ini disebut ikatan sigma]
2. Penumpang tindihan sisi dengan sisi, ikatan kovalen yang terbentuk dengan tipe ini disebut
ikatan PHI
Ikatan pertama yang terjadi antara dua atom selalu berupa ikatan sigma, sedangkan ikatan kedua
dan ketiga adalah ikatan PHI. Jadi,
☺Ikatan rangkap terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan PHI
☺Ikatan rangkap tiga terdiri dari satu ikatan sigma dan dua ikatan PHI
Zulmariko Hal : 14
Hibridasi pada atom karbon
Dalam pembentukan senyawa, atom karbon dapat mengalami tiga macam hibridasi, yaitu sp3,
sp2 dan sp
☺Jika karbon membentuk 4 ikatan sigma, maka tipe hibridasinya adalah sp3
☺ Jika karbon membentuk 3 ikatan sigma, maka tipe hibridasinya adalah sp2
1. Subtitusi pertama
a. Halogenesi → Benzena bereaksi langsung dengan halogen dengan katalisator besi ( III ) halida
b. Nitrasi → Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalisator asam sulfat pekat
membentuk nitrobenzena
d. Alkilasi → Alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan alkil halida dengan
katalisator aluminium kloroda ( AlCl3 )
2. Subtitusi kedua
Zulmariko Hal : 15
“ Kegunaan dan dampak dari benzena dan beberapa turunannya “
1. Benzena → Sebagai pelarut berbagai jenis zat, bahan dasar membuat stirena dan nilon 66
“ POLIMER ”
Berbagai barang yang dibuat dari bahan plastik disebut polimer. Polimer yang lazim adalah
polietilena, polistirena dan polivinilklorida ( PVC ). Polimer terdiri dari molekul – molekul besar
disebut makromolekul. Unit pembangun polimer yang berasal dari molekul sederhana disebut
monomer. Reaksi pembentukan polimer dari monomernya disebut polimerasasi
1. Polimerasasi Adisi
Terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Polimerasasi adisi adalah perkaitan
langsung antarmonomer berdasarkan reaksi adisi ( Dapat berlangsung dengan bantuan
katalisator )
Zulmariko Hal : 16
2. Polimerasasi Kondensasi
Monomer – monomernya saling berkaitan dengan melepas molekul kecil, seperti H@) dan
CH3OH. Polimerasasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai gugus fungsi pada kedua
ujungnya.
Penggolongan Polimer
1. Berdasarkan asalnya
» Polimer sintetis yaitu polimer yang dibuat di pabrik dan tidak terdapat di alam
Zulmariko Hal : 17
» Homopolimer terbentuk dari satu jenis monomer
» Polimer termoplas adalah polimer yang melunak jika dipanaskan dan dapat dibentuk ulang..
contohnya : PVC, Polietilena
» Polimer termoseting adalah polimer yang tidak melunak jika dipanaskan dan tidak dapat
dibentuk ulang. Contohya : Bakelit ( Plastik yang di gunakan untuk listrik )
Perbedaan antara polimer termoplas dan termoseting terletak pada strukturnya. Polimer
termoplas terdiri atas molekul – molekul rantai lurus, sedangkan polimer termoseting terdiri atas
ikatan silang antar rantai sehingga terbentuk bahan yang keras dan lebih kaku.
1. Karet Alam
a. Karet alam adalah polimer dari isoprena. Getah pohon karet disebut lateks. Karet
dikoagulasikan dari lateks dengan menggunakan asam format.
b. Vulkanisasi
Karet dapat dipanaskan jika dimasak dengan belerang. Pengerasan terjadi karena terbentuk
ikatan saling disulfida antar rantai. Proses ini disebut Vulkanisasi.
2. Karet Sintetis
a. Polibutadiena
Mirip dengan karet alam namun tidak kuat dan tidak tahan terhadap bensin atau minyak
b. Polikloroprena ( Neoprena )
Zulmariko Hal : 18
Mempunyai daya tahan terhadap minyak dan bensin yang paling baik dibandingkan
elastomer lainnya. Digunakan untuk membuat selang oli
c. SBR
4. Polipropilena
5. Teflon
Banyak yang dipakai sebagai gasket, pelapis tangki dipabrik kimia dan pelapis panci anti
lengket.
6. PVC
7. Polistirena
Untuk membuat gelas minuman ringan, isolasi, bahan untuk pengepakan dan kemasan
makanan
8. Akrilat
Dikenal dengan nama flexiglass, digunakan untuk membuat baju “ WOL “, kaos kaki, karpet
dan lain – lain
9. Bakelit
10. Nilon
Zulmariko Hal : 19
Membuat tali, jala, parasut
11. Terilen
1. Daur ulang
2. Incinerasi
3. Plastic Biodegradabel
“ KARBOHIDRAT “
a. Susunan terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat mempunyai rumus umum Cn
( H2O )m. rumus molekul glukosa misalnya dapat dinyatakan sebagai C6 ( H2O )6. nama
lain karbohidrat adalah sakarida. Berdasarkan gugus fungsinya karbohidrat merupakan suatu
poklihidroksialdehida
b. penggolongan karbohidrat
2. Monosakarida
a. Konfigurasi monosakarida
Zulmariko Hal : 20
2. Struktur melingkar
2. Mutarotasi
3. Oksidasi
4. Reduksi
c. Beberapa Monosakarida
1. Glukosa
2. Fruktosa
3. Disakarida
Terbentuk dari dua molekul monosakarida. Ikatan menghubungkan unit – unit monosakarida
dalam disakarida juga dalam polisakarida disebut ikatan Glikosida.
a. Sukrosa
Sukrosa adalah gula pasir biasa. Terbentuk dari satu molekul glukosa dan satu molekul
fruktosa. Ikatannya melibatkan gugus hemiasetal glukosa dan gugus hemiketal fruktosa
b. Maltosa
Terdiri atas dua molekul glukosa. Digunakan dalam makanan bayi. Maltosa tergolong gula
pereduksi
c. Laktosa
terdiri dari satu molekul glukosa dengan satu molekul galaktosa. Secara komersial laktosa
doperoleh sebagai hasil samping pabrik keju.
Zulmariko Hal : 21
4. Polisakarida
a. Amilum
Amilum atau pati adalah polisakarida yang terapat dalam tumbuhan. Amilum dapat
dipisahkan menjadi dua bagian yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polimer
rantai kurus yang terdiri dari 1000 atau lebih molekul glukosa, sedangkan amilopektrin
merupakan polimer bercabang.
b. Glikogen
c. Selulosa
Selulosa merupakan polimer rantai lurus dari B – D – glukosa dengan ikatan B – (1, – 4 ).
Panjang rantai berkisar dari 200 – 26.000 unit glukosa dapat tersusun rapat dan melintir
seperti serat dalam benang.
2. Gula pereduksi, yaitu monosakarida dan disakarida dapat di tunjukkan dengan pereaksi fehling
atau benedict.
Metode pendekatan:
o Penyampaian informasi
o Diskusi
o Penugasan
Alokasi Waktu
o 40 Jam pelajaran
Zulmariko Hal : 22
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Memahami senyawa Latihan menentukan Siswa dapat Mendeskrip-
organik dan reaksinya, terjadinya isomer dan sikan struktur, cara
benzena dan memberikan nama penulisan, tata nama,
turunannya dan senyawa yang sifat, kegunaan, dan
makromolekul terbentuk. identifikasi senyawa
Mendiskusikan karbon (halo alkana,
pengertian ortho, meta, alkanol, alkoksi alkana,
dan para alkanal, alkanon, asam
Menentukan rumus alkanoat, dan alkil
struktur asam amino alkanoat)
essensial dan gugus Siswa dapat Mendeskrip-
peptida pada protein sikan struktur, cara
melalui diskusi kelas penulisan, tata nama,
Mendeskripsikan sifat, dan kegunaan
struktur, tatanama, benzena dan turunannya
penggolongan, sifat, Siswa dapat
dan kegunaan lemak Mendeskripsikan struktur,
melalui diskusi tata nama, penggolongan,
sifat dan kegunaan
makromolekul (polimer,
karbohidrat, dan protein)
Siswa dapat
Mendeskripsikan struktur,
tata nama, penggolongan,
sifat, dan kegunaan lemak
Skenario Pembelajaran
Pertemuan Pertama:
Kegiatan awal (15 menit)
o Salam pembuka
o Memeriksa kehadiran siswa
o Menyapaikan program semester
o Apersepsi / motivasi (ada pada LKS)
Kegiatan Inti (70 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
o Melakukan percobaan identifikasi untuk mengidentifikasi gugus fungsi.(nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Membedakan gugus fungsi dan memberi nama senyawa karbon melalui diskusi.(nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Elaborasi
Zulmariko Hal : 23
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
o Latihan memberi nama dari berbagai jenis senyawa.(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
o Membahas jenis-jenis isomer senyawa karbon melalui diskusi.(nilai yang ditanamkan:
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Latihan menentukan terjadinya isomer dan memberikan nama senyawa yang terbentuk.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Menganalisis data titik didih dan titik leleh senyawa karbon untuk menjelaskan sifat-sifat
fisik melalui diskusi.(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Mengkaji reaksi senyawa karbon dalam diskusi kelas(nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.);
o Mencari informasi dari literatur dan media farmasi tentang kegunaan senyawa karbon
secara individu. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Menentukan struktur dan nama senyawa benzena dan turunannya melalui diskusi.(nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Membahas reaksi substitusi atom H pada cincin benzena.(nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.);
o Mendiskusikan pengertian ortho, meta dan para.(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
o Mendeskripsikan sifat fisik dan sifat kimia benzena dan turunannya melalui diskusi.(nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Melalui diskusi kelas mendeskripsikan kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan
turunannya dalam kehidupan sehari-hari. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
o Mengamati dan menganalisis untuk mengidentifikasi jenis dan sifat polimer sisntetik dan
polimer alam dalam kerja kelompok (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi,
Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Menentukan reaksi polimer berdasarkan asal dan jenis monomer pembentuknya
(kopolimer dan homopolimer, polimer adisi dan polimer kondensasi) melalui diskusi.
(Sebagai penerapan dari teori yang dipelajari bagi daerah yang terdapat industri
penghasil polimer seperti karet sintetis, serat sintetis dan sebagainya agar memanfaatkan
industri tersebut sebagai sumber bahan belajar) (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
Zulmariko Hal : 24
o Menentukan golongan monosakharida menjadi aldosa dan ketosa dalam diskusi kelas
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Menjelaskan reaksi hidrolisis disakharida dan polisakharida dengan bantuan enzim dalam
diskusi.(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi karbohidrat dengan berbagai
reagen dalam kerja kelompok (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa
ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Menentukan rumus struktur asam amino essensial dan gugus peptida pada protein melalui
diskusi kelas (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan lemak melalui
diskusi.(nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
o Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi.);
o Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan: Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan)
Kegiatan Akhir (5 menit)
o Menyimpulkan materi. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
o Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya (Mempelajari LKS 1.3) (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan.);
Penilaian:
o PPK
Tagihan KIM-3101MP (Lihat kartu Soal)
Zulmariko Hal : 25
Zulmariko Hal : 26