Institusi. Secara implisit, oleh karena itu, penekanan membangun kepercayaan. Misalnya.

Karena
pada institusi-institusi dalam analisis politik pemerintah lebih kecil kemungkinan dibandingkan
menegaskan asal-usul studi politik dalam studi pegawai mereka bangkrut, mereka biasanya dapat
konstitusional dan karakter unik dari organisasi- meminjam uang dengan tarif yang lebih rendah
organisasi yang dibebankan dengan tugas tata kelola. daripada yang tersedia bagi pegawai negeri sipil.
Definisi Sebuah institusi adalah sebuah badan yang Demikian pula, suatu pemerintah dapat membuat
mapan, sering kali dengan status publik, yang janji yang dapat dipercaya untuk membayar utangnya
anggota-anggotanya berinteraksi berdasarkan peran selama beberapa generasi, suatu komitmen yang tidak
spesifik yang mereka lakukan secara vithin akan sanggup dipenuhi oleh orang yang berutang.
organisasi. Dalam studi politik, arti inti dari institusi Jadi di dalam dan di luar politik, institusi membantu
adalah organ pemerintah yang dimandatkan oleh menyatukan masyarakat, memperluas batas-batas apa
konstitusi pelembagaan adalah proses yang Apakah mungkin bagi orang-orang yang kesepian
dengannya organisasi tersebut menjadi terkobarkan (Johnson, 2001).
dengan memperoleh kapasitas untuk membentuk
Pendekatan kelembagaan menyiratkan bahwa
perilaku anggota mereka Titik awal analvsis
organisasi memang membentuk perilaku. Karyawan
kelembagaan adalah bahwa peran lebih penting
memperoleh kepentingan seperti membela organisasi
daripada orang-orang yang menempatinya. Asumsi
mereka terhadap orang luar dan memastikan
inilah yang memungkinkan kita membahas presidensi
kemajuan persudut mereka sendiri dalam struktur.
alih-alih presiden, undang-undang alih-alih legislator
Yang paling penting. Institusi mendefinisikan
dan hakim alih-alih hakim (Ridley, 1975).
kepentingan. Sebagaimana dinyatakan pada maret
Menempatkan secara berbeda kapasitas institusi
dan Olsen (1984, HLM. 738) dalam pernyataan
untuk mempengaruhi perilaku anggota mereka berarti
mereka yang berpengaruh mengenai pendekatan
bahwa politik, seperti ilmu sosial lainnya, lebih dari
instiruf: Badan birokrasi, komite legislatif dan
sekedar cabang psikologi. Di satu sisi, institusi tidak
pengadilan banding adalah arena untuk melawan
lebih dari aturan yang diterima untuk interaksi antara
kekuatan sosial tapi mereka juga kumpulan standar
anggota thein. Namun instirutions dapat dipahami
prosedur operasi dan struktur yang mendefinisikan
sebagai memiliki sejarah, budaya dan kenangan
dan membela kepentingan. Mereka adalah aktor
mereka sendiri, sering kali menanamkan nilai-nilai
politik dalam hak mereka sendiri. Lebih lanjut,
pendiri dan tradisi dan sering hanya tumbuh 'seperti
lembaga-lembaga menghasilkan kegiatan yang terjadi
terumbu karang melalui pertumbuhan yang lambat'
hanya karena diharapkan, bukan karena memiliki
(Sait, 1938, HLM. 18). Mereka sering kali memiliki
motif politik yang lebih dalam. Ketika komite
personalabilitas hukum, memperoleh hak-hak mereka
legislatif mengadakan dengar pendapat tentang
sendiri dan tugas-tugas mereka di bawah hukum.
sebuah topik, mungkin lebih peduli untuk dilihat
Nilai lembaga dalam urusan politik terletak pada
melakukan ljob daripada untuk menyelidiki topik
kapasitas mereka untuk membuat komitmen jangka
irself. Sebagian besar tindakan politik adalah agar
panjang yang lebih dapat dipercaya daripada
dimengerti dengan pemindahan kesesuaian dalam
karyawan tunggal mana pun, dengan demikian
organisasi, sebuah tujuan thar adalah terpisah dari
tujuan instostensible. Demikian pula, sewaktu
seorang presiden mengunjungi suatu daerah yang
dimangsa oleh gerombolan, ia tidak selalu berniat
untuk memberikan bantuan langsung atau untuk
mencapai tujuan lain selain agar terlihat
melaksanakan tugasnya untuk memperlihatkan
kepedulian. Dengan sendirinya, tur ini mencapai
tujuan memenuhi harapan yang muncul dari posisi
kelembagaan sang aktor.
Definisi Logika kesesuaian merujuk pada tindakan
yang diambil oleh anggota institusi untuk
menyelaraskan diri dengan norma-norma. Misalnya,
kepala negara akan melakukan tugas seremonial
karena itu merupakan kewajiban khusus. Sebaliknya,
logika konsekuensi menunjukkan perilaku yang
diarahkan untuk mencapai tujuan individu seperti
promosi atau pemilihan ulang. Maret dan Olsen
(1996) tandaskan bahwa banyak perilaku di dalam
lembaga diatur oleh kesesuaian daripada akibat.
Penekanan dalam kerangka institusional ini bekerja
pada aspek simbolis atau ritual dari perilaku politik
kontras dengan pandangan politisi dan birokrat
sebagai aktor instrumental rasional yang menentukan
tujuan mereka sendiri, terpisah dari organisasi yang
mereka wakili. Institusi jauh lebih besar daripada
teater tempat aktor politik tampil; Huruf - huruf ini
juga membentuk huruf - huruf (Peters, 1999)
Membandingkan masyarakat
Namun, pada tahun 1960-an dan 1970-an, fokus
politik komparatif beralih dari tingkat instirusional.
Dekonisasi melahirkan banyak negara baru di mana
struktur formal terbukti rapuh. Kegagalan instirutions
demokratis yang baru dirancang untuk mengambil
akar koloni saya dulu secara alami mengarah pada
sebuah kekhawatiran witl landasan sosial demokrasi.
Institusi tampak tidak relevan dengan pertanyaan,
mengapa demokrasi di barat bersatu tapi tidak di
afrika pasca-kolonial? 'juga tidak bentuk
pemerintahan penting tertentu di negara bagian
komunis di mana partai adalah penguasa yang
sebenarnya berkuasa; Pada prakteknya, lembaga-
lembaga pemerintahan melayani partai.
Selain itu, perang dunia kedua telah merangsang
perkembangan-perkembangan baru dalam teknik
ilmu sosial (misalnya survei opini) yang para pakar
yang lebih muda sangat berminat untuk menerapkan
politik. Jadi studi kualitatif tentang institusi
kehilangan keunggulan sebagai penyusutan
menggunakan metode komparatif dalam pencarian
untuk generalisasi kuantitatif tentang sikap dan
perilaku politik.
Dalam pergeseran ini ke pendekatan yang lebih
berpusat pada masyarakat, model sistem Easton
sistem politik memimpin (1965a dan b). Meskipun
beberapa ilmuwan politik secara eksplisit
menggunakan kerangka kerja Easton hari ini,
karyanya masih membentuk bagian dari kosakata
analisis politik. Khususnya, 'sistem politik' telah
menjadi ungkapan yang umum digunakan.
Easton memahami politik dalam hal hubungannya
dengan masyarakat yang lebih luas (gambar 5.1).
Sistem politiknya terdiri dari semua lembaga dan
proses yang terlibat dalam alokasi nilai yang otoriter
bagi masyarakat. Secara khusus, sistem politik
mengambil masukan dari masyarakat, yang terdiri
dari tuntutan untuk kebijakan dan ekspresi dukungan
tertentu. Sistem politik kemudian mengubah masukan
ini menjadi hasil — yaitu, menjadi kebijakan dan
keputusan yang dapat dibentuk. Ini menempatkan
kita kemudian pakan kembali ke masyarakatsehingga
untuk membantah siklus berikutny masukan
Misalnya, serikat dagang bisa jadi menuntut dan
memenangkan undang-undang yang mencapai
asuransi kesehatan yang lebih baik bagi para
anggotanya. Akan tetapi, jika diterapkan, kebijakan
ini dapat menambah biaya majikan, sehingga wakil-
wakil mereka meminta keringanan pajak dari
pemerintah
Masukan dari kegiatan sosial tidak secara otomatis
mencapai para pembuat keputusan. Sebaliknya,
inputs diatur oleh penjaga gerbang, seperti partai dan
kelompok bunga, yang dapat bias sistem mendukung
tuntutan tertentu dan terhadap orang lain. Di kantor,
pihak sayap kiri mungkin lebih mendengarkan serikat
dagang sementara seorang pengurus sayap kanan
mungkin hanya mendengar suara sang majikan. Akan
tetapi, pada dasarnya, model easton mempengaruhi
sistem politik sebagai mekanisme untuk mengubah
tuntutan dari socicry menjadi kebijakan konkret.
Sopir sebenarnya adalah masukan daripada
Sesungguhnya, lembaga-lembaga pemerintahan
hanya menjadi 'kotak hitam' dalam diagram abstrak.
Pada prakteknya, model Easton juga terbukti terlalu
statis, premis tentang pencapaian keseimbangan
antara input dan hasil. Ini menawarkan sedikit
wawasan ke dalam perubahan politik.
Definisi Perilaku adalah sebuah sekolah pemikiran
dalam ilmu olitical yang menekankan studi individu
bukan institusi. Fokusnya adalah pada pemilih bukan
pemilu, legislatif bukan legislatif dan hakim daripada
pengadilan. Tujuannya adalah menggunakan teknik
statistik untuk menutupi generalisasi ilmiah tentang
sikap dan perilaku politik indi vialis
Analisis pusat masyarakat membentuk bagian dari
revolusi perilaku dalam politik, suatu pendekatan
yang menawarkan perbedaan yang berguna dengan
institusi analvsis, prinsip pusat bchaviouralists adalah
thar 'akar adalah manusia' bukan institusi (Eulau,
1963). Orang lebih dari badees lembaga mereka
bekerja untuk; Mereka memiliki dan memang akan
selalu menciptakan kebebasan untuk menentukan
peran mereka sendiri. Semakin tinggi posisi dalam
organisasi, semakin fleksibilitas penghuni memiliki
orang-orang di bagian atas bahkan dapat membentuk
institusi itu sendiri. Organisasi-organisasi tidak
diabaikan sama sekali tetapi penelitian terhadap
kebaktian-kebaktian, misalnya, pindah
Dari aspek-aspek formal (misalnya prosedur yang
dengannya bill menjadi hukum) terhadap perilaku
legislatif sehingga, para rescarchers menyelidiki
dasar sosial para wakil, catatan mereka yang sangat
kotor dan bagaimana mereka mendefinisikan peran
mereka sendiri dalam lembaga (Wahlke er al., 1962).
Dalam penelitian ini juga, para pakar mulai
mengabaikan hakim - hakim ketimbang pengadilan
sebagai tingkat analisis mereka menggunakan teknik
statistik untuk menilai bagaimana latar belakang
socia dan ideologi politik keadilan membentuk
keputusan mereka (Schubert, 1972)
Ketidakpedulian lembaga-lembaga oleh analisis
berkala tahun 1960-an kini dipertanyakan efeknya
dalam borizons yang luas tepresents warisan yang
permanen dan positif untuk perbandingan politik.
Misalnya, perhatikan bahwa bagian-bagian dari buku
ini yang meneliti hubungan antara masyarakat dan
politik membutuhkan ruang yang lebih luas daripada
bagian-bagian yang berurusan dengan lembaga-
lembaga pemerintah. Salah satu warisan analisis
pusat masyarakat, dan gerakan perilaku yang berjalan
dengan itu, adalah bahwa komparatif pemerintah
sekarang ireversibel tertanam dalam comparative
politis. Membandingkan negara-negara Pada tahun
1980-an, perhatian sekali lagi kembali ke statc.
"Membawa negara kembali masuk 'menjadi seruan
yang menggugah dalam perbandingan politik (Evans
et al,1985). Sebagian, pergeseran ini mencerminkan
pengakuan yang terlambat bahwa negara adalah satu-
satunya studi politik censral kosscess. Selain itu,
penelitian susunan dan perilaku telah kehabisan
tenaga, menjadi secara bertahap secara teknis dan
gagal untuk ehgage dengan chango politik
Namun fokus baru pada negara mewakili lebih dari
sekadar kembali pada studi deskriptif tentang
lembaga pemerintah, Racher, negara sebagai wholc,
bukan manifestasi spesifiknya, menjadi tingkat
analisis. Foknya bukan pada institu atau desail, tapi
pada negara sebagai status sosial, membentuk dan
membentuk masyarakat, sehingga negara menuntut
tingkat analisa tambahan dalam perbandingan politik,
berbeda dari institusi dan individu.
Di mana analisis pusat masyarakat melihat negara
sebagai tertanam dalam masyarakat, pendekatan
pusat negara melihat masyarakat sebagai bagian dari
konfigurasi yang didefinisikan sebagian besar oleh
negara itu sendiri. Negara bertindak Secara mandiri
dan tidak hanya dipenjara oleh pasukan socia. Secara
khusus, negara bagian tampak menggunakan
kapasitas administratif dan monopoli kekuatan sah
untuk membawa perubahan socia mendasar.
Misalnya, Skocpol (1979) memperlihatkan betapa
suksesnya revolusi seperti para bolshevik rusia dan
para mullah iran menggunakan theis sontro negara
untuk menghasilkan perubahan total dalam
masyarakat.
Namun contoh tidak terbatas hanya pada situasi
pasca-revo lutionary. Di seluruh dunia, negara-negara
bagian telah memainkan peranan besar dalam
pergeseran ke daerah industri, yang paling baru di
negara-negara asia seperti jepang dan singapura.
Transformasi berskala besar seperti itu menuntut
upaya publik untuk melakukan lebih dari sekadar
pekerjaan lembaga atau kementerian tertentu.
Negara-negara telah menghapus issroduksi
pendidikan massal dan negara-negara kesejahteraan,
prestasi yang lagi-lagi salah baca jika hanya
dihubungkan dengan departemen negara tertentu.
Para analis pusat negara menyatakan bahwa
penggunaan kekuasaan publik yang telah dimasukkan
oleh mereka yang didakwa dengan latihan tidak dapat
dipahami oleh analisis rutin dari institusi-institusi
tertentu. Sebaliknya, negara itu sendiri harus
menyediakan unit analisis. Kepentingan negara dapat
diidentifikasi dan dianalisis analisis wwichous
decliting ke dalam detail serangga, iust sebagai
'kepentingan nasional' negara adalah panduan yang
uscful untuk kebijakan luar negerinya meskipun
kebijakan itu dalam praktek karya banyak tangan.
Sebagai contoh, marxis, sugget bahwa fungsi dasar
performa negara dalam mendukung kapitalisme yang
lebih dalam daripada tujuan manifes pada pariculat
manapun di dalamnya.
Burnham (1982. HLM. 75) mengilustrasikan
perspektif ini:
Setiap negara memenuhi tiga fungsi dasar. Pertama,
membela kebutuhan dasar dan kepentingan mereka
yang mengontrol sarana produktivon dalam socicty
yang dimaksud. Terkait erat dengan ini adalah fungsi
kedua negara: mencapai legitimasi untuk dirinya
sendiri dan essocia harmoni. Akhirnya, tidak ada
negara yang dapat bertahan hidup jika cukup mampu
mempertahankan itsels, dan kekuasaan yang dotinant
dalam ekonomi dan socicty, dari serangan eksternal
Ketika kita menggunakan negara-negara sebagai unjt
analisis kita, segera menjadi jelas bahwa kekuatan
mereka (jika bukan kekuatan mereka Fungsi) adalah
variabel daripada konstan.
Misalnya, di negara-negara komunis, negara adalah
pengaruh yang menyeluruh, mempengaruhi semua
aspek kehidupan. Di negara-negara demokrasi yang
telah mapan, negara ini tidak terlalu dominan bahkan
di sini, namun kadang-kadang berupa wilayah
berween yang kuat seperti perancis dan jepang yang
para pemimpinnya diharapkan untuk memimpin
negara-negara yang socicty dan lebih lemah seperti
as, di sebagian besar negara berkembang, tingkat
bocornya masih jauh lebih penting; Rie tidak
mungkin terletak jauh di luar ibu kota dan beberapa
kota lainnya. Ini kontras dalam kekuasaan negara
akan lagi akan dikaburkan jika kita hanya
berkonsentrasi pada perbandingan lembaga
pemerintah
Teknik pembandingan
Bagian ini berubah dari strategi menjadi teknik.
Komparatif politik menawarkan repertoar yang luas
teknik dan di sini kita memeriksa tiga mcthods
utama: studi ase, perbandingan terfokus dan analisis
statistik (kotak 5.4). Alat-alat ini berkisar dari
pemeriksaan intensif terhadap satu negara (studi
kasus) atau sejumlah kecil (perbandingan terfokus)
untuk analisis variabel yang diambil dari jumlah
negara yang lebih besar (analisis statistik).
Studi kasus
Sebuah kasus adalah contoh dari kategori yang lebih
umum. Oleh karena itu, memimpin studi kasus berarti
menyelidiki sesuatu yang memiliki makna di luar
batas-batasnya sendiri. Misalnya, pengacara kasus
studi yang diambil untuk mengilustrasikan prinsip
hukum yang lebih luas. Para dokter meneliti kasus
penyakit tertentu karena mereka ingin belajar cara
menangani kasus serupa di masa depan. Jadi proyek
berubah menjadi studi kasus hanya ketika menjadi
jelas apa studi adalah kasus
Seperti yang ditunjukkan oleh Scarrow (1969, HLM.
7), studi kasus memberikan kontribusi pada
pengetahuan umum tentang politik jika analisis
dilakukan dalam perspektif komparatif yang
mengatkan bahwa deskripsi tertentu dapat
dilemparkan dalam hal konstruksi analitis secara luas.
Dengan kata lain, sebuah kasus hendaknya
memberikan ilustrasi terperinci tentang tema yang
sangat diminati. Misalnya, kita bisa menguasai
United Menyatakan sebagai contoh dari pemerintah
presiden kanada sebagai ilustrasi dari federalisme
atau demokrat sosial swedia sebagai contoh dari
partai yang dominan. Dengan demikian, kasus dapat
dengan sengaja dipilih sebagai contoh fenomena
yang lebih luas.
Karena studi kasus menemukan temuan mereka
dalam konteks yang lebih luas, mereka adalah alat
poliics komparatif, meskipun hanya satu contoh yang
diperiksa.
Dalam arti itu, perbandingan politik menyerupai
antropologi, disiplin di mana studi kasus komunitas
tertentu tetap telah dimasukkan ke dalam tubuh
pengetahuan umum (Peters 1998,61).
Dengan tidak adanya teori yang menyeluruh, case
tudies adalah blok bangunan dari mana kita
membangun pemahaman kita tentang dunia politik
(Yin, 2003). Kami biasanya melanjutkan dengan
membandingkan kasus daripada dengan membuat
pengurangan dari prinsip-prinsip awal, sebagai
akibatnya, banyak analisis politik komparatif
mengambil bentuk bukan yang berkaitan kasus
dengan teori abstrak, tapi hanya menggambar
nalogies berween kasus itu sendiri. Untuk nstance:
bagaimana proses pembangunan negara iffer berween
pasca - kolonial pada abad rwenticth dan negara -
negara eropa modern masa awal apa kemiripan dan
perbedaan antara revolusi rusia dan cina)
'perendaman dan sodok', mengasinkan diri mereka
dalam minutiac' (raja et al., 1994, HLM. 38). Studi
kasus bertujuan untuk memberikan deskripsi yang
baik bulat dan rinci, tujuan yang antropolog Clfford
Geertz (1973) terkenal sebagai 'tebal deskripsi.
Mereka sangat cocok dengan penekanannya pada
penjelasan tafsiran dalam politik

Secara definisi, semua studi kasus memiliki makna

Mencerminkan pendekatan pragmatis ini, Khong
yang lebih luas tetapi nilai tambah ini dapat diperoleh
(1992) menunjukkan bahwa banyak penalaran politik
dalam berbagai cara. Kotak 5.5 menguraikan empat
khusus dalam kebijakan asing, adalah dengan
jenis studi kasus. Sebuah kasus dapat berguna baik
pembuat keputusan analogi dan analis mencari
karena mewakili - contoh standar khas dari kategori
sebelumnya criser yang mirip yang sekarang,
yang lebih luas - atau karena itu adalah prototipe,
sehingga lessong dapat dipelajari dan kesalahan
menyimpang atau archerypal
dihindari. Siasat ini bertentangan dengan akal sehat
tetapi berisiko berakhir Dari desain ini, kasus penolakan adalah Paling
umum. Ini adalah kerja keras desain studi kasus,
Menimbang sejarah. Hanya karena demokrasi gagal
karena berguna karena tidak dramatis. Sering kali,
di amerika Latin pada tahun 1960-an, kita hendaknya
para peneliti akan menggunakan negeri mereka
tidak menyimpulkan bahwa itu akan terjadi lagi
sendiri sebagai kasus perwakilan. Misalnya, para
dalam keadaan yang berubah pada abad kedua puluh
rescarchers mungkin tertarik pada perempuan politik
satu. Hanya karena amerika serikat kalah perang di
partisipasi di seluruh dunia demokratis tetapi memilih
Vietnam kita tidak bisa menyimpulkan bahwa
demikian mempelajari fenomena di negeri mereka
amerika tidak bisa memenangkan perang lain di tanah
sendiri secara terperinci. Negara adalah situs rescarch
asing. Seni membandingkan kasus sama pekatnya
tapi harapan adalah bahwa hasilnya akan koncribute
dengan perbedaan dalam persamaannya; Dan, lokasi
untuk debat yang lebih luas dan antar negara. Tentu
yang kontras pada waktunya sering kali merupakan
saja, tidak ada negara yang persis seperti yang lain
ciri utama yang menonjol.
tapi koleksi studi kasus perwakilan akan memberikan
Dalam prakteknya, studi kasus adalah multi-metode, bahan mentah untuk distilasi kemudian.
menggunakan berbagai teknik dalam toolkit ilmuwan
Sebaliknya, kasus protorypical dipilih noe karena itu
politik. Perangkat ini mencakup: membaca literatur
adalah perwakilan tetapi karena diharapkan untuk
akademik, memeriksa dokumen sekunder (misalnya
menjadi begitu. Sebagaimana dikatakan oleh Rose
surat kabar), mencari bahan pokok (misalnya laporan
(1991, HLM. 459), 'masa sekarang mereka adalah
yang tidak dipublikasikan) dan idealnya mengadakan
masa depan kita' Srudying contoh awal dapat
wawancara dengan peserta dan pengamat lainnya di
membantu kita untuk memahami fenomena yang
negeri itu yang sedang diperiksa dengan cermat.
tumbuh di signifikansi clewhere.
Dengan kata lain, para pakar kasus menggunakan
Pada abad kesembilan belas, misalnya, pakar prancis
Alexis de Tocqueville (1835, Ch. D) mempelajari
amerika karena minatnya pada politik demokrasi
yang baru. Dia menulis, 'keinginan saya adalah untuk
menemukan di sana (di as) petunjuk yang dengannya
kita [di eropa) dapat menguntungkan diri kita sendiri
'. De Tocqueville menganggap amerika serikat
sebagai pertanda demokrasi dan panduan potensial
menuju masa depan eropa sendiri.
Dengan lebih teken, Carey (1996) memeriksa batas
masa jabatan badan legislatif kosta rika guna
mengidentifikasi dampak yang mungkin timbul
karena memperkenalkan batas-batas yang sama
kepada majelis negara di as. Seperti de Tocqueville
sebelumnya, Carey menyadari bahwa pro Tostudi
kasus menawarkan kesempatan untuk menggambar
pelajaran. Daripada berspekulasi tentang
kemungkinan dampak dari batas-batas istilah di
amerika serikat, bukti yang relevan dapat
dikumpulkan dari seorang pengangkat awal. Dengan
demikian, para pengangkat berikutnya dapat belajar
dari keahlian sang inovator (Rogers, 1971).
Tujuan dari studi kasus yang menyimpang sangat
berbeda. Ini sengaja mencari yang luar biasa dan
tidak normal, bukan norma: misalnya, negara-negara
yang tetap komunis, atau yang masih diatur oleh
militer, atau yang tampaknya kebal dari tren
demokrasi. Kasus-kasus menyimpang sering
digunakan untuk merapikan pemahaman kita tentang
pengecualian dan anomali. Kita mungkin bertanya
mengapa India adalah pengecualian untuk tesis
bahwa demokrasi mendahului kesejahteraan. Atau
kita bisa mencoba untuk menjelaskan salah satu swiss
beberapa anomali: mengapa seperti negara kecil
mengadopsi arsitektur federal?
Ilmu Normal, kata Kuhn (1970), diteruskan persis
seperti ini, dan para peneliti berupaya
memperlihatkan bagaimana hal-hal yang tampaknya
tidak konsisten dapat diatasi dalam tradisi intelektual
yang dominan. Kasus-kasus yang menyimpang selalu
menarik perhatian dan, dengan memberikan kontras
dengan yang normal, dapat membantu kita
memahami contoh-contoh yang khas. Tetapi karena
yang luar biasa selalu lebih eksotis daripada yang
khas, bahaya dari yang terlalu lama mempelajari
kasus menyimpang adalah bahwa komparatif politik
berubah menjadi koleksi keingintahuan.
Mencerminkan kecenderungan untuk perbandingan
politik untuk bergerak dari kasus ke teori, bukan
sebaliknya, beberapa contoh yang paling penting
dalam perbandingan politik lebih baik dipahami
sebagai ancheDpal caes, bentuk akhir studi kasus
kami. Gagasannya Di sini adalah bahwa kasus
archerypal menghasilkan kategori yang kemudian
diambil, dengan cara yang agak cir, sebagai wakil
Ambil revolusi perancis. Episode ini mengubah
seluruh konsep revolusi, merekonstruksi gagasan
sebagai kekuatan progresif dan modernisasi. Dengan
cara ini, revolusi perancis memungkinkan semua
revolusi modern yang dibajak. Demikian pula,
presidensi amerika tidak sekadar menggambarkan
sistem pemilihan presiden; Ini adalah model yang
mempengaruhi semua upaya kemudian untuk
menciptakan sistem yang sama, hoingly di amerika
Latin.
Perbandingan yang terfokus
Perbandingan fokus jatuh antara studi kasus dan
analisis star. Mereka adalah studi 'kecil N'
berkonsentrasi pada perbandingan intensif dari
sebuah aspek politik di sejumlah kecil negara.
Sering kali, jumlah negara terdiri dari dua,
pembandingan antara pasangan atau biner, atau tiga,
pembandingan berbentuk segitiga. Penekanannya
adalah pada pembandingan, setidaknya seperti halnya
pada kasus; Sebaliknya.
Desain akan menjadi studi kasus ganda.
Negara biasanya dipilih untuk memperkenalkan
variasi ke dalam variabel yang bergantung, sehingga
mengatasi batas yang tak dapat dipisahkan dari studi
kasus tunggal.
Untuk mengilustrasikan teknik ini, perhatikan dua
contoh dari strategi itu, cach menggunakan
perbandingan dipasangkan.
Pertama, Kudrle dan Marmor (1981)
membandingkan pertumbuhan program jaminan
sosial di amerika serikat dan kanada. Mereka
berusaha untuk memahami Canadas tingkat
pengeluaran dan pengembangan program yang lebih
tinggi menyimpulkan bahwa clements ideologi sayap
kiri dan konservatif paternalisme yang ditemukan di
sana adalah perbedaan kunci dengan as
Kedua, sebuah penelitian klasik oleh Heclo (1974)
membandingkan asal-usul asuransi pengangguran,
pensiun di usia tua dan penggunaan earsur — yang
berkaitan dengan pensiun tambahan di inggris dan
swedia. Di kedua negara, Heclo menyimpulkan,
birokrasi adalah perumusan kebijakan utama badan.
Berbeda dengan Kudrle dan Marmor, dan bahkan
kepada banyak pembandingan yang terfokus, proyek
Heclos tidak biasa dalam upaya menjelaskan
kemiripan dan bukan perbedaan antara negara-negara
yang diperiksa
Ternyata, perbandingan yang terfokus seperti ini
terbukti Untuk menjadi kisah sukses perbandingan
politik dalam beberapa dekade terakhir (Collicr,
1991). Seperti studi kasus, mereka tetap sensitif
terhadap rincian negara dan kebijakan tertentu tetapi
di samping itu mereka menuntut disiplin intelektual
yang melekat dalam perusahaan komparatif. Yaitu,
ukuran pembandingan harus diatasi, persamaan dan
lifferences yang diidentifikasi dan beberapa usaha
untuk memperhitungkan perbedaan yang diamati
Selain itu, perbandingan yang terfokus masih sensitif
terhadap sejarah. Sesungguhnya, format ini bekerja
dengan baik kapan — — dan dengan dia — beberapa
negara dibandingkan dengan berjalannya waktu,
memeriksa bagaimana mereka memvariasikan respon
mereka terhadap masalah umum seperti transisi
menuju demokrasi. Jika sulit untuk menghasilkan
studi kasus yang buruk, adalah hampir mustahil
untuk menyampaikan laporan yang tidak menarik
menggunakan perbandingan yang terfokus
bagaimana negara harus dipilih untuk perbandingan
yang fokus? Strategi yang sama adalah memilih
negara-negara yang, meskipun berbeda pada faktor
yang dipelajari, memiliki kesamaan. Ini adalah
'desain yang sangat mirip. Dengan pendekatan ini,
kita berusaha untuk membandingkan negara-negara
yang sama mungkin dalam, katakanlah, sejarah
mereka, budaya dan institusi politik, sehingga kita
dapat dengan tegas mengesampingkan faktor-faktor
umum seperti penjelasan untuk kemudaan tertentu
yang menarik bagi kita. Misalnya, studi Kudrle dan
Marmors (1981) berupaya menjelaskan perbedaan
dalam program jaminan sosial antara kanada dan
amerika serikat, dua negara yang serupa dalam
banyak cara lain. Atau kita bisa seck untuk
menjelaskan mengapa inggris berhasil transisi yang
lebih damai ke demokrasi daripada jerman,
membandingkan dua negara besar yang berbagi
warisan eropa.
Akan tetapi, bahkan dengan rancangan yang sangat Desian yang sangat mirip membutuhkan negara-
mirip banyak faktor akan tetap ada penjelasan yang negara serupa untuk perbandingan pada asumsi,
mungkin untuk suatu perbedaan yang diamati dan seperti Lipset (1990
biasanya tidak akan ada cara yang menentukan untuk
P. xil) menyatakan, bahwa 'semakin mirip unit-unit
menguji di antara kedua faktor itu. Masalah terlalu
yang dibandingkan, semakin mungkin seharusnya
banyak variabel dan terlalu sedikit negara tidak dapat
untuk mengisolasi faktor-faktor yang bertanggung
dielakkan; Dalam praktiknya, nilai sebuah
jawab atas perbedaan di antara mereka' sebagai
perbandingan yang terfokus terletak pada perjalanan
kontras dengan keinginan yang paling berbeda
daripada tujuannya.
berusaha untuk menunjukkan keutuhan hubungan
Sebuah desain 'yang paling berbeda' mengambil dengan menunjukkan keabsahannya di seluruh
pendekatan kontras. Di sini, tujuannya adalah untuk pengaturan yang beragam (Przeworski dan Teune.
menguji hubungan dengan menemukan apakah itu 1970).
dapat diamati dalam berbagai negara yang berbeda.
Statistik analisis
Jika demikian, keyakinan kita bahwa hubungan itu
nyata, dan bukan karena kedua faktor yang Bukannya tidak berhubungan, statistik dan politik
bergantung pada variabel ketiga yang tidak terukur, justru terkait dengan asal mula. Statistik kata itu pada
akan meningkat (Peters, 1998). mulanya berarti sains berurusan dengan fakta tentang
negara. Pertumbuhan statistik menjadi bagian dari
Misalnya, Rochstein (2002) meneliti evolusi
pertumbuhan negara itu sendiri, terutama melalui
kepercayaan sosial dan politik pada dua demokrasi
perkembangan sensus sebagai dasar untuk pajak
yang saling bertolak belakang, swedia dan United
properti dan masyarakat (Fransmyr et al, 1990).
Scates, berasumsi bahwa tren apa pun di antara kedua
Dalam perbandingan politik, penelitian statistik
negara yang sangat berbeda ini harus juga diamati di
kurang umum daripada pada era perilaku tapi tetap
negara-negara demokrasi lainnya. Dengan cara yang
menjadi untai signifikan dan berharga.
sama.
Berbeda dengan teknik yang ditinjau sejauh ini,
Jika kita menemukan bahwa metode pluralitas
pendekatan statistik didasarkan pada variabel racher
clection berhubungan dengan sistem rwo-party di
daripada kasus. Secara khusus, objek adalah untuk
berbagai negara yang menggunakan metode itu -
menjelajahi covarium antara variabel. Beberapa
termasuk kanada, India dan inggris - keyakinan kita
faktor ini biasanya diukur pada skala kuantitatif
dalam keutuhan hubungan ini akan meningkat.
(seperti persentase) tetapi mungkin juga untuk
Sebuah desain yang sangat berbeda adalah dasar dari
menyusun tabel-tabel berdasarkan variabel-variabel
banyak statistik rescarch, dimana kita sekarang
kualitatif (misalnya, apakah suatu negara
beralih.
menggunakan parlemen atau pemerintahan presiden).
definisi
Dalam analisis tersebut, satu variabel tergantung
Yang kami coba jelaskan. Yang lain bersifat
independen atau jelas — faktor-faktor yang kita
percaya dapat mempengaruhi variabel yang
tergantung (kotak 5.6). Contoh dari pekerjaan seperti
itu dalam perbandingan politik indlude tes dari
hipotesis berikut:
Semakin berpendidikan populasi, semakin tinggi
proporsinya pasca-materialis
Semakin tinggi status sosial seseorang, semakin besar
partisipasinya dalam politik
Semakin miskin sebuah negara, semakin besar
kemungkinannya menjadi denokrasi yang mapan
Pemerintahan presiden lebih suka digulingkan
daripada pemerintahan parlemen.
Untuk mengilustrasikan pendekatan statistik,
pertimbangkan sebuah contoh. Gambar 5.2 adalah
laporan acak yang menunjukkan hubungan
berdiantara jumlah anggota dalam sebuah majelis
nasional (variabel tergantung) dan populasi negara
(variabel independen).
Seperti alur menampilkan semua informasi tentang
Ukuran perakitan (jumlah anggota) Kedua faktor ini
untuk negara-negara yang disurvei.
Jelas, semakin besar populasi, semakin besar
perakitan.
Namun, isi grafik dapat diringkas dengan lebih tepat.
Hal ini dicapai dengan menghitung garis mundur:
yaitu, garis memberikan yang terbaik sesuai dengan
data. Garis ini, yang juga diperlihatkan dalam
gambar, ditentukan oleh rumus yang menghubungkan
variabelnya. Dengan adanya persamaan seperti itu,
kita dapat menggunakan penduduk dari negara
tertentu untuk memprediksinya; Sesungguhnya,
prediksi ini dapat dengan mudah dibuat dari garis
regresi menggunakan penguasa.
Persamaan regresi memungkinkan kita untuk
mengidentifikasi kasus yang menyimpang, dikenal
sebagai oudliers dalam statistik. Semakin besar
perbedaan antara yang diramalkan dan ukuran
majelis yang sebenarnya untuk legislatif yang
diberikan, semakin besar kebutuhan untuk penjelasan
tambahan, sehingga menyediakan link untuk analisis
kasus. Dalam contoh kami.
Majelis rakyat agung Koreas utara jauh lebih besar
daripada yang diharapkan untuk sebuah negara
dengan populasi hanya 23 juta penduduk. Bagaimana
kita bisa menjelaskan ini asing? Banyak negara
komunis memanfaatkan pertemuan-pertemuan besar
sebagai cara untuk mengurangi ancaman apa pun
yang mungkin mengancam kekuasaan partai.
Penafsiran seperti itu akan menjadi awal yang masuk
akal untuk penyelidikan lebih lanjut.
Metodologi statistik dapat menyediakan ringkasan
data dalam jumlah besar dengan menggunakan teknik
standar yang penggunaannya dapat diperiksa oleh
peneliti lain. Tapi pendekatan membawa dua risiko.
Yang pertama adalah bahwa korelasi yang kuat
antara dua variabel mungkin muncul hanya karena
keduanya bergantung pada faktor ketiga, misalnya,
hubungan antara representasi proporsional (PR) dan
sistem multi-partai Mungkin muncul karena kedua
faktor muncul dalam masyarakat yang terbagi, panas
karena PR sendiri meningkatkan jumlah partai. Atau
status etnis minoritas mungkin berkorelasi dengan
rendahnya jumlah suara hanya karena etnis minoritas
terkonsentrasi di antara kaum miskin yang memiliki
suara rendah.
Pada prinsipnya, solusi untuk korelasi palsu adalah
sederhana: masukkan semua variabel yang relevan
dalam analisis, karena teknik statistik dapat secara
efektif mengontrol masalah tersebut. Pada
kenyataannya, tidak semua variabel yang relevan
akan diketahui dan kerabat cor palsu adalah bahaya
yang berkelanjutan. Akan tetapi, bahkan korelasi
palsu bisa jadi berguna jika dasar berisiko untuk
prediksi.
Kedua, bahkan jika suatu hubungan tulus, arah
penyebab masih harus ditetapkan.
Misalkan kita menemukan bahwa demokrasi
memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi daripada rezim otoriter. Kami masih
menghadapi masalah interpretasi.
Apakah korelasi muncul karena demokrasi demokrasi
stabil atau karena tingkat pertumbuhan yang tinggi?
Sebuah kasus dapat dibuat dengan cara baik dan
dengan sendirinya korelasi tidak akan memberikan
jawabannya.
Tetapi tidak semua statistik karya yang bersangkutan
dengan esti perkawinan dampak dari satu faktor ke
faktor lain. Di bidang-bidang baru, petunjuk
sederhana merupakan awal yang berguna. Seperti
yang ditunjukkan oleh Miller (1995), sambil
mengajukan pertanyaan yang jelas, "ada berapa
jumlah mereka? 'adalah baik bermanfaat. Misalnya:
ada berapa federasi? Berapa banyak negara Arab
yang demokratis berapa kemungkinan rejim otoriter
pada tahun 1980 menjadi demokratis pada tahun
20003 pertanyaan-pertanyaan seperti itu harus
dijawab jika kita ingin mencapai tujuan kita untuk
memahami variasi Kemampuan kata politik. Sama
seperti studi kasus yang sederhana sering
berkontribusi lebih pada perbandingan politik
daripada percobaan rumit pada teori-pengujian.
Penghitungan yang sederhana sering kali tidak hanya
menawarkan analisis statistik yang canggih. Seperti
yang dikatakan wiscly (1998, HLM. 191), analisis
statistik mungkin bukan segalanya, melainkan
pastilah sesuatu
Pembacaan kunci
Langkah berikutnya: Prem (1998) adalah diskusi
thoreugh dan judicios tentang metode compunatie.
Dogan dan Pelassy (1990) merupakan catatan yang
menantang tentang pendekatan komparatif, lebih
filosofis daripada Peters namun berwawasan bahkan
demikian. Untuk pandangan yang berlebihan,
Lijphart (1971), Keman (1993) dan Mair (1996)
semuanya layak dibaca.
Landman (2003) menggunakan kombinasi isu metode
dengan contoh terperinci. Raja et al, (1994) banyak
berkontribusi pada strategi perbandingan riset. Hijau
(2002b) memeriksa pendekatan interpretasi untuk
komparatif politik. Untuk pendekatan kelembagaan,
lihat Peters (1999) dan Lowndes
(2002). Untuk pendekatan yang berpusat negara, lihat
Evans et al, (2003). Yin (2003) adalah sumber
standar untuk studi kasus. Untuk perbandingan yang
fokus, lihat
Ragin (1994a) dan Ragin et al (1996). Pennings
Et al (1999) lihatlah metode statistik dalam konteks
perbandingan politik. Kita hendaknya juga
menyebutkan Wiarda (2004), suatu koleksi diedit
yang ekstensif dan mahal yang meliput pendekatan
untuk perbandingan politik
Bagian II
Politik dan masyarakat
Hubungan diantara politik dan masyarakat
selalu menyibukkan pemikir politik. Pemerintah
juga tidak beroperasi secara terpisah, tidak
terpengaruh oleh kondisi es di dalamnya.
Bagian ini menunjukkan politik dalam kerangka
sosial yang lebih luas.
Bab 6 Lihat pada attinudes masyarakat terhadap
pemerintah, bab 7 membahas arus komunikasi
betwcen politik dan masyarakat sementara bab
8 memeriksa bagaimana dan apakah orang
mengambil bagian dalam politik
Serangan terhadap amerika serikat pada 11
September 2001 membunuh lebih banyak
orang daripada serangan teroris singhe lainnya
di hisony. Jadi 10 natural bertanya apa yang
menyebabkan peristiwa ini. Dan apa yang
memotivasi para teroris untuk mengorbankan
nyawa mereka di che proces pertanyaan seperti
itu adalah sederhana saja jawabannya, tentu
saja, akan rumit, melibatkan banyak faktor dan
disiplin.
Seill, kita mungkin akan mulai dengan budaya
politik teror dan dari golongan othen di heit
nerwork. Bagaimanapun, budaya politik adalah
jumlah nilai dasar, sentimen dan pengetahuan
yang memberikan bentuk dan substansi pada
prosedur-prosedur politik (Pye, 1995, HLM.
965). Jadi, titik awalnya adalah untuk
menggambarkan 'nilai, perasaan, dan
pengetahuan para penganut tenoris, yang
mungkin dimulai dengan persepsi mereka
tentang amerika serikat, yang memberi bentuk
dan penurunan kepada serangan thein. Dengan
cara ini, budaya politik akan membantu kita
untuk mengidentifikasi link firt dalam rantai
panjang causation.
The cof 9/11 juga menunjukkan pentingnya
mempelajari budaya politik secara relatif.
Sebuah pemahaman penuh dari peristiwa harus
sarehy melibatkan membandingkan budaya
Islam dan kristen timur dan barat dan —
mungkin di atas semua — yang direbut dan
kuat. Tapi sebelum kita bisa melanjutkan diskusi
tentang apa yang Huntingtor (1996) klaim
isaclash of ', kita harus menyelidiki bagaimana
poliical cultute telah diajarkan dalam ilmu
politik tradisional. Di sini, fokusnya adalah
bagaimana nilai, perasaan dan pengetahuan
Mempengaruhi politik dalam daripada
berserikat. Dalam memeriksa budaya politik
dalam demokrasi yang mapan, kita mulai
dengan Almond dan catatan Verbai dassic
sebelum beralih pada gagasan yang telah
menarik perhatian terbaru: kepercayaan, modal
sosial dan postmaterialisme.
Kebudayaan sipil
Studi dassic tentang budaya politik dan
demokrasi adalah Almond dan Verbas yang
Cinic Culure
(1963). Berdasarkan survei yang dilakukan
selama tahun 1959-60 di amerika serikat,
inggris, jerman barat.
Italia dan juga meksiko, penyelidikan yang
bersejarah ini berupaya mengidentifikasi
budaya politik tempat demokrasi liberal paling
mungkin berkembang dan terkonsolidasikan.
Pelajaran mereka menyediakan pengantar yang
berguna untuk topik itu
Argumen Almond dan Verbas didasarkan pada
perbedaan antara tiga jenis budaya politik
murni: parodi, subjcct dan partisipan. Dalam
budaya politik parodi, pertama-tama,
masyarakat hanya samar-samar sadar akan
keberadaan pemerintah pusat, seperti halnya
suku-suku terpencil yang keberadaannya
tampaknya tidak terpengaruh oleh keputusan-
keputusan nasional yang dibuat oleh
pemerintah pusat. Kebudayaan paroksit jarang
terdapat di kawasan demokrasi yang mapan
atau di kawasan pedesaan terpencil yang
semakin banyak penduduknya tinggal jauh dari
masyarakat.
Dalam budaya politik sabjert, kedua, warga
tidak merasa sebagai peserta dalam proses
politik tetapi sebagai pendukung pemerintahan,
seperti orang-orang yang hidup di bawah
kediktatoran. Meskipun kita mungkin tidak
menghubungkan budaya subjek dengan
demokrasi, atticudes subjek mungkin tumbuh di
antara kaum muda, banyak dari mereka tetap
jauh dari politik meskipun mereka mengenali
dampak pemerintah pada kehidupan mereka.
Tipe ketiga yang paling dikenal adalah
partisipatif budaya politik. Di sini, warga
percaya keduanya Bahwa mereka dapat
berkontribusi pada sistem dan mereka
terpengaruh olehnya.
Adalah wajar untuk berasumsi bahwa orang-
orang dengan sikap peserta adalah model
warga negara dari demokrasi yang stabil. Tetapi
kepentingan Almond dan Verbas srudy terletak
tepat pada penolakan mereka terhadap
proposisi tersebut. Sebaliknya, para penulis
mengusulkan bahwa demokrasi akan terbukti
paling stabil dalam masyarakat yang
meminjaman orang-orang pada campuran
tertentu yang mereka sebut 'budaya sipil'
(gambar 6.1). Kondisi ideal untuk demokrasi,
mereka menyarankan, muncul ketika subjek
dan parodi atritudes memberikan balas untuk
budaya pada dasarnya peserta.
Dalam culeure sipil ini, banyak warga aktif
dalam politik tetapi minoritas pasif, baik parodi,
subyek atau keduanya, memberikan stabilitas
bagi sistem. Selanjutnya, para peserta tidak
terlalu terlibat sehingga menolak untuk
menerima keputusan yang tidak mereka setujui.
Dengan demikian budaya sipil mengatasi
ketegangan dalam demokrasi antara kontrol
populer dan tata kelola yang efektif: hal itu
memungkinkan atau pengaruh warga negara
namun mempertahankan fleksibilitas pada clite
pemerintahan.
Dipersenjatai dengan teori ini, Almond dan
Verba mulai menemukan melalui survei opini
dari negara-negara mana dalam penelitian
mereka yang paling dekat dengan model
budaya sipil mereka. Inggris, dan amerika
serikat, mendapat nilai tertinggi. Di kedua
negara, warga merasa mereka dapat
mempengaruhi pemerintah tetapi sering kali
memilih untuk tidak melakukannya, sehingga
memberi pemerintah hak agiliy diperlukan.
Sebaliknya, kebudayaan politik jerman barat,
italia dan meksiko, semuanya menyimpang dari
resep penulisnya.
Penelitian menarik cukup cermat (Barry
1988). Para kritikus menuduh thar mencoba
menggambarkan: budaya politik nasional sama
tidak pastinya dengan menyelidiki karakter
nasional. Perhapr penelitian harus berfokus
lebih pada subcul dari ras dan kelas dalam
masyarakat yang bergabung dengan cxam. Juga
tidak offier penulis account rinci tentang asal-
usul budaya politik. Lagi pula, warga percaya
bahwa mereka dapat mempengaruhi
pemerintahan hanya karena mereka dapat
benar-benar melakukannya, suatu hal yang
menyiratkan bahwa budaya politik
mencerminkan pengaruh pemerintah. Para
pengarangnya tidak berfokus pada evolusi
kebudayaan politik suatu tema yang — seperti
yang akan kita lihat — telah menjadi ciri diskusi
yang lebih belakangan di bidang ini.
Kepercayaan politik dan modal sosial
Tines mowe pada. Dalam beberapa dekade
setelah penelitian Almond dan Verbas, banyak
demokrasi yang mapan menyerang perairan
yang bergejolak Vietnam dan aktivisme studen
pada tahun 1960-an, krisis minyak tahun 1970-
an gerakan anti-nuklir dan ekologi dari tahun
1980-an, privatisasi dan kemunduran bagi
kesejahteraan negara di tahun 1990-an,
terorisme di tahun 2000-an.
Seperti yang badam dan Verba (1980)
perhatikan dalam pembaharuan initia, peristiwa
semacam itu meninggalkan ciri kebudayaan
politik barat. Rescarch yang lebih baru di daerah
itu karenanya telah berfokus pada apakah
demokrasi yang mapan telah membebani
penurunan kepercayaan politik dan sosial. Dan
jawabannya, secara umum, adalah bahwa
jatuhnya berfokus pada kepentingan publik
dalam pelaksanaan lembaga demokrasi dan
bukan pada prinsip demokrasi itu sendiri
misalnya, Norris (1999, HLM. 20) menyimpulkan
bahwa keyakinan publik secara keseluruhan
dalam situasi seperti parlemen, dinas sipil dan
angkatan bersenjata merosot antara tahun
1981 dan 1991 di setiap 17 negara yang ia
bangun. Sekarang partai demokrat yang penuh
gejolak, sebagaimana Norris menyebut mereka,
mungkin sinis tapi tetap berkomitmen pada
demokrasi?
Idealisme:
Nilai-nilai demokratis sekarang memerintahkan
penerimaan yang luas sebagai suatu cita-cita,
tetapi pada saat yang sama warga sering
menjadi lebih kritis terhadap cara kerja
lembaga-lembaga inti dari demokrasi
perwakilan.
Amerika serikat dengan jelas menggambarkan
merosotnya kepercayaan kepada pemerintah.
Pada tahun 1964, tiga perempat orang amerika
mengatakan bahwa mereka mempercayai
pemerintah federal untuk melakukan hal yang
benar: pada tahun 1994, di bagian bawah siklus,
hanya seperempat yang melakukannya (gambar
6.2). Sebagai Wuthnow (2002. HLM. 59)
menandaskan bahwa sebagian besar
kemerosotan ini disebabkan oleh peristiwa-
peristiwa khusus seperti perang Vietnam dan
Watergate yang sebagian pulih selama masa
damai dan makmur. Oleh karena itu,
kepercayaan pulih seiring dengan meningkatnya
perekonomian dan pasar saham pada akhir
tahun 1990-an. Terlepas dari kegagalan
inelligence yang terpapar pada 11 September,
iman kepada pemerintah menerima dorongan
jangka pendek secara besar-besaran setelah
serangan itu karena orang-orang amerika
berbaris mengelilingi bendera (Brewer t al
1993). Tetapi, iman modern dalam
pemerintahan nasional masih jauh di bawah
angka yang tercatat pada akhir 1950-an,
sewaktu Almond dan Verba memberikan
penilaian positif terhadap kebudayaan
masyarakat amerika.
Kecenderungan jangka panjang dalam bidang
kepercayaan politik menurun di negara-negara
demokrasi lainnya juga, di inggris, misalnya,
kepercayaan pada pemerintah merosot dari 47
per cen pada tahun 1987 menjadi 28 persen
pada tahun 2001 (Bromley dan Curtice, 2002).
Jadi baik budaya rakyat amerika dan inggris
telah menyaksikan shif terhadap lebih skeptikal
dan instrumental sikap untuk politik sejak
Almond dan studi Verbas.
Ketika kita mengkaji lebih detail ke dalam tren terasing dari, politik. Pada saat itu, italia
yang luas ini, gambaran itu menjadi lebih menunjukkan clements kuat dari subjek dan
banyak survei negatif dari sejumlah demokrasi budaya parodi. Putnam mengunjungi Iralys
eropa

Sarankan agar tempat umum lebih percaya

pada institusi hukum dan ketertiban, seperti
militer dan polisi, daripada pada lembaga
perwakilan seperti partai. Seperti yang
diperlihatkan di meja 6.1, partai politik berada
di bawah liga kepercayaan di semua negara
yang terkait cxamined. Jadi dukungan publik
untuk fungsi-fungsi inti negara secara umum
tetap tinggi tetapi mekanisme yang
memberikan kontrol yang demokratis atas para
penguasa dinilai buruk. Pola ini meneguhkan
pandangan masyarakat terhadap kinerja
demokrasi

Apa konsekuensi dari hilangnya kepercayaan

pada institusi politik pertanyaan ini telah
mengganggu Putnam (2002) yang menyarankan
bahwa budaya kepercayaan minyak roda
tindakan koersif, memungkinkan projcts untuk
diakreditasi yang tidak layak dalam masyarakat
di mana kecurigaan bersama berlaku.
Merosotnya kepercayaan pada pemerintah ada
di sana.

Sebelum bentuk deflasi politik, mengurangi

kapasitas sistem politik untuk mencapai tujuan
bersama

Dalam sebuah penelitian yang berpengaruh

yang menggunakan italia sebagai
laboratoriumnya, Putnam (1993) berupaya
menguji gagasan-gagasan ini untuk
memperlihatkan bagaimana lingkungan sosial
yang mendukung secara langsung
meningkatkan kinerja sistem politik. Dalam
karya asli mereka. Badam dan Verba pernah
menggambarkan italia sebagai negara yang
penduduknya merasa tidak terlibat, dan