“AISYA FARMA”
Disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Apt.Eko Retnowati, M.Farm
Disusun Oleh :
Kenuk Karseno Kukilo ( NIM : 62020050159 )
A. PENDAHULUAN
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian
dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah
dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya
adalah apotek.
Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya
(barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan
obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat
mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier
kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu : pembelian, gudang,
pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga agar dapat di
kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping
ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu
Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu
badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek
mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan
perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti
mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan
manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian apotek yang
diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.
Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di
apotek tidak hanya pandai sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian saja,
melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa
memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake
holder) semata melainkan juga memiliki fungsi sosial di masyarakat.
B. STRATEGI MANAJEMEN
1. Misi Visi
a. Visi
Menjadikan apotek dengan pelayanan kefarmasian berbasis
pharmaceutical care tanpa mengesampingkan kesejahteraan dan tumbuh
kembang apotek.
b. Misi
Memberikan pelayanan kefarmasian berbasis pharmaceutical care kepada
masyarakat.
Melakukan pelayanan informasi serta konsultasi obat dan kesehatan
kepada masyarakat.
Menyediakan serta menyalurkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
2. Deskripsi Kerja
a. PSA/Pemilik Saham
Pemilik saham berkoordinasi dengan Apoteker terkait pelaksanaan dan
program-program apotek terutama dalam hal penyediaan modal.
b. Apoteker Penanggung Jawab Apotek
APA berkoordinasi dengan pemilik saham dan Apoteker Pendamping
memiliki wewewang penuh dalam pengelolaan apotek, memiliki tugas
melaksanakan tanggung jawab profesional kefarmasian di apotek, yang
mencakup :
Pengelolaan perbekalan kesehatan dan mengontrol persediaan barang
Adminstrasi keuangan
Menerima resep dari pasien dan memberikannya secara langsung disertai
dengan pemberian informasi obat.
Memberikan layan kefarmasian berupa informasi obat, konsultasi, edukasi
dan monitoring penggunaan oabt kepada pasien
Monitoring penggunaan obat kepada pasien
Mengawasi dan mengontrol kinerja semua karyawan apotek
c. Apoteker Pendamping
Apoteker pendamping memiliki tugas yaitu menggantikan tugas APA
apabila berhalangan hadir, yaitu dalam hal penerimaan resep dan pemberian
obat, memberikan layanan informasi, konseling, edukasi dan monitoirng obat
serta mengontrol dan mengawasi kinerja bawahannya.
d. Asisten Apoteker
Asisten apoteker bertugas membantu APA dan Apoteker Pendamping
dalam peracikan resep dan penyediaan obat ke pasien, bertanggung jawab juga
terhadap terpeliharanya sarana dan prasarana apotek.
e. Tenaga Adiminstrasi
Tenaga administrasi bertugas melaksanakan kegiatan operasional apoterk
sehari hari, termasuk kasir dan membantu delivery service ke konsumen serta
bertanggung jawab terhadap terpeliharanya sarana dan prasarana.
3. SOP
a. SOP Pelayanan OTC
1) Pasien datang,
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa
yang dibutuhkan,
3) Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita
pasien,kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,
4) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
5) Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasiensesuai
dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat,
6) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentangobat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktupenggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yangmungkin timbul setelah
penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan.
b. SOP Pelayanan OWA
1) Pasien datang,
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa
yang dibutuhkan,
3) Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala
penyakitnya,
4) Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakanobat
tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah),
5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya
tidakmemuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan
kondisipasien, begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum
pernahminum obat,
6) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
7) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat diatas, serahkan
obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi : dosis,
frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan
efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan
jika diperlukanpengatasan pertama terhadap efek samping yang
ditimbulkan,
8) Catat nama pasien, alamat, dan no telp pasien.
9) Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patient data
record.
c. SOP Pelayanan Resep
1) Menerima resep pasien,
2) Lakukan skrining resep meliputi adsministrasi, pharmaceutical dan klinik,
3) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga,
4) Pasien diberi no antrian,
5) Tulis no struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan printout
6) Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengaprint out,
7) Siapkan obat sesuai dengan resep,
8) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik,
9) Buat etiket dan cocokkan dengan resep,
10) Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuksalinan
resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien),
11) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktupenggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan, Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien.
12) Buat catatan khusus tentang pasien.
d. SOP Meracik Obat
1) Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untukmeracik
2) Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasian, jumlahdan
cara mencampur.
3) Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersama obat dan instruksinya
untuk diracik.
4) Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.
5) Siapkan bat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada struknya
6) Jika ada bahan yang harus ditimbang maka persiapkan lebih dahulu.
7) Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah hati-hati.
8) Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.
9) Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket, kemudian
serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dandiserahkan.
10) Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai.
11) Cucilah tangan sampai bersih.
e. SOP Menimbang
1) Bersihkan timbangan,
2) Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang
3) Ambil bahan‐bahan sesuai dengan permintaan resep,
4) Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring
timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off),
5) Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring
timbangan sebelah kanan,
6) Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangan sudah
seimbang atau belum,
7) Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan
yangseimbang yang ditunjukkan ole letak jarum pada posisi nol,
8) Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuainama
yang tertera pada botol persediaan bahan,
9) Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep
kemudian dikembalikan ketempatnya,
10) Cek ulang apakah bahan yang diambi sudah sesuai dengan resep kemudian
dikembalikan ketempatnya.
f. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang
1) Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan
tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan, no batch dan tanggal ED),
2) Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak),
3) Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi
dengan no SIK/SIA/NIP seta dibubuhi stempel apotek,
4) Faktur diambi 1 lambar untuk arsip apotek,
5) Serahkan faktur kapada bagian adsministrasi untuk diedit dikomputer,
6) Cocokkan harga yang sudah ada di computer dengan harga yang tertera
pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak,
7) Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer,
8) Hargai barang‐barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan
spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam almarisesuai
dengan efek farmakologinya atau berasarkan abjad
9) Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing‐masing.
C. ANALISIS PEMASARAN STRATEGI
Strategi dari apotek adalah :
1. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan dan alat
laboratorium.
2. Menjamin terapi obat yang diberikan kepada pasien tepat, efektif, nyaman
dan aman.
3. Memberikan KIE kepada pasien.
4. Mengadakan penyuluhan rutin 1x dalam 2 bulan yang membahas
mengenai penyakit yang banyak diderita warga.
5. Mengadakan kegiatan rutin setiap bulan berupa cek takanan darah dan cek
gula darah secara gratis.
D. PELUANG/PROSPEK PEMASARAN
Melihat lokasi apotek yang strategis dan memperhatikan pola pengobatan
mandiri masyarakat (swamedikasi), maka Apotek “AISYA FARMA”
mempunyai prospek pemasaran yang cukup bagus karena :
1. Kepadatan penduduk yang tinggi karena merupakan daerah pemukiman
penduduk.
2. Tingkat pendidikan masyarakat relatif menengah dan menengah keatas.
3. Letak apotek yang strategis di pinggir jalan raya dan merupakan jalan jalur
utama menuju pusat kota Jepara yang mudah dijangkau oleh berbagai
kendaraan.
4. Penerapan strategi pemasaran yang mengedepankan citra apotek yang
lebih ekonomis, informatif, pelayanan ramah, lengkap dan memberikan
kenyamanan bagi konsumen yang didukung dengan sarana dan prasarana
yang ada di Apotek.
5. Menyediakan pelayanan kesehatan seperti : pelayanan dan konsultasi obat
dengan apoteker, menyediakan pemeriksaan kesehatan (TD dan gula
darah).
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari survey terhadap posisi strategis daerah/
peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang
penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman terhadap apotek “AISYA FARMA” (TOWS Analysis).
STRENGH WEAKNESS
Apotek = 2 apoteker Apoteker = lulusan baru
Modal kerja kuat System administrasi manual
TOWS Analysis Letak strategis Item belum banyak
(mudah diakses)
Harga terjangkau
Tempat nyaman, Parkir luas
OPPORTUNITY S*O - Strategy W*O - Strategy
Apotek kompetitor blm Lakukan Care, bukan sekadar Perbanyak jam praktek
"Convert Service into Service ! apoteker
Care"
Apotek kompetitor berada Bikin "sensational over" Perkuat ketertiban catatan
diradius yang jauh :harga. data manual
Ada praktek dokter dan Kerjasama dg dokter baru Fokus item pareto "A" & "B"
bidan
Kecepatan pelayanan
THREAT S*T - Strategy W*T - Strategy
Brand lebih Care dibanding Tanda tata cara parkir
kompetitor
Apotek masih baru Aktif ikut training / seminar
1. Obat Ethical 20 %
2. Obat OWA 20 %
3. Obat OTC 25 %
4. Heatlh Product 25 %
5 Kosmetik 10 %
Beberapa produk yang disediakan oleh apotek adalah
2. Konsumen target
Apotek “AISYA FARMA” melayani permintaan obat resep dan obat
bebas bagi semua kelompok masyarakat. Market potensial yang menjadi target
pemasaran adalah penduduk kecamatan Kembang dan daerah kabupaten.
Market efektif yang menjadi target awal pemasaran adalah penduduk
kelurahan Jinggotan, terutama pasangan usia subur yang berjumlah lebih dari
1500 pasangan, dan anak-anak usia 0 – 12 tahun yang berjumlah sekitar 1800.
Untuk lebih meningkatakan kualitas dari apotek, maka apotek “AISYA
FARMA” memberikan berbagai pelayanan, antara lain:
a. Keberadaan Apoteker selama apotek buka
b. Pelayanan Pharmaceutical care, yang meliputi :
Pemberian informasi obat pada konsumen yang membeli obat baik obat
resep ataupun obat bebas.
Konsultasi pribadi untuk pasien-pasien tertentu yang membutuhkan
konsultasi penggunaan obat.
Pendidikan (Edukasi) kesehatan kepada konsumen dan masyarakat sekitar,
melalui penyediaan buku-buku ataupun leaflet-leaflet.
Delivery service yang diberikan oleh
Monitoring atau kontroling perkembangan kesehatan konsumen dengan
kasus tertentu
BAB II
ASPEK PASAR
A. PROMOSI PASAR
1. Spanduk yang dipasang di pinggir jalan dekat lokasi
2. Penyebaran brosur dan leaflet untuk disebar di tempat umum dan ke
penduduk sekitar
3. Media masa
4. Promosi cinderamata dalam bentuk kalender
5. Bekerja sama dengan dokter praktek
B. POTENSI PASAR
Potensi pasar yang dimiliki Apotek SEHAT adalah
1. Penduduk sekitar apotek
2. Pasien dari prakter dokter
3. Pasien dari bidan dan puskesmas
4. Masyarakat non penduduk yang melintas di sekitar apotek
C. TARGET PASAR
Target pasar yang dituju oleh Apotek “AISYA FARMA” adalah indivu,
bukan resellar atau yang lain. Karena penjualan utama apotek adalah
pelayanan permintaa resep dan swamedikasi dari masyarakat sekitar apotek
BAB III
ASPEK TEKNIS
C. STUKTUR ORGANISASI
1. Hirarki
Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai
bidangnya, oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang efektif dan
efisien sehingga tujuan organisasi tercapai. Apotek “AISYA FARMA”
merekrut 4 karyawan dan 1 cleaning service dengan susunan sebagai berikut :
PSA & APA
Apoteker
Pendamping
b) Biaya Lain
a. Biaya perizinan
Rp 2.000.000
b. Modal pembelian obat + perlengkapan apotek Rp 65.000.000
c. Modal operasional Rp 38.000.000
c. Cadangan modal Rp 50.000.000
TOTAL Rp 155.000.000
d. Biaya Variable
1) Penjualan obat resep tahun I (keuntungan 30 %)
70 % x 405.600.000 Rp 283.920.000
2) Penjualan obat bebas (keuntungan 10%)
90 % x 137.280.000 Rp 123.552.000
3) Penjualan OWA (keuntungan 28%)
72 % x 119.000.000 Rp 85.680.000
Jumlah Rp 493.152.000
4) Prosentase BEP
biaya tetap
Prosentase BEP = x 100 %
pendapatan−biaya variable
112.250 .000
= x 100 %
661.880.000−493 .152 .000
= 66,53 %
5) Kapasitas BEP
Kapasitas BEP = Prosentase BEP x Jumlah lembar resep per tahun
= 66,53 % x 7800
= 5189 lembar resep/tahun
= 432 lembar resep/bulan
= 14 lembar resep/hari
LAMPIRAN
LAY OUT APOTEK “AISYA FARMA”
DENAH LOKASI APOTEK “AISYA FARMA”
PRAKTEK
BIDAN APOTEK “AISYA FARMA PASAR
TRADISONAL