Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BIOKIMIA

ENZIM
Dosen : Hasriyani, M.Farm

Kelompok
1. Agustina Prihatiningtyas (62020050160)
2. Fajar Astuti (62020050157)
3. Kenuk Karseno Kukilo (62020050159)
4. Rizki Handini (62022050158)

1. ARGINASE
Nama enzim : ARGINASE
Enzim katalis proses hidrolisis senyawa arginina menjadi ornitina dan urea
Klasifikasi enzim :
Proses kalatisasi dari enzim arginase merupakan tahap akhir dari siklus urea. Secara
spesifik, argnase kemudian membentuk L- arginine ke L- ornithine dan urea. Enzim ini memiliki
dua molekul metal dari mangan untuk mengontrol fungsinya. Ion Mn2+ berkoordinasi dengan
air kemudian berorietasi dan menyetabilkan molekul dan memberikan ijin pada air untuk
merespon sebagai nukleopil dan melawan L- arninine, menghidrolisasikannya sebagai ornitine
dan urea.
Arginase I berfungsi dalam siklus urea, berlokasi ppada sitoplasma primer pada hati. Isozyme
yang kedua, yaitu Arginase 2 diimplikasi kedalam regulasi arginine dalam sel. ARG 2 terletak di
mitokondria dari beberapa jaringan dalam tubuh, dan paling banyak di ginjal dan prostat. Hal ini
mungkin bisa ditemukan pada level makrofag yang rendah, kelenjar laktasi mammae, dan otak.
Arginase I dan Arginase II memiliki encode yang berbeda gen. Arginase terletak di sitoplasma
dan berfungsi dalam siklus urea dalam liver atau hati. Sedangkan arginase II merupakan enzim
mitokondria dan berperan primer di dalam ginjal.
Berdasarkan analisis sequence, arginase mungkin merupakan enzim primordial yang
menunjukkan universal common ancestor. ARG 1 gen berada dalam beberapa spesies termasuk
manusia, anjing, tikus, zebrafish dan S. Cerevisiae. Gen di induksi pada periode fetal akhir dan
teregulasi oleh asupan nutrisi tinggi protein. Hal ini dimediasi oleh glucocorticoids dan
glucagon.
Struktur kimia :

Karakteristik enzim :
Arginase memiliki dua izoenzyme, yaitu arginase I dan arginase II, konversi L-Arginin
oleh enzim arginase I dan II ke ornithine adalah rute utama metabolism L-Arginine
Mekanisme kerja :
Enzim yang diproduksi hati dan merupakan substrat yang membantu proses ekskresi
manusia. Hati memiliki membran yang berfungsi untuk meelindunginya ( hati ) dan suplai darah
dari vena porta dan arteri. Enzim arginase digunakan untuk memproses penguraian asam
amino.kemudian asam amino dipecah dengan mengubah arginin menjadi ornitin dan urea.
Enzim arginase melakukan proses deamisi ini dengan mengikat amonia da karbondioksida
sehingga ornithine dapat menjadi netral dan menetap di hati. Urea kemudian diserap oleh ginjal
agar tidak merusak hati. Kemudian setelah diserap oleh ginjal akan dilepaskan melalui proses
ekskresi dalam bentuk feses dan urin. Kotoran dan urin sebagai hasil dari metabolisme seluruh
tubuh yang membawazat beracun dalam tubuh yang perlu dikeluarkan.
Efek kelebihan enzim :
Aktivitas arginase yang berlebihan tersebut akan mengakibatkan eNOS kekurangan
substrat sehingga terjadi gangguan produksi NO. Gangguan keseimbangan NO dalam tubuh
diketahui sebagai salah satu kontributor terjadinya gangguan fungsi endotel pembuluh darah
(kontributor utama gangguan endotel adalah penurunan ketersediaan NO, gangguan sinyal NO,
dan peningkatan ROS) (Steppan, Nyhan, & Berkowitz, 2013). Contoh penyakit karena adanya
gangguan fungsi endotel tersebut adalah penuaan, diabetes, hipertensi, dan aterosklerosis (Shin,
et al., 2011)
Efek kekurangan enzim :
Kekurangan enzim arginase ini dapat berdampak pada kesehatan tubuh secara
keseluruhan, namun adanya kekurangan secara genetik sangatlah jarang terjadi. Kekurangan
enzim ini dalam tubuh bisa juga terjadi apabila terdapat kerusakan pada stuktur dan fungsi hati
itu sendiri. Karena tanpa struktur dan fungsi hati yang bekerja dengan baik, maka enzim ini juga
tidak bisa diproduksi dengan baik sesuai kebutuhan tubuh.

2. LAKTASE
Nama Enzim : LAKTASE
Enzim lactase (ß-galaktosidase) adalah enzim yang mengkatalisis hidrolisis laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa
Klasifikasi Enzim :
Ensim laktase termasuk dalam kelas ensim β-galactosidase sehingga memiliki aktivitas
glukosidase dan glikosilceramidase. Laktase memiliki 2 sisi yang aktif, satu untuk memecah
laktosa dan yang lainnya untuk hidrolasi pholorizin dan glicolipid.
Struktur Kimia :

Karakteristik Enzim :
Sifat Enzim Laktase ialah spesifik pada satu substrat saja, yaitu laktosa
Mekanisme Kerja :
Aktivitas dari situs phlorizin berguna pada manusia dalam hal memecah laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa seperti yang telah dijelaskan di atas. Laktosa perlu dipecah karena tubuh
tidak dapat mencernanya, laktosa perlu di pecah menjadi senyawa yang lebih sederhana yaitu
menjadi senyawa monosakarida sehingga dapat diserap oleh usus ke dalam aliran darah.
Glukosa yang diserap nantinya digunakan sebagai sumber energy sedangkan galaktosa
digunakan sebagai komponen glikolipid dan glikoprotein.
Efek Kelebihan Enzim :
Efek Kekurangan Enzim :
Defisiensi laktase primer yang dijumpai pada bayi prematur dihubungkan dengan
perkembangan usus immatur (developmental lactase deficiency). Defisiensi laktase kongenital
pada bayi baru lahir merupakan keadaan yang jarang dijumpai dan merupakan penyakit yang
diturunkan secara autosomal resesif.
Kekurangan enzim lactose tubuh tidak dapat mencerna laktosa atau menguraikan laktosa
sehingga laktosa dikeluaran melalui feces. Akibat yang timbul pada proses tersebut adalah diare
dan gangguan pencernaan lainnya.
Intoleransi laktosa primer disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan dari orang tua.
Kondisi ini terjadi ketika produksi laktase menurun seiring bertambahnya usia. Biasanya,
intoleransi laktosa primer mulai terjadi pada usia 2 tahun, tetapi keluhan baru muncul saat
memasuki masa remaja atau dewasa.
Intoleransi laktosa sekunder terjadi akibat penurunan produksi laktase yang disebabkan
oleh beberapa kondisi, seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, infeksi usus, atau radang usus
besar, dan bisa juga efek dari kemoterapi atau penggunaan antibiotik dalam jangka panjang.
Intoleransi laktosa dalam masa perkembangan terjadi akibat belum sempurnanya
perkembangan usus bayi saat dilahirkan. Biasanya, kondisi ini terjadi pada bayi
dengan kelahiran prematur. Akan tetapi, intoleransi laktosa jenis ini hanya berlangsung
sementara dan membaik seiring bertambahnya usia bayi.
Intoleransi laktosa bawaan disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan dari kedua
orang tua. Bayi dengan kondisi ini terlahir dengan sedikit atau tanpa enzim laktase sama sekali.
Gejala intoleransi laktosa biasanya muncul 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi
makanan atau minuman yang mengandung laktosa. Gejala tersebut antara lain berupa, sering
buang angin, perut kembung, kram perut, mual, diare.
Tiap penderita intoleransi laktosa dapat mengalami gejala yang berbeda-beda, dan
tingkat keparahan gejala di atas tergantung pada seberapa banyak laktosa yang dikonsumsi.

3. PEPSIN
Nama Enzim : PEPSIN
Enzim yang memecah protein menjadi peptida yang lebih kecil (pepsin merupakan salah
satu protease)
Klasifikasi Enzim :
Pepsin merupakan molekul yang terdiri dari rantai besar asam amino, yang terikat
bersama oleh ikatan peptida. Rantai kecil dari asam amino yang dikenal sebagai peptida,
sedangkan rantai besar yang disebut sebagai polipeptida
Struktur Kimia :

Karakteristik Enzim :
Pepsin memiliki struktur 3 dimensi, satu lebih rantai polipeptida terpelintir dan terlipat,
menyatukan sejumlah kecil asam amino untuk membentuk situs aktif, tempat substrat berikatan
dan reaksi terjadi.
Mekanisme Kerja :
Enzim mengkatalisis reaksi untuk membuat mereka terjadi lebih cepat, Protease ialah
enzim-enzim yang mendegradasi protein. Pepsin ialah protease pencernaan yang memulai
degradasi protein dalam lambung. Seiring dengan kimotripsin dan tripsin dalam usus halus, akan
merusak protein dicerna sebagai makanan. Semua enzim ini memiliki persyratan khusus untuk
target mereka dan hanya akan menyerang protein di lokasi asam amino tertentu seperti aromatik
asam amino phenylalanine, triptofan atau tirosin dalam kasus pepsin.
Untuk melindungi jaringan sekitarnya dari kerusakan, protease pencernaan diproduksi
dlam bentuk tidak aktif yang dikenal sebagai zymogen. Pepsin zymogen disebut pepsinogen, ini
memiliki tambahan 44 asam amino yang melekat pada moleku. Pepsinogen tetapaktif sampai
disekresikan ke dalam cairan lambung dari lambung dan pertemuan HCl. Pepsin dan HCl
disekresikan secara terpisah dan tidak memenuhi sampai mereka menjadi bagian dari cairan
lambung.
Produksi asam lambung dirangsang oleh rasa atau bau makanan yang memicu produksi
hormon yang disebut gastrin. HCI menurunkan pH isi lambung secara dramatis ke pH 1-3.
Dalam lingkungan asam ini, pepsinogen membentangkan dan memotong lepas 44 asam amino
ekstra. Ini mengaktifkan enzim, sehingga dapat mulai mencerna protein, hal ini juga memotong
molekul
Lingkungan asam membantu enzim dengen denaturasi protein dan menyebabkan
perubahan dalam struktur tiga dimensi mereka. Hal ini memperlihatkan lebih banyak peptida
untuk dapat diakses oleh enzim pencernaan ini. Paparan tersebut membantu dalam degradasi
mereka.
Produk degradasi dikosongkan dari lambung ke dalam usus halus, karena produk dari
pepsin hanya sebagian dibelah, mereka ialah polipeptida. Molekul-molekul ini terlalu besar
untuk diserap oleh sel-sel usus. Mereka selanjutnya terdegradasi oleh kimotripsin, tripsin, dan
enzim tertentu yang menurunkan peptida. Setelah polipeptida ini telah dipecah menjadi asam
amino dan peptida kecil, mereka dapat diserap oleh sel-sel usus dan digunakan sebagai nutrisi
bagi tubuh
Efek Kelebihan Enzim :
Ketika kadar enzim pepsin tidak normal, maka risiko terserang penyakit laksana radang
lambung, gangguan tiroid, eksim, osteoporosis, sampai anemia meningkat.
Jika kadar enzim pepsi dalam usus berlebih maka dinding lambung dan usus terkikis, hal
ini mengakibatkan sakit tukak lambung. Gejalanya laksana nyeri ulu hati, mual, muntah, nyeri
perut, tidak nafsu makan, pendarahan lambung.

Efek Kekurangan Enzim :


Fungsi enzim pepsin yang utama yakni menyerap protein tak dapat berjalan maksimal
bilamana jumlahnya tidak cukup dari yang dibutuhkan tubuh. Artinya, penyerapan nutrisi dari
protein tidak berlangsung dengan baik. Dalam jangka panjang, urusan ini dapat mengakibatkan
malnutrisi.
Ketika kadar enzim pepsin tidak normal, maka risiko terserang penyakit laksana radang
lambung, gangguan tiroid, eksim, osteoporosis, sampai anemia meningkat.

4. MALTOSA
Nama Enzim : MALTOSA
Enzim pencernaan yang terdapat di usus dua belas jari, zat alami yang membantu tubuh
untuk memecah gula menjadi maltosa komponen individu
Klasifikasi Enzim :
Maltose adalah disakarida, yang berarti bahwa itu dibentuk oleh dua gula sederhana
bersatu dikenal sebagai monosakarida khususnya oleh glucosebonded untuk glukosa
Struktur Kimia Enzim :

Karakteristik Enzim :
Enzim yang terbuat dari asam amino, dan mereka adalah protein. Ketika enzim
terbentuk, itu dibuat oleh merangkai bersama antara 100 dan 1.000 asam amino dalam urutan
yang sangat spesifik dan unik. Rantai asam amino kemudian melipat menjadi bentuk yang unik.
Bentuk yang memungkinkan enzim untuk melaksanakan reaksi kimia yang spesifik, enzim
bertindak sebagai katalis yang sangat efisien untuk reaksi kimia tertentu
Mekanisme Kerja :
Memecah molekul makanan yang besar. Pencernaan kimia makanan tergantung pada
berbagai macam enzim hidrolase yang dihasilkan oleh lapisan usus sel-sel serta organ yang
terkait seperti pankreas. Tujuan akhirnya adalah untuk memecah molekul makanan besar
menjadi sangat kecil. Ini kemudian dapat dengan mudah dan cepat diserap melalui dinding usus
dan masuk ke dalam aliran darah untuk transportasi ke hati dan bagian tubuh lain
Efek Kelebihan Enzim :
Jika ada kelebihan enzim maltase yang tidak digunakan dalam proses ini , itu akan
disimpan di hati untuk energi yang akan digunakan pada waktu kemudian
Efek Kekurangan Enzim :
Kekurangan enzim maltase dapat memperlambat metabolism

5. AMILASE
Nama Enzim : Amilase
Klasifikasi :
Enzim yang mengkatalisis hidrolisis dari alpha-1,4- glikosidik polisakarida untuk
menghasilkan dekstrin, oligosakarida, maltosa, dan D-glukosa. Amilase bisa berasal dari
hewan, jamur, dan sumber tanaman. Pancreatin dan pancrelipase mengandung amilase yang
berasal dari pankreas hewan, pankreas biasanya babi. Amilase juga berasal dari malt barley dan
jamur Aspergillus
Ada beberapa tipe amilase yang berbeda Enzim ini diklasifikasikan sesuai dengan cara
memotong ikatan glysosidic. Alpha-amilase menghidrolisis alpha 1,4-glikosidik, secara acak
menghasilkan dekstrin, oligosakarida dan monosakarida. Alpha- amilase adalah endo-amilase.
Exoamylases menghidrolisis alpha 1,4- glikosidik linkage hanya dari non- pereduksi ujung
rantai polisakarida luar. Exoamylases termasuk beta-amilase dan glucoamylases
Struktur kimia :

Karakteristik enzim :
Karakteristik pada suhu 37oC dengan aktivitas enzim sebesar 1,279 U/mL, sedangkan
karakteristik pH berada pada pH 5,0 dengan aktivitas enzim sebesar 1,241 U/mL dan
karakteristik konsentrasi substrat berada pada konsentrasi 1,50% dengan aktivitas enzim sebesar
0,548 U/mL.
Mekanisme kerja :
Mekanisme kerja enzim α-amilase terdiri dari dua tahap, yaitu : tahap pertama degadasi
amilosa menjadi maltosa dan maltotriosa yang terjadi secara acak. Degadasi ini terjadi sangat
cepat dan diikuti dengan menurunnya viskositas dengan cepat. Tahap kedua terjadi pembentukan
glukosa dan maltosa sebagai hasil akhir dan tidak acak. Keduanya merupakan kerja enzim α-
amilase pada molekul amilosa. Pada molekul amilopektin kerja α-amilase akan menghasilkan
glukosa, maltosa dan satu seri α-limit dekstrin, serta oligosakarida yang terdiri dari empat atau
lebih glukosa yang mengandung ikatan α-1,6-glikosidik (Winarno, 2010).Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengukur kadar glukosa yang terbentuk dari reaksi enzimatis alfa alpha amilase
dan mengukur kadar pati sisanya.
Efek kelebihan enzim :
Berikut ini adalah berbagai gangguan kesehatan yang bisa dipicu oleh naiknya kadar enzim
amilase, antara lain:
 Makroamilasemia
 Penyumbatan pada usus dan usus buntu
 Abses pankreas
 Infeksi pada kelenjar ludah
 Kanker pankreas
 Gastroenteritis dan tukak lambung
 Pankreatitis akut
 Pengaruh terhadap obat-obatan tertentu
 Kolesistitis
 Kehamilan yang terjadi di luar kandungan (kehamilan ektopik)
Efek kekurangan enzim :
Berikut ini merupakan sejumlah gangguan kesehatan yang mungkin muncul sebagai akibat dari
turunnya enzim amylase, diantaranya adalah:
 Preeklamsia
 Pankreatitis kronis
 Fibrosis kistik
 Penyakit ginjal

Anda mungkin juga menyukai