Anda di halaman 1dari 5

KASUS PEMICU PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DIPLOMA III

KEPERAWATAN 12-14 JULI 2021

KASUS 1 : Gadis Cesasar Noviilasari


Anak Ny. T usia 9 tahun dirawat dengan keluhan demam sudah 4 hari, demam terus menerus
sepanjang hari. Demam turun dengan pemberian obat panas tapi kembali naik beberapa saat
kemudian. Anak C mengeluh kepala terasa pusing, mata terasa berat, mual dan nyeri ulu hati. Klien
belum buang air kecil sejak tadi pagi. BB sebelum sakit 40 kg. Suhu 38 0 C, nadi 120 x/m, RR 24x/m TD
80/60 mmHg. Anak tampak lemas. Badan teraba panas dan tampak berkeringat, akral dingin. Turgor
kembali cepat, CRT < 2 detik, bising usus positif 6x/menit, ada nyeri tekan saat dilakukan penekanan
di kuadran kiri atas. Berat badan 40 kg, TB 130 cm. Dari hasil pemeriksaan lab ditemukan hemoglobin
14,8 g/dl, hematokrit 52 %, leukosit 5.200 ul, trombosit 63.000 ul.

KASUS 2 : Geger Vinasti


Anak Ny. S usia 3 tahun dirawat dengan keluhan demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit,
tadi pagi klien kejang sebanyak 2 x dengan durasi kurang lebih 5 menit, kejang seluruh tubuh dengan
mata mendelik ke atas, setelah kejang klien menangis dan kembali sadar. Sebelumnya klien pernah
kejang saat usia 1 tahun. Menurut ibu saat kejang anaknya diberikan kopi atas anjuran nenek klien.
Suhu 400 C, nadi 96 x/m, RR 28x/m. Anak rewel dan digendong ibunya. Kesadaran compos mentis.
Kulit teraba panas wajah kemerahan, dan badan berkeringat. Klien tampak batuk berdahak.
Pernapasang cuping hidung tidak ada, retraksi dada tidak ada, suara napas vesikuler. Berat badan 12
kg. terpasang infus 2A 10 tpm. Terapi yang diberikan adalah cefotaxim 3 x 400 mg iv, paracetamol 4 x
150 mg iv, diazepam 2 x 1 tablet po, diazepam 5 mg iv bila kejang. Dari hasil pemeriksaan lab
ditemukan hemoglobin 12 g/dl, hematokrit 40 %, leukosit 17.000 ul, trombosit 226.00 ul.
KASUS 3 : Gerry Ramdhan Rifandy
Anak Ny. W usia 11 tahun dirawat dengan keluhan kejang dan tidak sadar sejak I hari sebelum
masuk rumah sakit. Kejang seluruh tubuh, mata mendelik keatas dan mulut berbusa. Kejang lebih
dari 5 kali dengan durasi sekitar 15 menit. Kejang saat ini sesekali masih terjadi tetapi hanya
sebentar. Ibu mengatakan anak mengalami demam sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit.
Saat dilakukan pemeriksaan fisik kesadaran anak F sopor dengan GCS E2 M2 V2. Suhu 39 0 C, nadi
100x/m, TD 110/80 mmHg, RR 24x/m. terpasang oksigen nasal canul 2 lpm, Kaku kuduk (+), badan
teraba hangat. ekstremitas kaku, refleks babinski positif. Dari hasil pemeriksaan laboratorium
ditemukan hemoglobin
12.3 gr.dl, leukosit 12.400 u/l, hematokrit 39 %, trombosit 242.000 ul.

KASUS 4 : Hamida Zahra


Anak Ny. O usia 9 tahun dirawat dengan keluhan sesak pada saat berkemah di Puncak. Saat
dilakukan pemeriksaan fisik kesadaran anak compos mentis. Suhu 37,2 0 C, nadi 110x/m, TD 110/80
mmHg, RR
30x/m. terpasang oksigen nasal canul 2 lpm, PCH (+), retraksi dinding dada (+) suara nafas
wheezing. Dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan hemoglobin 12.3 gr.dl, leukosit 12.400
u/l, hematokrit 39 %, trombosit 242.000 ul. Terapi yang diberikan adalah cefotaxim 3 x 500 mg iv,
gentamisin 2 x 30 mg iv, paracetamol sirup 3 x 1½ cth PO, dan puyer batuk 3 x 1 bks, nebulizer
ventolin. Ibu mengatakan anak memiliki alergi dingin dan kejadian ini merupakan kejadian yang ke-5
(lima)

KASUS 5 : Helma Cahya Alfarisa


Anak Ny. D usia 4 tahun datang dengan keluhan bab mencret sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit. Bab cair, warna kuning kehijauan, berlendir, tidak ada darah dengan frekuensi leebih dari 10
kali per hari. Selain diare anak juga muntah setiap kali diberi minum dan demam sejak 2 hari yang
lalu. BB sebelum sakit 10 kg. Saat dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan suhu 39 0 C, nadi 120 x/m,
RR 36x/m. Anak tampak rewel dan terus menangis. Mata tampak cekung, fontanel teraba cekung,
kulit teraba panas dan tampak berkeringat, turgor kembali lambat, CRT < 2 detik. Berat badan 9 kg.
Terpasang infus RL 10 tpm. Terapi yang diberikan adalah Zinc tablet 1 x 10 mg PO, L bio 2 x 1 sachet
PO, dan cefotaxim 3 x 300 mg IV. Dari hasil pemeriksaan lab ditemukan Hemoglobin 11,2 g/dl,
Hematokrit 46 %, Leukosit
9.200 ul, trombosit 223.000 ul.
KASUS 6 : Helmi Fauzi Utari
Anak Ny. K usia 9 tahun datang dengan keluhan demam sudah 1 minggu, demam naik turun, tinggi
saat malam dan turun saat siang hari. Demam turun dengan pemberian obat panas tapi kembali naik
beberapa saat kemudian. Ibu mengatakan anak C tidak mau makan dan minum karena lidah terasa
pahit dan belum buang air besar sejak tiga hari yang lalu. Anak C mengeluh kepala terasa pusing dan
nyeri ulu hati. BB sebelum sakit 24 kg. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan Suhu 38 0 C, nadi 96
x/m, RR 22x/m TD 110/80 mmHg. Anak tampak lemas, kulit teraba panas dan tampak berkeringat,
tampak lidah kotor dan putih. Turgor kembali cepat, CRT < 2 detik, bising usus positif 6x/menit, ada
nyeri tekan saat dilakukan penekanan di kuadran kiri atas. Porsi makan hanya dua sendok makan.
Berat badan 22 kg, TB 120 cm. terpasang infus RL 12 tpm, terapi yang diberikan adalah Ceftriaxon 2 x
750 mg iv. ranitidin
2 x 20 mg iv, paracetamol infus 4 x 200 mg IV. Dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan Widal
:TO 1/320, TH 1/320, TAH 1/320, TBH 1/320

KASUS 7 : Helvin Seftarani Wijaya


Bayi Ny.V usia 7 bulan dirawat dengan keluhan sesak sejak 2 hari yang lalu dan batuk sejak 1
minggu yang lalu. Selain sesak dan batuk bayi B juga demam dan tidak mau makan. Ibu sudah
membawa bayinya untuk berobat ke Puskesmas tapi kondisi Bayi B belum membaik. Menurut ibu
anaknya sering tersedak saat minum susu. Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan suhu
38,50 C, nadi 100x/m, RR 56x/m, SPO2 95 % dengan bantuan oksigen 1 lpm. Bayi tampak sesak,
terlihat adanya pernapasan cuping hidung dan sianosis sirkumoral. Dada retraksi, suara pernafasan
ronchi. Berat badan 7,6 kg.
Terpasang infus dekstrose 5 % 8 tpm. Terapi yang diberikan adalah cefotaxim 3 x 250 mg iv,
gentamisin 2 x 20 mg iv, paracetamol 3 x ½ cth PO, dan puyer batuk 3 x 1 bks. Dari hasil pemeriksaan
lab ditemukan hemoglobin 11,2 g/dl, hematokrit 46 %, leukosit 9.200 ul, trombosit 223.000 ul.
KASUS 8 : Ihza Wandari Putri
Anak Ny. B (laki-laki) usia 4 tahun dirawat karena sesak. Datang dengan keluhan sesak sejak tadi
sore, demam 2 hari, dan batuk sejak 3 hari yang lalu. Hasil Pemeriksaan fisik : suhu 38,5 0 C, nadi
100x/m, RR 36x/m, SPO2 95 % dengan bantuan oksigen 1 lpm. Tampak sesak berat, batuk (+) dan
berdahak,
PCH (+) dan sianosis tidak ada. Dada retraksi, suara pernafasan ronchi dan wheezing. Akral hangat,
CRT < 2 detik. BB 16 kg, PB 83 cm, dan lila 13 cm. kulit tampak berkeringat dan kuku panjang.
Terpasang infus dekstrose 5 % 10tpm. Terapi yang diberikan adalah cefotaxim 3 x 500 mg iv,
gentamisin 2 x 30 mg iv, paracetamol sirup 3 x 1½ cth PO, dan puyer batuk 3 x 1 bks, nebulizer
ventolin 4 x 1 ampul. Hasil lab : Hb 11,2 g/dl, hematokrit 46 %, leukosit 14.200 ul, trombosit 233.000
ul.

KASUS 9 : Ilyas Alamsyah


Pandu, anak Ny. L umur 9 bulan. Ibunya berkata bahwa anak diare dan batuk serta badannya teraba
panas sudah 3 hari. Hasil pemerikasaan : gelisah dan rewel, matanya cekung, cubitan kulit perut
kembalinya sangat lambat. Anak bisa minum dan tidak muntah, tidak kejang, sadar dan tidak letargis.
tidak adanya tarikan dinding dada. Dia tidak mendengar stridor ketika dia mendengarkan
pernapasan anak. RR 38 kali per menit, BB 9 kg, Suhu 38,5°C. PB 61 cm.

Ibu mengatakan bahwa anak tampak sangat kurus. Telapak tangannya tidak pucat. Ada edema

(pembengkakan) pada kedua punggung kaki. Dari hasil pemeriksaan lab ditemukan hemoglobin

9,2 g/dl, hematokrit 47 %, leukosit 13.200 ul, trombosit 220.000 ul.

KASUS 10 : Indah Permatasari


Bayi Ny. Z usia 1 hari lahir dengan usia gestasi 40 minggu dan berat badan 3200 gram. bayi lahir
spontan dibantu bidan dengan APGAR score 3/5. Ibu mengatakan saat lahir bayi tidak langsung
menangis dan kebiruan. Saat dikaji bayi tampak sesak, terpasang NCPAP dengan FiO2 40% dan PEEP
8 , bayi tampak sianosis, tampak retraksi dada berat. Suhu 36,5 0 C, HR 156 x/m, RR 64x/m, dan SPO 2
94 %. Terpasang OGT tetapi bayi masih dipuasakan. Bayi ditempatkan dalam inkubator dengan suhu
330 C. terpasang infus Dextrose 10% 5cc/jam.
KASUS 11 : Ingkeukeu
Bayi Ny. X usia 3 hari lahir dengan usia gestasi 34 minggu dan berat badan 1850 gram. bayi lahir
spontan dibantu bidan dengan APGAR score 7/9. Ibu mengatakan bayi langsung menangis saat lahir.
Saat dikaji bayi tampak kecil dan kulit kemerahan, terpasang O 2 nasal kanul 0,5 lpm, sianosis tidak
ada, retraksi dada minimal. Suhu 36,7 0 C, HR 144 x/m, RR 48x/m, dan SPO 2 95 %. Terpasang OGT dan
bayi diberi minum ASI 8 x 5 cc. bayi ditempatkan dalam inkubator dengan suhu 33 0 C. terpasang infus
Dextrose 5% 4cc/jam.

KASUS 12 : Intan Cahya Putri Lestari


Bayi Ny. U (perempuan) dirawat di ruang perinatologi. Bayi tampak kuning sejak usia 3 hari. Saat
dilakukan pemeriksaan fisik, bayi tampak lemah cenderung tertidur, menangis lemah, kulit kuning
sampai pergelangan kaki, sklera ikterik, turgor kembali lambat, refleks hisap lemah . Suhu 38 0C, HR
144 x/m, RR 44x/m, dan SPO 2 95 %, CRT < 2 detik. Tali pusat masih basah dan berbau. BB saat
ditimbang 2300 gram dan PB 47 cm. Terpasang infus tridex 100 4 cc/jam di tangan kiri, terapi yang
diberikan cefotaxim 2 x 100 mg, paracetamol drop 3 x 0,2 ml dan Fototerapi. Hasil pemeriksanaan
Lab : Hb16,8 g/dl, hematokrit 44 %, leukosit 16.000 ul, trombosit 273.000 ul. Bilirubin T : 24,3
Bilirubin Direc 1,8, bilirubin indirec 22,5

Anda mungkin juga menyukai