Anda di halaman 1dari 8

NAMA : HAIRA FADIA

PRODI : PENDIDIKAN KHUSUS


KELAS :A

1. Konsep Komunikasi Alternatif dan Augmentatif


A. Definisi Komunikasi Alternatif Augmentatif
Komunikasi alternatif adalah teknik-teknik yang menggantikan komunikasi lisan
bagi individu yang mengalami hambatan dalam bicara atau tidak mampu
berkomunikasi melalui bahasa lisan. (McCormick & Shane, 1990 ; Dewi, dkk 2016).
Kemudian Komunikasi augmentatif adalah kaidah-kaidah dan peralatan/media
yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi verbal dalam kenyataan hidup
sehari-hari (Mustonen, Locke, Reice, Solbrack, dan Lingren, 1991; Dewi, dkk 2016).
Sedangkan dalam Department of Human Services Disability Information (2019)
mengemukakan bahwa Augmentative and Alternative Communication (AAC) adalah
istilah luas yang digunakan untuk menggambarkan banyak metode komunikasi yang
digunakan banyak orang untuk mendukung atau menggantikan bicara. Komunikasi
augmentatif dan alternatif dapat membantu orang mengungkapkan kebutuhan,
harapan dan ide mereka agar terhubung dengan keluarga dan teman mereka, untuk
berkomunikasi di tempat kerja, akses pendidikan, lebih memahami banyak hal
tentang dunia di sekitar mereka dan mengarahkan orang lain yang merawat mereka.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi
alternative augmentative merupakan kaidah-kaidah dan peralatan/media dapat
membantu orang mengungkapkan kebutuhan, harapan dan ide mereka agar terhubung
dengan keluarga dan teman mereka, untuk berkomunikasi di tempat kerja, akses
pendidikan, lebih memahami banyak hal tentang dunia di sekitar mereka dan
mengarahkan orang lain yang merawat mereka.
B. Fungsi Komunikasi Alternatif Augmentatif
Dalam Department of Human Services Disability Information (2019) dijelaskan
bahwa AAC dapat digunakan untuk membantu seseorang memahami apa yang
dikatakan kepada mereka dan / atau untuk membantu orang mengungkapkan apa
yang ingin mereka katakan. Ini bisa bermanfaat baik untuk jangka pendek maupun
jangka panjang dalam memenuhi kebutuhan komunikasi.
AAC mungkin disarankan untuk orang yang memiliki kesulitan komunikasi
terkait cacat lainnya, seperti cacat intelektual atau fisik, cedera otak atau progresif
cacat saraf.
C. Komponen-komponen KAA
Dalam Dewi, dkk (2016) terdapat beberapa Komponen AAC (McCormick & Shane,
1990 dalam Kuder, 2003).
a. Teknik Komunikasi:
1) Teknik komunikasi tanpa bantuan;
2) Teknik Komunikasi dengan bantuan).
b. Sistem Simbol, dan
c. Kemampuan berkomunikasi
D. Tipe-Tipe Komunikasi Alternatif dan Augmentatif
Dalam Department of Human Services Disability Information (2019) dijelaskan
bahwa terdapat banyak jenis Augmentative and Alternative Communication (AAC)
yang bisa secara luas dikelompokkan menjadi AAC Tanpa Bantuan, AAC Non-
elektronik dan AAC Elektronik.
a. AAC tanpa bantuan
AAC tanpa bantuan menjelaskan komunikasi yang tidak memerlukan alat bantu
apa pun. Terdapat tiga jenis AAC tanpa bantuan, antara lain :
1) Pengisyaratan Kata Kunci - penggunaan tanda dan isyarat tangan dengan
orang yang dapat mendengar tetapi tidak dapat berbicara, yang sulit dipahami,
atau yang sulit memahami orang lain.
2) Isyarat tubuh - tanda yang dimodifikasi atau individual dilakukan pada tangan
atau bagian lain dari tubuh seseorang untuk orang yang memiliki gangguan
penglihatan dan pendengaran.
3) Sentuhan Isyarat - penggunaan kontak ke tubuh (seperti ketukan di siku atau
berpegangan di bahu) yang membantu orang memahami dan mengantisipasi
tindakan atau aktivitas dalam hidup mereka.
b. AAC Non-Elektronik
AAC Non-Elektronik adalah penggunaan gambar, simbol, ejaan dan kata-
kata tertulis atau frase untuk berkomunikasi. Tidak ada keluaran suara saat
menggunakan AAC non-elektronik.
Jenis AAC Non-Elektronik meliputi:
1) Menulis dan menggambar dapat digunakan sebagai pengganti ucapan/bicara
atau untuk membantu orang lain memahami saat ucapan tidak jelas, tidak jelas
atau tenang.
2) Strategi visual, juga dikenal sebagai pembantu visual, digunakan untuk:
 meminta sesuatu, tindakan dan kejadian
 membuat pilihan
 mengungkapkan perasaan dan pendapat
 mendiskusikan kegiatan masa depan.
Papan komunikasi terdiri dari papan satu halaman dan dapat menggunakan
jenis apa pun atau
kombinasi simbol, foto, kata atau alfabet. Mereka dapat dirancang untuk
sesuai dengan kebutuhan individu mulai dari pengambilan pilihan
sederhana hingga komunikasi lebih lama
kalimat.
3) Buku Komunikasi
Buku komunikasi menampilkan daftar kata-kata yang disusun ke dalam
format buku menggunakan jenis atau kombinasi simbol, foto, kata atau alfabet
apa saja.
Buku komunikasi bisa dirancang untuk memenuhi kebutuhan individu
mulai dari pengambilan pilihan sederhana hingga mengkomunikasikan
kalimat yang lebih panjang.
4) Kartu Akses Komunitas adalah kartu nama yang mendeskripsikan ucapan
seseorang kesulitan dan bagaimana dan mengapa mereka menggunakan AAC.
5) Profil Komunikasi merekam cara seseorang berkomunikasi termasuk tujuan
dan rencana untuk mengembangkan keterampilan komunikasi mereka.
6) Buku ‘Tentang Saya’ dan buku Obrolan berisi informasi seperti suka, tidak
suka, aktivitas, berita terkini dan orang serta hal penting dalam hidup mereka.
7) Kamus isyarat dan Komunikasi Pribadi terdiri dari yang tertulis catatan tanda,
gerak tubuh dan perilaku yang digunakan untuk komunikasi. Kamus ini sering
kali dibuat ketika seseorang berkomunikasi menggunakan bahasa informal
gerakan, ekspresi wajah dan vokalisasi.
c. AAC elektronik
AAC elektronik adalah penggunaan peralatan elektronik untuk berkomunikasi
saat berbicara terbatas atau tidak dapat digunakan. Jenis AAC elektronik meliputi:
1) Penguat Suara menggunakan mikrofon di dekat mulut atau kotak suara orang
tersebut untuk memperkuat suara.
2) Speech Generating Devices (SGDs) digunakan untuk membuat pesan menjadi
berbicara dengan lantang. Suara dapat berupa pesan yang direkam atau
mungkin salah satu dari banyak suara yang disintesis tersedia. SGD dapat
menggunakan jenis atau kombinasi apa pun simbol, foto, kata atau alfabet.
SGD dapat dirancang untuk disesuaikan dengan kebutuhan individu mulai
dari pembuatan pilihan sederhana hingga mengomunikasikan kalimat yang
lebih panjang.
3) Software Komunikasi menjelaskan berbagai program perangkat lunak AAC
yang tersedia untuk komputer tablet, laptop, dan komputer pribadi.
Programnya mungkin sesuai dengan kebutuhan komunikasi individu dari
pesan tunggal hingga berkomunikasi dalam kalimat yang lebih panjang.
Beberapa program dapat digunakan untuk membuat sumber daya AAC non-
elektronik.
4) Aplikasi Komunikasi, juga dikenal sebagai "Aplikasi untuk AAC", mengacu
pada rentang aplikasi AAC yang tersedia untuk diunduh ke perangkat iOS
(iPad / iPhone / iPod) atau Perangkat Android. Aplikasi tersebut memiliki
harga yang bervariasi dan dapat menyesuaikan dengan berbagai komunikasi
kebutuhan dari pesan tunggal hingga komunikasi dalam kalimat yang lebih
panjang. Akses internet diperlukan untuk membeli dan mendownload aplikasi
dan untuk membuat cadangan pengaturan setelah diprogram.
E. Faktor-faktor dalam memilih KAA
Pemilihan KAA perlu dipertimbangkan secara matang dengan memperhatikan
hambatan komunikasi yang dialami individu. Berikut adalah hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan KAA :
a. Guessability,
b. Learnability, dan
c. Generalization
F. Pelaksanaan Program Komunikasi Alternatif Augmentatif
Pelaksanaan program melalui proses dan langkah-langkah sebagai berikut yaitu :
a. Identifikasi dan asesmen awal,
b. Menetapkan tujuan,
c. Pemilihan model dalam komunikasi,
d. Pemilihan Sistem simbol,
e. Pemilihan bahan dan prosedur penggunaan untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi,
f. Melaksanakan latihan,
g. Melaksanakan evaluasi.

Strategi visual sebagai salah satu sarana yang menitikberatkan penggunaan alat
bantu visual, dengan menggunakan strategi visual dapat memudahkan anak dalam
belajar dan membantu siapapun yang menangani anak autis.

Dalam jurnal ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif


dalam melakukan penelitan. Berikut hasil analisis asesmen anak:

a. Minat :
1. Kekuatan:
1) Suka pada benda-benda yang mengeluarkan bunyi (seperti karton atau
dus)
2) Suka pada bau (wangi atau busuk)
3) Suka makanan renyah dan minuman (kentang dan keripik tales)
2. Kelemahan:
1) Hanya terpaku pada benda yang mengeluarkan bunyi saja.
2) Suka merebut (makanan atau minuman milik orang lain)
b. Mobilitas
1. Kekuatan:
Tidak banyak bergerak atau tidak suka berpindah tempat
2. Kelemahan
1) Kurang terlatih motoriknya
c. Interaksi dan komunikasi
1. Kekuatan
1) Bahasa reseptif Rctampak lebih berkembang dibandingkan bahasa
ekspresifnya.
2) Mengerti perintah sederhana, seperti : kesini, duduk, berdiri, tepuk
tangan, angkat tangan, tos, ambil…, lempar bola, dll
3) Bila ingin BAB/BAK ia akan langsung lari masuk kamar mandi
4) Bila ia ingin suatu benda yang sulit diraih maka ia akan menarik
tangan gurunya dan mengarahkan tangan guru pada benda yang
dimaksud sebagai tanda minta tolong
2. Kelemahan
1) Tampak cuek dan tidak ada inisiatif untuk membangun interaksi baik
dengan teman maupun guru
2) Tidak menggunakan bahasa verbal
3) Untuk mengekspresikan keinginannya adalah ia akan merebut benda
yang diinginkan
d. Emosi
1. Kekuatan
1) Tenang
2) Bila marah, maka dengan waktu yang singkat dia dapat tenang
Kembali
2. Kelemahan
Ekspresi marahnya dia akan mengerang dengan suara keras dan wajahnya
memerah
e. Pemahaman Kata Benda
1. Kekuatan
1) Pakaian : baju, celana, kaos kaki, sepatu, jaket.
2) Peralatan makan : piring, gelas, sendok.
3) Buah : pisang, apel, jeruk
4) Benda sekitar : meja, kursi, bola, buku, pensil, tas

2. Kelemahan
Pemahaman kata yang masih minim
Daftar Pustaka

Abadi, Reza Febri. (2013). Pengembangan Media Alternatif And Augmentatif Communication
(AAC) Dalam Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Anak Dengan Hambatan
Komunikasi. (Online). Repository.upi.edu diakses melalui:
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.upi.edu/2112/4/T_PKKH_1102726_
Chapter1.pdf&ved=2ahUKEwiInd-_tOXrAhVwwTgGHT_5C-
cQFjAAegQIChAC&usg=AOvVaw0eMGaSki89BqDXsAJmuJpZ

Department of Human Services Disability Information. (2019). Alternative Augmentative


Communication. Diakses dari
https://www.sa.gov.au/__data/assets/pdf_file/0013/17122/augmentative-alternative-
communication-.pdf

Pertiwi, Dwi Endah, dkk. (2016). Pengembangan Kemampuan Komunikasi Alternatif Dan
Augmentatif Melalui Media Kartu Gambar Pada Siswa Autis Di Kezia School And Learning
Center. Vol Ii No 2. Journal Of Special Education.

S, Ayu Yuliani. (2012). Sistem Komunikasi Augmentatif dan Alternatif Untuk Anak-Anak dengan
Autism Spektrum Disorder (ASD). Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai