Anda di halaman 1dari 5

1

AUDIT SISTEM INFORMASI


MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA PT.
BRODO GANESHA INDONESIA
Dwi Dini Nuraini, M. Wildan Putra A
Telkom University, School of Computing
Bandung, Jawa Barat
Mei, 2018

Abstract Setiap perusahaan mempunyai standar pelayanan dan manajemen yang berbeda-beda untuk menjalankan sebuah
kegiatan usahanya. Customer Service pada PT. Brodo Ganesha Indonesia memberikan pelayanan langsung kepada pelanggan.
Mulai dari memberikan pelayanan pengaduan pelanggan, memberikan informasi yang berkaitan dengan jasa atau barang yang
ditawarkan oleh perusahaan. Untuk mengetahui apakah pelayanan yang diberikan berkualitas atau tidak, perusahaan dapat
melakukan proses audit secara internal maupun external. Audit pelayanan yang dilakukan untuk PT Brodo Ganesha Indonesia
ini menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 dengan 2 sub-domain yang akan dibahas dari domain Delivery and Support (DS)
yaitu DS8 dan DS10. Dimana DS8 membahas tentang pengelolaan pelayanan dan insiden. Sedangkan DS10 membahas
tentang pengelolaan masalah yang diadukan. Luaran dari pelaksanaan audit ini berupa hasil audit dan rekomendasi.

Index Terms—

memperbaiki hal-hal yang masih kurang dari standar yang


ada.
I. PENDAHULUAN
II.METODE PENELITIAN
Setiap perusahaan mempunyai standar pelayanan dan
manajemen yang berbeda-beda untuk menjalankan sebuah A. COBIT 4.1
kegiatan usahanya. Salah satu yang sangat penting adalah
Penelitian ini menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1,
pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan kepada pelanggan
COBIT merupakan sekumpulan dokumentasi dan panduan
ini sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Jika
yang mengarahkan pada IT Governance dan Management
palayanan dilakukan sesuai dengan standar yang yang dapat membantu auditor, management dan pengguna
ditetapkan maka perusahaan tersebut dapat dikatakan (user) untuk menjembatani antara risiko bisnis, kebutuhan
berhasil dalam melakukan kegiatan usahanya dan akan control dan permasalahan-permasalahan teknis yang
mendapatkan manfaatnya. Sebaliknya, jika pelayanan terjadi (Wella, 2015). COBIT dibagi menjadi 4 domain
dilakukan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan utama dengan 34 proses, yaitu:
maka akan berdampak negatif terhadap perusahaan  Plan and Organization (PO) : Domain ini meliputi
Customer Service pada PT. Brodo Ganesha Indonesia strategi dan taktik, serta identifikasi bagaimana TI
memberikan pelayanan langsung kepada pelanggan. Mulai dapat berkontribusi terhadap pencapaian sasaran
dari memberikan pelayanan pengaduan pelanggan, bisnis.
memberikan informasi yang berkaitan dengan jasa atau  Acquire and Implement (AI) : Domain ini
barang yang ditawarkan oleh perusahaan. Dan pelayanan menggambarkan bagaimana perubahan dan
tersebut dilaksanakan berdasarkan standar yang telah pemeliharaan dari sistem yang ada selaras dengan
ditetapkan oleh perusahaan agar tercapai tujuan untuk sasaran bisnis.
memberikan kepuasan pelanggan.  Delivery and Support (DS) : Domain ini
Untuk mengetahui apakah pelayanan yang diberikan mencakup penyampaian hasil aktual dari layanan
berkualitas atau tidak, perusahaan dapat melakukan proses yang diminta, termasuk pengelolaan kelancaran
audit secara internal maupun external. Audit pelayanan dan keamanan, dukungan layanan terhadap
yang dilakukan untuk PT Brodo Ganesha Indonesia ini pengguna serta pengelolaan data dan operasional
menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 dengan 2 sub- fasilitas
domain yang akan dibahas dari domain Delivery and  Monitor and Evaluate : Domain ini terkait dengan
Support (DS) yaitu DS8 dan DS10. Luaran dari kinerja manajemen, kontrol internal, pemenuhan
pelaksanaan audit ini berupa hasil audit serta saran atau terhadap aturan serta menyediakan tata kelola.
rekomendasi untuk PT. Brodo Ganesha Indonesia guna Fungsi doman ini sendiri adalah untuk
memastikan seluruh proses TI dapat dikontrol
secara periodik yang bermaksud untuk menjaga C. Tahapan Penelitian
kualitas dan pemenuhan kebutuhan pasar. Penelitian yang di lakukan terdiri dari beberapa tahapan
B. Maturity Model yaitu, Planning (Perencanaan), Field Work (Pemeriksaan
Maturity model adalah suatu metode untuk mengukur Lapangan), Reporting (Laporan), Follow-Up (Tindak
level pengembangan manajemen proses, yang berarti Lanjut) (Fenny & Andry, 2017). Perencanaan merupakan
adalah mengukur sejauh mana kapabilitas manajemen tahapan awal dalam prosedur penelitian yang dilakukan.
tersebut. Perhitungan hasil tingkat kematangan tiap-tiap Pada tahap ini dapat dditentukan scope (ruang lingkup)
domain dilakukan dengan perhitungan nilai yang paling sebuah objek yang akan di audit, serta standar evaluasi.
sering muncul (modus) pada masing-masing proses. Pada tahap perancangan meliputi beberapa aktifitas utama
Akumulasi dengan cara modus ini dapat mempermudah yaitu penetapan ruang lingkup dan tujuan audit,
pengambilan hasil akhir kematangan tiap domain. pengorganisasian tim audit, pemahaman mengenai operasi
(ISACA, COBIT 4.1, 2007). Berikut level-level yang ada bisnis.
dalam Maturiy model: Field Work (Pemeriksaan Lapangan). Tahap ini
bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan cara
mengumpulkan data dari pihak-pihak yang terkait dengan
Level 0 (Non-existent)
Perusahaan tidak mengetahui sama sekali menggunakan beberapa metode seperti; wawancara,
proses teknologi informasi di perusahaannya observasi langsung ke tempat penelitian dan juga
Level 1 (Initial Level) penyebaran kuesioner. Data yang di dapat nantinya akan
Pada level ini, organisasi pada umumnya berguna dalam proses audit yang dilakukan..
tidak menyediakan lingkungan yang stabil untuk Reporting (Pelaporan). Setelah proses pengumpulan
mengembangkan suatu produk baru. Ketika suatu data, data yang didapat akan diproses untuk dihitung
organisasi kelihatannya mengalami kekurangan berdasarkan perhitungan maturity level. Perhitungan
pengalaman manajemen, keuntungan dari maturity level mengacu pada hasil wawancara, observasi
mengintegrasikan pengembangan produk tidak dan penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil maturity
dapat ditentukan dengan perencanaan yang tidak level yang mencerminkan kinerja saat ini (current maturity
efektif, respon sistem. level) dan kinerja standard atau ideal yang diharapkan
Level 2 (Repeatable Level) akan menjadi acuan untuk selanjutnya dilakukan analisis
Pada level ini, kebijakan untuk mengatur kesenjangan (gap). Hal tersebut dimaksudkan untuk
pengembangan suatu proyek dan prosedur dalam mengetahui kesenjangan (gap) serta mengetahui apa yang
mengimplementasikan kebijakan tersebut menyebabkan adanya gap tersebut. Dengan adanya
ditetapkan. Tingkat efektif suatu proses pelaporan maka suatu masalah akan dapat terlihat lebih
manajemen dalam mengembangankan proyek jelas dimana letak kesalahannya.
adalah institutionalized, dengan memungkinkan Follow-Up (Tindak Lanjut). Setelah melakukan
organisasi untuk mengulangi pengalaman yang pelaporan atau reporting maka hal yang dilakukan
berhasil dalam mengembangkan proyek selanjutnya adalah memberikan laporan hasil audit berupa
sebelumnya, walaupun terdapat proses tertentu
rekomendasi tindakan perbaikan kepada pihak manajemen
yang tidak sama.
objek yang diteliti, untuk selanjutnya wewenang perbaikan
Level 3 (Defined Level)
menjadi tanggung jawab managemen objek yang diteliti
Pada level ini, proses standar dalam
apakah akan diterapkan atau hanya menjadi acuan untuk
pengembangan suatu produk baru
didokumentasikan, proses ini didasari pada proses perbaikan dimasa yang akan datang.
pengembangan produk yang telah diintegrasikan.
Level 4 (Managed Level) III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada level ini, organisasi membuat suatu
A. Hasil
matrik untuk suatu produk, proses dan
pengukuran hasil. Proyek mempunyai kontrol Ruang lingkup audit yang dilakukan pada PT. Brodo
terhadap produk dan proses untuk mengurangi Ganesha Indonesia meliputi proses ketersediaan layanan
variasi kinerja proses sehingga terdapat batasan dan proses pengaduan masalah pelanggan yang masuk
yang dapat diterima. kedalam sub-domain DS8 dan DS10, berikut hasil audit
Level 5 (Optimized Level) yang didapat melalui proses wawancara dan penyebaran
Pada level ini, seluruh organisasi
questioner:
difokuskan pada proses peningkatan secara terus-
menerus. Teknologi informasi sudah digunakan NO Proses Expecte Current GAP
terintegrasi untuk otomatisasi proses kerja dalam d Maturity
perusahaan, meningkatkan kualitas, efektifitas, Maturity
serta kemampuan beradaptasi perusahaan. 1 DS8 4 3.4 0.6
Manage
3

Service kembali lewat Live Chat, Official Line ataupun


Desk and Call Center.
Incidents
2 DS10 4 3.2 0.8 Rekomendasi :
Managin Menghilangkan email sebagai salah satu media
g pengaduan masalah. Lebih baik difokuskan kepada
Problem beberapa media yang benar-benar aktif dan cepat
B. Pembahasan responnya.
Current Maturity : 3.2
Terdapat 2 sub-domain yang dibahas dalam proses audit
PT.Brodo Ganesha Indonesia, yaitu DS8 terkait Expected Maturity : 4
ketersediaan layanan dan DS10 tentang pengelolaan
masalah. Berikut pembahasannya: b. DS10 Manage Problem
a. DS8 Manage Service Desk and Incidents Manajemen masalah yang efektif memerlukan
Respon tepat waktu dan efektif terhadap identifikasi dan klasifikasi masalah, analisis akar
pertanyaan dan masalah pelanggan, membutuhkan penyebab dan penyelesaian masalah. Proses
meja layanan dan proses manajemen kejadian yang manajemen masalah juga mencakup rumusan
dirancang dengan baik. Proses ini mencakup rekomendasi untuk perbaikan, pemeliharaan
pengaturan fungsi meja layanan dengan registrasi, catatan masalah dan penelaahan status tindakan
peningkatan kejadian, analisis trend dan akar korektif (ISACA, 2018).
penyebab, dan resolusi. Manfaat bisnis mencakup Proses manajemen masalah yang efektif
peningkatan produktivitas melalui penyelesaian memaksimalkan ketersediaan sistem,
cepat permintaan pengguna. Selain itu, bisnis dapat meningkatkan tingkat layanan, mengurangi biaya,
mengatasi akar penyebab (seperti pelatihan dan meningkatkan kenyamanan dan kepuasan
pengguna yang buruk) melalui pelaporan yang pelanggan. Domain ini terbagi menjadi 4 sub-
efektif. Domain ini terbagi menjadi 5 sub-domain domain antara lain (ISACA, 2018) :
antara lain : 1) DS10.1 Identification and Classification
1) DS8.1 Service Desk of Problems
2) DS8.2 Registration of Customer Queries 2) DS10.2 Problem Tracking and
3) DS8.3 Incident Escalation Resolution
4) DS8.4 Incident Closure 3) DS10.3 Problem Closure
5) DS8.5 Reporting and Trend Analysis 4) DS10.4 Integration of Configuration,
Hasil Evaluasi DS8 : Incident, and Problem Management
Evaluasi terhadap tingkat kepuasan pengguna Hasil Evaluasi DS10 :
layanan pada PT. Brodo Ganesha Indonesia telah Tidak semua pengaduan masalah dapat
dilakukan. Jika terdapat masalah yang dialami oleh diselesaikan dengan cepat oleh CS yang
pelanggan, maka dapat dilaporkan ke bagian bersangkutan. Jika pengaduan masalah tidak dapat
customer service. Terdapat beberapa media yang diselesaikan akan dilakukan review di tingkat
disediakan PT. Brodo Ganesha Indonesia untuk manajerial untuk mengatasi masalah tersebut.
pengaduan masalah, yaitu via CS offline store Review yang dilakukan akan menyebabkan proses
Brodo, via email, via Official Account Line, Live penyelesaian masalah tertunda cukup lama.
Chat di website Brodo dan via call center. Setelah Ditambah tidak semua customer service tidak
proses pengaduan dilakukan kemudian dilanjutkan memiliki pengetahuan yang sama terkait masalah-
dengan proses penyelesaian oleh CS yang masalah yang dihadapi. Itu akan menambah waktu
bersangkutan. penyelesaian masalah yang dihadapi pelanggan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari layanan Selain itu nomor pengaduan layanan belum bisa
yang ada di PT Brodo Ganesha Indonesia adalah digunakan untuk proses problem tracking. Jadi
tdak cepat menanggapi adanya keluhan dari pelanggan yang mengadukan masalahnya ke pihak
customer di beberapa media yang tersedia. Untuk Brodo dan mengalami masalah yang tidak bias
Official Line dan Call center customer service diselesaikan cepat akan mengalami kebingungan
lumayan cepat menanggapi keluhan dari customer. terkait proses penyelesaian masalahnya.
Namun, tidak untuk keluhan yang dikirim lewat
email. Sering kali, pelanggan melakukan keluhan
Rekomendasi : [11] S. Chen, B. Mulgrew, and P. M. Grant, “A clustering technique for
digital communications channel equalization using radial basis
Mengklasifikasikan jenis permasalahan yang function networks,” IEEE Trans. Neural Networks, vol. 4, pp. 570–
ada. Official Account Line kini mempunya fitur 578, Jul. 1993.
[12] R. W. Lucky, “Automatic equalization for digital communication,”
yang memungkinkan pemilik OA membuat menu- Bell Syst. Tech. J., vol. 44, no. 4, pp. 547–588, Apr. 1965.
menu sesuai dengan kebutuhan yang ada. [13] S. P. Bingulac, “On the compatibility of adaptive controllers
(Published Conference Proceedings style),” in Proc. 4th Annu.
Memberikan layanan problem tracking di website Allerton Conf. Circuits and Systems Theory, New York, 1994, pp. 8–
atau official account Line Brodo sebagai salah satu 16.
[14] G. R. Faulhaber, “Design of service systems with priority
layanan tambahan dalam penyelesaian masalah . reservation,” in Conf. Rec. 1995 IEEE Int. Conf. Communications,
Kalau memang tidak memungkinkan dengan pp. 3–8.
[15] W. D. Doyle, “Magnetization reversal in films with biaxial
layanan problem tracking, dapat dilakukan anisotropy,” in 1987 Proc. INTERMAG Conf., pp. 2.2-1–2.2-6.
pemberitahuan secara berkala terkait proses [16] G. W. Juette and L. E. Zeffanella, “Radio noise currents n short
sections on bundle conductors (Presented Conference Paper style),”
penyelesain pengaduan masalah. presented at the IEEE Summer power Meeting, Dallas, TX, Jun. 22–
Current Maturity : 2.9 27, 1990, Paper 90 SM 690-0 PWRS.
[17] J. G. Kreifeldt, “An analysis of surface-detected EMG as an
Expected Maturity : 4 amplitude-modulated noise,” presented at the 1989 Int. Conf.
Medicine and Biological Engineering, Chicago, IL.
IV. HELPFUL HINTS [18] J. Williams, “Narrow-band analyzer (Thesis or Dissertation style),”
Ph.D. dissertation, Dept. Elect. Eng., Harvard Univ., Cambridge,
Berdasarkan proses audit yang telah dilakukan pada PT. MA, 1993.
[19] N. Kawasaki, “Parametric study of thermal and chemical
BRODO GANESHA INDONESIA bahwa perusahaan ini nonequilibrium nozzle flow,” M.S. thesis, Dept. Electron. Eng.,
berada pada level 3 (established process) dengan rincian Osaka Univ., Osaka, Japan, 1993.
proses sebagai berikut: DS8 tentang pengelolaan [20] J. P. Wilkinson, “Nonlinear resonant circuit devices (Patent style),”
U.S. Patent 3 624 12, July 16, 1990.
pelayanan dan insiden dengan nilai current maturity 3.4 [21] IEEE Criteria for Class IE Electric Systems (Standards style), IEEE
dan DS10 tentang pengelolaan masalah dengan nilai Standard 308, 1969.
current maturity 3.2 sesuai dengan hasil audit yang [22] Letter Symbols for Quantities, ANSI Standard Y10.5-1968.
[23] R. E. Haskell and C. T. Case, “Transient signal propagation in
didapatkan nilai current maturity masih memiliki lossless isotropic plasmas (Report style),” USAF Cambridge Res.
kesenjangan dengan nilai expected maturity sebesar 0.6 Lab., Cambridge, MA Rep. ARCRL-66-234 (II), 1994, vol. 2.
untuk DS8 dan sebesar 0.8 untuk DS10. [24] E. E. Reber, R. L. Michell, and C. J. Carter, “Oxygen absorption in
the Earth’s atmosphere,” Aerospace Corp., Los Angeles, CA, Tech.
Untuk mencapai nilai yang diinginkan maka perusahaan Rep. TR-0200 (420-46)-3, Nov. 1988.
ini harus mengaudit kembali proses pengelolaan pelayanan [25] (Handbook style) Transmission Systems for Communications, 3rd
ed., Western Electric Co., Winston-Salem, NC, 1985, pp. 44–60.
dan pengelolaan masalah supaya sesuai dengan standar [26] Motorola Semiconductor Data Manual, Motorola Semiconductor
layanan yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Selain itu Products Inc., Phoenix, AZ, 1989.
perusahaan juga harus melakukan audit oleh pihak [27] (Basic Book/Monograph Online Sources) J. K. Author. (year, month,
day). Title (edition) [Type of medium]. Volume (issue). Available:
eksternal secara berkala, hal ini ditujukan untuk http://www.(URL)
meningkatkan efektivitas dan efesiensi sistem pelayanan [28] J. Jones. (1991, May 10). Networks (2nd ed.) [Online]. Available:
perusahaan. http://www.atm.com
[29] (Journal Online Sources style) K. Author. (year, month). Title.
Journal [Type of medium]. Volume(issue), paging if given.
REFERENCES Available: http://www.(URL)
[30] R. J. Vidmar. (1992, August). On the use of atmospheric plasmas as
[1] G. O. Young, “Synthetic structure of industrial plastics (Book style
electromagnetic reflectors. IEEE Trans. Plasma Sci. [Online]. 21(3).
with paper title and editor),” in Plastics, 2nd ed. vol. 3, J. Peters, Ed.
pp. 876–880. Available:
New York: McGraw-Hill, 1964, pp. 15–64.
http://www.halcyon.com/pub/journals/21ps03-vidmar
[2] W.-K. Chen, Linear Networks and Systems (Book style). Belmont,
CA: Wadsworth, 1993, pp. 123–135.
[3] H. Poor, An Introduction to Signal Detection and Estimation. New
York: Springer-Verlag, 1985, ch. 4.
[4] B. Smith, “An approach to graphs of linear forms (Unpublished work
style),” unpublished.
First A. Author (M’76–SM’81–F’87) and the other authors may include
[5] E. H. Miller, “A note on reflector arrays (Periodical style—Accepted
biographies at the end of regular papers. Biographies are often not
for publication),” IEEE Trans. Antennas Propagat., to be published.
included in conference-related papers. This author became a Member (M)
[6] J. Wang, “Fundamentals of erbium-doped fiber amplifiers arrays
of IEEE in 1976, a Senior Member (SM) in 1981, and a Fellow (F) in 1987.
(Periodical style—Submitted for publication),” IEEE J. Quantum
The first paragraph may contain a place and/or date of birth (list place,
Electron., submitted for publication.
then date). Next, the author’s educational background is listed. The
[7] C. J. Kaufman, Rocky Mountain Research Lab., Boulder, CO, private
degrees should be listed with type of degree in what field, which
communication, May 1995.
institution, city, state, and country, and year degree was earned. The
[8] Y. Yorozu, M. Hirano, K. Oka, and Y. Tagawa, “Electron
author’s major field of study should be lower-cased.
spectroscopy studies on magneto-optical media and plastic substrate
The second paragraph uses the pronoun of the person (he or she) and
interfaces (Translation Journals style),” IEEE Transl. J. Magn.Jpn.,
not the author’s last name. It lists military and work experience, including
vol. 2, Aug. 1987, pp. 740–741 [Dig. 9th Annu. Conf. Magnetics
summer and fellowship jobs. Job titles are capitalized. The current job
Japan, 1982, p. 301].
must have a location; previous positions may be listed without one.
[9] M. Young, The Techincal Writers Handbook. Mill Valley, CA:
Information concerning previous publications may be included. Try not to
University Science, 1989.
list more than three books or published articles. The format for listing
[10] J. U. Duncombe, “Infrared navigation—Part I: An assessment of
publishers of a book within the biography is: title of book (city, state:
feasibility (Periodical style),” IEEE Trans. Electron Devices, vol.
ED-11, pp. 34–39, Jan. 1959.
5

publisher name, year) similar to a reference. Current and previous research


interests end the paragraph.
The third paragraph begins with the author’s title and last name (e.g.,
Dr. Smith, Prof. Jones, Mr. Kajor, Ms. Hunter). List any memberships in
professional societies other than the IEEE. Finally, list any awards and
work for IEEE committees and publications. If a photograph is provided,
the biography will be indented around it. The photograph is placed at the
top left of the biography. Personal hobbies will be deleted from the
biography.

Anda mungkin juga menyukai