Judul : Meningkatkan Prestasi Mahasiswa Melalui Kegiatan Pengembangan Kegiatan
Mahasiswa Pembicara : Dr. Iswanto, SPD, M.kes
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta siap memfasilitasi kegiatan mahasiswa dengan
jajaran wakil direktur III bidang kemahasiswaan. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta sudah melaksanakan tahap proses penyelengaraan Pendidikan tinggi yaitu beberapa tahap salah satunya sipenmaru. Bidang kemahasiswaan siap mendampingi kegiatan kemahasiswaan untuk mengasah soft skill mahasiswa poltekkes. Poltekkes Yogyakarta memberikan bantuan bagi mahasiswa untuk mengasah perkembangan kecerdasan dan kemampuan kemahasiswaan,
Nama : Agung Purnomo
NIM : P0713132006 PRODI : DIV JURUSAN : GIZI
Judul : Pendidikan Budaya Anti Korupsi
Pembicara : Zulfadli Nasution
Di Indonesia zaman dulu pejabat bermula dari penjara karena malawan
kolonialisme di Indonesia dan bertransformasi jadi pejabat negara, mengalami penempaan sebelum menjadi pejabat negara, sedangkan sekarang menjadi pejabat negara dahulu kemudian berakhir dipenjara. Fakta kasus korupsi di Indonesia dilakukan di bawah usia muda kurang dari 40 tahun yang bedasakan latar belakang pendidikan 86% melakukakan tindak pidana korupsi. Banyak tokoh muda yang bependidikan dari jenjang DIII – S3 melakukan tindak pidana kuorupsi yang tersebar dari 25 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia. Tindak pidana korupsi dapat menggerogoti pembangunan manusia, korupsi terdiri dari 3 jenis yaitu ; korupsi kecil, korupsi besar, dan korupsi politik. Bahaya dari tindak pidan korupsi dapat merusak demokrasi, meruntuhkan hukum, menurunkan kualitas hidup, menyebabkan kejahatan lain berkembang, pelanggaran hak asasi manusia, dan merusak pasar harga. Strategi pemberantasan korupsi terdiri dari, Pendidikan, perbaikan sistem, Edukasi dan kampanye ditambah serta peran masyarakat. Peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi adalah menjadi pusat Gerakan akademis pemberantasan korupsi dan mendorong Gerakan pemberantasan korupsi baik secara lokal maupun nasional. Budaya integritas harus di ajarkan sejak dini agar bisa menanamkan modal anti korupsi.
Nama : Agung Purnomo
NIM : P0713132006 PRODI : DIV JURUSAN : GIZI
Judul : Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Pembicara : Didi Achjari Terminologi kebijakan kampus merdeka, merdeka belajar di perguruan tinggi yang lebih otonom. Prinsipnya, perubahan paradigma Pendidikan agar menjadi lebih otonom dengan kultur pembelajaran yang inovatif. Pokok Kebijakan dan Basis hukum kebijakan Kampus Merdeka terdiri dari ; Pembukaan program studi baru, sistem akreditasi perguruan tinggi, pergutuan tinggi negeri badan hukum, hak belajar tiga semester di luar program studi. Perguruan tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk mengambil sks diluar perguruan tinggi sebanyak 2 semester, dan dosen sebagai penggerak yang memfasilitasi pembelajaran secara independen inilah yang disebut kampus merdeka. Kampus merdeka mahasiswa dapat melakukan kegiatan di luar kampus asal melakukan ; magang, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian, kegiatan wirausaha, studi,dan proyek kemanusiaan. Peran perguruan tinggi dapat mengimplementasikan jam kegiatan sebagai defines SKS dan harus terbuka dan kolaborasi dan interaksi dengan sesame penyelenggara Pendidikan maupun pihak ketiga. Manfaat kampus merdeka dapat memperoleh pilihan jurusan studi yang mutakhir, kebebasan untuk memilah mata kuliah yang sesuai dengan kapasitasnya, dan memperoleh materi dan proses pembelajaran yang berkualitas. Kampus merdeka tidak dapat diselenggarakan atau perubahan sks tidak berlaku untuk bidang ilmu S1 kesehatan. Untuk saat ini kampus merdeka tersebut berlaku untuk S1 dan politeknik