OLEH
Yunia Zaida Putri
Kelompok E
Dosen Pembimbing:
Ns. Lili Fajria, S. Kep, M. Biomed
A. KONSEP KEHAMILAN
a. Pengertian Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil
konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010). Kehamilan normal adalah dari konsepsi
sampai lahirnya janin dengan kehamilan 280 hari ( 40 minggu ) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. (Sarwono, 2007).
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai
awal periode antepartum (Helen Varney, 2007). Kehamilan dibagi dalam tiga
triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,triwulan
kedua dari bulan keempat sampai keenam dan triwulan ketiga dari bulan ketujuh
sampai kesembilan.
b. Proses Kehamilan
a. Fertilisasi
Fertilisasi adalah bertemunya sel telur dan sprema. Tempat bertemunya ovum
dan sperma paling sering adalah didaerah ampulla tuba. Sebelum keduanya
bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
1) Tahap penembusan korona radiate
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa
menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2) Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi
hanya satu terlihat mampu menembus oosit.
c. Nidasi / Implantasi
Penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)
kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput
lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi).
Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok.
Jaringan ini mengandung banyak cairan (Marjati, dkk. 2010)
b) Vagina
Elastisitas vagina bertambah
Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c) Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d) Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal,
dan linea alba.
e) Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f) Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae
melebar dan lebih tua warnannya.
g) Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus
yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru
meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih
dalam. Sekitar 20-25%.
h) Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
2) Perubahan Psikologis
a) Trimester Pertama
1. Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
2. Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
3. Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada
wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu
kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
4. Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah
bagi keluarga.
b) Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu
dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat
mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai
meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya
sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c) Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan
pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang
akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya
dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi
mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah
mulai memilih nama unutk bayi mereka.
e. WOC
Keterangan :
b) Rumus Niswander
Niswander melakukan penelitian dan menemukan rumus yang berbeda
untuk taksiran berat janin :
Rumus Niswander dalam Gayatri (2012) adalah sebagai berikut :
TBJ = TFU-13 x 453,6
Keterangan :
c) Rumus Risanto
Rumus Risanto adalah rumus yang diformulasikan berdasarkan penelitian
yang dilakukan pada populasi masyarakat Indonesia tetapi rumus tersebut
tidak digunakan secara luas oleh tenagakesehatan (Titisari HI, 2012). Rumus
Risanto ditemukan oleh Risanto Siswosudarmo pada tahun 1990 berdasarkan
tinggi fundus uteri berupa persamaan garis regresi linier
Rumus Risanto adalah sebagai berikut :
Keterangan :
(>10 tahun)
Diberi Infus/tranfusi 4
4
10 Pernah Sectio caesarea 4
4
12 Bengkak pada 4
muka/tungkai dan tekanan
darah tinggi
17 Letak sungsang 8
18 Letak lintang 8
19 Pendarahan dalam 8
kehamilan ini
I. Pengkajian .
Tanggal....................
Jam.........
Tempat........
a. Data Subyektif
1) Biodata.
2) Keluhan utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat
hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III), Hemoroid (TM II dan III),
Keputihan (TM I,II, dan III), Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM II dan
III), napas sesak (TM II dan III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II dan
III), Pusing/sinkop (TM II dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung (II
dan III)
3) Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya. Kondisi
medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat berakibat serius
bagi ibu. Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan
selanjutnya embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi
memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada janin.
Komplikasi media utama seperti DM, jantung memerlukan keterlibatan dan
dukungan spesialis medis.
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung, DM,
Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada kehamilan.
(Unpad, 1983;155)
5) Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
1. Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti hyperemesis,
perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur, dan bengkak –
bengkak ditangan dan wajah.
2. Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan dan
ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan secara
bedah sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan pervaginam.
Keputusan ini tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika insisi uterus berada
dibagian bawah melintang, nukan vertikal maka bayi diupayakan untuk
dikeluarkan pervaginam.
3. Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik dan
emosi ibu harus diperhatikan
6) Riwayat haid.
Anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi / kandungan,
meliputi hal – hal seperti umur menarche (pada wanita indonesia umumnya
sekitar 12 – 16 tahun) (Ari S,2009;157), lamanya(frekuensi haid bervariasi 7 hari
atau lebih), siklus haid ( lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari),
banyaknya darah, HPHT(membantu penetapan tanggal perkiraan kelahiran),
keluhan saat haid(keluahn yang disampaikan dapat menunjukkan diagnose
tertentu, seperti sakit kepala sampai pingsan atau jumlah darah yang banyak
7) Riwayat pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah dan
berapa lama menikah. (Marjati dkk, 2010;126). Jika hamil diluar nikah dan
kehamilan tersebut tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat
membenci kehamilannya. (Ari S,2009;101)
9) Riwayat KB.
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan KB
jenis apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana
penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan
ini karena faktor gagal KB atau tidak.,
10) Pola kebiasaan sehari-hari.
a. Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir
membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor
2gr/hari dan vit A 50 gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan
komposisi 1 entong nasi, satu entong nasi, satu potong
daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan satu gelas susu dan
buah. (Ari S,2009; 63)
b. Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam
untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu
hamil:
c. Pola eliminasi.
d. Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah
dan berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil
utamanya trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas
akan banyak menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya
perdarahan dan abortus.
e. Pola seksual
Trimester II : Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu yang
mulai membesar.
Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat
menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan prematur.
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial, persepsi
tentang hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana
dukungan keluarga.(Bobak,2004;135) adanya respon positif dari keluarga
terhadap kehamilannya akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam
menerima perannya
b. Data Obyektif.
1) Pemeriksaan Umum.
Kesadaran :Composmentis/apatis/letargis/
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi
kurang.
2) Pemeriksaan Fisik.
a. Inspeksi.
b. Palpasi.
Kepala : adakah benjolan abnormal
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis.Tidak tampak
pembesaran kelanjar tiroid. Tidak tampak pembesaran limfe
Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker
payudara dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi pada
usia kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.
Abdomen :
Leopold I :
Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan bagian yang
teraba di fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri
1) Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
c. Auskultasi
Dada
Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau TBC
yang dapat memperberat kehamilan.
Abdomen
DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
d. Perkusi.
3) Pemeriksaan Penunjang.
a. Pemeriksaan laboratorium
Bening/negatif
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, Diabetes
urin orange,
coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan A B O AB - Ketidakcocokan
Darah ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada
janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat
ova/telur cacing
cacing dan
parasit
b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan
ke IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada
kondisi – kondisi.
Kegunaannya:
1. Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
2. Diagnosa Keperawatan
4. Intervensi Keperawatan
5. Implementasi Keperawatan
6. Evaluasi keperawatan
Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan pasien
(hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC
Prawirohardjo,Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).
Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Jakarta :
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia