Hormon gonadotropin adalah hormon yang bekerja di gonad (indung telur pada wanita dan testis pada pria) Hormon gonadotropin secara alami dilepaskan oleh hipofisis, organ kecil yang terletak di dasar otak Sedangakan hormon GnRH dihasilkan oleh hipotalamus, yang berada tepat di atas hipofisis Dikenal dua jenis hormon gonadotropin, yakni FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone) Hormon ini berguna untuk merangsang pertumbuhan sel telur (oosit/folikel) di indung telur wanita (ovarium) Folikel yang bertumbuh berguna untuk proses pematangan sel telur hingga siap dibuahi oleh sperma Selain itu folikel yang bertumbuh ini juga menghasilkan hormon estrogen Pada penderita endometriosis hormon estrogen ini sangat berpengaruh terhadap berbagai kondisi yang menyertai penyakit ini Ketiadaan estrogen akan memuat aktifitas penyakit endometriosis mereda Itu sebabnya banyak pengobatan endometriosis ditujukan untuk menurunkan kadar hormon estrogen ini Obat analog GnRH adalah obat sintetis yang dibuat mirip dengan GnRH alami, bersifat kompetitif dan menekan kadar GnRH alami Dengan menurunnya kerja GnRH alami maka hormon FSH tidak dikeluarkan, folikel yang menghasilkan estrogen tidak berkembang Hasil akhirnya adalah kadar hormon estrogen yang ada di dalam darah akan menurun dan juga menekan pertumbuhan penyakit endometriosisnya Namun demikian kadar estrogen darah yang sangat rendah dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, menyerupai keadaan menopause Salah satu bahaya yang besar akibat keadaan rendahnya estrogen dalam darah adalah timbulnya osteoporosis atau keropos tulang. Selain itu gejala-gejala menopause lain juga dapat timbul seperti mood swing, rasa panas di wajah, vigan kering, dll Itu sebabnya pemberian analog GnRh hanya dibatasi hingga maksimal 6 bulan saja Pemberian lebih dari waktu tersebut harus disertai dengan pemberian hormon pengganti yang dikenal dengan istilah add back therapy