REPUBLIK INDONESIA
---------------------
RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 213/PHPU.D-VIII/2010
PERIHAL
PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN
UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH
KABUPATEN KARAWANG
ACARA
PEMBUKTIAN
(II)
JAKARTA
PERIHAL
PEMOHON
TERMOHON
ACARA
Pembuktian (II)
SUSUNAN PERSIDANGAN
1
Pihak yang Hadir:
Termohon:
2
SIDANG DIBUKA PUKUL 13.12 WIB
KETUK PALU 3X
Ya, sebentar saya lihat kuasanya dulu. Supaya jelas, saya lihat
dulu. Karda ya, Karda. Jadi di dalam surat kuasa Saudara ini, dia yang
nomor 2 ya?
3
8. KUASA HUKUM PEMOHON: DARUL PASENG
Sonny Hersona.
4
demikian…, Jadi dia mundur memberi kuasa, mundur juga sebagai
Pemohon?
Oke. Dicatat dalam Berita Acara. Kemudian ini juga ada perbaikan,
intinya sama. Saya persilakan untuk memberi penjalasan terhadap
permohonan Saudara, dalil-dalil pokoknya, ya kan.
Kalau detailnya itu nanti dibaca saja masing-masing di jawabannya.
Jadi tidak lebih dari 5 menit, silakan.
5
25. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Pasal 58 huruf O?
Ya, kesehatan.
6
TPS Kabupaten Karawang. Maka berdasarkan uaraian tersebut di atas
para Pemohon kepada Mahakamah Konstitusi untuk menjatuhkan putusan
sebagai berikut :
1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya.
2. Membatalkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Karawang Nomor 42 /KPTS/KPU/KAP 01132916/2010 tanggal 18
November 2010 tentang Penetapan Hasil Rekapitulasi Perhitungan
Suara Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Karawang Tahun
2010. Dan Berita Acara Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Pemilihan
Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tingkat Kabupaten
Karawang oleh Komisi Pemilihan Kabupaten Karawang tanggal 18
November 2010.
3. Mendiskualifikasi pasangan calon nomor 4, H. Ade Swara, S.Ag., M.H.
dan Celica Nurhadiana.
4. Memerintahkan KPU Kabupaten Karawang untuk menyelenggarakan
pemungutan suara ulang di seluruh Kabupaten Karawang dengan tidak
mengikut sertakan pasangan pasangan calon nomor urut 4, H. Ade
Swara, S.Ag., M.H. dan Celica Nurhadiana.
5. Memerintahakan KPU Kabupaten untuk melaksanakan keputusan ini.
Apabila Mahkamah Kosntitusi berpendapat lain, mohon putusan
yang seadil-adilnya, ex aequo et bono. Demikian Yang Mulia.
7
jawaban dan hal tersebut telah diberitahukan dan disetujui oleh semua
pasangan calon. Dan langkah Termohon telah seusai dengan
pertimbangan KPU berdasarkan Surat Nomor 552 KPU/10/2010/18
Oktober 2010.
2. Tidak benar Termohon tidak menugaskan KPPS untuk memberikan
undangan kepada para pemilih yang terdaftar dalam DPT. Adanya
orang yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilukada
Karawang tahun 2010 sebesar 584.672 orang. Bukan karena tidak
menerima undangan, tetapi sebagian laki-laki (…)
Kalau sebesar itu duit, besaran. Kalau orang itu jumlah kan?
8
politics selama Pilkada Karawang tahun 2010 yang ditindaklanjuti ke
pengadilan oleh penyidik Polres karawang. Oleh karenanya untuk
jelasnya seyogyanya penyelidik Polres Karawang diminta konfirmasinya
mengenai hal tersebut diatas agar tidak terjadi fitnah yang
berkelanjutan.
5. Masalah intimidasi dan teror yang dituduhkan kepada pelapor telah
dilakukan oleh pasangan calon nomor urut 4 terhadap pendukung dan
simpatisan para Pemohon juga seyogyanya dilaporkan kepada Panwas
Pilkada Kabupaten Karawang pada waktu yang tepat untuk
ditindaklanjuti pada penyidik dan bukan kewenangan Termohon untuk
menanganinya.
6. Poin terakhir apabial benar ada keperihakan Termohon kepada
pasangan calon nomor urut 4 juga harus dibuktikan dengan fakta-
fakta dan karena hal tersebut menyangkut penyelanggaraan kode etik
dari Termohon seyogyanya dilaporkan kepada Dewan Kehormatan KPU
sesuai dengan Ketentuan Pasal 112 Undang-undang 22 Tahun 2007
tentang Penyelenggara Pemilu.
Maka berdasarkan alasan sebagaimana terurai di atas, berkenan
kiranya Mahkamah Kosntitusi memberi putusan sebagai berikut:
1. Menolak permohonan para Pemohon untuk seluruhnya.
2. Menyatakan sah Surat Keputusan Termohon Nomor 42/KPTS/KPU
Kabupaten 011.329016./2010 tanggal 18 November 2010 tentang
Penetapan Hasil Rekapitulasi Perhitungan Suara Pemilihan Umum
Bupati dan Wakil Bupati Karawang Tahun 2010 dan Berita Acara
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah tingkat Kabupaten Karawang oleh Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Karawang tertanggal 18 November 2010.
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya. Terima kasih, wassalammualaikum wr. wb.
1.551.952.
9
40. TERMOHON: KPU KAB. KARAWANG
Pemilih 1,5?
10
50. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT : HIKMAT PRIHADI
11
politics agar dirinya dapat memenangkan pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Karawang. Hal ini terbukti ini (suara tidak terdengar
jelas) pihak Terkait atau tim pemenangnya tidak pernah mendapat
panggilan oleh Panitia Pengawas maupun (suara tidak terdengar jelas)
yang berkaitan dengan dalil para Pemohon, yang menyebutkan pasangan
Nomor urut 4 telah melakukan pelanggaran money politics dan telah
dilaporkan kepada Panwas Kabupaten Karawang dan saat ini sedang
dalam proses penyisihan di tingkat (suara tidak terdengar jelas) sehingga
oleh karenanya (suara tidak terdengar jelas) harus ditolak.
Bahwa dalil para Pemohon pada poin 3 halaman 6 menyatakan
telah terjadi intimidasi dan teror kepada warga pendukung simpatisan
Pemohon (suara tidak terdengar jelas) yang dilakukan pasangan calon
Nomor urut 4 selaku pihak Terkait adalah dalil yang sangat dipaksakan
tidak didasarkan pada fakta yang sesungguhnya terjadi.
Bahwa pihak Terkait atau tim pemenangnya tidak pernah
melakukan intimidasi dan teror kepada warga pendukung simpatisan
Pemohon 1, 3, dan 4 dalam upaya untuk memenangkan dirinya dalam
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Karawang. Vide bukti PT-6
sampai dengan vide bukti PT-301 dan saksi-saksi justru menurut logika
pasangan calon yang berpotensi melakukan intimidasi dan teror adalah
pasangan yang memegang tampuk kekuasaan atau incumbent dimana
yang bersangkutan dapat menggunakan pengaruhnya dan jajaran
birokrasinya serta perangkat-perangkat di bawahnya untuk menekan
masyarakat agar memilih dirinya. Sedangkan posisi pihak Terkait yang
maju dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Karawang
adalah bukan penguasa atau incumbent, tetapi masyarakat yang biasa
terpanggil untuk terus membangun Kabupaten Karawang agar lebih maju
dan sejahtera.
Oleh karena itu dalil Pemohon 1, 3, dan 4 pada poin 3 halaman 6
tidak benar menurut fakta dan keliru secara logika oleh karenanya harus
ditolak.
Bahwa fakta yang sesungguhnya terjadi adalah pelaksanaan
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Karawang berjalan sangat
lancar, kondusif, aman, dan tidak terjadi pelanggaran atau kecurangan
yang merusak sendi-sendi Pemilukada yang langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil atau Luber Jurdil. Kelancaran dalam pelaksanaan
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karawang tahun 2010 berkat tingginya
kesadaran politik dari masyarakat Kabupaten Karawang, dukungan penuh
dari seluruh para penegak hukum, baiknya penyelenggara Pemilu oleh
KPU, dan Panwas Kabupaten Karawang dan sikapnya dan tidak memihak
kegiatan pemerintahan di Kabupaten Karawang. Sehingga apa yang
didalilkan oleh para Pemohon adalah tidak beralasan dan tidak berdasar,
sehingga oleh karenanya permohonan keberatan harus ditolak dan
dinyatakan tidak dapat diterima.
12
Berdasarkan apa yang telah kami sampaikan tersebut kiranya
Majelis Hakim Mahkamah Kostitusi Republik Indonesia yang memeriksa
dan mengadili perkara ini berkenan memutuskan, menolak permohonan
keberatan para Pemohon untuk seluruhnya atau menyatakan permohonan
keberatan tidak dapat diterima, terima kasih Yang Mulia.
Ya, jadi dari jawaban dan keterangan Pihak Terkait yang nomor 2
ini dicoret dianggap tidak ada ya? Karena kan baru mengundurkan diri
sekarang. Jadi tidak..., tapi di sini masih tercantum ya? Atas nama Karda
Wiranata dan Drs. H. Deden Darmansyah. Itu kan sudah mengundurkan
diri, tidak mengajukan permohonan.
Baik permohonan sudah, jawaban sudah, keterangan sudah, kalau
ngomong mudah. Nah sekarang kita buktikan. Kan begitu saja. Kalau
terbukti, ya monggo, kalau enggak terbukti, ya silakan kan begitu ya?
Baik, Saudara Pemohon, hari ini Saudara Saksi 20 sudah ada?
Nah ini lah kalian, sudah saya bilang 20 kalian bikin 30. kita sudah
setting waktunya.
Ya.
13
62. KUASA HUKUM PEMOHON: DARUL PASENG
Itulah, harusnya yang sudah sering ini yang paling sering saya
marah. Kalau yang baru masih saya kasih toleransi. Ini kan, coba nama
status saja. Padahal yang paling penting itu alamat, agama. Jadi termasuk
juga apa? ya ini kan money politics, terus tahapan-tahapan.
Harusnya dijelaskan juga ini Kuasanya banyak ini, bayarannya
jelas, kerjaannya juga harus jelas begitu lho. Ini KTP-nya harus
dilampirkan. Ada konsekuensinya seperti yang saya bilang itu. Kalau nanti
kasih keterangan palsu ada proses lain penyidikan. Saudara yang
bertindak sebagai Saksi itu gampang dicarinya. Dokumennya juga lengkap
itu kepentingannya.
Baik saya panggil dulu, Enjam Jamsir, ada? Timmi Nurjaman, Drs.
Asep Hidayat Lukman, ada ya? ini Kepala Dinas. Drs. Saleh Efendi,
Asisten. Ini Masmuhyi Abdullah ini, Panwas kan tidak ini? Ini harus
prosedur dulu, enggak ada ya? Masmuhyi Abdullah, tidak itu Panwas
harus diminta melalui itu dulu, Bawaslu. Anjar Sumbara ada? Saudara,
Ketua apa ini? PPK atau KPPK itu apa? Oh Komite Pemantau ya. Bukan
penyelenggara Pemilu, bukan? Tarjono, suaranya Pak ya. Saman, Kamad,
Narmin, Sofyan, H. Kaya..., eh Kaya H, bukan H. Kaya..., Kaya H ada?
Tafsir, Olib, Muhidin, Usman, Cece, Way Solehudin, Irwan Wiguna..., ini
yang di dalam 20, Pemohon? Oh ya, Hidayatullah..., Abdul Azis, coret?
Kyai. H. Abdul Azis., ada? Hadir. Ini diganti kan? Jadi langsung ke nomor
22?
Diganti Abdul Halim, diganti nomor 31, Yang Mulia, Abdul Halim.
Abdul Halim.
14
67. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya, jadi yang nomor 22 itu Hidayatullah itu ada? Abdul Halim, Kyai
ini, bukan? Bukan. Harusnya Kyai diganti Kyai juga.
Ya 20 dulu deh, Saudara-Saudara beragama Islam semuanya?
Maju ke depan sini, disumpah dulu. Yang saya panggil..., yang saya sebut
tadi namanya dan beragama Islam maju ke depan. Sampai Abdul Halim
sama Hidayatullah tadi.
Ya bershaf ke samping. Seperti orang shalat itulah. Ya, terus ke
samping sana diisi dulu. Ya cukup. Baik, saudara-saudara bersumpah
menurut agama Islam, silakan ikuti lafal sumpah yang akan diucapkan.
Tangannya lurus saja, 21 ya? Siapa satunya yang belum dipanggil tadi?
Semuanya sudah dipanggil?
Saya ulangi Enjam, Timmi, Asep ada. Saleh Efendi, Anjar Sumbara,
Tarjono, Saman, Kamad, Narmin, Sofyan, Kaya, Tafsir, Olib, Muhidin,
Usman, Cece, Way Solehudin, Irwan Wiguna, Hidayatullah, Abdul Halim.
Yang belum dipanggil siapa? Saha namanya? Sukardi. Siapa namanya?
Sukardi.
Ini lebih ini satu. Aduh kalian ini. Ya sudahlah 21. Sumpah dulu.
Biar nanti masuk neraka atau masuk surga sama-sama kan? Ya sumpah.
Ya, ikuti lafal sumpah.
15
72. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Yang Mulia, nama saya Enjam Jamsir. Alamat Dusun Kerta Jaya,
RT. 02, RW. 04 Desa Balongan, Kecamatan (suara tidak terdengar jelas)
Kabupaten Karawang.
16
79. SAKSI DARI PEMOHON: ENJAM JAMSIR
Ya, Pak.
Tingkat kabupaten.
17
89. SAKSI DARI PEMOHON: ENJAM JAMSIR
Mendengar dari surat kabar yang setiap hari surat kabar itu
beredar dan mengikuti kegiatan itu.
Membaca?
18
99. SAKSI DARI PEMOHON: ENJAM JAMSIR
Ya, membaca.
Membaca.
Jadi Saudara tahu itu karena membaca surat kabar? Itu pertama.
Kan gitu?
Betul.
Langsung, terus?
19
108. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Demo?
Nomor 2.
Ya.
20
117. SAKSI DARI PEMOHON: ENJAM JAMSIR
Betul.
Betul, begitu.
Jawabannya?
Betul.
21
126. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Betul ada.
Ya. Terus?
Oleh karena itu kami malam hari itu juga membuat surat
pengaduan kepada Panwaslukada, pada tanggal 6 itu. Dan kemudian
dilakukan verifikasi oleh Panwaslukada dari tanggal 9 sampai dengan
tanggal 13. Dan yang terakhir sekali, bahwa tanggal 30 Oktober kami
menerima surat tembusan sebagai pelapor atas nama tim kampanye
pasangan nomor 3.
22
135. SAKSI DARI PEMOHON: ENJAM JAMSIR
Bawaslu RI.
Isinya apa?
Betul.
Pemohon?
23
146. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
P berapa?
Oh, belum. Ya lah. Tapi jadikan bukti ya. Makanya intinya saja.
Ya.
Agar semua pasangan calon itu untuk syarat Pasal 58 huruf e-nya
itu dilakukan apa namanya, pengulangan. Kan begitu? Ya kan? Saya
dengar Saudara baca tadi.
24
153. SAKSI DARI PEMOHON: ENJAM JAMSIR
Ya, Pak.
Oh, kecepatan.
Nah, oke lah. Itu Saudara terima surat tembusan. Yang Saudara
persoalkan Kardawinata ini, lolos apa? Tidak memenuhi apa dia?
Ya, ya.
25
163. SAKSI DARI PEMOHON: ENJAM JAMSIR
Ya.
Ya kan?
Ya.
26
172. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya.
Nah, rekomendasi surat Panwas tadi itu juga begitu. Klop kan.
Betul.
Terus apa lagi? Yang Saudara ketahui ini. Saudara kan ketua tim
sukses.
27
181. SAKSI DARI PEMOHON: ENJAM JAMSIR
4.
Tidak.
Tidak?
28
191. SAKSI DARI PEMOHON: ENJAM JAMSIR
Kami kira itu cukup karena kenapa? Sementara ini dan saya ulangi
jauh-jauh harinya surat kabar dan masyarakat tahu bahwa
penyelenggaraan Pemilukada Kabupaten Karawang yang melaksanakan
14 November ini, ini adalah tidak memiliki kekuatan hukum. Itu antara
lain.
Ya.
Berita Koran…, jangan ketawa, Pak, ini sidang. Itu berita koran,
nanti korannya dibuktikan oleh Pemohon, kan gitu, untuk memperkuat
dalil permohonan, tapi yang jelas bahwa Saudara sebagai ketua tim
sukses nomor urut 3 itu melakukan keberatan terhadap tahapan Pemilu
khususnya mengenai penetapan pasangan calon, kan begitu. Terhadap
pasangan calon nomor urut 2 dan 4, kan gitu. Lalu ada surat Panwaslu itu
kan?
Cukup, ya?
29
199. SAKSI DARI PEMOHON: ENJAM JAMSIR
Saya ingin juga begitu, biar tebal begitu, tapi enggak tumbuh-
tumbuh tebal malah ubannya yang keluar, gimana ini? Oke, berikutnya,
Saudara Timmi Nurjaman.
Nah, kalau betul Saudara mau menambahkan lagi, karena ini kan
rangkaiannya sama.
30
209. SAKSI DARI PEMOHON: TIMMI NURJAMAN
Ya, apa?
Lokal.
Radar Karawang?
Radar Karawang.
31
219. SAKSI DARI PEMOHON: TIMMI NURJAMAN
Pengumuman.
Pengumuman KPU?
Pengumuman KPU.
Tentang (…)
Verifikasi (…)
Kesehatan (…)
32
230. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Terus?
33
241. SAKSI DARI PEMOHON: TIMMI NURJAMAN
Yus Taufik.
34
250. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Wakilnya, ya?
35
260. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Terus?
36
269. SAKSI DARI PEMOHON: TIMMI NURJAMAN
Nomor 4?
Ya.
Lolos?
Lolos.
Betul.
Saudara tahu atas dukungan…, atas desakan dari PDIP itu dari
mana?
37
280. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Oh, demo?
Ada demo-demo?
Terus?
Perubahan (…)
38
290. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Dari yang tidak lolos menjadi lolos seperti itu. Kemudian setelah itu
saya karena bukan…, kemudian saya mencoba karena ada sisi politis yang
mungkin secara organisasi saya sendiri partai Golkar, akhirnya saya
melakukan penggantian Pengusulan Pasangan calon.
Bupatinya.
Bupatinya?
Bupatinya.
39
300. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Terus?
40
310. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Begitu?
Terus?
Diganti?
Alasan penolakan?
41
320. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya, Apa?
42
undang. Saudara harus membayar sejumlah uang atau berapa lah kalau
enggak salah, saya. Jadi alasan politis kan?
Apa alasannya?
Jadi, saya pikir tadi, Pak. Pada saat itu, masih ada dalam waktu
dan (…)
Sudah mendaftar cuma belum ditetapkan oleh KPU, nah itu (…)
43
335. SAKSI DARI PEMOHON: TIMMI NURJAMAN
Enggak? Ya, itu faktanya Saudara harus…, kan nanti kita menilai
begitu ya? Kita kan mencari keterangan dari Saudara, Saudara
menceritakan fakta nanti Hakim yang menilai itu, keyakinan Hakim itu
yang enggak bisa dinilai oleh Saudara begitu, oleh sebab itu Saudara
sebagai Saksi disumpah.
Jadi alasan politik ya?
Ya.
44
345. SAKSI DARI PEMOHON: TIMMI NURJAMAN
45
353. SAKSI DARI PEMOHON: TIMMI NURJAMAN
Begitu?
Saudara terlanjur, tapi di tengah jalan Saudara mau tarik. Nah, ini
juga susah juga partai politik begitu itu pusing juga itu. Oke, jadi ditolak?
Usulan Saudara?
46
363. SAKSI DARI PEMOHON: TIMMI NURJAMAN
Cukup, ya?
Ya.
Dokter.
Dokter?
47
373. SAKSI DARI PEMOHON: ASEP HIDAYAT LUKMAN
Dokter.
Ya.
Ya.
Dokter ya?
48
383. SAKSI DARI PEMOHON: ASEP HIDAYAT LUKMAN
KPU Karawang?
KPUD Karawang.
Saudara penasihatnya?
49
392. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya.
Bulan?
Ya, terus?
Ya.
50
402. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya, waktu itu kan yang hadir di situ memang semua tim medis
yang di RSUD.
Ya.
Jadi kalau misalnya karena ya kita juga tahu etika profesi dokter
kan tidak boleh membuka rahasia (…)
51
412. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Betul.
Diundang oleh?
Ya.
Ya.
52
422. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Belum?
Ya, hasilnya apalagi itu kan? Itu kan tidak mudah kita merekam
dalam kondisi umum gitu loh. Hanya dokter yang tahu itu.
Pemeriksaan kesehatannya.
53
432. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Oh, begitu?
Ya.
Ada 2 orang?
Keluar putusan itu dan dituangkan dalam DB-5 KWK formulir yang
sudah disediakan oleh KPUD.
54
442. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Waktu itu karena apa…, ada aturan bahwa itu tidak boleh ada
second opinion jadi itu sudah merupakan keputusan final adapun yang
bersangkutan mau melakukan second opinion itu di luar koridor KPUD
waktu itu kesepakatannya.
Betul.
Sebagai penasihat?
Ya.
55
451. TERMOHON: KPU KAB. KARAWANG
Ya lah, kan begini ada rekomendasi dari 2…, dari 2 pasangan calon
kan gitu?
Betul.
Betul.
56
458. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya.
Betul.
Ya.
57
terutama demo ini dialamatkan ke RSUD, ke dinas kesehatan, dan juga
ke KPUD saya lihat…, saya menyaksikan.
Nah terus berulang itu dan ada beberapa menyaksikan sendiri saya
di KCTV, KCTV itu adalah TV lokal bahwa wawancara dengan Pak Tono
waktu itu bahwa dia akan terus menekan karena menganggap hasil ini
tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Jadi terus ditekan dan
saya mengalami sendiri demonstran tersebut datang ke Kantor Dinas
Kesehatan. Intinya ingin bahwa pasangannya bisa lolos dari (suara tidak
terdengar jelas) kesehatan. Nah (…)
58
475. SAKSI DARI PEMOHON: ASEP HIDAYAT LUKMAN
Ya, independen.
RSUD Karawang.
Di RSUD?
Betul.
Betul, Yang Mulia. Yang terjadi justru proses di luar itu kami tidak
mengetahui.
59
484. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya, lah, nanti kalau enggak menang di MK tiap hari datang ke sini
demo sampai mati di sini juga kita ubah lagi putusannya, kan kacau ini
Republik kalau kayak begitu. Saudara Prinsipal itu perubahannya dari
dokter?
Dari dokter.
Bukan Hakim yang bilang, dokter pun buat itu atas dasar kekuatan
sumpah jabatannya kan begitu, tapi kalau…, ya saya pahami lah Pilkada
ini cuma kan kalau…, ya, kan kacau ini.
Ya, ya, enggak, saya kan…, Saudara kan menerangkan apa yang
Saudara tahu saja?
60
493. SAKSI DARI PEMOHON: ASEP HIDAYAT LUKMAN
Betul.
Betul.
Saudara Saksi harus ingat ya, dulu ketika Pak Harto diadili, 20 itu
tim dokter menyatakan dia sakit permanent, sehingga orang mendemo
pengadilan, pengadilan enggak boleh disalahkan dong pengadilan kan
menurut keterangan dokter begini, ya kalau dokternya yang salah karena
dia keliru, dokternya yang berdosa kan gitu?
61
501. HAKIM ANGGOTA: MUHAMMAD ALIM
Jadi, harus diingat itu, jadi sebenarnya kalau biar demo bagaimana
tidak boleh diubah kalau memang itu keyakinan. Itu mestinya begitu ya?
Terima kasih.
Cukup.
Bidang (…)
Pemerintahan?
62
511. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Kehumasan?
Ya.
63
519. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Apa?
Tanggal 5 (…)
64
akan diperiksa untuk segera melaksanakan tahapan-tahapan sesuai
dengan ketentuan yang sudah tidak mungkin lagi Pilkada ditunda, kaitan
dengan itu kami mempertimbangkan dari aset penganggaran apabila pada
waktu itu akan terjadi suatu permasalahan yang tidak mungkin
dilaksanakan Pilkada, maka kami dalam kontek anggaran harus mampu
mengamankan, itu yang dapat kami sampaikan sementara, Yang Mulia.
KPPK.
Ketua?
Ya.
65
535. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Tidak disertifikasi?
Belum.
Terus?
66
544. SAKSI DARI PEMOHON: ANJAR SUMBARA
Yang disebarkan itu kita targetnya 3.000 setiap TPS maksimal tapi
yang terekrut hanya 2.250-an.
Di semua kecamatan.
30?
Ya.
67
555. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya.
Uang?
Memberikan uang.
68
565. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Merchandise?
Tidak ada.
Uang.
Uang saja. Apakah dari laporan itu dilakukan oleh semua pasangan
calon atau pasangan calon tertentu?
69
576. SAKSI DARI PEMOHON: ANJAR SUMBARA
Yang diterima oleh KPPK itu ada 10 laporan, hanya yang valid yang
kita investigasi ke bawah hanya 1 saja laporan yang..., menurut kita itu
(...)
1 yang valid?
KPPK ini kalau buang P-nya 1 ini jadi KPK ini kan begitu. Itu soal
money politics itu untuk seluruh kabupaten?
Seluruh kabupaten.
Nah penyelenggaraan?
70
586. SAKSI DARI PEMOHON: ANJAR SUMBARA
Oh.
Ya betul.
71
596. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA
Kita sendiri.
Sendiri.
Patungan?
Ya.
Rp110.000.000,00?
72
607. SAKSI DARI PEMOHON: ANJAR SUMBARA
Ya.
Ya.
Saya (...)
Anggota DPRD?
73
617. SAKSI DARI PEMOHON: ANJAR SUMBARA
Mantan.
Dari PKB.
Teman saya ada juga yang lain Pak Ari ada Ukar dan sebagainya
Pak. Mungkin (...)
74
628. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Enggak ada.
Sudah.
Sudah ditindaklanjuti?
Sebelum ditindaklanjuti.
75
Ya kan itu kan biasanya masuk ke Gakumdu dulu, baru Gakumdu
diproses..., apa disidik dengan lain-lain?
Belum.
Di TPS 16.
76
648. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Betul.
Jadi begini Yang Mulia, pada hari Rabu tempat..., tepatnya itu
tanggal 10 Oktober (...)
Enggak, enggak Yang Mulia, jadi gini, tanggal 10 itu kita diajak
oleh Saudara Bambang (...)
10 bulan 10 ya?
Ya.
77
658. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Siapa itu?
Di Kampung Kerajang.
Teman juga?
Ya teman juga.
78
669. SAKSI DARI PEMOHON: TARJONO
Oh bukan.
Ya kenal.
Terus?
Nah.
79
680. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Malam?
Ya, malam.
Berempat sudah.
Ya. Pak H. Ade Mahmud, terus enggak lama lagi juga datang H.
Agus Mursid, H. Agus Mursid. Kalalu H. Agus Mursid itu kebetulan tim
sukses nomor pasangan 4.
80
690. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
TS nomor 4.
Ya.
Nah, saya juga tidak tahu, Yang Mulia. Jusru saya juga bengong
dan keder begitu ya. Ini apa maksudnya. Apakah ini apa over, atau
bagaimana, atau dia ingin mengajak saya begitu, untuk masuk tim sukses.
Ya saya enggak tahu begitu, Yang Mulia.
81
698. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Atau dia tahu Saudara, Saudara yang hadir di situ tim sukses dari
yang lain, dia pressure Saudara. Ini lho, gara-gara Rp7 miliar ini begitu.
Ya (...)
82
Kalau Bapak bilang ada, agak kacau juga, malam-malam bawa duit
Rp7 miliar itu bisa dirampok orang situ.
Betul. Dan pemaparan itu juga, itu bicara antara H. Ade dengan H.
Ade Mahmud. Antara H. Agus Mursid dengan H. Ade Mahmud. Nah, saya
sementara hanya sebagai pendengar terbaik saja.
Ada lagi?
Ya. Kalau enggak salah, benar. Ya ini apa, kesaksian, Yang Mulia
mohon maaf.
Ya, makanya.
83
Ya, betul, betul. Nah, jadi begini, Yang Mulia. Pada hari Sabtu itu
H-1. H-1, Yang Mulia.
84
728. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Datang ke mana?
Siapa?
Kenal.
Tidak.
Lain?
85
739. SAKSI DARI PEMOHON: TARJONO
Lain.
Ketua RT.
Ketua RT.
Di?
86
750. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Nah, terus? Berapa orang yang lapor kepada Saudara itu yang
nerima duit?
Oh, ya.
87
760. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya sesudah Pemilu.
Sesudah mencoblos?
88
770. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Betul.
2 keluarga.
89
781. SAKSI DARI PEMOHON: TARJONO
2 keluarga berarti ada jumlah 7 hak pilih. Satu keluarga 2 hak pilih
(...)
2. 2, Yang Mulia.
2 orang?
Ya 2 orang.
Betul.
Berapa jumlahnya?
90
792. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Diterima laporannya?
91
802. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Tidak tahu?
Di mana?
Di daerah si Pian.
92
813. SAKSI DARI PEMOHON: TARJONO
Nomor 3?
Ya.
Jangan tidak salah, kan ini Saudara Saksi, kalau Saudara tidak tahu
jawab tidak tahu.
Ya Yang Mulia.
93
823. SAKSI DARI PEMOHON: TARJONO
1 saja?
Ya.
Oke, apa lagi yang mau Saudara terangkan itu? Cukup ya? kan
menyangkut itu money politics.
94
833. SAKSI DARI PEMOHON: TARJONO
Terima kasih.
Jangan bersaksi.
95
843. SAKSI DARI PEMOHON: TARJONO
Ya Yang Mulia.
Betul.
Ya sudah, sudah lah bilang saja tidak tahu, tidak tahu. Apa
katanya, apa yang diberitahukan oleh Pian sama dia pada waktu dia
menerima uang uang dari Pian?
96
852. SAKSI DARI PEMOHON: TARJONO
Ya Yang Mulia.
Ya Yang Mulia.
Betul.
Apa yang Saudara tanya? Agak cepat ini Pak, sudah 14.30.
Agus Mursid itu Saudara tahu apa posisinya di tim sukses apa itu?
97
862. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA
Betul saya tidak tahu, cuma menurut pengakuan dia sebagai tim
sukses.
Terima kasih.
Ya Yang Mulia?
Oh ya.
98
872. SAKSI DARI PEMOHON: TARJONO
Begitu?
Ya.
Duitnya ke mana?
Oh tidak Yang Mulia, karena saya tahu dia yang ngomong Yang
Mulia.
Begitu?
99
882. SAKSI DARI PEMOHON: TARJONO
Masyarakat?
Tokoh masyarakat?
Masyarakat biasa.
100
892. SAKSI DARI PEMOHON: SAMAN
Apa yang mau Saudara terangkan? Apa mengenai anu Pilkada ini?
Di mana itu?
Ya begini, money politics itu, tunggu dulu saya kan harus tanya
dulu bagaimana money politics-nya? Yang menerima siapa?
101
901. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya lah.
Saudara yang dapat itu? Atau warga itu melapor kepada Saudara?
Betul.
Tanggal berapa?
Tanggal 16.
Tanggal 16?
102
912. SAKSI DARI PEMOHON: SAMAN
Setelah Pemilu?
Betul.
Ya.
Dibawa ke sana?
103
923. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Hah?
Rp10.000,00?
30.
Serahkan ke Panwas.
Sudah Pak.
Sudah.
104
934. SAKSI DARI PEMOHON: SAMAN
Klarifikasi sudah.
Hah?
Ya betul Pak.
105
944. SAKSI DARI PEMOHON: SAMAN
Ya.
Ya Pak.
Jadi Saudara jawab saja apa yang saya tanya, Saudara sudah lapor
Panwas, sampai saat ini Saudara tidak tahu hasilnya?
Ya.
106
954. SAKSI DARI PEMOHON: SAMAN
Satu (...)
Lain dusun.
107
965. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Nomor 4?
Dengan?
Nomor 3.
Nomor 3?
Ya.
Nomor 4.
Nomor 3.
108
976. SAKSI DARI PEMOHON: SAMAN
Ya.
Kalah nomor 2?
Nomor 3.
Hah?
Nomor 4?
Ya.
109
987. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Tim (...)
Tim apa?
Ya.
Dengar.
Bukan dengar, maksudnya Saudara tahu dia tim pembagi uang dari
nomor 4?
110
998. SAKSI DARI PEMOHON: SAMAN
Ya, terus yang keduanya, saya bawa langsung bahkan yang terjadi
di Desa Rawa Gempol Wetan, Pak.
Maya di RT 06.
RW 06..., RT 06 RW 22.
Apa itu?
Rp10.000,00.
Rp10.000,00.
Terus?
111
1008. SAKSI DARI PEMOHON: SAMAN
Yang ngasih?
Ati?
Ya. Ating.
Ating, terus?
Oh, yang dikasih Agus Rp10.000,00 Pak, yang ngasih Karnadi. Dan
yang keduanya ini sangat hebat sekali.
Berapa?
112
1018. SAKSI DARI PEMOHON: SAMAN
Ita?
Ya.
Enggak Saudara ini kan nanti yang di belakang Saudara jadi Saksi,
kenapa enggak dia saja yang menerangkan?
Apa?
Apa? Turutan?
113
1028. SAKSI DARI PEMOHON: SAMAN
10 orang?
114
1039. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Dari Ita.
Begitu?
Ya, karena tidak ada tindak lanjut Pak, makanya saya mohon maaf,
Yang Mulia, makanya tadi di Karawang berbicara ini saya tulis bebas dan
rahasia, bukan bebas dan rahasia Pak, dari sejak pemilihan kepala desa
juga money politics terus, bebas awut-awutan alias blak-blakan.
Ya lah. Jadi begini, yang dikasih juga mau, yang ngasih juga ada,
kan begitu. Kalau yang dikasih ndak mau enggak ada duit, kan gitu.
Sehingga masyarakat Karawang ini Pak, kalau tidak ada duit tidak
mau memilih, gara-gara di-money politics.
115
1049. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Makanya Pilkada terus, Pilkada terus, kan gitu. Oke, jadi Saudara
menerangkan tentang money politics. Cukup ya?
Betul.
Laporan?
Ya.
Laporan apa?
Laporan masalah dari yang menerima uang dari tim sukses nomor
4.
116
1059. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Nomor 4?
Ya.
Apa?
A. Sunaryo?
Ya.
117
1070. SAKSI DARI PEMOHON: KAMAD
Pak Aryo.
Rp10.000,00.
Nyoblosnya tanggal?
118
1081. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Milih nomor 3?
119
1091. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Begitu?
Ya.
Ya.
Soalnya orang nyoblos kan kita enggak tahu milih nomor berapa?
Baik, cukuplah.
120
1102. SAKSI DARI PEMOHON: KAMAD
Cukup.
Ciranggur?
Ya.
Desa Ciranggur?
Ciranggon.
Cirangon.
Ya, Ciranggon.
Ya lah.
Kecamatan Majalaya.
121
1113. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya, betul.
Berapa?
Rp10.000,00.
122
1123. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Jam?
Jam 12.00.
13 November ya?
Ya.
Jam 00.00.
Ya lah jam 00.00 itu ya malam, jam 24.00. Siapa yang kasih?
Teman saya.
Siapa namanya?
Kano.
Kano?
123
1134. SAKSI DARI PEMOHON: NARMIN
Ya.
Ya.
Katanya ini ada uang dari nomor 4, nanti pada tanggal 14 hari
Rabu kita coblos nomor 4 katanya.
124
1145. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Nomor 4.
Ya lah, dia boleh saja dia mau Pemilu hari Rabu kan enggak apa-
apa.
Maaf, maaf.
Ya.
Milih nomor 4.
125
Ya kan Saudara hanya ngaku saja milih nomor 4, tapi bagaimana
tahu Saudara milih nomor 4?
Kalau saya ngasih uang lagi Rp100.000,00 pada saat hari itu
Saudara milih yang lain enggak?
Ya enggak.
Ya.
Kenapa?
(tertawa).
126
1165. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Enggak tahu.
Ya.
TPS berapa?
TPS 4.
TPS 4, desa...?
Cukup.
127
1175. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya, Pak.
Berapa?
Ya.
Ibu saya.
Oh, ibunya?
128
1186. SAKSI DARI PEMOHON: SOFYAN
Ya.
Ya.
Panwascam katanya?
Ya.
Ya.
129
1197. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Banyak duit anggota Panwas itu. Terus dia ngasih Saudara apa
katanya?
Pilih nomor 4?
Ya.
Sebelum nyoblos.
Ya, ya.
130
1208. SAKSI DARI PEMOHON: SOFYAN
Lapor sih.
Ya, anggotanya.
Ya, kata pengakuan dari Panwas itu dia itu sudah enggak aktif lagi
katanya begitu.
131
1219. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya lah, tapi kan sudah selesai Pilkada memang enggak aktif lagi,
selesai ad hoc. Terus Saudara milih nomor 4?
Milih nomor 4.
TPS 4.
TPS 4?
Ya.
132
1229. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Desa?
Kecamatan?
Cilamaya Kulon.
Nomor 3.
Nomor 3 ya?
Ya.
Ya.
133
1240. SAKSI DARI PEMOHON: SOFYAN
Ya.
Cukup, Pak.
Ya, Pak.
Rp15.000,00?
Untuk 3 orang.
Untuk 3 orang?
Ya.
134
1251. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya.
Daiman.
Jaiman?
Daiman.
Daliman?
Ya.
Orang mana?
135
1262. SAKSI DARI PEMOHON: KAYA H.
Pasir Kukun.
Pasir Kukun.
Ya.
Ini saya lihat depan saya ada TV, apapun disembunyikan kelihatan
di situ lagi garuk apa juga kelihatan. Saudara terima duit Rp15.000,00 dari
Daliman?
Ya.
Rakyat juga.
136
1272. SAKSI DARI PEMOHON: KAYA H.
Bukan.
Ya.
Satu kampung?
Ya.
8.
137
1283. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya.
Semuanya?
Ya.
Di TPS berapa?
TPS 2.
Nomor 4.
Nomor 4 juga?
138
1294. SAKSI DARI PEMOHON: KAYA H.
Ya.
Ya kalah.
Ya.
Ya, Pak.
Terima duit.
Berapa?
Rp10.000,00.
139
1305. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Daiman juga.
Ya.
140
1316. SAKSI DARI PEMOHON: TAFSIR
Ya, saya...(...)
Ya, jangan colak-colek itu, lihat saja ke depan, ini saya lihat di sini.
Jadi Bapak jawab pertanyaan saya.
Tanggal 13.
Ya.
141
1327. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya, makelar.
Ya, makelar.
142
1336. SAKSI DARI PEMOHON: TAFSIR
Disuruh nomor 4.
Nomor 4.
1 TPS.
Ya, cukup.
143
1347. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya.
Ya, terima kasih, Yang Mulia. Saya ini atas nama Pak Olib dari
Kampung Dukuh Karya, Kecamatan Rengas Dengklok, RT Dukuh Karya 03
RW 01.
144
1357. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Tinggalnya dekat?
Ya.
Diapakan?
Panwas (...)
145
1368. SAKSI DARI PEMOHON: OLIB
Habis Pemilu.
Oh, begitu?
Ya. Jadi saya itu banknya uang bukannya enggak mau, Pak, tapi ini
saya menyoblosnya nomor 3.
Ya.
Ya.
146
Sudah dikasih, dan uangnya tersebut oleh saya dikasihkan ke tim
nomor 3 (...)
Tim sukses. Jadi saya itu demi saya enggak nerima uang
berdasarkan (...)
Ya, betul.
147
1388. SAKSI DARI PEMOHON: OLIB
Ya, di kampung.
Ya, ya, ya. Tapi saya bukannya Panwas lapangan, Pak, saya
masyarakat biasa.
Bukan, Bapak dengar dulu omongan saya, kan Bapak itu diambil
bikin pernyataan, duitnya dilampirin di situ, dilaporkan ke Panwas, ya kan?
Ya.
Ya lah. Jadi yang meriksa itu tim sukses nomor tilu, ya?
148
1398. SAKSI DARI PEMOHON: OLIB
Ya, ya.
Ya, cukup.
Nomor 4.
Ya, tahulah.
149
1409. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya, ya.
Yang Mulia.
3.
1.
150
1420. SAKSI DARI PEMOHON: MUHIDIN
Mak Endar?
Betul.
Berapa uangnya?
Pak Nelan?
Betul.
151
1431. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Nomor 4?
Betul.
Dia memberikan uang itu tanggal 13 hari Sabtu jam 21.00, Yang
Mulia.
Pada waktu itu ke tempat saya pada hari Minggu jam 09.30,
uangnya saya ambil kemudian setelah pencoblosan saya laporkan ke
Panwas, kemudian saya (...)
152
1441. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya.
Ya, Pak.
Berapa?
Rp10.000,00.
Tanggal berapa?
Tanggal 14.
Jam?
153
1452. SAKSI DARI PEMOHON: USMAN
Ya.
Cece.
Cece?
Ya.
Kata Mang Cece begini, Pak, “Ini uang katanya dari nomor 4”. Gitu.
154
1463. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Terus?
Di TPS berapa?
Di TPS 6.
Rp10.000,00 ya?
Ya.
Bagaimana, Pak?
155
1473. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Saudara sendiri saja kah yang dikasih apa yang lain ada enggak
yang Saudara tahu?
TPS 6.
Ya.
Oke, cukup. Cece, ini yang ngasih duit ini Cece ini?
Ya, Pak.
156
1483. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Betul, Pak.
Bukan Pak, saya dikasih sama Dede Rosna, jadi ini kan Saudara ini
mantu saya Pak, sekeluarga ini.
Siapa? Usman?
Usman, ya.
Dapat Rp50.000,00.
Rp50.000,00 dibagi?
157
1494. SAKSI DARI PEMOHON: CECE
Ya, dibagi 5.
Ya.
Ya, benar.
Oke cukuplah, ini hanya soal membagi saja itu, satu keluarga
soalnya.
Way Solehudin?
158
1504. SAKSI DARI PEMOHON: WAY SOLEHUDIN
Bukan, Pak.
Warga saja?
Jadi Saudara dapat laporan dari warga yang terima duit yang
bagikan Panwas? Saudara yang melaporkan?
159
1514. SAKSI DARI PEMOHON: WAY SOLEHUDIN
Panwascam.
Waktu itu karena malam di situ enggak ada…, cuma ada 1 orang
katanya besok saja.
Saya besok datang lagi tetap enggak ada orang juga, pas esok
harinya saya datang lagi ke situ (…)
3 kali berarti?
Ada di Panwascam?
160
1524. SAKSI DARI PEMOHON: WAY SOLEHUDIN
Ya di sekretariat itu.
Kebetulan kan?
Enggak, Saudara Mukhlis ngaku enggak kalau dia yang bagi duit
itu?
Ya, ngaku.
161
1534. SAKSI DARI PEMOHON: WAY SOLEHUDIN
Justru saya minta bukti laporan dia enggak mau lagi, enggak mau
ngasih.
Jadi itu ya? Saudara menerangkan kejadian itu? Jadi laporan itu
tidak ada bukti laporan apapun? Karena Panwasnya enggak mau ngasih?
Itu Jaen.
Ciramaya Kulon.
162
1544. SAKSI DARI PEMOHON: IRWAN WIGUNA
Terima berapa?
Ya.
Dari Carip.
Tim sukses.
163
1555. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
4.
Tetangga.
164
1566. SAKSI DARI PEMOHON: IRWAN WIGUNA
Rp.90.000,00 diterimanya.
Ya.
60?
60-60.
165
1576. SAKSI DARI PEMOHON: IRWAN WIGUNA
Enggak.
Ya diambil.
Ya.
TPS 5.
Tidak.
166
1586. SAKSI DARI PEMOHON: IRWAN WIGUNA
Nomor 4.
Ya.
Ya.
167
1596. SAKSI DARI PEMOHON: HIDAYATULLAH
Terima.
Berapa?
3 orang?
3 orang.
Ibu Oom.
Tetangga.
Tetangga Saudara?
Ya.
168
1607. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
“Ini ada uang untuk jajan dan jangan lupa nanti besok pilih nomor
4.”
Nomor 4?
Ya.
09.30?
Ya.
Di TPS 10.
TPS 10?
169
1618. SAKSI DARI PEMOHON: HIDAYATULLAH
Ya.
Nomor 4.
Nomor 4.
Ya, uang itu sudah habis karena saya bilangnya itu setelah
pemilihan.
170
1629. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya.
Ya.
Cukup ya?
Cukup.
171
1640. SAKSI DARI PEMOHON: ABDUL HALIM
Duren.
Klari.
172
1650. SAKSI DARI PEMOHON: ABDUL HALIM
Langsung, Pak.
Ustadz?
Nur Hasan.
Nur Hasan.
173
1660. SAKSI DARI PEMOHON: ABDUL HALIM
Ya.
Dan saya katakan, untuk apa Anda memberi uang? Besok memilih
pada hari Minggu, memilih nomor 4. Itu kejadian tanggal 12, lalu kejadian
tanggal 13 kami bertemu dengan salah satu tim sukses dari nomor 4
Saudara Hamid dia bertandang kepada Saudara Adul dan Saudara Adul
melaporkan kepada saya bahwa dia diberi uang oleh Saudara Hamid
sebanyak Rp20.000,00 untuk 20 orang.
Rp10.000,000…,Rp20.000,00 untuk…?
174
1669. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Terus?
Ya.
175
1679. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Gitu?
Ya.
Sampai hari ini kami belum tahu tindak lanjut. Ya kan tetap…,
memang itu adalah yang kami alami dan kami rasakan.
Sampai hari ini kami belum mendengar dan belum melihat Pak ada
tindak lanjut.
176
1688. SAKSI DARI PEMOHON: ABDUL HALIM
Berapa TPS?
Ya, ada barangkali. Di sini akan saya terangkan, Yang Mulia, itu
dari jumlah TPS , 11 TPS dimenangkan oleh nomor 3.
Nomor 3?
177
1698. SAKSI DARI PEMOHON: ABDUL HALIM
Nomor 1.
Ya. 1 nomor 2.
1 nomor 2? 12.
1 nomor 1.
13?
Ya.
178
1709. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
36 dikurang 13?
Ya.
23 ya?
Ya.
Ya.
179
1720. SAKSI DARI PEMOHON: ABDUL HALIM
Ada.
Terima, Pak.
Berapa?
Rp50.000,00.
Sabtu.
Ingat.
180
1731. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya.
Pagi-pagi.
Pagi.
Ya, tetangga.
Pak Darno.
Ya biasa.
181
1742. SAKSI DARI PEMOHON: SUKARDI
Nyolok.
Nomor 4.
Nomor 4?
Ya.
Ya.
TPS nomor 6.
Ya.
182
1753. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Nyoblos.
Ya.
Nomor 4.
Pisang Sambo.
Desa apa?
Pisang Sambo.
183
1764. SAKSI DARI PEMOHON: SUKARDI
Wage Rahman.
Kecamatan?
Ya.
Nomor 4.
Apa?
Nomor 4.
184
1775. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya, menghitung.
Ya lah maksud saya itu Saudara tahu apa Saudara dengar dari
orang lain? Atau Saudara nunggu di TPS itu?
Apa?
Nomor 4 juga.
Ya lah nomor 4 lah. Oke lah cukup, Pak. Sudah selesai ya?
Sudah.
185
1785. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Sehubungan dengan Kepala Dinas Kesehatan Pak Asep Dokter
Asep. Di dalam peraturan KPU Nomor 13, Nomor 13 tahun 2010 Pasal 16,
Pak. Bapak sebagai pegawai dinas kesehatan itu mengamati tidak antara
ide dengan KPU di Karawang ada nota kesepakatan kerja enggak di
antara mereka?
Ya, jadi Saudara jawab ada hubungan kerja enggak? Ada nota
kesepahaman (…)
Hah?
186
1793. TERMOHON (KETUA KPU): EMAY
Pakai surat masuk nanti kita akan minta melalui Bawaslu kan
prosedurnya begitu (…)
187
1802. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
5? Sudah bisa besok? Tapi terlalu banyak bisa belum? Atau satu
putaran lagi lah siapkan dulu Saksinya. Pihak Terkait?
Berapa?
Rencananya 60 orang.
60?
Ya mungkin (…)
188
1812. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Terkait 10?
Baik.
189
1822. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya, siapkan dulu 10, ini apa..., 5, ini 30 jangan begini lagi, alamat
lengkap jelas karena nanti di-anu-nya..., putusannya juga enggak
terangkum dengan baik.
Disiapkan ya jadi sekali lagi, nama ya, tempat tanggal lahir, alamat,
umur itu ditulis di situ eh umur…, agama. Kemudian dia menerangkan apa
Saksinya itu dibuat dulu dalam 1 daftar, masuk terlebih dahulu sebelum
persidangan.
Baik dengan demikian sidang dalam perkara eh…, Para Saksi sudah
selesai yang ini boleh pulang ke Karawang begitu, jadi mau tinggal di
Jakarta juga boleh, sidang ini saya tunda besok hari Kamis tanggal 2
Desember 2010 jam 10.30 WIB ya? Dengan acara mendengar keterangan
Saksi-Saksi dan Saksi dari Pemohon 20…, 20 apa 30 tadi? 30 (…)
190
1826. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
KETUK PALU 3X
t.t.d.
Kasianur Sidauruk
NIP. 19570122 198303 1001
Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah
Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.
191